(201210070311122)
2. Fitriyani
(201210070311123)
3. Usratusyarifah
(201210070311126)
4. Juniarto
(201210070311128)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Untuk pernapasan hewan-hewan tertentu memiliki alat alat
struktur
tubuh
dan
tempat
hidupnya.
Alat
Rumusan Masalah
a. Bagaimana Sistem respirasi pada vertebrata?
b. Bagaimana struktur sistem respirasi pada masisng masing
kelas pada vertebrata?
c. Bagaiaman fungsi alat-alat pernapasan pada vertebrata?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan sistem respirasi pada vertebrata secara
umum
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Respirasi pada Vertebrata
Secara makro anatomi, sistem respirasi dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
bagian yaitu: pars konduktoria (saluran respirasi) dan pars respiratorius (alveolus).
Pars konduktoria tersusun atas: hidung, rongga hidung, pharynx, larynx, trachea,
bronchus , bronchiolus. Pars konduktoria berfungsi sebagai saluran udara respirasi
dari atmosfer ke dalam alveoli. Epitel respirasi tersusun atas epitel kolumner
(toraks) bertingkat bersilia, dan diantaranya banyak terdapat sel goblet. Berikut
bagian-bagian sistem pernapasan pada vertebrata secara umum beserta fungsinya :
1. Rongga hidung
Rongga hidung terdiri atas 2 bagian yaitu sebelah luar disebut vestibulum
dan di dalam disebut fossa nasalis.
a. Pada vestibulum terdapat nares, dan vibrissae.
b. Fossa nasalis, terdapat penonjolan tulang yang disebut concha. Concha dapat
dibedakan menjadi concha superior, medial, dan inferior. Concha superior
terdapat reseptor pembau (olfaktorius). Hidung merupakan tempat masuknya
udara atmosfer dari luar ke saluran pernafasan. Di dalam rongga hidung
terdapat rambut dan selaput lendir.
Rongga hidung berfungsi sebagai:
a. Penghantar udara pernafasan (respirasi) dan sekaligus sebagai penyaring
kotoran yang terikut dalam udara pernafasan.
2. Nasopharynx
Nasopharynx merupakan bagian yang menghubungkan antara rongga
hidung dengan bagian pertama pharynx, ke bawah berlanjut ke bawah bagian
oropharynx yaitu persimpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan
rongga hidung. Pharynx merupakan sekumpulan tulang rawan. Tulang rawan
(cartilago) pada pharynx antara lain: larynx yang padanya terdapat pita suara yang
akan bergetar bila ada udara yang melaluinya, misalnya pada waktu kita bicara.
Pharynx memiliki lubang yang disebut glotis sedangkan penutupnya disebut
epiglottis (anak tekak) yang berfungsi menutup apabila sedang menelan makanan.
Udara setelah melewati pharynx selanjutnya menuju ke trakhea.
3. Larynx
Laynx merupakan tabung ireguler, yang menghubungkan pahrynx dengan
trakhea. Tedapat pita suara.
4. Trachea
Trachea (batang tenggorok) merupakan tabung dari cincin tulang rawan,
terletak di daerah leher, yang menghubungkan phaynx dengan bronkus. Posisinya
bersebelahan dengan kerongkongan, tepatnya di depan kerongkongan. Dinding
dalamnya (mukosa) dilapisi lendir yang sel-selnya berambut getar.
a. Tunica mucosa tersusun atas sel thoraks (epithelium pseudocomplex
columnair) bersilia dengan sel piala (sel goblet). Lamina propria tersusun atas
jaringan ikat longgar dengan serabut elastis.
5. Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan
kanan yang keduanya masuk ke dalam paru-paru. Bronkus bercabang-cabang lagi
menjadi bronkeolus.
6. Bronkeolus
Bronkeolus di dalam paru-paru membentuk cabang-cabang lebih kecil
yang bronkeolus terminalis, kemudian bronkeolus respiratorius, dan selanjutnya
berujung pada kantung alveoli. Pada lamina propria terdapat otot polos yang
diatur oleh nervus vagus yang bekerja sebagai saraf parasimpatis artinya
menyebabkan konstriksi (penyempitan lumen bronkeolus). Gangguan yang
ditimbulkan disebut asma bronkeale.
