Anda di halaman 1dari 5

3.

8 Periodontitis

Periodontitis merupakan suatu penyakit jaringan penyangga gigi yaitu


yang melibatkan gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar
karena suatu proses inflamasi. Inflamasi berasal dari gingiva (gingivitis) yang
tidak dirawat, dan bila proses berlanjut maka akan menginvasi struktur di
bawahnya sehingga akan terbentuk poket yang menyebabkan peradangan
berlanjut dan merusak tulang serta jaringan penyangga gigi, akibatnya gigi
menjadi goyang dan akhirnya harus dicabut. Karekteristik periodontitis dapat
dilihat dengan adanya inflamasi gingiva, pembentukan poket periodontal,
kerusakan ligamen periodontal dan tulang alveolar sampai hilangnya sebagian
atau seluruh gigi.
Merokok serta penyakit sistemik seperti diabetes mellitus meningkatkan
keparahan penyakit periodontal. Menyikat gigi saja seringkali tidak cukup untuk
membersihkan kumpulan plak yang terakumulasi di leher gigi dan di bawah gusi
yang melekat pada leher gigi.
Gejala penyakit ini biasanya tidak dirasakan sampai penyakit sudah lanjut,
gejala tersebut berupa bau mulut yang tidak hilang, gusi merah dan membengkak,
gusi yang sakit dan berdarah, rasa sakit pada saat mengunyah, gigi goyang dan

gigi sensitif. Bila kita tidak memperhatikan kebersihan atau kesehatan gigi dan
mulut, keadaan-keadaan tidak bersahabat akan muncul kemudian, seperti :
(1) Dengan banyaknya karang gigi, napas menjadi tidak segar atau bau mulut
atau halitosis. Gusi mudah berdarah dan tidak percaya diri.
(2) Bila karang gigi dibiarkan terlalu lama akan mengakibatkan jaringan
pengikat gigi atau membran periodontal hancur sehingga gigi menjadi
goyang kadang timbul suatu pembengkakan (periodontal abses) sampai
terlepasnya gigi dari tempatnya (vulsi). Kondisi ini dapat diperparah
penyakit lain seperti diabetes melitus.
(3) Muncul pula karies gigi atau lubang gigi. Sebesar apa pun lubang gigi
harus segera ditambal. Jangan sekali-kali membiarkan lubang gigi terlalu
lama karena sisa makanan akan menumpuk apalagi sampai berdenyut atau
bengkak karena akan menyebabkan lamanya waktu kunjungan dan
mahalnya biaya perawatan. Karena ketidaktahuan atau rasa takut sang
pemilik gigi, lama-kelamaan mahkota gigi akan hancur dan tertinggallah sisa
akar gigi yang harus dicabut pula.

3.8.1 Definisi Periodontitis


Periodontitis adalah penyakit atau peradangan pada periodontium (jaringan
penyangga gigi / periodontal), merupakan keradangan berlanjut akibat gingivitis
yang tidak dirawat. Gambaran klinis yang membedakan antara gingivitis dan
periodontitis adalah ada tidaknya kerusakan jaringan periodontal. Jaringan
periodontal adalah jaringan penyangga gigi yang terdiri dari jaringan gusi, tulang
alveolar, ligamentum periodontal dan cementum yang melekat pada akar gigi.

3.8.2 Etiologi Penyakit Periodontal

1. Faktor Primer
Penyebab primer dari penyakit periodontal adalah iritasi bakteri.
Menurut teori non-spesifik murni bakteri mulut terkolonisasi pada leher
gingiva untuk membentuk plak pada keadaan tidak ada kebersihan mulut yang
efektif. Semua bakteri plak dianggap mempunyai beberapa faktor virulensi
yang menyebabkan inflamasi gingival dan kerusakan periodontal keadaan ini
menunjukkan bahwa plak akan menimbulkan penyakit tanpa tergantung
komposisinya. Namun demikian, sejumlah plak biasanya tidak mengganggu
kesehatan gingiva dan periodontal dan beberapa pasien bahkan mempunyai
jumlah plak yang cukup besar yang sudah berlangsung lama tanpa mengalami
periodontitis yang merusak walaupun mereka mengalami gingivitis.
2. Faktor Sekunder
Faktor sekunder dapat lokal atau sistemik. Beberapa faktor lokal pada
lingkungan gingiva merupakan predisposisi dari akumulasi deposit plak dan
menghalangi pembersihan plak. Faktor ini disebut sebagai faktor retensiplak.
3. Faktor Lokal
1. Restorasi yang keliru
2. Kavitas karies
3. Tumpukan sisa makanan

4. Geligi tiruan sebagian yang desainnya tidak baik


5. Pesawat ortodonti
6. Susunan gigi geligi yang tidak teratur
7. Kurangnya seal bibir atau kebiasaan bernapas melalui mulut
8. Merokok tembakau
9. Groove perkembangan pada enamel servikal atau permukaan akar

3.8.3 Karekteristik klinis periodontitis


Gingiva biasanya mengalami inflamasi kronis. Penampakan luar sangat
bervariasi tergantung dari lamanya waktu terjadinya penyakit dan respons dari
jaringan itu sendiri. Warna gingiva bervariasi dari merah sampai merah kebiruan.
Konsistensinya dari odem sampai fibrotik. Teksturnya tidak stippling, konturnya
pada gingiva tepi membulat dan pada interdental gingiva mendatar. Ukurannya
rata-rata membesar, junctional epithelium berjarak 3-4 mm kearah apikal dari
CEJ. Tendensi perdarahan banyak, pada permukaan gigi biasanya terdapat
kalkulus diikuti dengan adanya eksudat purulen dan terdapat poket periodontal
yang lebih dari 2mm, terjadi mobilitas gigi.

Pemeriksaan

Dokter gigi biasanya akan melakukan pemeriksaan klinis pada jaringan


gusi dan melihat apakah ada gigi-gigi yang mengalami kegoyangan. Hubungan
antara gigi-gigi rahang atas dan bawah saat menggigit juga akan diperiksa.

Kemudian dokter gigi akan melakukan pemeriksaan yang disebut


periodontal probing, yaitu teknik yang digunakan untuk mengukur kedalaman
poket (kantong yang terbentuk di antara gusi dan gigi). Kedalaman poket ini dapat
menjadi salah satu petunjuk seberapa jauh kerusakan yang terjadi. Sebagai
tambahan, pemeriksaan radiografik (x-rays) juga perlu dilakukan untuk melihat
tingkat keparahan kerusakan tulang.

Anda mungkin juga menyukai