Anda di halaman 1dari 26

EPIGLOTIS

Sediaan : Epiiglotis
No.Sediaan : SR-1 / HE
Objektif 10 x dan objektif 45 x

Epitel:
bagian lingual: epitel gepeng berlapis tidak
berkeratin
Bagian faringeal: epitel silindris bertingkat
bersilia, dengan kadang-kadang ditemukan
taste buds

Lamina Propria:
Banyak terdapat kelenjar campur serosa dan
mukosa dibawah epitel terutama dibagian
faringeal
Ditengah-tengah terdapat kartilago elastis,
dengan perikondrium yang berhubungan
dengan lamina propria
Kadang-kadang ditemukan glandula epiglotika

TRAKHEA
Merupakan lanjutan dari larynx berbentuk pipa
dengan lebar 2-3,5 cm dan panjang sekitar 11 cm.
Berakhir dengan 2 cabang, yaitu bronchus.
Epitil yang melapisi sebelah dalam berupa epitil
silindris semua berlapis bersilia dengan bertumpu
pada membrana basalis yang tebal.
Tersebar sel-sel Piala.
Di bawah membrana basalis terdapat lamina
propia yang banyak mengandung serabut elastis.
Dalam lamina propia diketemukan pula jaringan
limfoid.

Ciri khasnya : adanya kerangka cincincincin kartilago hyalin yang berbentuk


huruf C sebanyak 16-20 buah.
Cincin ini tersusun berderet mengelilingi
lumen dengan bagian yang terbuka di
sebelah belakang.
Cincin ini dibungkus oleh serabut
fibroelastis.
Bagian yang terbuka terisi oleh serabutserabut otot polos.

Trakhea
Sediaan : Potongan melintang trakhea
No. Sediaan : SR-3/H.E
Objektif 10 X
Tampak deretan potongan melintang kartilago hyalin.
Masing-masing kartilago ini digabungkan oleh
jaringan pengikat padat.
Objektif 45 X
Terdapat epitel silindris bertingkat bercilia, dengan sel
piala dan kadang-kadang taste buds terdapat di antara
sel-sel epitil.
Membrana basalis tampak lebih tebal.
Lamina propia, terdiri atas jaringan pengikat longgar
dengan serabut elastis yang tampak berjalan memanjang.
Terdapat pula glandula trachealis yang bersifat campur
serosa dan mukosa.

Stuktur Pulmo
Unit fungsional dalam paru-paru disebut lobulus
primerius (ekstrapulmonal) yang meliputi:
bronchiolus terminalis
bronchiolus respiratorius
ductus alveolaris
Atrium
saccus alveolaris
Alveoli

bersama-sama dengan:
pembuluh darah
Limfe
serabut syaraf
jarinmgan pengikat

Broncus Intrapulmonal
Bronkus primer, atau
ekstrapulmonal, bercabang dan
menghasilkan sederetan bronki
intrapulmonal yang lebih kecil.
Dilapisi epitel bertingkat semu
silindris bersilia
Lempeng tulang rawan tersebar
rapat mengelilingi perifer bronkus

Intrapulmonary bronchus H&E. 50x


1=pulmonary alveoli
2=duct of bronchial
gland
3=adventitia and
submucosa
4=hyaline cartilage
5=serous acini
6=smooth muscle
7=pulmonary artery
8=serous acini
9=bronchial capillaries

Bronkiolus Terminalis
diameter < 1mm
Banyak lipatan mukosa
Epitel bertingkat semu silindris
rendah bersilia
Tidak terdapat lempeng tulang
rawan, kelenjar, dan sel goblet
Terdapat arteri pulmonalis dekat
bronkiolus
Dikelilingi oleh alveoli paru

Bronchiolus Respiratorius

diameter sekitar 0.5mm


Dilapisi oleh sel epitel selapis kuboid
Silia pada bagian proksimal
Dalam dindingnya sudah tidak
terdapat lagi cartilago
Pada dinding bronchiolus
respiratorius tidak ditemukan
kelenjar
Karena adanya alveoli pada dinding
bronchiolus inilah maka saluran

Ductus Alveolaris
Bronchiolus respiratorius bercabang menjadi 211 saluran yang disebut ductus alveolaris
Saluran ini dikelilingi oleh alveoli sekitarnya
Saluran ini tampak seperti pipa kecil yang
panjang dan bercabang-cabang dengan dinding
yang terputus-putus karena penonjolan
sepanjang dindingnya sebagai saccus alveolaris
Dinding ductus alveolaris diperkuat dengan
adanya serabut kolagen elastis dan otot polos
sehingga merupakan penebalan muara saccus
alveolaris

Alveolus
Alveolus merupakan gelembung berbentuk
polyhedral yang berdinding tipis
Alveolus berdekatan memiliki septum
interalveolar
Dalam septum tipis ini terdapat pleksus kapiler
Kadang ditemukan lubang yang disebut porus
alveolaris dan terdapat sinus pemisah (septa)
antara 2 alveoli
Fungsi lubang tersebut belum jelas, namun dapat
diduga untuk mengalirkan udara apabila terjadi
sumbatan pada salah satu bronchus

Histogenesis
Pulmo merupakan tonjolan ke
ventral dari dinding usus muka pd
waktu embrio
Perkembangan pulmo melaui 3 fase :
o fase glanduler
o fase kenalikuler
o fase alveoler

I. FASE GLANDULER (12-16 minggu)


- mula mula tonjolan, menjadi
trakea
- kemudian bercabang 2 sebagai
calon bronchus
- Tonjolan memanjang dan
mencapai
kelompok sel-sel mesenkim
hingga menyerupai kelenjar

II. FASE KANALIKULER (bulan ke 4-7)


- pertumbuhan cepat sel-sel
mesenkim di sekitar percabangan
bronkus
- sel-sel dan serabut jaringan
pengikat sangat menonjol di
samping anyaman kapiler darah
- belum tumbuh alveolus
- kelenjar-kelenjar timbul sebagai
tonjolan dinding bronkus

III. FASE ALVEOLER (6,5 bulan-lahir)


- paru paru kehilangan bentuk
kelenjar karena banyak pembuluh
darah
- ujung-ujung bronkus yg
mengembang akan tumbuh
bercabang-cabang hingga terbentuk
alveoli
- epitil alveoli menipis hingga terjadi
hubungan erat dengan kapiler
darah
- sesudah lahir masih terjadi

Pulmo foetus

Anda mungkin juga menyukai