7. Kantung Alveoli (saccus alveolus)
Alveolus merupakan evaginasi (perluasan ke luar) yang membentuk
kantung dari bronkeolus respiratorius, duktus alveoli dan saluran alveolaris. Sel
alveoli paru-paru sangat tipis tebalnya (0,2 - 0,5 m) dan tersusun sedemikian
rupa sehingga membentuk kantung-kantung alveoli. Seluruh sel alveoli paru-paru
jik direntang lebarnya mencapai 70 - 80 m2. Peran penting alveoli adalah untuk
pertukaran gas O2 dari atmosfer ke kapiler alveoli atau sebaliknya gas CO2 dari
kapiler ke ruang alveoli. Antara kantung alveoli satu dengan lainnya membentuk
dinding (sekat) interalveoler yang tersusun atas 2 lapisan yaitu: epitel gepeng
selapis dan jaringan pengikat. Interalveoler tersusun atas: 3 jenis sel yaitu: sel
endotel kapiler, sel epitel gepeng alveoli, dan membrana basalis. sel alveolus
besar. Sel septal (sel alveoler tipe II) merupakan sel penghasil cairan yang disebut
vena
bronkealis
dan
pulmonalis.
Fungsi
Sistem pernafasan pada kadal dapat dijumpai tulang tipis yang berlipatlipat dinamakan tulang turbinal. Pernafasan pada kadal dimulai dari lubang
hidung (nares eksternal), rima glottis, laring, trachea, annulus trachealis (trachea
yang tersusun dari cincin tulang rawan), bronchus, bronchioles, bifurcartrachea
(percabangan trachea) dan sepasang paru-paru atau pulmo.
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya
disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Laring terletak di ujung anterior trachea.
Dinding laring ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus
kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo
kiri.
Mekanisme respirasi adalah sebagai berikut:
a. Fase inspirasi: Tulang rusuk merenggang dan volume rongga dada meningkat,
sehingga paru-paru yang kosong akan terisi oleh udara yang banyak
mengandung oksigen
Gas O2 dalam udara masuk melalui hidung rongga mulut anak tekak
trakea yang panjang bronkiolus dalam paru-paru dari paru-paru O2
diangkut darah menuju ke seluruh jaringan tubuh.
b. Fase ekspirasi: Tulang rusuk merapat, sehingga udara yang mengandung
CO2 dan uap air akan terdesak keluar dari paru-paru.
Dari jaringan tubuh gas CO2 di angkut darah menuju jantung
kemudian menuju ke paru-paru untuk dikeluarkan bronkiolus trakea
yang panjang anak tekak rongga mulut dan terakhir melalui lubang
hidung.
Rima glottis adalah celah pembuka antara ruang mulut yang menuju ke
esophagus, laring
glotis
merupakan
bagian
Annulus trachealis adalah trachea yang tersusun dari cincin tulang rawan
tidak
terjadi
difusi
udara
pernapasan.
Adanya
kantung
udara
Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi dilakukan oleh kantungkantung udara. Waktu sayap diangkat ke atas, kantung udara di ketiak
mengembang, sedang kantung udara di tulang korakoid terjepit, sehingga terjadi
inspirasi (O2 pada tempat itu masuk ke paru-paru). Bila sayap diturunkan,
kantung udara di ketiak terjepit, sedang kantung udara di tulang korakoid
mengembang, sehingga terjadi ekspirasi (O2 pada tempat itu keluar). Makin tinggi
burung
terbang,
makin
cepat
burung
mengepakkan
sayapnya
untuk
mendapatkanoksigen yang cukup banyak. Udara luar yang masuk, sebagian kecil
tetap berada di paru-paru, dan sebagian besar akan diteruskan ke kantung udara
sebagai udara cadangan. Udara pada kantung udara dimanfaatkan hanya pada saat
udara (O2) di paru-paru berkurang,
yakni
saat
burung
sedang
mengepakkan sayapnya.
C. Sistem pernapasan pada
ikan
Organ pernapasan pada ikan
(pisces)
adalah
insang
dengan
darah
karbondioksida
yang
keluar
memungkinkan
oksigen
dari
Pada
insang.
berdifusi
ikan
masuk
bertulang
dan
sejati
renang berperan sebagai alat hidrostatik, yaitu alat untuk mengetahui tekanan
tempat ikan berenang.
Struktur Pernapasan pada Ikan
Ikan yang hidup di air tawar, air laut, maupun yang hidup di payau,
semuanya bernapas dengan insang. Insang terletak pada bagian belakang kepala
ikan. Insang terdiri atas lembar-lembar insang dan lengkung. Lembaran insang
berwarna merah karena mengandung pembuluh darah. Pada lembaran insang
terjadi pertukaran udara. Lengkung insang berwarna putih dan berfungsi sebagai
tempat melekatnya lembaran insang.
Mekanisme Pernapasan Pada Ikan.
