Anda di halaman 1dari 37

THORAX DAN ABDOMEN

Mata Kuliah Anatomi dan Fisiologi


CAVUM THORAX (Rongga Thorax)

Terdiri atas:
Dinding Thorax
cavitas pleuralis
Pulmo
mediastinum
DINDING THORAX

Lapisan-lapisan dinding thorax terdiri atas:


1. Lapisan luar: kulit, jaringan lemak bawah kulit, dan fascia
otot.
2. Lapisan tengah: otot-otot, saraf, pembuluh darah
3. Lapisan dalam:
Thorax bagian tulang, Otot-otot antar iga, saraf antar iga
DINDING THORAX
 Terdiri dari skeletal (tulang) dan musculi (otot):
• Posterior (belakang): 12 vertebra thoracalis beserta discus
intervertebralisnya.
• Lateral (samping): os costae dan 3 lapis musculus yg terletak
di spatium intercostae  utk menggerakkan costae dan
menyangga spatium intercostae
Lapisan musculus eksternal, medial dan internal berturut-
turut: musculus intercostalis externus, musculus intercostalis
internus, dan musculus subcostalis +musculus transversus
thoracis.
• Anterior (depan): sternum (manubrium sterni, corpus steri,
processus xiphoideus
VERTEBRA

• 33 ruas
• Terdiri dari:
V.CERVICAL – 7 ruas
V.THORACAL – 12 ruas
V.LUMBAL – 5 ruas – terbesar dari kolumna tulang
belakang.
OS SACRUM – 5 ruas menyatu
OS COCCYGEUS – 4 ruas menyatu
• Costae bersendi dg corpus VT sebagai
costovertebralis, bersendi dg proc tranversus VT sbg
costotransversal  pengaruhi mobilitas dada.
VERTEBRA
Batang pusat saraf

Tuas kecil

Nucleus
pulposus
COSTAE
 12 pasang costae
 Terdiri atas caput, collum, tuberculum
 Semua costae bersendi dengan columna
vertebralis.
 Costae 1-7  costae sejati/costae vera 
bersendi langsung dgn sternum.
Costa 1-- penting --tempat melintasnya
plexus brachialis, arteri dan vena subklavia
 Costae 8-12  costae palsu/costae spuria:
 Anterior cartilago costalis 8-10 bersendi dgn
cartilago costalis di bagian atasnya.
 Costae 11-12  tak punya collum dan tuberculum,
no artikulasi di anterior-- costae melayang/costae
fluitantes
STERNUM
• Tulang sternum dapat di palpasi pada garis tengah (midline) bagian anterior
thorax.
• REGIO:
- Manubrium : memiliki facet untuk artikulasi dengan clavicula, kartilago costa ke-1
dan bagian atas dari kartilago costa ke-2. Di bagian inferior berartikulasi dengan
corpus sternum pada sendi manubriosternal.
- Corpus
-processus xypoid  osifikasi ambat sampai 40 tahun. Hati2 saat CPR supaya
terhindar dari kerusakan diafragma dan liver

Informasi tambahan:
Persendian manubriosternal merupakan tempat dimana costa ke-2 melekat
padanya, sehingga ini dapat menjadi acuan untuk menghitung jumlah tulang costa.
PULMO, CAVITAS PLEURA, MEDIASTINUM

• Mediastinum terletak di antara kavitas pleuralis dan


mengandung banyak organ penting dan struktur
vital.
MEDIASTINUM

• dibatasi : pleura ka/ki, sternum, colum vertebrae


thorachalis
• Pembagian :
1. Superior
 isi: gland.thymus, arteri dan vena, nervus
2. Inferior
 anterior : antara pericardium- sternum isi : limfonodi
 medius : isi: pericardium dan jantung
 Posterior: antara pericardium dan collum vertebra, isi:
esofagus, ductus toracicus, trunkus simpatis, dan aorta
desenden.
VTH
IV

VTH
VIIII
FUNGSI CAVUM THORAX

– Mewadahi dan melindungi cor, pulmo dan


pembuluh darah besar;
– Bertindak sebagai saluran untuk struktur-struktur
yg lewat antara regio cervicales dan abdomen;
– Berperan penting saat bernafas;
– Berperan sebagai penyangga utk extr.superior.
CAVUM ABDOMEN
• Abdomen : bagian dari truncus yang terletak di antara thorax
& pelvis
• ISI cavum abdomen:
-tractus digestivus
-Sebagian tractus urogenitalis
DINDING ABDOMEN
• Susunan dinding ventrolateral abdomen (superfisial-profundus) :
- Kulit/ cutis
- Fascia* subcutan
a. Fascia superficial (fascia dari Camper)
b. Fascia profundus (fascia dari Scarpa)
- Musculus
1. Lateral :
a. M.obliquus externus abdominis
b. M.obliquus internus abdominis
c. M.transversus abdominis
2. Ventral/anterior :
a. M.rectus abdominis
b. M.pyramidalis
- Fascia transversa abdominis
- Peritoneum parietale

