Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM HISTOLOGI

Modul Respirasi 2011

SEKSI PENDIDIKAN 2009


Ade Ilyas Mukmin
Anggi Puspita Nalia Pohan
Dessy Framita
Dina elita
Enninurmita Hazrudia
Fitria Chandra
Gusti Rizky Teguh Riyanto
Kabisat Febiachrulia
Karina Kalani Firdaus
Monika Besti Yolanda
Naela Himayati Afifah
Qam Qam Qurratul Aini
Riska Wahyuningtyas
Rizka Ramadhani
Tika Ayu Pratiwi
Wahyu Permata Sari
Zahra Suhardi

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA 2011


1

Tentir Praktikum Histologi


Temen-temen, kita mulai belajar histologi ya. Saya yakin, pasti udah di luar kepala semua
(menguap??), kan udah nglewatin sumatif 1 dengan baik. Semoga hasilnya memuaskan ya,
amin.
Yuk, cekidot.
Masih anget dalam ingatan kita, sistem pernafasan dibagi menjadi 2 daerah utama:
1. bagian konduksi yang terdiri dari rongga hidung, nasofaring, faring, laring,
trakea, bronkus, bronkiolus, dan bronkiolus terminalis
2. bagian respiratorius yang terdiri dari bronkiolus respiratorius, duktus
alveolaris, dan alveoli yang merupakan tempat pertukaran udara
Epitel di bagian konduksi adalah epitel respiratorius (epitel silindris bertingkat bersilia dan
bersel goblet). Ada apa aja selnya? *hayo inget-inget lagi apa aja..
1. Sel silindris bersilia
2. Sel goblet mukosa  sekresi mukus
3. Sel sikat (brush cell)  mikrovili
4. Sel basal (sel pendek)  sel punca
5. Sel granul kecil  sekresi serous

Semua ada silia, semakin ke distal sel goblet dan kelenjar campur berkurang tetapi serat
elastin semakin bertambah banyak.
Nasofaring
Bagian pertama faring adalah naso faring (epitel respiratorius) yang akan berlanjut
menjadi orofaring dan laringofaring (epitel gepeng berlapis) pada bagian kaudal.
Laring
Laring adalah tabung tak teratur yang menghubungkan faring dan trakea. Di dalam
lamina proprianya terdapat sejumlah tulang rawan laring.
Hialin: tulang rawan yang besar-besar, inferior aritenoid, krikoid, dan tiroid
Elastin: kecil-kecil, epiglotis, kuneiform, kornikulatum, dan superior aritenoid

Nah, kalo epiglotis cirinya punya


- dua permukaan:
o lingual: epitel gepeng berlapis tanpa lapisan tanduk, menghadap rongga mulut
o laringeal: epitel respiratorius menghadap rongga laring
- banyak kelenjar campur (mukosa[gelap] dan serosa [terang]) di lamina propria
Kalo digedein, bakal keliatan,
sel goblet, silia, dll

Kalo digedein jadinya ini,,,

Trakea
Dilapisi epitel respiratorius. Pada bagian lamina proprianya  tulang rawan
hialin berbentuk C yang menjaga agar lumen trakea tetap terbuka dan terdapat banyak
kelenjar seromukosa yang menghasilkan mukus yang lebih cair. Ujung cincin tulang
rawan terdapat di posterior trakea, dijembatani oleh ligamen fibroelastis dan berkas otot
polos.

Trakea dibagi menjadi:


 Pars kartilaginea  ada tulang rawan hialinnya
 Pars membranacea  ada otot polos
Di bagian luar trakea ada selubung jaringan ikat longgar  tunika adventitia

Otot polos

Bronkus
Masih terlihat mirip trakea dan bronkus ekstrapulmonal bedanya pada bronkus intrapumonal
terlihat adanya alveolus di sekitarnya
Lap mukosa: epitel respiratorius, terlihat berliku-liku
Lamina propria: jaringan ikat longgar (Loose CT)
Sub mukosa: otot polos
Muskularis eksterna: lempeng tulang rawan hialin (sudah terpisah-pisah), diantaranya
terdapat kelenjar campur dan BALT (Bronchus- Associated Lymphoid Tissue)

Bronkiolus

Bronkiol besar epitel torak selapis, bersilia, bersel goblet

Bronkiol paling kecilepitel kuboid selapis

Jadi semakin ke arah distal (bronkiolus semakin kecil) sel epitel menjadi semakin
rendah, jumlah sel bersilia semakin sedikit, sel goblet semakin jarang

Tidak ditemukan kartilago hialin dan kelenjar campur

Di sub mukosa sel-sel otot polos semakin jelas

Bronkiolus Terminal
Terdiri dari epitel selapis kuboid
Otot polos masih bisa terlihat

Bronkiolus Respiratorius
Epitel kuboid selapis
Sel goblet sudah tidak ada
Serat otot polos, kolagen, elastin masih dapat dikenali
Khas: pada dindingnya sudah terdapat alveolus

Ibaratnya bronkiolus terminal itu kaya kebuka terus jadi bronkiolus respiratorius

Bronkiolus respiratorius

Bronkiolus terminal

Duktus Alveolaris
Udah ga ada sel selapis kuboid lagi
Saluran yang dindingnya terdiri atas alveolus
Terdapat serat otot polos yang terpotong melintang sehingga terlihat sebagai titiktitik kecil  sulit dilihat
Setiap pintu masuk ke alveol terdapat epitel selapis gepeng
Alveolus
Sakus alveolaris: beberapa alveolus yang bermuara bersama membentuk satu
ruangan yang disebut atrium
Antara dua alveolus dibatasi septum interalveolar
 banyak kapiler darah
Alveolus-alveolus dapat saling berhubungan melalui suatu lubang yang terdapat
pada septum interalveolar porus alveolaris (dilihat pada sediaan AgNO3)

10

Masing-masing alveolus dilapisi oleh epitel gepeng selapis yang halus. Dapat dibedakan dua
jenis epitel yaitu sel alveolar tipe 1 dan sel alveolar tipe 2.
Sel alveolar tipe 1  membentuk suatu lapisan yang sangat tipis, membatasi
seluruh ruang alveolus. Sel alveolar tipe 1 akan saling berkaitan dengan sel alveolar
tipe 2 melalui taut kedap (occluding junction).
Sel alveolar tipe 2  berbentuk kuboid, menonjol ke dalam ruang alveolus
biasanya terletak di sudut dinding alveolus. Sel ini dikenal sebagai sel sekretoris
karena mampu mensekresikan surfaktan yaitu suatu zat yang melapisi seluruh
permukaan alveol.

11

12

Makrofag sel paru


Makrofag alveolus disebuat sebagai sel debu, ditemukan dalam septum intraalveolar,
sering terlihat pada permukaan alveoli. Sejumlah makrofag berisi karbon dan debu di dalam
jaringan ikat di sekitar pembuluh darah utama atau di dalam pleura. Debris yang
difagositosis berasal dari lumen alveolus, masuk ke dalam intersisium melalui aktivitas dari
sel alveolus tipe I. Makrofag alveolus yang berkeliaran di permukaan luar epitel di dalam
lapisan surfaktan dibawa ke faring, kemudian ditelan.

13

Porus Alveolus

Maaf banget kita nggak dapet gambar porus alveolusnya. Jadi kita kasih ilustrasinya aja ya.
Jadi si porus itu adalah yang bolong2 di gambar di atas. Fungsi dari porus alveolus sendiri
adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam alveoli dan memudahkan sirkulasi
kolateral udara bila bronkiolus tersumbat. Nah, letak dari si porus atau pori alveoli ini adalah
di septum intraalveolar, yang menghubungkan alveoli yang bersebelahan.
PLEURA
Pleura mempunyai dua lapisan, parietal dan visceral yang menyatu di daerah hilus.
Membran tersebut terdiri atas sel mesotel gepeng. Kedua membrane tersebut mengandung
serat kolagen dan elastin. Dalam keadaan normal, rongga pleura ini hanya mengandung
sedikit sekali cairan yang bekerja sebagai pelumas, yang memudahkan pergeseran pleura
sewaktu bernapas.

Sel-sel mesotel
gepeng

Alhamdulillah, selesai juga tentir Histologi ini. Semoga membantu ya teman-teman. Tetap
berpedoman pada buku dan penuntun praktikum. Sukses ujiannya. Jangan lupa berdoa..

Oleh : Enninurmita H dan Wahyu PS


14

Anda mungkin juga menyukai