Ikan bernapas dengan cara membuka dan menutup insang. Air yang masuk
melalui mulut akan dikeluarkan melalui insang. Pada saat air melewati lembaran
insang, terjadi pertukaran gas. Air, yang banyak mengandung oksigen, akan
masuk melewati insang. Pada saat yang sama, karbon dioksida akan keluar
melalui pembuluh darah lembaran insang. Pembuluh darah pun akan mengikat
oksigen yang berasal dari air yang terdapat dalam insang. Pada waktu menutup,
tutup insang membuka dan air dari rongga mulut keluar melalui insang.
Bersamaan dengan keluarnya air melalui insang, karbondioksida dikeluarkan.
Pertukaran oksigen dan karbondioksida terjadi pada lembaran insang.
Fungsi Organ Pernapasan Ikan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuklembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dari insang berhubungan
dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler
darah. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen
mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah
yangmemiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2 berdifusi masuk dan
CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang
yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak
ditutupi oleh operkulum. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan
tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring
makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai
labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatanlipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi
menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 0 2.
Contoh ikan yang mempunyailabirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk
menyimpancadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung
renang yang terletak di dekat punggung.
D. Sistem Respirasi Amphibia (Katak)
Pernapasan pada katak yang dibicarakan adalah pernapasan dengan pulmo
dan kulit. Dua pola pernapasan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pola Pernapasan Dengan Pulmo (paru-paru)
Jika digambarkan dengan skema, maka jalannya udara pernapasan
pada pernapasan denagan pulmo adalah sebagai berikut:
Nares anterious Cavum nasi Nares posterior Cavum oris
Larynx Bronchus Pulmo
Perlu diketahui, bahwa katak tidak memiliki costae dan diafragma
(sekat rongga dada), namum demikian mekanisme pernapasan tidak
terganggu, karena mekanisme di atur oleh otot-otot di daerah mandubula
dan otot-otot perut (Huda, 2002).
secara difusi. Hal ini karena kulit katak tipis, selalu lembap, dan mengandung
banyak kapiler darah. Pernapasan dengan kulit berlangsung secara efektif baik di
air maupun di darat. Oksigen (O2) yang masuk lewat kulit akan diangkut melalui
vena kulit paru-paru (vena pulmo kutanea) menuju ke jantung untuk diedarkan ke
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida (CO2) dari jaringan akan dibawa ke
jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri kulit paru-paru
(arteri pulmo kutanea). Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida
terjadi di kulit.
Gambar 7.18.
Katak juga bernapas dengan paru-paru, tetapi belum sebaik paru-paru
Mammalia. Perhatikan Gambar 7.18. Paru paru katak berupa sepasang kantung
tipis yang elastis sehingga udara pernapasan dapat berdifusi, dan dindingnya
banyak dikelilingi kapiler darah sehingga paru-paru katak berwarna kemerahan.
Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek. Seperti
pada ikan, pernapasan pada katak meliputi proses inspirasi dan ekspirasi yang
berlangsung pada saat mulut dalam keadaan tertutup. Mekanisme pernapasan ini
diatur oleh otot-otot pernapasan, yaitu: otot rahang bawah (submandibularis),
sternohioideus, geniohioideus, dan otot perut. Perhatikan Gambar 7.19.
Gambar 7.19.
Mekanisme inspirasi dan ekspirasi dijelaskan seperti berikut.
1. Fase inspirasi katak
Fase inspirasi terjadi bila otot sternohioideus berkontraksi sehingga rongga
mulut membesar, akibatnya oksigen masuk melalui koane (celah hidung). Setelah
itu, koane menutup, otot submandibularis dan otot geniohioideus berkontraksi,
sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen
anterior terus melalui cavum nasi yang dipindahkan oleh septum nasi menjadi
rongga kanan kiri. Rongga itu dinding sebelah dalam dilapisi oleh sel epithal
bermucosa guna pembersihan dan pemanasan udara. Di belakang rongga yang
lunak itu melalui 2 celah nares posterior (choane) masuk rongga simpangan
pharynx ke dalam glottis masuk larynx yang tersusun atas beberapa tulang rawan
dan berisi tali suara. Dari larynx udara lewat ke bawah dalam udara yang disebut
trachea terus bercabang menjadi 2 bronchi yang berada dalam cavum thoracalis.
Tiap bronchi bercabang lagi dalam pulmo menjadi bronchioli dan berakhir dengan
alvioli. Pulmo berstruktur spon yang elastis, masing-masing bagian terdiri dari
tiga lobi. Sebelah luar masing-masing pulmo terdapat selaput pleura (Huda,
2002).
Respirasi juga mengalami banyak perubahan dalam vertebrata evolusi.
Karena kapasitas pernapasan tergantung pada jumlah luas permukaan yang
tersedia untuk pertukaran gas, salah satu perubahan yang terkait dengan
peningkatan oksigen yang menuntut adalah luas permukaan pernafasan yang lebih
besar. Luas permukaan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan ukuran
pernapasan organ atau dengan meningkatkan luas permukaan gas asing jaringan
saja, sambil mempertahankan ukuran organ berisi. Yang terakhir tampaknya telah
terjadi di mamalia dan burung. Bronchi Mamalia, misalnya, adalah lebih
bercabang daripada mereka di primitif vertebrata; jumlah terminal bercabang dan
alveolar kantung terlibat dalam pertukaran gas yang diperluas. Akibatnya, ada
berlimpah luas permukaan yang difusi oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi.
Pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru yang disebabkan oleh
kompresi dan perluasan rongga dada. Di Mamalia, gerakan ini dipengaruhi oleh
diafragma, dan tulang rusuk dengan otot-otot mereka terkait. Reptil, pendahulu
Mamalia, memiliki tulang rusuk diperluas bukan diafragma. Karena otot-otot
batang dapat menyebabkan perluasan rongga perut di mana paru-paru berada, air
adalah intoduced ke dalam paru-paru reptil oleh hisap bukan oleh mekanisme
menelan terlihat di amfibi sebelumnya dan lungfishes.
Di Mamalia, paru-paru berada dalam rongga pleura terpisah. Posterior
paru-paru adalah mamalia diafragma. Ini adalah lembaran otot yang bergerak
posterior dan merata selama inspirasi, pada saat yang sama adalah memperluas
tulang rusuk. Kedua tindakan meningkatkan volume rongga pleura; sebagai
akibatnya, udara adalah mendorong oleh tekanan eksternal yang lebih tinggi.
Akhir anterior dari saluran pernafasan di mamalia juga mengalami evolusi
modifikasi. Secara khusus, Bagian makanan dan air dipisahkan di seluruh wilayah
kecuali faring, yang mana kedua lintasan salib. Di sana, epiglotis penjaga trakea
dari makanan. Wilayah ini laring dan penghasil suara elemen yang terkait adalah
pada gilirannya situs penting perubahan.
Nasal (Hidung). Hidung merupakan organ pernapasan yang pertama
dilalui udara luar. Didalam rongga hidung terdapat rambut dan selaput lendir
berguna untuk menyaring udara yang masuk, lendir berguna untuk melembabkan
udara.
Faring. Faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu saluran
tenggorokan (nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan, dan saluran
kerongkongan (oralfaring) yang merupakan saluran pencernaan.
Laring (pangkal tenggorokkan) merupakan bagian pangkal dari saluran
pernapasan (trakea). Laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan
dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang akan
menutup saat menelan. Katup berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk
ke saluran pernapasan. Pada pangkal larink terdapat selaput suara. Selaput suara
akan bergetar jika terhembus udara dari paru-paru.
Glottis (Celah suara). Celah-suara adalah pembukaan antara vokal crods
laring yang menyebabkan faring dan laring terhubung.
Paru-paru mamalia berada dalam rongga dada, yang dapat dibesarkan atau
disempitkan, sehingga udara dapat keluar masuk. Percabangan pada paru-paru
masih mengalami percabangan-percabangan lagi, sehingga percabangan yang
terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung
yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas permukaan paru-paru,
sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran udara pernafasan
oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus.
Urutan jalannya pernafasan pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah :
1.
2.
3.
4.
Pharink (tekak)
5.
Larynk (jakun)
6.
Trachea (tenggorok)
7.
8.
9.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang satu dengan
hewan yang lain, ada yang berupa paru-paru, insang, kulit, trakea, dan
melalui membrane.
2. Bagian-bagian sistem pernapasan pada vertebrata secara umum adalah
Rongga hidung, nasopharynx, larynx, trachea, bronkus, bronkeolus,
kantung alveoli (saccus alveolus), membran respirasi, pembuluh darah
paru.
3. Pada reptil Fase inspirasi: Tulang rusuk merenggang dan volume rongga
dada meningkat, sehingga paru-paru yang kosong akan terisi oleh udara
yang banyak mengandung oksigen Fase ekspirasi: Tulang rusuk merapat,
sehingga udara yang mengandung CO2 dan uap air akan terdesak keluar dari
paru-paru.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2014.
Pernafasan
Mamalia.
http://task-
list.blogspot.com/2008/02/pernafasan-mamalia-pengertian.html