*jaringan penghubung dengan penyususn utamanya collagen yang terdapat di bawah kulit yang berfungsi sebagai perlekatan,pembungkus
dan pemisah antara otot organ internal lainnya
• Fungsi otot dinding abdomen :
- Menggerakkan truncus (batang badan)
- Ekspirasi  depresi costae
- Melindungi viscera (organ dalam)
- Meningkatkan tekanan intra abdomen  u/ miksi
(BAK), defekasi (BAB), partus (melahirkan),
vomitus (muntah), batuk
REGIO ABDOMEN
--untuk kepentingan klinis
• Terbagi oleh garis imajiner -- 2 garis vertikal dan 2 garis
horizontal
• GARIS VERTIKAL--melalui pertengahan antara spina iliaca
anterior superior dan symphisis pubis.
• GARIS HORIZONTAL ATAS -- bidang subcostalis,
menghubungkan titik terbawah pinggir costa satu sama
lain.
• GARIS HORIZONTAL BAWAH -- merupakan bidang
intertubercularis, yang menghubungkan tuberculum
pada crista iliaca. Bidang ini terletak setinggi corpus
vertebrae lumbalis V
Hypo Epigastrica
chondrica

Umbilicalis
Lumbalis

Iliaca Hypogastrica
NO REGIO ORGAN

1 Hipokondrium dextra Hepar, esophagus, kantung empedu.

2 Epigastrium Gaster pars pyloricum, corpus pancreas, duodenum


pars cranialis

3 Hipokondrium sinistra Lien, cauda pancreas, gaster pars corpus dan pars
fundus

4 Lumbalis dextra Colon ascenden, ren dextra

5 Umbilicalis Jejunum, ileum, colon tranversum, omentum

6 Lumbalis sinistra Ren sinistra, colon descenden

7 Inguinal dextra Caecum, ovarium, tuba valopi dextra (wanita),


appendix vermiformis

8 Hipogastrika Vesika urinaria, uterus


PERITONIUM

yaitu: membran serous yg terdiri dari stratum mesothelium


selapis & jar.ikat kolagen/elastis
-- Peritoneum parietale : melapisi dinding dalam cavum
abdomen
-- Peritoneum viscerale : melapisi permukaan luar organ viscera
Cavum Peritonei : Rongga diantara kedua Peritoneum –jika
cairan lebih banyak --asites
• Fungsi peritoneum :
- mengurangi pergeseran antar organ visceral
- Tempat menyimpan lemak
- Absorpsi bahan2 terlarut
ORGAN INTRA&EKSTRA PERITONIAL
• 1) Organ Intra peritoneal
• Ciri : diliputi oleh peritoneum viscerale lebih dari setengah luas
permukaan organ, mudah bergerak karena memiliki fiksasi berupa
tangkai menuju dinding posterior abdomen.
• Jenis : Gaster, Duodenum cranialis, Jejunum, Illium, Appendix,
Hepar, Lien, Pankreas cauda, Colon Transversum, Colon sigmoid
• 2) Organ Ekstra peritoneal
• Ciri : Tidak mudah bergerak karena terfixasi pada dinding abdomen
posterior, terliputi peritoneum viscerale kurang dari separo
permukaan organ.
• Jenis : Duodenum pars descenden-horisontalis-ascendens, caecum,
colon ascenden, colon descenden, Rectum, pankreas caput-collum-
corpus, Ren dextra-sinistra, gld.Suprarenalis, Vesica urinaria
TAMBAHAN
Patofisiologi
(ilmu yang mempelajari
tentang GANGGUAN
FISIOLOGI dari tubuh)
TRAUMA THORAX

Berdasarkan etiologi (penyebab)


• TRAUMA TUMPUL
• TRAUMA TAJAM
MANIFESTASI DAN KOMPLIKASI KARENA TRAUMA TUMPUL

 Kontusio dan hematoma dinding thorax


• Paling sering terjadi
• Perdarahan karena robekan pembuluh darah pada kulit, bawah kulit, otot,
interkosta.
 Fraktur kosta
• Gejala dan tanda:
Nyeri dada terutama batuk, bernafas dalam atau pada saat
bergerakhipoventilasi  meningkatkan risiko atelektasis dan
pneumonia
 Flail chest
Tulang iga/costa yang berdekatan patah (UNILATERAL atau bilateral)
 Fraktur sternum
Gejala dan tanda: bengkak/edema, deformitas, dan nyeri lokal
Komplikasi: kontusio paru (perdarahan paru)
 Pneumothoraks
Terkumpulnya udara pada rongga di antara dau selaput pleura
Gejala dan tanda : nyeri yang diikuti oleh dispneu, kebiruan/cyanosis
Pada trauma tumpul toraks terjadi karena pada saat terjadinya kompresi dada
tiba-tiba
 Hematotoraks
Adanya darah pada rongga pleura
Hemotoraksyang masif  mengancam jiwa  dilakukan thoracotomy
emergensi
MANAJEMEN AWAL PASIEN TRAUMA THORAKS
 PRIMARY SURVEY
• A: airway patency with care of cervical spine
• B: Breathing adequacy
• C: Circulatory support
• D: Disability assessment
• dan E: Exposure without causing

-- untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam nyawa


dengan segera, seperti obstruksi jalan napas, tension Pneumotoraks,
hemotoraksmasif ,flail chest yang besar.

 Pemeriksaan sekunder dari kepala hingga kaki , include CHEST


SECONDARY SURVEY
Tujuan pengobatan:
• Mengembalikan fungsi kardiorespirasi menjadi
normal
• Menghentikan perdarahan dan mencegah sepsis
(infeksi menyeluruh)

Anda mungkin juga menyukai