Anda di halaman 1dari 33

APICOECTOMY

drg. INDA PRIBADI Sp.BM


Definisi
Operasi pemotongan atau pemotongan bagian
apical gigi disertai dengan kuretase semua
jaringan nekrose yang berada di sekitar apeks gigi
tanpa mengganggu akar gigi itu sendiri
Apicoectomy

berasal dari kata

( apico- + -ectomy )
Apicoectomy pemotongan akar, perawatan
saluran akar secara terbalik ( PSA secara orthograde
atau penutupan akar dari ujung akar )

prosedure endodontik secara bedah dimana


ujung akar dipotong dan saluran akar diisi serta
ditumpat dengan bahan tambalan yang biocompatible
Apicoectomy disebut juga sebagai :

 Apical Resection
 Root Amputation
 Root Resection
 Root End Surgery
 Root End Filling
 Retrograde Root Canal Treatment
Indikasi :
1. Apabila ada granuloma di mana terjadi suatu trauma atau
peradangan terus menerus, granuloma tersebut dapat
berkembang menjadi sebuah kista

2. Gigi dengan tulang pendukung yang mengalami kerusakan


tidak melebihi 1/3 panjang akarnya, di mana terjadi degenerasi
kista dan granuloma yang dicurigai dan atau di mana
membutuhkan sebuah biopsy, di mana roentgen foto hasilnya
tidak akurat
3. Infeksi lokal setelah dilakukan endodontik.

4. Fragment alat masuk ke dalam saluran akar dan tidak


dapat dikeluarkan melalui mahkota

5. Gigi yang telah mati pada penderita muda,


disebabkan desakan lesi pada apeksnya.

6. Terutama pada gigi anterior, baik pada maksilla


maupun pada mandibula.
GRANULOMA Reaksi kronis yang
berkembang oleh karena adanya iritasi ringan dalam
ligamentum periodontal apical gigi akibat infeksi lebih
lanjut dari pulpa yang nekrosis setelah peradangan
pulpa dari karies, trauma, atau prosedur operasi
Kontra Indikasi

 Apabila kesehatan umum pasien atau status medik pasien


merupakan kontra indikasi untuk tindakan bedah, seperti
Traumatic Nefritis, Leukemia, Diabetes Mellitus, Sifilis, Anemia,
Penyakit Jantung atau Tirotoksikosis

 Pertimbangan anatomi yang akan menimbulkan resiko


berbahaya terhadap pasien atau perawatan diperkirakan akan
gagal. Contoh : ujung akar terlalu dekat dengan nervus alveolaris
inferior dan pembuluh darah atau masuk ke sinus maxillaris
 Pada gigi dengan kantong periodontal yang dalam dan sudah
ada mobilitas yang berlebihan

 Pada gigi dengan apical yang tidak dapat dicapai dengan


peralatan endodontik
.
 Pada gigi dengan struktur akar yang cukup banyak ( multiple
rooted )

 Operator tidak mampu melakukan tindakan bedah


Alasan Tindakan Apicoectomy
 Infeksi dan peradangan jaringan lunak di sekitar
akar gigi yang pada umumnya menimbulkan rasa
sakit dan rasa tidak nyaman pada pasien
 Tindakan apicoectomy adalah menghilangkan
jaringan infeksi dan mempertahankan fungsi dari
gigi serta menyelamatkan gigi dari tindakan
pencabutan.
 Tindakan apicoectomy jarang dilakukan kecuali bila
perawatan saluran akar mengalami kegagalan
Alasan lainnya :

 Peradangan yang terus menerus karena adanya


saluran akar tambahan yang sangat kecil menyebabkan
PSA tidak dapat hermetis dan menutup dengan baik

 Saluran akar yang tertutup ( Blocked Root Canal )


Infeksi dan debris yang tersisa diujung akar secara cepat
berdampak pada gigi tetangganya / gigi yang berdekatan
 Saluran akar yang sempit dan ujung akar yang
sangat bengkok menyebabkan file endodontic tidak
dapat mencapai ujung akar. Akibatnya infeksi terus
berlanjut atau dapat terjadi re-infection
Persiapan daerah operasi
 Pertama kali lakukan desinfeksi daerah operasi

 Jika gigi anterior yang akan dirawat, kain kasa steril diletakkan
pada muccobuccal fold daerah operasi, demikian juga untuk gigi
posterior. Apabila memungkinkan daerah operasi diisolasi

 Kegunaan kain kasa adalah untuk menahan saliva masuk ke


daerah operasi serta menahan rongga belakang mulut
Anestesi
 Anestesi lokal infiltrasi merupakan pilihan utama
untuk tindakan apicoectomy untuk gigi geligi
Rahang Atas.

