Anda di halaman 1dari 19

Trismus persisten pasca

ekstraksi molar ketiga


mandibula dan
manajemennya: Laporan
kasus dan tinjauan pustaka

Nandita Nur 20-44


Nadiah Pujiati 20-55
Anindita Permata 20-56
Devanti Ayu 20-62
Pendahuluan
Ekstraksi impaksi molar ketiga mandibula memiliki beberapa
komplikasi umum, salah satunya trismus. Kasus trismus yang paling
parah biasanya terjadi pada 2 hari pasca operasi.

Trismus dapat disebabkan karena elevasi flap di luar oblique eksternal


ridge dan stimulasi berulang dari otot pterigoid medial (blok saraf
alveolar inferior). Gejala trismus berkurang dengan injeksi
deksametason lokal pasca operasi.

Umumnya, trismus secara bertahap dan berkurang atau menghilang


dalam waktu sekitar 1 sampai 2 minggu pasca operasi; namun, dalam
kasus yang sangat jarang, trismus bertahan selama >1 bulan.
Laporan Kasus

Pasien laki-laki berusia 30 tahun mengunjungi


Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial,
Rumah Sakit Stomatological Universitas
Kedokteran Guangzhou, Cina untuk pengobatan
edema dan nyeri di sekitar mahkota gigi molar
ketiga kiri yang telah berlangsung selama > 6
bulan. Informed consent diperoleh dari pasien
untuk partisipasinya dalam penelitian dan untuk
mempublikasikan data klinis yang relevan.
Pemeriksaan klinis
Radiografi Intraoral
• Impaksi mesioangular gigi 38 • Gigi 38 erupsi sebagian
• Densitas tulang rendah di dengan gingiva yang
daerah gigi 37 sedikit merah dan
bengkak.
• Karies permukaan gigi 38
meluas ke lapisan dentin;
tes dingin (+), perkusi (-),
mobilitas (-), trismus (-)
Penatalaksanaan

Odontektomi gigi 38

● Asepsis daerah kerja


● Anastesi
● Blok n. alveolaris inferior
● Infiltrasi bukalis longus
● Pembuatan flap KIE
● Memisahkan mahkota dan akar
● Pengambilan gigi impaksi
● Fossa alveolar dikikis untuk ● Peresepan antiinflmasi
menghilangkan jaringan yang meradang ● KIE
● Irigasi dengan saline ● Meminum obat sesuai
● Menutup luka perdarahan anjuran
● Kontrol 3 hari kemudian
Terjadinya trismus
Kontrol 8 hari pasca operasi

• Pemeriksaan klinis:
• Terdapat sedikit trismus (jarak tepi insisal antara gigi insisiv rahang atas dan bawah
sekitar 28 mm).
• Tidak ada edema atau rasa sakit pada area luka pasca operasi
• Penyembuhan luka normal.
• Penatalaksanaan
• Dilakukan pengangkatan jahitan setelah disinfeksi menggunakan iodophor dan luka
dibersihkan menggunakan larutan saline.
• Pasien diinstruksikan untuk melakukan latihan membuka mulut dan kompres
menggunakan air hangat
• Instruksi untuk kembali ke dokter gigi jika ada keluhan.
Terjadinya trismus
Kontrol 30 hari pasca operasi
• Pasien kembali datang dengan trismus
yang belum hilang.
• Pemeriksaan klinis:
• Pemeriksaan palpasi kelenjar getah
bening kiri : teraba dan sakit
• Terdapat food impaction pada luka
di daerah gigi 38,
• Jaringan lunak disekitar gigi 38
merah dan bengkak.
• Mukosa bukal bengkak.
• Lebar buka mulut sekitar 2 mm,
menunjukkan trismus lebih parah
C-E : tulang alveolar sisi lingual di daerah ujung akar hilang (panah putih)
F-G : tulang alveolar sisi lingual di daerah ujung akar hilang (kotak putih)
Gambaran radiologis ini menunjukkan osteomielitis marginal pada mandibula kiri.
Kontrol 30 hari pasca operasi
• Penatalaksanaan:
• Area gigi 38 diirigasi dengan hidrogen peroksida dan
larutan salin.
• Pemberian obat anti-inflamasi sistemik yang diberikan
secara intravena selama 3 hari.
Kontrol 33 hari pasca operasi
• Setelah 3 hari pemberian antiinflamasi sistemik, terdapat
sedikit perbaikan pada gejala trismus
• Pemeriksaan klinis:
• Edema dan nyeri telah memudar di regio
submandibular kiri
• Tingkat pembukaan mulut kira-kira 10 mm
• Terdapat fluktuasi di sekitar gigi 38
• Penatalaksanaan:
Insisi dan drainase pada mukosa sekitar 38
• Anastesi infiltrasi local
• Drainase
• Pemebrsihan jaringan inflamasi dari luka
• Irigasi dengan saline
Kontrol 42 hari pasca operasi

• Trismus sudah berkurang


• Pemeriksaan klinis:
• Lebar membuka mulut 25mm -> gejala trismus ringan
• Jaringan lunak menunjukkan perbaikan, palpasi (-)
• Penatalaksanaan:
• Pemberian occlusal pad -> lebar pembukaan mulut pasif 38mm
Kontrol 1 tahun pasca operasi

• Tidak ada keluhan


• Pemeriksaan klinis:
• IO= TAA
• RO= Terdapat pembentukan
tulang di fossa alveolar area
gigi 38
Pembahasan

Ekstraksi gigi molar 3 banyak menyebabkan cedera


jaringan, inflamasi, dan komplikasi post-op lainnya
dengan angka kejadian trismus yang paling tinggi. Trismus
biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Faktor penyebab trismus

Ekstraksi dari sisi


Prosedur anastesi
bukal

Ekstraksi gigi molar ketiga mandibula Selama anestesi blok nervus


dari sisi bukal dapat membuat tendon alveolaris inferior, kejang otot
otot terputus. Stimulus nyeri ini pengunyahan dapat disebabkan oleh
menyebabkan reflek proteksi dari infeksi atau prosedur asepsis yang
otot, yang pada akhirnya tidak lengkap
menghasilkan trismus
● Pada awal perjalanan penyakit, pasien pada penelitian ini
mengalami mild trismus (trismus ringan). Namun, pasien
tidak mendapatkan perawatan karena trismus pada kasus
ini dianggap kondisi edema post-operative.

● Ketika pasien mengalamai trismus yang lebih parah


(severe trismus) disertai osteomyelitis marginalis, dokter
melakukan intervensi dan menentukan rencana perawatan.
Namun, keterlambatan diagnosis menyebabkan
pengobatan tertunda yang mempengaruhi pemulihan post-
operative dan aktivitas sehari-hari pasien.
• Pada kasus ini, kemungkinan penyebab terjadinya trismus adalah
adanya infeksi pasca pencabutan yang menyebar disepanjang
ruang lingual mandibular.

• Pengobatan osteomyelitis kronis telah menjadi fokus utama di


bidang bedah maksilofasial.
• Menurut Bamberger, penggunaan antibiotik sistemik selama
4 minggu post-operative lebih disarankan daripada perawatan
bedah pada kasus osteomyelitis kronis.
• Sedangkan, menurut Baur perawatan bedah lebih efektif
dibandingkan single drug treatment. Selain itu, penggunaan
obat sering menyebabkan kekambuhan pada beberapa kasus
osteomyelitis kronis,
● Pada kasus ini, pengobatan dilakukan dengan tindakan
insisi dan drainase di area gigi 38 disertai
penggunaan obat. Tindakan ini cukup efektif karena
pasien merupakan dewasa muda dengan kondisi
kesehatan yang baik.

● Menurut Lang, penggunaan antibiotik post-operative


mengurangi terjadinya infeksi. Jika pencabutan gigi
menyebabkan trauma yang luas dan sejumlah besar
darah hilang, strip drainase harus dipasang pada luka
selama 1 hari untuk mencegah infeksi. Pendekatan ini
juga dapat membantu mengurangi edema pipi pasien
pasca operasi
Kesimpulan

Prosedur odontektomi gigi molar ketiga rahang


bawah adalah prosedur bedah mulut yang sangat
umum. Selama pembedahan, area pembedahan harus
dilindungi, dan penilaian yang cermat diperlukan
mengenai fraktur atau hilangnya lempeng tulang
lingual. Drainase eksudat inflamasi yang efektif harus
dilakukan untuk mencegah spasme otot dan trismus
yang disebabkan oleh kontak kronis dengan eksudat
inflamasi toksisitas rendah.
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai