Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

PEMBAHASAN

Pasien laki-laki berusia 17 tahun datang dengan keluhan terdapat luka

sariawan pada bibir bawah sejak 1 bulan yang lalu terasa perih, dan sariawan pada

lidah sejak 3 hari yang lalu, terasa sakit dan pasien mengeluhkan gusi berdarah.

Paisen memiliki riwayat penyakit leukemia limfoblastik akut dan sebelumnya

didiagnosa penyakit leukemia mieloid kronis.

Pada pemeriksaan ekstra oral yaitu bibir bawah terdapat lesi krusta

serosanguis (serosa bercampur darah) terasa sakit berwarna kuning kecoklatan

dengan bentuk tepi irregular berbatas tegas, dikelilingi tepi eritema. Gambaran

lesi tersebut merupakan lesi herpes labialis menurut Greenberg dan Glick 2008.

Pada pasien ditemukan krusta, diduga krusta tersebut berasal dari vesikel

yang sebelumnya telah pecah. Menurut Greenberg dan Glick 2008, lesi herpes

labialis tampak sebagai kelompok vesikel kecil yang erupsi, bergabung

mengalami ulserasi, membentuk krusta. Gejala dimulai dengan rasa perih diikuti

dengan timbulnya lesi vesikel berkelompok dalam waktu 24 jam, pecah kemudian

terjadi erosi superfisial lalu ditutupi krusta.

cheilitis angularis, eritema multiforme, herpes zooster, dan ulkus traumatikus.

Diagnosis banding herpes labialis yaitu angular cheilitis dan herpes zoster.

Angular cheilitis merupakan inflamasi akut atau kronis pada sudut mulut yang

ditandai dengan adanya fisur pada sudut bibir, berwarna kemerahan, mengalami

ulserasi disertai rasa terbakar, nyeri dan rasa kering pada sudut mulut (Langlais,
2000). Gambaran klinis eritema multiforme berupa lesi oral dari vesikula sampai

bulla dan berkelompok dan berbeda denagna infeksi virus HSV-1 penyakit ini

menyerang kulit pada bagian tubuh lainnya. Sementara eritema multiform

disebabkan rekasi hipersensitif atau reaksi obat NSAID atau anticonvulsant

(Greenberg and Glick 2008). Pada pasien ini tidak ada riwayat pemakaian obat

NSAID atau anticonvulsant.

Pada herpes labialis terjadi pada bibir, mulut atau gusi karena adanya re-

aktivasi dari virus herpes simpleks tipe 1 sedangkan herpes zoster lesi terjadi pada

wajah dan tubuh karena adanya virus varisela zoster. Tampilan khas dari herpes

zoster yaitu lesi yang bersifat unilateral yaitu hanya mengenai 1 sisi tubuh,

terutama wajah dan badan (Scully, 2013).

Pada pemeriksaan ektraoral juga ditemukan mata, dan bibir pasien terlihat

anemis. Ini karena penurunan eritrosit pada hasil pemeriksaan lab darah pasien

yaitu sebanyak 2,76/ mm3 dari batas normalnya; 4.4- 5.9/mm3. Anemia

menimbulkan gejala pucat dan lemah disebabkan karena penurunan transport

oksigen ke jaringan (Price, 2005).


BAB V

SIMPULAN

Herpes labialis merupakan infeksi sekunder virus herpes simpleks (HSV)

tipe 1 pada mukosa mulut yang berkeratin di daerah vermilion border bibir. Paisen

dengan herpes labialis dapat sembuh dengan pemberian vitamin dan antivirus

topikal yaitu acyclovir 5% serta instruksi. Pada kasus ini, pasien didiagnosa

herpes labialis rekuren yang diduga karena dari manifestasi penyakit Acute

Lymphoblastic Leukemia.

Pada ekstra oral ditemukan lesi krusta serosanguis dan anemis pada bibir bawah

dan pada konjunktiva mata. Pada pemeriksaan intraoral terdapat ulserasi pada

lidah, pembengkakan gusi rahang atas dan rahang bawah, petechiae, ekimosis

pada gusi seluruh regio dan palatum dorum sehingga ke palatum molle. Hasil
pemeriksaan penunjang dari pasien berupa pemeriksaan hasil lab darah pada

kunjungan pertama memperlihatkan bahwa terdapat kelainan pada hemoglobin,

eritrosit, leukosit, trombosit, MCV, eosinophil, neutrophil batang, segmen,

limfosit, dan monosit.

Perawatan yang dilakukan adalah dengan menginstruksikan pasien untuk

menjaga kesehatan rongga mulut, menggunakan sikat gigi lembut dan berkumur

dengan chlorhexidine 0.2% tahan di mulut selama 20 detik serta jika ada

perdarahan gusi kompres dengan hemiscal mouthrinse. Pasien juga mendapatkan

terapi acyclovir 5%.

