MAHKOTA
JAKET
Anisa Ananda P. (20184020048)
Adike Dica S.(20184020043)
Here is where your
Novi Kurniawati
presentation begins (20184020048)
Diklasifikasikan :
- komposisi alloy : gold alloy, stainless steel alloy, titanium alloy
- mode retensi
- bentuk (Hargreaves, 2016)
PASAK ALOI TUANG
•Terdiri dari high noble metal alloy dan nobel metal alloy
•Indikasi :
•Struktur mahkota minimal tersedia untuk bonding (sandblasting)
•Morfologi akar tidak menguntungkan (oval) (Maria,2007)
•Kekurangan :
•Kemampuan retentif rendah
•Preparasi saluran akar lebih banyak
•Membutuhkan 2x kunjungan
•Meningkatkan biaya perawatan
•Estetik rendah (McComb,2008)
PASAK KERAMIK
•Salah satu bahan : zirkonium
•Keunggulan :
•Estetik
•Biokompatibilitas
•Kekurangan :
•Kaku dan sangat getas (McComb, 2008)
•Perawatan ulang sulit dilakukan
FRC
•Keuntungan :
•dapat beradaptasi dengan dentin intraradikular menggunakan sistem adesif,
•Retensi pasak dengan dentin saluran akar melalui semen luting resin
•memiliki modulus elastisitas yang menyerupai dentin
•Pasak FRC juga mudah diadaptasikan ke dalam saluran akar
•Tidak mengalami proses korosi dan reaksi galvanis bila dibandingkan dengan pasak
berbahan metal.
•Kekuatannya sekitar 20 gigapascal yaitu 10-20% dibandingkan dengan pasak
logam (100-200 gigapascal) yang memungkinkan pasak, komposit dan gigi bergerak
bersama saat berfungsi (efek “monobloc”)
à Hal ini akan menghilangkan stres seperti struktur alami gigi
à mengurangi kemungkinan transmisi kekuatan oklusal melalui pasak
à memfokuskan tekanan pada daerah tertentu di akar yang menyebabkan fraktur pada akar
baik horisontal maupun vertikal (Masdy, 2014)
FRC
•Beberapa tipe fiber :
● carbon fiber : kurang estetik, kekuatan lbh baik, lebh kaku, tembus
cahaya kurang, kurang indikasi untuk anterior kecuali pd kasus pemberat
pd traumatik oklusi, tdk mungkin pakai pasak tuang
● Quartz fiber : kekuatan kurang dr carbon, lbh dri glass, estetik lebih dri
carbon kurang dri glass
● Glass fiber : paling banyak digunakan karena estetik paling tinggi
● Silicon fiber(Hargreaves, 2016)
•Sebagian besar pasak fiber mempunyai nilai estetik baik dari
warna gigi dan traslusensinya, sehingga menghilangkan
kebutuhan opaquers dan membuatnya cocok untuk semua
jenis restorasi baik komposit maupun mahkota porselen
INTI
Karakteristik fisik inti yang diharapkan :
○ kekuatan tekan dan fleksural yang tinggi
○ stabilitas dimensional
○ manipulasi yang mudah
○ setting time yang pendek
○ kemampuan berikatan dengan gigi dan pasak
Material inti :
○ resin komposit
○ metal atau porselain tuang
○ amalgam
○ glass ionomer
INTI RESIN KOMPOSIT
● Kelebihan :
○ ikatan adhesi dengan gigi dan berbagai macam pasak
(metal, fiber, zirconia)
○ manipulasi mudah
○ setting yang cepat
○ formulasi translusensi maupun opasitas yang tinggi
INTI AMALGAM
● Kelebihan :
○ kekuatan tekan tinggi (400 MPa)
○ kekuatan tarik tinggi
○ modulus elastisitas tinggi
● Kekurangan :
○ material “non-adhesive nature”
○ korosi
○ diskolorisasi gingiva atau dentin
INTI GLASS IONOMER
MODIFIKASI
● GI dan RMGI → material adhesif untuk buildup kecil atau untuk mengisi undercut pada gigi
yang telah dipreparasi
● indikasi :
○ gigi posterior yang memungkinkan inti bulk
○ dentin sehat yang cukup
○ indikasi kontrol karies
● Kelebihan :
○ efek kariostatik→ release fluor
● Kekurangan :
○ kekuatan dan ketahanan fraktur yang rendah → rapuh → kontraindikasi gigi anterior tipis
dan posterior yang tidak didukung tonjol
