Anda di halaman 1dari 25

1.

Epitel respiratorik

Epitel respiratorik adalah Sebagian besar bagian konduksi


dilapisi epitel bertingkat silindris bersilia. Epitel ini sedikitnya
memiliki lima jenis sel,
yang kesemuanya menyentuh membran basal yang tebal:
 Sel silindris bersilia
 Sel goblet mukosa
 Sel sikat (brush cells)
 Sel granul kecil
 Sel basal
a. C= sel kolumnar bersilia b. G= sel goblet c. G= Sel goblet
G= sel goblet B= Sel ikat
V= Lamina propria
tervaskularisasi
BM= membran basal
2. Rongga hidung

Rongga hidung ada 2 bagian kanan kiri yang tersusun oleh :


 Vestibulum (di luar)
 Rongga hidung (di dalam)
Vestibulum adalah bagian paling anterior dan paling lebar di setiap rongga
hidung.
Rongga hidung berada di dalam tengkorak berupa dua bilik kavernosa yang
dipisahkan oleh septum nasi oseosa. Dari setiap dinding lateraf terdapat tiga tonjolan
bertulang mirip rak yang disebut conchae :
 Concha media
 Concha inferior
 Concha superior
• Menghidu (olfaction)

 Kemoreseptor olfaktorius terletak di epitelol faktorius


 luasnyasekitar 10 cm2 dengan tebal sampai 100 𝜇m
 Epitel ini merupakan epitel bertingkat silindris yang terdiri
atas tiga jenis sel :
- Sel – sel basal
- Sel penyokong
- Neuron olfaktorius
3. Sinus dan nasofaring

a. Sinus paranasalis
- adalah rongga bilateral di fulang frontal maksila, ethmoid dan sfenoid
tengkorak
- dilapisi oleh epitel respiratorik yang lebih tipis dengan sedikit sel goblet
- berhubungan langsung dengan rongga hidung melalui lubang-lubang
kecil
b. Nasofaring
- Adalah bagian pertama faring, yang berlanjut sebagai orofaring ke arah
kaudal, yaitu bagian posterior rongga mulut
- dilapisi oleh epitel respiratorik dan memiliki tonsila pharyngealis di
media dan muara bilateral tuba auditorius untuk setiap telinga tengah.
SINUS paranasalis
4. LARING

 Laring adalah saluran kaku yang pendek (4 cm x 4 cm) untuk


udara antara faring dengan trakea
 Di bagian laring, terdapat epiglotis yang berfungsi sebagai
katup untuk mencegah masuknya makanan atau cairan yang
ditelan ke dalam trakea.
 Di bawah epiglotis, mukosa laring menjulurkan dua pasang
lipatan ke dalam lumen laring :
- Pasangan lipatan atas : plica vestibularis atau pita suara palsu
- Pasangan lipatan bawah : pita suara sejati atau plica vocalis
Laring :
- LV : Vestibulum Laring Atas
- G : Kelenjar Seromukosa
- VF : Plica Vestibularis
- L : Nodul limfoid
- V : Ventrikel
- VC : Plica Vocalis atau Pita
Suara
- VM : Otot rangka m.vocalis
5. trakea

 Trakea adalah saluran dengan panjang 1,2-L4 cm. dan dilapisi


mukosa respiratorik khas
 Trakea menjadi relaks selama menelan untuk mempermudah
makanan dengan memungkinkan esofagus menonjol ke
dalam lumen trakea
 Pada refleks batuk, otot berkontraksi untuk menyempitkan
lumen trakea dan meningkatkan kecepatan pengeluaran
udara dan melonggarkan materi pada pasase udara.
Trakea :
- E : Epitel respiratorik
- CT : Jaringan Ikat
- G : Kelenjar seromukosa
- C : Cincin kartilago hialin
- P : Perikondrium
- Bronkus

 Setiap bronkus primer bercabang-cabang dengan setiap cabang


yang mengecil sehingga tercapai diameter sekitar 5 mm
 Di bronkus primer, kebanyakan cincin kartilago sepenuhnya
mengelilingi lumen bronkus, tetapi seiring dengan mengecilnya
diameter bronkus, cincin kartilago secara Perlahan digantikan
lempeng kartilago hialin
 Terdapat kelenjar getah bening dan terutama banyak dijumpai di
tempat percabangan bronkus.
 Serat elastin, otot polos dan MALT relatif bertambah banyak
seiring dengan mengecilnva bronkus dan berkurangnya kartilago
dan jaringan ikat lain.
Bronkus Tersier:
• E: Lapisan epitel
respiratorik
• SM: Mukosa
• C: Kartilago hialin
• G: Kelenjar seromukosa
• V: Arteri dan vena
• LT: Jaringan paru khas
- Bronkiolus