Progresifitas dari penyembuhan penyakit oral herpes labialis ini pada

pasien tergolong cepat karena pada kontrol kedua sudah sembuh tetapi untuk

penyakit Acute Lymphoblastic Leukemia pada pasien ini menjadi semakin parah.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hal. 3, 208-217, 249-257.
Amin Z & Bahar A. 2006. Pengobatan Tuberkulosis Mutakhir. In: Sudoyo, et al.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jilid II. Pusat Penerbitan
Departemen IPD FK UI; 1007-1010.

Athifah., Marlina, Erni ; Soebadi, Bagus. 2014. Penatalaksanaan Infeksi Herpes


Simpleks Oral Rekuren. Pp 195-198.

Brooks, Geo F., Butel, Janet S., Morse, Stephen A. 2004. Jawetz, Melnicks &.
Adelberg's Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Brunton, L.L.; Lazo, J.S.; Parker, K.L. 2006. Goodman & Gilman’s: The
Pharmacological Basis of Theurapetics 11th edition. New York: McGraw
Hill Medical Publishing. 1442-1456 pp.

Chaidemenos GC, Mourellou O., Koussidou T. & Tsatsou F. 2007. An alternate


day Corticosteroid Regimen for Pemphigus Vulgaris. A 13-year
Prospective Study. JEADV.

Cotran RS, Kumar V, Collins T. 1999. Robbins Pathologic Basis of Disease


1999Philadelphia: WB Saunders Company; 1067p

Deliverska, Krasteva A., 2013. Oral Signs Of Leukemia and Dental Management.
Literature Data and Case Report.

Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima.Balai
Penerbit FKUI. Jakarta.

Ehrlich, Steven D. 2015. Vitamin B9 (Folic acid).


http://www.umm.edu/health/medical/altmed/supplement/vitamin-b9-folic-
acid

Erti Mustikawati, Dyah. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan.

Greenberg, M.S. and Glick, M. 2008. Burket’s Oral Medicine: Diagnosis and
Treatment 11th ed. Ontario : BC Decker Inc.

Greenberg, M.S.; Glick, M. Ship, J.A. 2011. Burket’s Oral Medicine: Diagnosis
& Treatment. BC. Decker, Inc., Hamilton. 97-98, 431 pp.

Guyton, A.C.; Hall, J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th edition.
Philadelphia, USA: Elsevier Inc. 423-426, 874-877 pp.
Habif, Thomas P. 2015. Warts, Herpes Simplex, and Other Viral Infections. In:
Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy. 6th
Edition. Philadelphia, Pennsylvania: Elsevier Health Sciences. 460-462.

Harper, J; et al. 2000. Varicella (Chicken Pox) in: Textbook OF Pediatric


Dermatology, Volume 1. Blackwell Science.

Ichihashi, M; Nagai H, et al. 2004. Sunlight is an important causative factor of


recurrent herpes simplex. Pubmed.gov, Cutis. 74(5Suppl): 14-8.

Kathryn L. McCance, Sue E. Huether. 2015. Pathophysiology - E-Book: The


Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Elsevier Health
Sciences.

Krupa, Jayasari R; Sankari, Lena; Rajesh. 2015. Oral Lichen Planus: An


Overview. Journal of Pharmacy and Bioallied Sciences.

Langlais, R.P. dan Miller C.S. 2013. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering
Ditemukan. Jakarta: EGC.

Regezi, J.A.; Sciubba, J.J; Jordan, R.C.K. 2008. Regezi: Oral Pathology: Clinical
Pathologic Correlations 5th ed. Elsevier Inc., St. Louis. 338-345, 1218 pp.

Scubba, James J., Regezi, Joseph A., and Rogers, Roy S. 2012. PDQ Oral
Disease Diagnosis and Treatment. London: BC Decker Inc.

Seiter K., Joseph A., and Rogers, Roy S. 2012. Considerations in the
Management of Elderly Patients with Chronic Myeloid Leukemia. Clinical
Lyphoma Myeloma & Leukemia, 2012 page 12-19.

Sterry, Wolfram; Ralf Paus & Walter Burgdorf. 2006. Sexual Transmitted Disease.
In: Georg, ed. Thieme Clinical Companions Dermatology. New York:
Sterry 134-154.

Utji, R., dan Harun, H., 1994. Kuman Tahan Asam. Dalam: Staf Pengajar
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ed. Buku Ajar Mikrobiologi
Kedokteran. Jakarta: Binarupa Aksara, 191-192.

Warnakulasuriya, S and Tilakaratne, WM. 2014. Oral Medicine and Pathology: A


Guide to Diagnosis and Management. New Delhi: Jaypee.

Wayne RG, Michael GA. Reccurent herpes simplex labialis: selected therapeutic
options. J Can Dent Assoc 2003; 69(8): 498-503
Yagiela, J.A.; Dowd, F.J.; Johnson, B.; et al. 2004. Pharmacology and
Theurapeutics for Dentistry. St. Louis: Mosby, Elsevier Inc. 483-495 pp.

Anda mungkin juga menyukai