● RMGI → untuk inti ukuran sedang, namun ekspansi higroskopik → fraktur mahkota porselain
TAHAPAN KERJA
Kunjungan I
(Preparasi Saluran Akar)
Tahapan
1. Gutta percha diambil menggunakan gates gliden drill, gutta percha disisakan 3-5 mm untuk mencegah
kebocoran apical. Perhatikan letak rubber stop sesuai pada titik referensi sehingga pengurangan gutta perca
dapat tepat. Irigasi dengan saline setiap pergantian gates glidden drill dan keringkan dengan paper point
2. Rontgen saluran akar untuk mengetahui panjang guta percha yang tersisa
3. Preparasi saluran pasak menggunakan peeso reamer untuk menghilangkan undercut, melebarkan kanal
servikal dan melebarkan orifice, ukuran alat dipilih sesuai diameter saluran akar. presicion drill untuk
menghilangkan undercut, melebarkan orifis. Pilih alat sesuai dengan diameter saluran akar, perhatikan
panjang kerja dan rubber stop, kemudian preparasi dengan precission drill
4. Setiap pergantian alat selalu diirigasi dengan NaOCl 2,5% dan diakhiri dengan saline dan EDTA kemudian
keringkan dengan paperpoint
TAHAPAN KERJA
Kunjungan II
(Try in dan Insersi Pasak)
Tahapan
1. Try in pasak post fiber kedalam saluran akar sesuai dengan warna
2. Cek apakah pasak beradaptasi dengan baik atau tidak, perlu pengurangan atau tidak
3. Potong pasak fiber sesuai dengan panjang inti 2/3 panjang mahkota + panjang pasak dengan bur
fissure diamond
4. Dilakukan pengambilan radiograf untuk mengetahui apakah hasil pasak tersebut terinsersi dengan
baik dan tidak terdapat celah disaluran akar.
5. Irigasi dengan NaOCl 2,5% kemudian keringkan dengan paper point
6. Dilakukan sementasi untuk insersi pasak pos tfiber
7. Semen yang digunakan adalah Rely X ARC
TAHAPAN KERJA
Tahapan Sementasi
● Saluran akar dibersihkan dengan diirigasi menggunakan NaOCl 2,5%, kemudian dikeringkan dengan paper
point
● Pasak fiber dicelupkan dalam alkohol kemudian dikeringkan
● Saluran akar dan bagian mahkota di etsa menggunakan asam fosfat 37% selama 15 detik kemudian dibilas
hingga bersih dan keringkan hingga moist
● Dinding saluran akar diaplikasikan bahan bonding, didiamkan agar primer bisa berpenetrasi dan diangin-
anginkan 10-15 detik kemudian swab saluran akar dengan paper point untuk menghilangkan kelebihan
bonding dan di LC 20 detik
● Aplikasi silane pada pasak dan diangin-anginkan
● Manipulasi semen Rely X ARC dengan semen spatula pada mixing pad
● Aplikasi rely x pada saluran akar dengan lentulo dan pasak diolesi selapis tipis
● Insersi pasak pada saluran akar sampai mencapai titik referensi dan di LC selama 10 detik setiap permukaan
TAHAPAN KERJA
Pembentukan Inti dengan RK
1. Pembuatan inti dengan menggunakan resin komposit layer by layer sampai terbentuk miniatur
mahkota
2. Lakukan pengetsaan dengan asam fosfat 37% selama 10-15 detik, cuci selama 20 detik dan angin
angin sampai moist
3. Selanjutnya aplikasikan bonding selama 10 detik, angin anginkan dan sinar selama 20 detik,
4. Aplikasikan resin komposit dengan plastis instrument dan sinar selama 20 detik.
5. Preparasi inti mahkota jaket pada bagian labial ± 1,5 mm dengan bur fissure paralel ujung datar untuk
membuat finishing line shoulder sedangkan pada bagian palatal dan proksimal dikurangi ± 1 mm
dengan menggunakan bur fissure ujung bulat untuk membuat finsihing line chamfer.
TAHAPAN KERJA
Dilakukan pencetakan
Pencetakan dilakukan menggunakan metode pencetakan ganda (double impression), dengan cara :