 Bronkiolus, yaitu jalan napas intralobular berdiameter 5 mm atau


kurang, terbenfuk setelah generasi kesepuluh percabangan dan
tidak memiliki kartilago maupun kelenjar dalam mukosanya
 Pada bronkiolus yang lebih besar, epitelnya masih epitel
bertingkat silindris bersilia, tetapi semakin memendek dan
sederhana sampai menjadi epitel selapis silindris bersilia atau
selapis kuboid di bronchiolus terminalis yang lebih kecil.
 badan neuroepitel, dijumpai di sejumlah bronkiolus dan pada
tingkat yang lebih tinggi di percabangan bronkus
 Lamina propria bronkiolus sebagian besar terdiri atas otot polos
dan serat elastin.
Bronkiolus :
a.) E : Epitel respiratorik
C : Jaringan ikat fibrosa
b.) B : Otot Bronkiolus
A : Tunica media anteriol besar
V : Venula penyerta
L : Limfosit
c.) E : Epitel kolumnar rendah selapis
- Bronkus respiratorius

Setiap bronchiolus terminalis bercabang menjadi


dua atau lebih bronchiolus respiratorius yang
berfungsi sebagai peralihan antara bagian
konduksi dan bagian respiratorik sistem
pernapasan.
Bagian bronchioles respiratorius dilapisi oleh epitel
kuboid bersilia dan sel Clara,tetapi pada tepi muara
alveolus, epitel bronkiolus menyatu dengan sel-sel
alveolus gepeng (sel alveolus tipe I; lihat bawah).
 Semakin ke distal di sepanjang bronkiolus ini, jumlah
alveolusnya semakin banyak, dan jarak di antaranya
semakin pendek. Di antara alveolus, epitel bronkiolusnya
terdiri atas epitel kuboid bersilia.
- Ductus alveolaris

 Ductus alveolaris adalah bronkiolus respiratorius yang bercabang


menjadi saluran.
 Duktus alveolaris bermuara ke dalam atrium di dua saccus
alveolaris atau lebih.
 Serat-serat retikular berfungsi sebagai penunjang yang mencegah
pengembangan berlebih dan kerusakan kapiler-kapiler halus dan
septa alveolar yang tipis.
Pembesaran kuat memperlihatkan hubungan alveoli (A)
bulat berdinding tipis dengan ductus alveolaris (AD).
Ductus alveolaris berakhir dalam dua atau lebih kumpulan
alveoli yang disebut saccus alveolaris (AS). Alveoli
tersebut yang terlihat di sini dan tjdak menampakkan pintu
masuk ke ductus atau saccus, memiliki hubungan dengan
bagian lain dalam bidang yang berdekatan. 140x. H&E"
- alveolus

 Alveolus merupakan evaginasi mirip kantong (berdiameter sekitar 200


prm) di bronchiolus respiratorius, ciuctus alveolaris, dan saccus
alveolaris.
 Struktur dinding alveolus dikhususkan untuk memudahkan dan
memperlancar difusi antara lingkungan luar dan dalam.
 Udara dalam alveolus dipisahkan dari darah kapiler oleh tiga komponen
yang secara kolektif disebut sebagai membran respiratorik atau sawar
darah-udara:
. Lapisan permukaan dan sitoplasma sel alveolus,
. Lamina basal yang menyatu dari sel alveolus dan sel endotel kapiler,
dan
. Sitoplasma sel endotel
TEM potongan transversal kapiler (C) di septum
interalveolar memperlihatkan area pertukaran gas antara
darah dan udara di ketiga alveolus (A). Endotel sangat
tipis tetapi tidak bertingkap dan lamina basalnya bersatu
dengan lamina basal sel alveolar. Sebuah fibroblas (F)
dapat terlihat di septum dan regio inti tebal pada kedua
sel endotel (E) juga tampak. lnti di bagian bawah gambar
adalah inti sel endotel atau leukosit yang beredar.
30.000x.
8. Pleura

 Pleura adalah permukaan luar paru dan dinding internal


rongga toraks dilapisi oleh suatu membran serosa.
 Membran yang melekat pada jaringan paru disebut pleura
viseralis dan membran yang melapisi dinding toraks adalah
pleura parietalis.
 Pada keadaan patologis tertentu, rongga pleura dapat
mengandung cairan atau udara.
A: jaringan ikat
V: Pembuluh darah
L: Pembuluh Limfe
M: Mesotel skuamosa selapis

Anda mungkin juga menyukai