Rencana pelaksanaan :
2x tatap muka + 1x pengambilan nilai
TINJAUAN PUSTAKA
Pada waktu penderita datang yang pertama kali harus kita lakukan adalah :
1. Anamnesa
2. Pemeriksaan extra oral
3. Pemeriksaan intra oral
Tujuan anamnesa:
1. Menentukan indikasi perawatan
2. Menentukan prognosa dari hasil perawatan
3. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat terjadi dari kasus tersebut
4. Menentukan alternatif apa yang akan diambil agar dapat mengatasi masalah tersebut
5. Menentukan rencana terapi dan tahap-tahap perawatan yang akan dilakukan
I. ANAMNESA :
Auto anamnesa : Pemeriksaan secara bertanya langsung pada penderita
Alo anamnesa : Pemeriksaan secara bertanya tidak langsung pada penderita tetapi
misalnya pada yang menyertai penderita.
A. Data Pribadi
1. Nama, alamat, no. telepon penderita, guna :
− Agar dapat melakukan komunikasi dengan penderita.
− Untuk keperluan penyimpanan status (filing).
2. Umur, guna :
− Untuk menentukan cara komunikasi
− Untuk menentukan indikasi prothesa
− Untuk memperkirakan bagaimana adaptasi penderita terhadap GT-nya
nanti (GTL)
− Untuk membantu didalam memilih gigi (GTL)
− Untuk membantu didalam menyusun gigi (GTL)
4. Pekerjaan, guna :
− Untuk mengetahui status sosial ekonomi penderita sehingga dapat
ditentukan indikasi prothesa
− Untuk membantu didalam menentukan rencana terapi
− Untuk faktor estetis atau pengunyahan/bicara.
4. Macam gigi tiruan lama : misal, GTL, Jacket Crown dan lain-lain. Guna :
untuk menentukan konstruksi dari GT nya nanti.
5. Jenis gigi pada gigi tiruan lama : misal, akrilik / porselen. Guna :
a. Untuk dijadikan pedoman didalam menentukan rencana terapinya.
b. Untuk memperkirakan penyebab dari resorbsi processus
alveolaris/kelainan-kelainan jaringan yang terdapat didalam mulut.
6. Lamanya memakai GT, guna :
a. Untuk mengetahui bagaimana retensi dan stabilisasi GT lama.
b. Untuk mengetahui apakah penderita mempunyai kebiasaan jelek seperti
bruxism bila dalam waktu singkat permukaan gigi-gigi sudah
mengalami abrasi.
2. Mata : (GTL)
Cara pemeriksaan : tangkai kaca mulut digerakkan didepan mata penderita dan
penderita disuruh mengikuti arah gerakan kaca mulut. Ini untuk mengetahui apakah
mata kiri dan kanan simetris atau tidak.
Guna : untuk menentukan kesejajaran oklusal plane bagian anterior (sejajar garis
interpupil).
3. Telinga : (GTL)
Cara pemeriksaan : dilihat dari depan apakah telinga kiri dan kanan simetris / tidak.
Guna : untuk menentukan kesejajaran oklusal plane bagian posterior (sejajar garis
camper yaitu garis dari tragus ke alanasi.
5. Bibir : (GTL)
Cara pemeriksaan :
a. Dengan melihat dari depan apakah bibir penderita symetris/tidak.
b. Dengan menarik bibir atas dan bawah penderita untuk melihat tonus dari bibir
penderita.
Gunanya ;
a. Untuk membantu didalam menyusun gigi anterior.
b. Untuk membantu didalam menentukan bentuk serta ketebalan sayap labial GT.
6. Profil : (GTL, GTC)
Cara pemeriksaan : dengan melihat profil penderita dari samping.
Guna : untuk membantu didalam menentukan penyusunan gigi anterior.
7. Frenulum : (GTL)
Cara pemeriksaan : dengan sedikit menarik bibir/pipi dan melihat seberapa jauh
perlekatan frenulum terhadap tinggi processus alveolaris.
− Frenulum tinggi apabila perlekatannya mendekati puncak processus alveolaris/
lebih dari ½ tinggi processus alveolaris.
− Frenulum sedang apabila perlekatannya pada ½ tinggi processus alveolaris.
− Frenulum rendah apabila perlekatannya kurang dari ½ tinggi processus alveolaris.
Guna :
a. Untuk mengetahui retensi, stabilisasi GT nya
b. Untuk menentukan perlu atau tidaknya dilakukan rujukan.
Guna :
a. Untuk menentukan stabilisasi gigi tiruan bawah
b. Untuk approach pada penderita waktu akan dilakukan pencetakan.
24. Kelainan lainnya : (Disini dicatat segala hal yang tidak tercantum di status).
REFERENSI :
1. Osborne J., Lammie A. Partial Dentures, 4th ed. Toronto : Blackwell Scientific
Publications, 1974.
2. Zarb G., Bergman B.,Clayton J.A. Prosthodontic Treatment for Partially Edentulous
Patients. Saint Louis : CV Mosby. 1978
3. Zarb G.A., Bolender C.L. Prosthodontic Treatment for Edentulous Patients. 12th ed.
USA : C.V Mosby. 2004.
4. Henderson D., Steffel V. Mc Cracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th ed.
Saint Louis : CV.Mosby. 2005.
SKENARIO :
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan kesulitan
mengunyah karena ada gigi yang hilang. Pasien tersebut belum pernah menggunakan gigi
tiruan.
TUGAS :
1. Peragakan dan verbalkan cara melakukan anamnesa pada pasien!
2. Pilih dan verbalkan nama alat-alat yang anda gunakan untuk pemeriksaan!
3. Verbalkan dan peragakan cara pemeriksaan vestibulum!
4. Verbalkan dan peragakan cara pemeriksaan frenulum!
5. Verbalkan dan peragakan cara pemeriksaan tahanan jaringan!
6. Verbalkan dan peragakan cara pemeriksaan residual ridge!
SURVEYING
Metode pembelajaran :
Tutorial
- Dosen pembimbing memperagakan cara melakukan survey pada model
Praktikum
- Mahasiswa melakukan survey pada model
Rencana pelaksanaan :
2x tatap muka + 1x pengambilan nilai
TINJAUAN PUSTAKA
Surveying adalah suatu proses untuk memperoleh detail gigi penyangga dan jaringan
sekitarnya serta memilih path of insertion dari GTSL.
Tujuan surveying :
1. Menentukan arah pemasangan, mendapat kesejajaran dari 2 atau lebih permukaan gigi
atau struktur jaringan yang berdekatan.
2. Menentukan tempat dan mengatur daerah undercut pada gigi yang diperlukan untuk
retensi.
3. Menentukan ketinggian garis kontur gigi abutment yang sesuai dengan arah
pemasangan gigi tiruan.
4. Menentukan daerah undercut pada jaringan yang memerlukan tindakan bedah misal :
− Undercut pada tulang
− Undercut pada jaringan lunak yang mengganggu keluar masuknya GT.
Bagian-bagian surveyor :
Instrumen surveyor dan gunanya :
1. Analyzing rod : menganalisa daerah undercut
3. Wax trimmer : memotong, merapikan kelebihan wax pada waktu block out undercut
3. Memeriksa daerah undercut dengan arah tegak lurus dengan undercut gauze.
TRIPODING
Pada waktu melakukan survey, desain atau pembuatan gigi tiruan sebagian lepas, seringkali
model dilepas dari cast holder. Untuk mengembalikan model dengan tepat perlu dilakukan
tripoding. Caranya :
• Tissue Surface Indexing
Metode tripoding dengan membuat tiga tanda pada model dengan carbon marker.
Ketiga tanda tersebut letaknya berjauhan. Kemudian model dilepas dari cast
holder. Bila model akan dikembalikan maka surveyor table diatur sedemikian rupa
sampai carbon marker menyentuh ketiga tanda tersebut.
• Art Portion Indexing
Metode tripoding dengan cara membuat garis vertikal dengan analyzing rod.
Dibuat tiga garis vertikal pada permukaan model : satu dibagian posterior, satu di
kiri dan satu di kanan.
REFERENSI :
1. Osborne J., Lammie A. Partial Dentures, 4th ed. Toronto : Blackwell Scientific
Publications, 1974.
2. Zarb G., Bergman B.,Clayton J.A. Prosthodontic Treatment for Partially Edentulous
Patients. Saint Louis : CV Mosby. 1978.
3. Henderson D., Steffel V. Mc Cracken’s Removable Partial Prosthodontics. 11th ed.
Saint Louis : CV.Mosby. 2005.
SKENARIO :
Seorang pasien berusia 30 tahun datang ke dokter gigi ingin dibuatkan gigi tiruan. Dari hasil
pemeriksaan intra oral diketahui pasien kehilangan beberapa gigi di rahang atas dan rahang bawah.
Rencana perawatan untuk pasien tersebut adalah dibuatkan gigi tiruan kerangka logam. Untuk
menentukan arah pasang dari kerangka logam yang akan dibuat, terlebih dahulu harus dilakukan
surveying pada model.
TUGAS :
1. Siapkan alat dan pilih asesoris serta sebutkan nama dan fungsinya!
2. Peragakan cara melakukan survey pada model!