 Jika gigi Rahang Bawah yang di apicoectomy


dilakukan anestesi blok, ditambah anestesi infiltrasi.
Pembuatan Flap
Pembuatan Flap mukoperiosteum bertujuan :

 Memungkinkan jaringan lunak yang menutup daerah


operasi dapat terangkat sempurna, sehingga diperoleh
pandangan yang cukup baik untuk tindakan operasi

 Mempertahankan jaringan sehat yang akan menutup


daerah operasi dan mengurangi rasa sakit karena
tulang tertutup, serta membantu penyembuhan.
Syarat pembuatan Flap
 Sirkulasi darah yang cukup pada flap yang diangkat, harus
dirancang dengan basis atau dasar flap harus lebih lebar dari
puncak flap

 Untuk mencegah terjadinya cacat penyembuhan, insisi


tidak boleh dilakukan di atas tulang yang ada lesinya. Jika
ragu- ragu harus dibuat flap yang lebih lebar untuk
menghindari insisi pada daerah yang tidak diinginkan
 Insisi yang melintasi tonjolan tulang harus dihindari,
karena mukosa pada daerah ini biasanya tipis,
penyembuhan akan lambat, mungkin dapat
mengakibatkan terjadinya jaringan parut

 Pembuatan sudut yang runcing pada flap harus dihindari


karena dapat menghambat penyembuhan.
Menentukan tempat Apeks
dan Pembukaan Periapikal
Jika terdapat kerusakan tulang, biasanya tidak sukar
menemukan tempat apeks ( karena adanya fistula ).
Jika kerusakannya tidak nampak jelas, ujung sonde
dapat ditusukkan di atas tulang yang diperkirakan
terdapat kerusakan. Lapisan tulang yang tipis sering
menutupi daerah yang patologis, dan tekanan sonde
akan menguatkan hal ini
Bentuk Flap
Pemotongan Bagian Apikal Gigi
1. Potong bagian apeks dari gigi yang dirawat dengan fissure bur, harus hati-hati agar
tidak merusak gigi tetangga

2. Ujung akar dipotong secukupnya, jangan memotong lebih dari 1/3 panjang akar.
Apabila Gigi sudah dirawat maka pemotongan harus mencapai filling ( PSA )

3. Buang jaringan patologis dari struktur gigi dengan kuretase, sehingga tidak ada
jaringan patologis yang tersisa

4. Haluskan ujung akar dan pinggiran tulang, mukoperiostal flap dikembalikan dan
dijahit dengan silk no.3.
Bahan tambalan untuk menutup ujung akar
1. Amalgam
Amalgam paling banyak digunakan sebagai tambalan ujung akar, dan banyak
memenuhi kriteria yang diinginkan. Mudah digunakan, mudah terlihat pada
gambaran radiography, tidak sensitive pada kelembeban dan tetap stabil pada
suhu tubuh

2. Composite Resin
Composite resin sangat jarang digunakan sebagai tambalan penutup ujung
akar, karena sangat sensitif terhadap kelembaban pada waktu diletakkan
.
3. Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
MTA adalah cement yang mengandung mineral oxida yang mengikat
air membentuk colloidal gel, yang menjadi padat dalam waktu sekitar
4 jam. Sangat sering digunakan karena angka keberhasilannya yang
tinggi. MTA meghasilkan lingkungan pH yang tinggi, yang bersifat
membunuh bakteri ( bactericidal ) , dan merangsang osteoblasts
menghasilkan tulang yang mengisi ruang bekas tindakan
apicoectomy

4. Zinc Oxide Eugenol Cement


Modifikasi dari ZOE cement, seperti IRM atau Super EBA,
mempunyai kekuatan tekan dan kekuatan tarik yang tinggi, pH yang
netral
 Kegagalan sering terjadi karena adanya kebocoran pada penutupan
bagian apikal, karena itu harus digunakan material yang dapat
menutup rapat saluran dan ujung akar dengan baik

 Bahan ini harus biocompatible; yaitu non-carcinogenic dan non-


toxic terhadap jaringan sekitar dan seluruh tubuh. Juga harus tetap
stabil dan lembab pada suhu tubuh

 Mudah digunakan pada waktu ditempelkan pada ujung akar walau


dalam jumlah yang sedikit , dan bahan ini dapat diidentifikasi dengan
mudah pada gambaran radiography
Penjahitan
Fungsi jahitan adalah untuk mengembalikan flap pada
tempatnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Jahitan harus cukup untuk menahan tepi-tepi flap pada posisi


yang berimpit dengan jaringan sekitarnya sesudah operasi

b. Harus dihindari supaya jahitan jangan terlalu dekat dengan


garis insisi karena akan terlepas jika terjadi edema
c. Tepi-tepi flap harus bertaut eversion, tetapi tanpa harus meregangkan
jaringan

d. Edema pasca bedah dapat menyebabkan jahitan yang terlalu kencang


terlepas
Instruksi pasca operasi
1. Kompres es selama 10 menit dan dilepas selama 10 menit, bergantian setelah
operasi

2. Jangan mengangkat bibir untuk melihat jahitan karena jahitan dapat sobek

3. Sikat gigi seperti biasa tapi hati-hati pada daerah yang dekat dengan bagian yang
dioperasi

4. Keesokan harinya kumur dengan air garam (1/2 sdt garam dan air satu gelas air
hangat). Lakukan kumur-kumur tiap kali sesudah makan dan sebelum tidur

5. Pembengkakan dapat terjadi 2-3 hari setelah operasi dan kemudian reda, jika timbul
panas tinggi hubungi dokter

6. Jika ada rasa sakit, dapat meminum obat yang sesuai tertulis dalam resep.
TERIMA KASIH
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai