Anda di halaman 1dari 4

Skenario 2 CBL

Penetapan permasalahan:

 Mengunyah dengan satu bagian menyebabkan plak dan peradangan, karena mengunyah
merupakan salah satu proses membersihkan gigi(self cleansing). Jika mengunyah pada satu
bagian akan menyebabkan otot tebal yang kuat dan kuat pada hanya satu sisi, lalu gusi
menjadi bengkak
 Plak yang berkumpul di bagian gusi atas atau supragingiva memperparah inflamasi dan sulit
dibersihkan
 Tidak pernah membersihkan gigi
 Mengunyah dapat meningkatkan produksi saliva

Diagnosis: Gingivitis

Pengertian: peradangan yang terjadi pada gingiva atau gusi tepatnya di jaringan periodonsium yang
biasanya disebabkan oleh mikroorganisme yang membentuk koloni dan menyebabkan plak (Plak
yang sudah lama di gigi dan mengeras disebut kalkulus) pada tepi gingival. Plak berakumulasi dalam
jangka waktu yang cukup lama, paling sering dijumpai dalam keadaan kronis dan tanpa rasa sakit.
Salah satu ganguan gigi berupa pembengkakan atau radang. Salah satu jenis penyakit periodontal,
yaitu inflamasi pada jaringan pendukung gigi yaitu gingiva. Mekanisme normal dari pertahanan
tubuh terhadap masuknya mikrobial atau antigen dalam tubuh. Gingivitis tanpa terjadi kerusakan
tulang. Penyakit yang reversible (masih bisa diobati)

Macam macam:

1. Gingivitis marginalis
2. Acute necrotizing ulcerative gingivitis
3. Pregnancy gingivitis
4. Gingivitis scorbutic
5. Gingivitis pubertas
6. Eruption gingivitis
7. Gingivitis artefacta

Tanda tanda klinis

 Gusinya bengkak konsistensinya menjadi lunak dan menggembung disebabkan karena


adanya infiltrasi cairan dan eksudat inflamasi
 berwarna agak gelap(lebih merah daripada gusi normal terjadi karena vaskularisasi ataupun
karena keratinisasi epitel yang berkurang atau hilang akibat tertekan epitel oleh jaringan
terinflamasi)
 warna kebiruan karena akibat polimerasi atau keratinisasi yang dibabkan adanya
peradangan gingiva kronis, warna kebiruan disebabkan pembuluh darah pri , ketika terkena
tekanan mudah berdarah dan disertai nyeri
 Meningkatnya cairan dari sulkus gingiva, hilangnya stippling
 Halitosis, mulut kering, jika sudah parah akan muncul nanah disekitar gingiva dan gigi
 Munculnya lesi pada gingiva, perubahan kontur gingiva yang berhubungan dengan
pembesaran gingiva
 Permukaan menjadi halus dang mengkilap karena serabut gingiva rusak akibat proses
inflamasi, interdental papila yang tajam menjadi bulat
 Terjadi akumulasi disekitar karang gigi
 Peningkatan kadar leukosit PMN

Penyebab: nekrosis, plak dan non-plak

Nekrosis

Plak

 Oral hygiene yang buruk


 Efek samping obat obatan
 Banyaknya mikroorganisme atau plak
 Cara makan yang salah
 Merokok
 Gigi nya berjejal dan plak nya berkumpul sehingga susah dibersihkan
 patogen atau bakteri (porphyromonas gingivalis: gram negatif, streptococcus sanguinis:
gram positif)
 debris/ sisa makanan

Non-Plak

 Perubahan hormon
 Malnutrisi karena defisiensi vitamin c dan a (hiperplasi gingiva)
 infeksi virus herpes, virus herpes simpleks 1 dan 2 serta virus varicella zooster
 berasal dari jamur (candidosis)
 genetik (hereditary gingival fibrimatosis)
 hematologi/ penyakit darah
 iatrogenic dentistry : iritasi yang ditimbulkan karena pekerjaan dokter gigi tidak hati hati
 kebiasaan buruk menempatkan peniti atau jarum pentul dalam mulut
 iritasi lokal

