• Respon inflamasi sistemik timbul bila benda asing di dalam darah atau
jaringan diketahui oleh tuan rumah. Respon ini bertujuan untuk
menetralisir mikroorganisme dan produknya sampai bersih, tetapi
dapat terjadi efek negatif pada tuan rumah, terutama kerusakan
jaringan.
• Respon inflamasi yang berlebihan berperan terhadap gangguan
hemodinamik dan iskemia jaringan dan berakhir sebagai multiple
organ dysfunction.
• Faktor koagulasi, respon kekebalan, dan proses metabolik berkaitan
dengan serangkaian reaksi biokimia yang distimulasi mediator
endogen.
• Produksi mediator endogen dirangsang oleh endotoksin.
• Endotoksin dilepaskan dan memulai kegiatannya setelah bakteri telah
dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh inang atau dengan terapi
antibodi. Oleh karena itu, sepsis dapat terjadi meskipun bakteri tidak
lagi beredar pada sirkulasi intravaskular.
Gambar 1. Penjalaran dari bakteremia ke sepsis sampai sindroma radang
sistemik (SRRS, sindroma sepsis) dan komplikasinya. (Zulkarnain, dkk., 2000)
MANIFESTASI KLINIK
Manifestasi klinis sering tidak spesifik, dan diperlukan tingkat kecurigaan yang tinggi
untuk membuat diagnosis. Perubahan fungsi mental, hiperventilasi, alkalosis respiratorik
adalah tanda sepsis yang penting dan terjadi paling dini sebelum demam dan menggigil.
Demam tidak selalu muncul, 15 % pasien sepsis menunjukkan eutermik atau hipotermik,
peningkatan curah jantung, peningkatan kandungan oksigen vena campuran, atau
penurunan tahanan vaskuler perifer.
Tanda Klinis : Laboratoris :