2. Kelas 2 angle
tonjol mesiopalatal M1 RA berada pada embrasure M1 RB
3. Kelas 3 angle
tonjol mesiobukal terletak pada interdental M1-M2 RB
Tipe 1
edge to edge bite
lengkung gigi mandibula bergerak ke depan secara bodily
Tipe 2
I RA berjejal
terdapat relasi lingual terhadap incisivus RA
Tipe 3
lengkung maksimal kurang berkembang
I RA berjejal
terdapat pembagian kelas lain pada kelas 3
True klas 3 : kelainan pada skeletal, etiologi genetik, pertumbuhan
mandibula berlebih
Pseudo klas 3 : oklusi premature
MUKA
TMJ
Jika garis GI (glabela) - UIC (kontur bibir atas) - UC (kontur bibir bawah) POG
membentuk
1. Lebih besar dari 1/2 lebar mesiodistal gigi P1, cabut gigi P1 pada daerah sisi
tsb
o pencabutan satu P1 pada salah satu sisi lengkung jika ada
pergeseran midline
2. Lebih besar dari 1/4 sampai 1/2 mesiodistal P1 dianjurkan untuk melakukan
o pencabutan dua P2 kanan-kiri jika lengkung gigi tidak simetris
o ekspansi kombinasi grinding mesiodistal jika lengkung gigi kontraksi
Titik sefalofemtri
Jika diperoleh
SNA <80 Maxilla retrognatism ( Kelas 1 )
SNB >81 Maxilla pronatism ( kelas 2 )
SNB <78 Mandibula retraksi ( kelas 2 )
SNB >79 Mandibula protrakai ( kelas 3 )
1. Metode pont
tujuan : untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi
ke arah lateral dengan menggunakan 4 gigi incisivus sebagai predictor
2. Metode korkhaus
tujuan : untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi
rahang atas ke arah anteriposterior, metode korkhaus menggunakan lebar
MD 4 gigi I RA
2. Metode howes
tujuan : untuk mengetahui lebar lengkung gigi dan lengkung basal pasien
dengan menggunakan jumlah lebar MD gigi-gigi M1-M1 sebagai predictor
1. Ukur lebar MD gigi-gigi dari M1-M1 dicatat
2. Ukur lebar lengkung gigi dengan mengukur jarak inter P pada titik
bagian dalam tonjol bukal gigi P kanan kiri
3. Hitung indeks premolar pasien : lebar P1/lebar MD gigi M1-M1 X
100
Pengaktifan alat
1. Labial arch
o Aktivasi dilakukan dengan menggunakan tang 1/2 bulat
dengan cara menyempitkan u loop
2. Reverse loop
o Aktivasi dilakukan dengan cara melebarkan loop
3. Finger spring
o Aktivasi dilakukan dengan cara menekan lengan aktif sedekat
mungkin dengan coil ke arah gigi yang akan digerakan tanpa
merusak diameter coil
4. Skrup ekspansi lateral
o Pengaktifan skrup eskpansi dilakukan di dalam mulut dengan
menggunakan kunci skrup ekspansi dengan cara dimasukkan
ke dalam lubang skrup diputar searah tanda panah sebanyak 2x
1/4 putaran
o Di cek apakah alat sudah stabil dan retentif
1. Rotasi
Gerakan yang berputar pada pusat rotasi
2. Translasi
Mahkota dan akar bergerak pada arah yang sama
3. Tiping
Pergerakan gigi dalam gaya dibebankan 1 sisi mahkota
Uncontroled tiping : pergerakan mahkota ke 1 arah sedangkan akar
bergerak ke arah berlawanan
controled tiping :
4. Bodily
o Pergerakan ke seluruh gigi sepanjang sumbu ke arah apikal
1. Torquing
o Kebalikan dari tiping, pergerakan kelingual di akar
2. Instruksion
o Pergerakan bodily gigi di sepanjang sumbunya ke arah apikal
3. Ekstrusion
o Pergerakan seluruh gigi sepanjang sumbunya ke arah incisal