2. Klas II Angle
Sehubungan bonjol mesiobukal cusp molar pertama atas lebih anterior dari
garis bukal molar pertama bawah. Juga apabila bonjol mesial cusp molar
pertama atas bergeser sedikit ke anteriordan tidak pada garis bukal pertama
atas melewati bonjol mesiobukal molar pertama bawah.
Pada maloklusi ini hubungan kaninusnya bervariasi yaitu kaninus bisa
terletak diantara insisif lateral dan kaninus bawah.pada umumnya kelainan
ini disbabkan karena kelainan pada tulang rahang atau maloklusi tipe
skeletal.
Menurut dewey, klas II Angle ini dibagi dalam dua divisi, yaitu:
a. Divisi I : hubungan antara molar pertama bawah dan molar pertama
atas disoklusi dan gigi anterior adalah protusif. Kadang-kadang
disebabkan karena kecilnya rahang bawah sehingga profil pasien
terlihat seperti paruh burung.
b. Divisi 2 : hubungan antara molar pertama bawah dan molar pertama
atas disoklusi dan gigi anterior seolah-olah normal tetapi terjadi deep
bite dan profil pasien seolah-olah normal.
Elemen ekspansif
Elemen ekspansif dapat berupa sekrup ekspansi (expansion screw) yang
dibuat oleh pabrik atau berupa coffin spring yang dibuat sendiri dari kawat
stainless diameter 0,9 1,25 mm.
Sekrup ekspansi terdapat bermacam-macam, tapi dasar kerjanya sama.
Tersedia berbagai tipe, antara lain :
tipe Badcock
tipe Fisher
tipe Glenross
tipe Wipla dll.
Tiap sekrupyang dihasilkan sekrup bersifat intermittent (berselang-seling).
Gambar anak panah pada sekrup menunjukkan arah pengaktifan.
Perhitungan
Dasar : dalam lengkung gigi (dental arch) dengan susunan gigi teratur
terdapat hubungan antara jumlah lebar mesiodistal keempat gigi
insisivus atas dengan lebar lengkung inter premolar pertama dan inter
molar pertama.
Extreem degree 10 mm
CaraThompson&Brodie:
Jika deep overbite sama sekali hilang, sedang stenz masih tebal
berarti ada infraoklusi gigi-gigi P & M.
Jika deep overbite masih, sedang stenz masih ada ketebalan; hal
ini berarti ada kombinasi keadaan tersebut di atas.