Mekanisme

1. sisa makanan yang tidak dibersihkan terkena kandungan air liur menjadi karang
gigi(memudahkan proses pemecahan lapisan gigi yang diakibatkan oleh asam yang
dikeluarkan oleh bakteri),kalukulus juga dapat terbentuk pada bagian dalam gusi atau saku
gusi/pocket lalu timbul bakteri dan menyebabkan radang gusi
2. bakteri mensintesis berbagai produk,seperti kolagenase, hialuronidase yang dapat
menyebablkan kerusakan jaringan epitel dan ikat
3. bakteri periodonto patogen mensintensi senyawa VSC
I. subclinis(gingivitis inisial) : belum kelihatan, plaknya terdiri dari bakteri cocci dan
gram positif hari berikutnya terdapat organisme filamen, sprirochetes atau gram
negatif
II. gingivitis dengan lesi : 6-12 hari akumulasi plak, epitel sulkus menipis atau terjadi
ulserasi, terjadi pendarahan pada probing, karena jaringan kolagen sekitar sel sudah
rusak. neutrofil keluar dari pembuluh darah sebagai respon dari stimulasi
III. gingivitis lesi establish: waktu 2-3 minggu, pembuluh darah membesar, vena rusak
atau pecah. Penyebab gusi merah atau keunguan. Hilangnya kolagen dalam jumlah
banyak, terjadin perubahan warna, besar kontur pada gingiva dan tekstur
IV. gingivitis lesi lanjut: kerusakan jaringan periodontal lebih mendalam

akibat :

1. sulcus gingiva tampak lebih dalam


2. gingiva berdarah menyebabkan nyeri
3. jika semakin parah menyebabkan periodontitis yang akan membuat gingiva tidak melekat
dengan gigi, sehingga gigi mudah goyang
4. Merusak gusi dan jaringan periodontium dibawah nya
5. Halitosis
6. Hilangnya rasa percaya diri

Pencegahan

Promotif, preventif atau pencegahan, kuratif atau pengobatan

Promotif

 Melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi


 Mendapatkan informasi cara menjaga kebersihan mulut

Preventif

 Menjaga oral hygiene(dengan cara mengantur pola sikat gigi dan menggunakan pasta gigi
mengandung flouride atau triclosan dan menthol atau salicylic acid) dan kontrol plak
 Mengonsumsi sayur sayuran, buah buahan yang berserat tinggi sebab dapat memperkuat
gusi
 Menggunakan sikat gigi berbulu halus/ soft dan mengganti setiap 3 bulan sekali,
mempertimbangkan penggunaan sikat gigi elektrik, agar lebih bersih
 Menggunakan pembersih interdental seperti tusuk gigi khusus
 Mencegah pembentukan kalkulus dengan cara mengonsumsi permen karet yang
mengandung vitamin c
 Menggunakan dental floss
 Anjuran kumur menggunakan antiseptik mengandung klorheksidin 0,2% untuk
mengendalikan plak dan mencegah infeksi mulut
 Menghindari makanan yang dapat melukai gusi
 Menghindari mengunyah dengan satu sisi karena bisa menyebabkan TMJ (temporo
mandibular junction) kelainan pada sendi rahang

Kuratif atau pengobatan, Perawatan

 Melakukan Scaling dan root planning. Scaling: proses membuang plak dan kalkulus dari
permukaan gigi baik supragingiva maupun subgingiva. Root planning: proses membuang sisa
kalkulus yang terpendam jaringan nekrotik pada sementum untuk menghasilkan permukaan
akar gigi yang licin dan keras. Instrumen: skeler sickle untuk membersihkan kalkulus
supragingival, kuret untuk skeling subgingiva, rootplanning dan pengangkatan jaringan lunak
yang berbentuk pocket, skeler hoe, chisel dan file untuk membersihkan kalkulus subgingival
yang keras.
 Menggunakan senyawa anti bakteri ekstrak sereh dan cengkeh dengan cara meneteskan dari
pipet. Karena dapat menurunkan leukosit PMN.
 Apabila pembengkakan gingiva sudah besar diperlukan pembedahan yaitu gingivektomi
 Kuretase: tindakan pembersihan periodontal pocket
 Menggunakan topical antiseptik yang berguna untuk mencegah pertumbuhan
mikroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi peradangan

Diagnosis Banding:
 Periodontitis bedanya dengan gingivitis, gingivitis tanpa adanya kerusakan tulang hanya
pembengkakan pada gusi. Periodontitis, mempengaruhi tulang alveolar dan ligamen
periodontal sehingga gigi gampang goyangdan terjadi pembentukan pocket
 Periodontitis bisa terbentuk kumpulan nanah

Kesimpulan :

Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang disebabkan oleh plak yang bertumpuk pada gusi dan
menyebabkan gusi mudah berdarah. Yang dapat dicegah dengan perawatan oral hygiene yang baik
dan benar.

Anda mungkin juga menyukai