NIM : 201611101056
Kelompok :G
PRETEST ORTHO
4. Jelaskan mengenai tumpang gigit, jarak gigit, dan free way space serta
bagaimana cara menentukannya
a. Tumpang gigit
Tumpang gigit merupakan jarak vertikal antara insisal insisiv RA dengan
insisial insisiv RB. Cara mengukurnya adalah dengan menggunakan jangka
pada model studi diukur jarak antara insisal insisiv RA dan insisal insisiv RB
dalam posisi oklusi. Kemudian jarak yang didapatkan ditandai dan diukur
menggunakan penggaris. Besar tumpang gigit normal adalah 1-2 mm. Bila
lebih dari normal maka memiliki gigitan dalam sedangkan jika kurang dari
normal atau minus maka pasien memiliki gigitan terbuka.
b. Jarak gigit
Jarak gigit adalah jarak horizontal antara insisiv RA dengan bidang labial
insisiv RB atau bidang insisal I RB terhadap bidang labial RA pada kasus
gigitan terbalik. Cara mengukurnya adalah dengan menggunakan jangka pada
model studi diukur jarak dari permukaan labial insisiv RB sampai insisal RA
atau insisal insisiv RB terhadap bidang labial insisiv RA pada gigitan terbalik.
Besar jarak gigit normalnya adalah 2-3 mm. Jika lebih dari normal maka
pasien mengalami protrusi sedangkan bila skor minus maka pasien memili
gigitan terbalik.
c. Free way space
Free way space merupakan jarak interoklusal pada saat mandibula dalam
posisi istirahat. Cara menentukannya dengan cara penderita didudukkan dalam
posisi istirahat kemudian ditarik garis yang menghubungkan antara titik di
ujung hidung dan ujung dagu (paling anterior) dan dilihat berapa jaraknya.
Penderita dalam keadaan oklusi sentris kemudian ditarik garis yang
menghubungkan titik dari ujung hidung dan dagu kemudian dihitung jaraknya.
Nilai FWS = Jarak pada saat posisi istirahat – oklusi sentris. Nilai FWS
normal adalah 2-3 mm.
5. Jelaskan cara menentukan ALD pada gigi permanen dan pada gigi pergantian
a. Gigi pergantian
i. Metode Moyers
• Tempat yang tersedia
Diukur dengan cara membagi 4 segmen yaitu mesial M1 kiri
sampai mesial C kiri, distal I2 kiri sampai mesial I1, mesial I1
sampai distal I2 kanan, dan mesial C kanan sampai mesial MI
kanan. Keempat segmen tersebut lalu dijumlahkan untuk
mendapatkan besar tempat yang tersedia.
• Tempat yang dibutuhkan
Caranya dengan menjumlahkan lebar mesiodital keempat
insisiv RB. Lihat table moyers untuk mendapatkan prediksi
lebar gigi Caninus dan Premolar RA RB. Lalu hasil akhir
tempat yang dibutuhkan didapatkan dengan rumus ∑4I + (2 x
nilai table prediksi).
• Hasil akhir
Dihitung dengan cara menghitung selisih tempat yang tersedia
dengan tempat yang dibutuhkan. Apabila hasilnya negative,
maka kekurangan tempat. Sedangkan bila hasilnya positif maka
kelebihan tempat.
b. Gigi permanen
i. Metode Nance
• Tempat yang tersedia
Diukur dengan menggunakan brasswire dimulai dari mesial M1
permanen kiri menyusuri fissure dan insisal (dengan sudut
inklinasi yang benar) sampai ke M1 permanen kanan.
Kemudian brasswire ditandai dan diukur untuk mendapatnya
lebar tempat yang tersedia.
• Tempat yang dibutuhkan
Diukur dengan menggunakan jangka berujung runcing. Lalu
diukur lebar mesiodistal masing-masing gigi dari gigi yang
berada di mesial M1 kanan sampai M1 kiri. Jumlah mesiodital
masing-masin gigi tersebut kemudian dijumlahkan untuk
mendapatkan lebar tempat yang dibutuhkan.
• Hasil akhir
Dihitung dengan cara menghitung selisih tempat yang tersedia
dengan tempat yang dibutuhkan. Apabila hasilnya negative,
maka kekurangan tempat. Sedangkan bila hasilnya positif maka
kelebihan tempat.