Fungsi Gigi :
Taring = 4 buah
Taring = 4 buah
Bibit gigi terbentuk janin berusia 7 minggu, benih gigi dibentuk oleh lapisan
Ektodermal dan Mesodermal fungsi Ektodermal ialah membentuk Email (enamel) dan
Odontoblast, Mesodermal menyertai pembentukan dentin, pulpa,sementum,jaringan
periodontal dan tulang alveolar.
Bermula pada jaringan epitel mulut benih gigi terbentuk karena adanya proliferasi
(pembentukan jaringan baru/sel baru) pada lamina basal (jaringan dasar) epitel mulut
dan meluas keseluruh permukaan Mandibular (rahang bawah) sampai Maksilar
(rahang atas), tahap ini dikenal dengan sebutan Bud Stage(kuncup/tunas). lalu sel
mesenkim (asal mula jaringan ikat) pada jaringan dalam mengalami
pemadatan,pembetukan jaringan baru dan membentuk pembuluh darah (Vaskularisasi)
dalam tahap inilah dental papilla atau Odontoblast terbentuk yang nantinya akan
membentuk dentin dan pulpa,sedangkan sel mesenkim yang ada disekeliling dental
papilla akan membentuk kantung yang nantinya akan membentuk
sementum,jaringan periodontal dan tulang alveolar, tahap ini dikenal dengan
nama Cap Stage (topi). setelah itu terjadilah deferensiasi (pembedaan), sel-sel email
epitelium menjadi semakin panjang dan silindris yang disebut Ameloblast yang
nantinya akan membentuk email/enamel sedangkan odontoblast akan membentuk
dentin dan pulpa, tahap ini dikenal dengan nama Bell Stage (lonceng).
Setelah bibit gigi terbentuk, menuju tahap selanjutnya yaitu Morfodefenrisiasi (Morfo
= bentuk, Deferensiasi = pembedaan). kita semua jelas tau kalau gigi itu bermacam-
macam bentuknya (heterodontisme), ada seri, ada taring, ada geraham. pada tahap
morfodeferensiasi, diantara ameloblast (epitel email) dan odontoblast (Dentin) akan
terbentuk Dentino enamel juction (garis pembatas antara enamel dan dentin) dimana
DEJ ini berfungsi sebagai pembentuk morfologi gigi sesuai dengan lengkung rahang.
setelah itu masuk kedalam tahap Aposisi yakni terbentuknya matrix/matrices
(pola,bahan utama suatu sel) pada email maupun dentin dan sementum. tahap yang
terakhir yakni Kalsifikasi dan mineralisasi yang mana terjadi penumpukan dan
pengendapan garam-garam kalsium dan mineral selapis demi selapis.
Gigi ERUPSI “Tumbuh”
Erupsi adalah proses berkesinambungan diawali dengan munculnya tonjol mahkota
gigi yang menembus gusi hingga secara utuh gigi mucul dalam rongga mulut.
manusia mengalami dua kali masa Erupsi gigi (Diphyodont) yaitu periode gigi susu
dan gigi permanen.
ukuran gigi susu lebih kecil dibandingkan gigi dewasa,warnanya lebih putih
dibandingkan gigi dewasa. jarak antara gigi satu dan gigi sebelahnya cenderung
renggang, hal ini dikarenakan gigi susu nantinya akan digantikan oleh gigi
permanen/dewasa yangmemiliki mahkota lebih besar dan lebih lebar sehingga ketika
erupsi membutuhkan ruang yang pas.
Periode Gigi Permanen (Dewasa/Secondary Teeth) diawali dengan tumbunya geraham
pertama baik rahang atas maupun bawah.gigi geraham pertama atau molar satu
adalah gigi pertama yang tak menggantikan dan tak tergantikan sebelum geraham dua
dan geraham tiga. setelah gigi geraham pertama permanen muncul, gigi seri pertama
susu mulai tanggal dan digantikan oleh gigi seri pertama permanen, dan seterusnya
hingga memasuki masa transisi yang disebut periode gigi bercampur. pada periode
gigi bercampur kadang sulit membedakan mana gigi permanen mana gigi susu yang
masih tinggal, perlu ketelitian khususnya bagi masyarakat awam karena pada periode
ini kita dapat menemui suatu kelainan yang bernama Persistensi atau gigi berjejal.
umumnya terjadi pada gigi seri sentral khsusnya pada rahang bawah. masa erupsi gigi
permanen dianggap selesai pada usia 11-12 tahun dimana gigi seri sentral permanen
hingga geraham dua permanen sudah ada semua. khusus untuk gigi geraham tiga ada
pengecualian, bisa dibilang gigi geraham tiga adalah gigi paling malas diantara gigi
yang lain, gigi ini erupsi pada usia 17-21 tahun. jadi, manusia dianggap telah
memasuki periode gigi permanen apabila gigi susu-nya sudah tanggal semua dan
ketika gigi seri sentral sampai gigi geraham dua-nya sudah ada.
Abses Periapikal
Periapikal adalah kumpulan pus yang terlokalisir dibatasi oleh jaringan tulang
yang disebabkan oleh infeksi dari pulpa dan atau periodontal. Abses
periapikal umumnya berasal dari nekrosis jaringan pulpa. Jaringan yang
terinfeksi menyebabkan sebagian sel mati dan hancur, meninggalkan rongga
yang berisi jaringan dan sel-sel yang terinfeksi. Sel-sel darah putih yang
merupakan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi, bergerak ke dalam
rongga tersebut dan setelah memfagosit bakteri, sel darah putih akan mati.
Sel darah putih yang mati inilah yang membentuk nanah yang mengisi rongga
tersebut. Akibat penimbunan nanah ini maka jaringan sekitarnya akan
terdorong dan menjadi dinding pembatas abses. Hal ini merupakan
mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi lebih
lanjut. Jika suatu abses pecah di dalam maka infeksi bisa menyebar
tergantung kepada lokasi abses.
Gingivitis (Radang Gusi)
PENYEBAB
Gingivitis penggosokan gigi yang tidak benar, sehingga plak tetap ada di
sepanjang garis gusi.
Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri dari bakteri.
Jika plak tetap melekat pada gigi selama lebih dari 72 jam, maka akan
mengeras dan membentuk karang gigi penyebab utama dari gingivitis.
Pada perikoronitis, yang membengkak adalah gusi pada sebuah gigi yang
belum keluar seluruhnya.Cairan, potongan makanan dan bakteri bisa
terperangkap di dalam bagian gusi yang menutupi gigi ini.
Bisa terjadi infeksi, yang selanjutnya bisa menyebar ke tenggorokan atau
pipi.
GEJALA
Pembengkakan gusi
PENGOBATAN
Kondisi medis yang menyebabkan atau memperburuk gingivitis harus diatasi.
Jika penyebabnya adalah obat-obatan, maka pertumbuhan gusi yang berlebihan harus diangkat melalui
pembedahan.
Jika terjadi kekurangan vitamin C dan niasin, maka diberikan tambahan vitamin.
Gingivostomatitis herpetik akut biasanya membaik tanpa pengobatan dalam waktu 2 minggu.
Bisa diberikan obat kumur anestetik untuk mengurangi rasa tidak nyaman ketika penderita makan dan
minum.
PERIKORONITIS
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin tumbuh secara sempurna, maka
gigi geraham atas dicabut dan diberikan antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah
Periodontitis (piore)
Periodontitis (piore) terjadi jika gingivitis menyebar ke struktur penyangga gigi.
Periodontitis merupakan salah satu penyebab utama lepasnya gigi pada dewasa dan merupakan
penyebab utama lepasnya gigi pada lanjut usia.
PENYEBAB
Sebagian besar periodontitis merupakan akibat dari penumpukan plak dan
karang gigi (tartar) diantara gigi dan gusi.
Akan terbentuk kantong diantara gigi dan gusi dan meluas ke bawah
diantara akar gigi dan tulang dibawahnya.
Kantong ini mengumpulkan plak yang mempermudah pertumbuhan bakteri.
Jika keadaan ini terus berlanjut, pada akhirnya banyak tulang rahang di
dekat kantong yang dirusak sehingga gigi goyang dan mudah lepas.
GEJALA
Gejala-gejala dari periodontitis adalah:
-perdarahangusi
-perubahanwarnagusi
-baumulut(halitosis).
Resesi Gusi
Resesi gusi adalah hilangnya jaringan gusi dari dasar gigi pada permukaan
akar.
PENYEBAB
Resesi bisa membuat gigi sangat sensitive terhadap dingin, makanan yang
terlalu manis, atau untuk disentuh. Yang kemungkinan disertai dengan
tulang hilang dan bisa membuat gigi lebih peka terhadap akar yang
berlubang.
PERIKORONITIS
Pada perikoronitis, sisa makanan dan bakteri dibawah lipatan gusi
dibersihkan oleh dokter gigi.
Jika rontgen menunjukkan bahwa gigi geraham bawah tidak mungkin
tumbuh secara sempurna, maka gigi geraham atas dicabut dan diberikan
antibiotik selama beberapa hari sebelum gigi geraham bawah
NO URAIAN TUGAS
I ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN
1. Mengikuti apel masuk & pulang
2. Mengisi absensi
II DALAM GEDUNG
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan tingkat pertama konsul
pertama
3. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum konsul pertama
4. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum tingkat
sederhana
5. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum tingkat
sedang.
6. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut oleh dokter gigi umum kompleks
tingkat satu
7. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana
8. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sedang
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut
10. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
11. Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan
12. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar
13. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
14. Membantu dalam kegiatan kesehatan (PDGI)
IV TUGAS TAMBAHAN
1. Melaksanakan kegiatan UKGMD di Posyandu dan Pos USILA
2. Melaksanakan kegiatan UKGS di TK, SD, SLTP dan SLTA
3. Membuat Laporan bulanan Gigi (LB1 dan LB 4)
4. Mengentri P Care
5. Sebagai Dokter Koordinator Promkes dan Kesling