Anda di halaman 1dari 32

PASAK &

MAHKOTA
JAKET
Anisa Ananda P. (20184020048)
Adike Dica S.(20184020043)
Here is where your
Novi Kurniawati
presentation begins (20184020048)

DPJP : drg. Erma Sofiani., Sp.KG


DEFINISI
● Pasak → bagian dari restorasi yang dimasukkan ke dalam
saluran akar untuk meningkatkan retensi dari komponen inti
● Tujuan utama : menyediakan retensi bagi inti dan restorasi
koronal pada gigi non vital yang memiliki kerusakan yang
signifikan pada mahkota dan sedikitnya struktur gigi yang tersisa,
sehingga dapat melindungi restorasi pada bagian koronal (Nair, 2008)
● Digunakan untuk : meneruskan tekanan yang diterima gigi
merata ke sepanjang akar gigi serta sebagai retensi intraradikular
pada mahkota gigi (Masdy,2014).
● Inti : berfungsi mengganti struktur koronal gigi yang hilang &
sebagai retensi mahkota (Hargreaves, 2016)
● Mahkota jaket : berfungsi merestorasi fungsi, estetis &
melindungi sisa struktur akar & mahkota gigi dari fraktur(Hargreaves,
2016)
INDIKASI PASAK
○ Kehilangan struktur gigi yang luas baik gigi anterior
maupun posterior (sisa gigi ≤ ⅓ arah servikal)
○ Diameter saluran akar besar (> ⅓ diameter akar)
○ Membutuhkan retensi tambahan dari saluran akar
untuk restorasinya
○ Memperkuat gigi dengan bicuspid dikarenakan
diameter yang kecil sedangkan tekanan kunyahnya
besar
○ sebagai abutment GTC dan gigi GTS
KONTRAINDIKASI PASAK
○ Gigi dengan kamar pulpa yang masih adekuat
atau sekiranya masih dapat dipertahankan
○ Gigi berakar pendek (lebih pendek dari
panjang mahkota dan tipis
○ Gigi dengan sisa mahkota klinis yang cukup
untuk direstorasi tanpa pasak
○ Pada kasus ferrule optimal tidak dapat
tercapai (ferrule = struktur dentin sehat yang
melingkar di antara inti dan crown margin)
○ (McComb, 2008)
1. Gigi sudah dilakukan perawatan saluran akar dengan Syarat
hermetis
2. Seal apical yang optimal pasak-inti :
3. Tidak terdapat fistula atau eksudat
4. Tidak terdapat inflamasi
5. Perkusi (-)
6. Support tulang alveolar baik
7. Tidak terdapat fraktur akar
8. Tidak terdapat kegoyahan gigi
9. Jaringan periodontal sehat, tidak ada resorbsi horizontal
maupun vertikal
10.Dinding dentin saluran akar masih cukup tebal
11.Tidak terdapat lesi periapikal
12.Posisi gigi memungkinkan peletakan inti dan mahkota (saat
oklusi posisi gigi antagonis harus menyediakan tempat untuk
inti dan ketebalan mahkota cukup)
Hal yang harus diperhatikan :
● Proporsi antara panjang pasak yang berada pada saluran akar dengan panjang inti pasak →
sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan restorasi akibat fraktur pasak
● Keadaan jaringan pendukung gigi→ tulang alveolar yang menyangga restorasi setidaknya memiliki panjang 2/3
panjang akar gigi
● Retensi→ Menunjukkan ketahanan pasak terhadap kekuatan tarik ke arah vertikal (Hargreaves, 2016;Nair, 2008)
● panjang pasak
● keruncingan pasak
● diameter pasak
● konfigurasi permukaan pasak
● Resistensi→ ketahanan pasak agar tidak pecah terhadap kekuatan tarik ke arah lateral dan rotasi maupun
mastikasi(Hargreaves, 2016)
● panjang pasak (Hargreaves, 2016)
● kekuatan pasak / kekakuan pasak (Hargreaves, 2016)
● jaringan gigi yang tersisa (Nair, 2008)
● bentuk preparasi
● ketinggian hasil preparasi (tinggi core)
● ferrule (Hargreaves, 2016)
● diameter hasil preparasi
● tipe semen
● fitur antirotasi (Hargreaves, 2016)
PANJANG PASAK
Ketentuan panjang pasak :
a. A=B (B) Panjang pasak = (A) panjang mahkota
klinis
b. B=D (B) Panjang pasak = 2/3 (D) panjang akar
c. C → menyisakan gutta perca sepanjang ± 4 mm (3-5 mm) dari
apical
PANJANG PASAK

Pasak yg terlalu pendek :


Retensi kurang dan dapat menyebabkan fraktur akar karena tekanan
pengunyahan yang mengenai mahkota dan dowel core (pasak-inti)
Pasak terlalu panjang :
meningkatkan kemungkinan perforasi kegagalan penutupan apikal
KERUNCINGAN PASAK
Pasak bersisi sejajar/paralel
- keuntungan : akan lebih retentif dari pada pasak meruncing,
- kekurangan : membutuhkan pengurangan dentin yang lebih dari pasak meruncing,
pasak bersisi sejajar berpotensi memecah akar pada ⅓ apikal (Hargreaves, 2016).
- pilih struktur gigi yang tebal, dan jumlah saluran akar 1 (i sentralis atas, p1 bawah)
pasak meruncing
- lebih preservatif, cz menyesuaikan saluran akar
- retensi kurang
DIAMETER PASAK
● Lebar pasak paling tidak berukuran 1/3 diameter akar
● Apabila lebar pasak >1/3 diameter akar, maka dinding saluran
akar menjadi tipis → fraktur akar
● Apabila lebar pasak <1/3 diameter akar, maka pasak
kemungkinan akan patah akibat tekanan pengunyahan, distorsi
KONFIGURASI PERMUKAAN PASAK
Konfigurasi permukaan pasak, dikategorikan:
● Bentuk geometrinya → sejajar & meruncing.
● Konfigurasi permukaannya:
Rata (smooth) → bersifat pasif.
Bergerigi (serrated) → lebih retentif dari pasak rata.
Bergalur (threaded) → bersifat aktif & paling retentif, fraktur akar vertikal
(Hargreaves, 2016)
JENIS PASAK
•Berdasarkan perlekatannya pada saluran akar :
•Pasak aktif : retensi diperoleh langsung dari dentin akar oleh alur pada permukaan pasak
•Pasak pasif : retensi diperoleh dari lapisan semen luting antara pasak dan dentin radikuler → taper
atau paralel (Hargreaves, 2016;Bolla, 2008)

•Berdasarkan cara pembuatannya :


•Prefabricated → dibuat di pabrik : glass fiber post, FRC, alloy : pasak jadi, inti dibuat sendiri
fabricated : pasak dan inti dari pabrik,
•Costumized → dicetakkan langsung ke dalam saluran akar, dibuat sesuai preparasi gigi (Maria,
2007; Farahanny, 2008), bisa logam (custom dowel core/pasak inti tuang), bisa non logam (FRC:
berupa lembaran pita) :

•Berdasarkan bahan pembuatannya :


•Logam : aloi tuang, aloi pabrikan
•Non logam : fiber reinforce composite, keramik
PREFABRICATED METALLIC POSTS

Diklasifikasikan :
- komposisi alloy : gold alloy, stainless steel alloy, titanium alloy
- mode retensi
- bentuk (Hargreaves, 2016)
PASAK ALOI TUANG
•Terdiri dari high noble metal alloy dan nobel metal alloy
•Indikasi :
•Struktur mahkota minimal tersedia untuk bonding (sandblasting)
•Morfologi akar tidak menguntungkan (oval) (Maria,2007)

•Kekurangan :
•Kemampuan retentif rendah
•Preparasi saluran akar lebih banyak
•Membutuhkan 2x kunjungan
•Meningkatkan biaya perawatan
•Estetik rendah (McComb,2008)
PASAK KERAMIK
•Salah satu bahan : zirkonium
•Keunggulan :
•Estetik
•Biokompatibilitas
•Kekurangan :
•Kaku dan sangat getas (McComb, 2008)
•Perawatan ulang sulit dilakukan
FRC
•Keuntungan :
•dapat beradaptasi dengan dentin intraradikular menggunakan sistem adesif,
•Retensi pasak dengan dentin saluran akar melalui semen luting resin
•memiliki modulus elastisitas yang menyerupai dentin
•Pasak FRC juga mudah diadaptasikan ke dalam saluran akar
•Tidak mengalami proses korosi dan reaksi galvanis bila dibandingkan dengan pasak
berbahan metal.
•Kekuatannya sekitar 20 gigapascal yaitu 10-20% dibandingkan dengan pasak
logam (100-200 gigapascal) yang memungkinkan pasak, komposit dan gigi bergerak
bersama saat berfungsi (efek “monobloc”)
à Hal ini akan menghilangkan stres seperti struktur alami gigi
à mengurangi kemungkinan transmisi kekuatan oklusal melalui pasak
à memfokuskan tekanan pada daerah tertentu di akar yang menyebabkan fraktur pada akar
baik horisontal maupun vertikal (Masdy, 2014)
FRC
•Beberapa tipe fiber :
● carbon fiber : kurang estetik, kekuatan lbh baik, lebh kaku, tembus
cahaya kurang, kurang indikasi untuk anterior kecuali pd kasus pemberat
pd traumatik oklusi, tdk mungkin pakai pasak tuang
● Quartz fiber : kekuatan kurang dr carbon, lbh dri glass, estetik lebih dri
carbon kurang dri glass
● Glass fiber : paling banyak digunakan karena estetik paling tinggi
● Silicon fiber(Hargreaves, 2016)
•Sebagian besar pasak fiber mempunyai nilai estetik baik dari
warna gigi dan traslusensinya, sehingga menghilangkan
kebutuhan opaquers dan membuatnya cocok untuk semua
jenis restorasi baik komposit maupun mahkota porselen
INTI
Karakteristik fisik inti yang diharapkan :
○ kekuatan tekan dan fleksural yang tinggi
○ stabilitas dimensional
○ manipulasi yang mudah
○ setting time yang pendek
○ kemampuan berikatan dengan gigi dan pasak
Material inti :
○ resin komposit
○ metal atau porselain tuang
○ amalgam
○ glass ionomer
INTI RESIN KOMPOSIT
● Kelebihan :
○ ikatan adhesi dengan gigi dan berbagai macam pasak
(metal, fiber, zirconia)
○ manipulasi mudah
○ setting yang cepat
○ formulasi translusensi maupun opasitas yang tinggi
INTI AMALGAM
● Kelebihan :
○ kekuatan tekan tinggi (400 MPa)
○ kekuatan tarik tinggi
○ modulus elastisitas tinggi
● Kekurangan :
○ material “non-adhesive nature”
○ korosi
○ diskolorisasi gingiva atau dentin
INTI GLASS IONOMER
MODIFIKASI
● GI dan RMGI → material adhesif untuk buildup kecil atau untuk mengisi undercut pada gigi
yang telah dipreparasi
● indikasi :
○ gigi posterior yang memungkinkan inti bulk
○ dentin sehat yang cukup
○ indikasi kontrol karies
● Kelebihan :
○ efek kariostatik→ release fluor
● Kekurangan :
○ kekuatan dan ketahanan fraktur yang rendah → rapuh → kontraindikasi gigi anterior tipis
dan posterior yang tidak didukung tonjol
● RMGI → untuk inti ukuran sedang, namun ekspansi higroskopik → fraktur mahkota porselain
TAHAPAN KERJA
Kunjungan I
(Preparasi Saluran Akar)
Tahapan
1. Gutta percha diambil menggunakan gates gliden drill, gutta percha disisakan 3-5 mm untuk mencegah
kebocoran apical. Perhatikan letak rubber stop sesuai pada titik referensi sehingga pengurangan gutta perca
dapat tepat. Irigasi dengan saline setiap pergantian gates glidden drill dan keringkan dengan paper point
2. Rontgen saluran akar untuk mengetahui panjang guta percha yang tersisa
3. Preparasi saluran pasak menggunakan peeso reamer untuk menghilangkan undercut, melebarkan kanal
servikal dan melebarkan orifice, ukuran alat dipilih sesuai diameter saluran akar. presicion drill untuk
menghilangkan undercut, melebarkan orifis. Pilih alat sesuai dengan diameter saluran akar, perhatikan
panjang kerja dan rubber stop, kemudian preparasi dengan precission drill
4. Setiap pergantian alat selalu diirigasi dengan NaOCl 2,5% dan diakhiri dengan saline dan EDTA kemudian
keringkan dengan paperpoint
TAHAPAN KERJA
Kunjungan II
(Try in dan Insersi Pasak)
Tahapan
1. Try in pasak post fiber kedalam saluran akar sesuai dengan warna
2. Cek apakah pasak beradaptasi dengan baik atau tidak, perlu pengurangan atau tidak
3. Potong pasak fiber sesuai dengan panjang inti 2/3 panjang mahkota + panjang pasak dengan bur
fissure diamond
4. Dilakukan pengambilan radiograf untuk mengetahui apakah hasil pasak tersebut terinsersi dengan
baik dan tidak terdapat celah disaluran akar.
5. Irigasi dengan NaOCl 2,5% kemudian keringkan dengan paper point
6. Dilakukan sementasi untuk insersi pasak pos tfiber
7. Semen yang digunakan adalah Rely X ARC
TAHAPAN KERJA
Tahapan Sementasi
● Saluran akar dibersihkan dengan diirigasi menggunakan NaOCl 2,5%, kemudian dikeringkan dengan paper
point
● Pasak fiber dicelupkan dalam alkohol kemudian dikeringkan
● Saluran akar dan bagian mahkota di etsa menggunakan asam fosfat 37% selama 15 detik kemudian dibilas
hingga bersih dan keringkan hingga moist
● Dinding saluran akar diaplikasikan bahan bonding, didiamkan agar primer bisa berpenetrasi dan diangin-
anginkan 10-15 detik kemudian swab saluran akar dengan paper point untuk menghilangkan kelebihan
bonding dan di LC 20 detik
● Aplikasi silane pada pasak dan diangin-anginkan
● Manipulasi semen Rely X ARC dengan semen spatula pada mixing pad
● Aplikasi rely x pada saluran akar dengan lentulo dan pasak diolesi selapis tipis
● Insersi pasak pada saluran akar sampai mencapai titik referensi dan di LC selama 10 detik setiap permukaan
TAHAPAN KERJA
Pembentukan Inti dengan RK
1. Pembuatan inti dengan menggunakan resin komposit layer by layer sampai terbentuk miniatur
mahkota
2. Lakukan pengetsaan dengan asam fosfat 37% selama 10-15 detik, cuci selama 20 detik dan angin
angin sampai moist
3. Selanjutnya aplikasikan bonding selama 10 detik, angin anginkan dan sinar selama 20 detik,
4. Aplikasikan resin komposit dengan plastis instrument dan sinar selama 20 detik.
5. Preparasi inti mahkota jaket pada bagian labial ± 1,5 mm dengan bur fissure paralel ujung datar untuk
membuat finishing line shoulder sedangkan pada bagian palatal dan proksimal dikurangi ± 1 mm
dengan menggunakan bur fissure ujung bulat untuk membuat finsihing line chamfer.
TAHAPAN KERJA
Dilakukan pencetakan
Pencetakan dilakukan menggunakan metode pencetakan ganda (double impression), dengan cara :

● Aplikasi gingival cord + adrenalin untuk retraksi margin


● Lakukan manipulasi bahan putty, kemudian aplikasikan putty di sendok cetak dan ditekan-tekan lalu
aduk bahan wash di glass plate dengan spatula stainless steel lalu dimasukkan ke dalam syringe dan
diinjeksikan di gigi yang akan dibuatkan mahkota jaket dan disendok cetak bagian gigi tersebut lalu
masukkan kedalam mulut pasien. Tunggu sampai setting lalu hasil cetakan negatif diisi dengan
glasstone.
● Lakukan pencocokan warna gigi menggunakan Shadeguide
● Pemasangan mahkota sementara menggunakan Revotex dan work model dikirim ke lab untuk
pembuatan mahkota jaket.
TAHAPAN KERJA
Kunjungan III
(Try in koping)
Tahapan
•Try in koping
•Di cek apakah ada traumatik oklusi atau dan traumatik pada bagian margin gingiva.
•Kirim ke lab untuk prosessing porcelain
TAHAPAN KERJA
Kunjungan IV

(Insersi mahkota jaket)


Tahapan
•Try in Porcelain fused to metal (cek traumatik oklusi, kerapatan tepi, warna gigi)
•SIK Lutting Cement diaduk → Oleskan SIK di fitting surface PFM→ insersi→ bersihkan kelebihan semen
lalu tunggu hingga setting
•Cek oklusi dengan artikulating paper
•Jika terdapat trauma oklusi dapat dikurangi
•Cek keadaan gingiva
INSTRUKSI PASCA INSERSI PASAK+MJ
1. Menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi dengan sikat
yang halus dan tekanan ringan
2. Menggunakan dental floss untuk membersihkan interdental
3. Berhati-hati dengan gerakan mengunyah di area anterior.
4. Langsung menghubungi dokter gigi jika ada keluhan
5. Kontrol 1 minggu setelah insersi
KONTROL :
1. Ada tidaknya keluhan
2. Keadaan jaringan sekitar → ada tidaknya peradangan
3. Adaptasi, retensi, stabilisasi mahkota pasak
4. Cek perkusi, palpasi, mobilitas gigi, ada/tidaknya rotasi
5. Cek oklusi
DAFTAR PUSTAKA
● Bolla, 2008
● Farahanny, 2008
● Hargreaves, K., Berman, L., Rotstein, I., 2016. Cohen's Pathways of the Pulp. 11ed. St. Louis, Missouri :
Elsevier
● Maria A. 2007. Fibre-Reinforced Composite as Root Canal Post. Turku.
● Masdy.W dan Nugroho.J.K, 2014. Pasak Fiber Reinforced Komposit. FKG Universitas Hasanuddin. Makassar.
● McComb D. 2008. Restoration Of The Endodontically Treated Tooth. Royal College of Dental Surgeons of
Ontario;1-19.
● Nair, P.N.R.2008. Advanced endodontics, Farmington, Connecticut, USA.P.(226-227),P(288).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai