php/JKPBK 60
Abstrak
Latar Belakang : Kesehatan gigi dan mulut merupakan hal penting bagi kesehatan umum dan kualitas hidup
manusia. Masalah gigi berlubang (karies) masih banyak dikeluhkan baik oleh anak-anak maupun dewasa (Kemenkes
RI, 2014). Masalah karies gigi tidak terlepas dari faktor penyebab yaitu konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat
gigi. Berdasarkan survey pendahuluan didapakan bahwa 51 (92%) dari 55 siswa kelas V mengalami karies gigi
dan mengatakan mengkonsumsi jajanan manis dan dingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
konsumsi jajanan dan kebiasaan menyikat gigi siswa yang mengalami karies gigi. Metode : Desain penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif Studi Kasus. Sampel Penelitian adalah Siswa Kelas V di SDN 007
Sungai Pinang Samarinda berjumlah 2 Partisipan yang mngalami karies gigi, dengan tehnik Purposive Sampling.
Instrumen Penelitian berupa Panduan Wawancara dan Observasi. Analisa data secara analisis deskritifdari hasil
temuan. Hasil : dari penelitian didapatkan partisipan mengatakan mengkonsumsi jajanan dengan frekuensi >2 kali
sehari, jajanan manis dan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi 2-3 kali sehari, waktu menyikat gigi 1-2 menit,
dan teknik yang digunakan ke atas kebawah dan ke depan ke belakang.Kesimpulan : Konsumsi jajanan dengan
frekuensi lebih, jenis higly cariogenic dan menyikat gigi dengan frekuensi 2 kali sehari, waktu menyikat gigi kurang,
teknik horizontal dan vertical. Diharapkan agar siswa agar mengurangi konsumsi jajanan yang bersifat kariogenik
dan frekuensi lebih dan menerapkan kebiasaan menyikat gigi dengan frekuensi, durasi, dan teknik yang baik..
Kata kunci : Karies, Konsumsi Jajanan, Menyikat Gigi, Siswa Sekolah Dasar
Abstract
Background : Dental and oral health are important for general health and the quality of human life. The problem
of cavities (caries) is still a lot of complaints both by children and adults. This problem is not apart from the causal
factors which are consuming snacks and the habits of brushing teeth. Based on the preliminary survey there are 51 (92%) from
55 students in the fifth grade have a dental caries and claimed that they are consuming cold cuts and sweet foods. Describe of the
consumption snacks and the tooth brushing habits of student whom have dental caries.Methode : Using descriptive method
Study cases. Sample is s t u d e n t c l a s s V who experince caries dental in SDN 007 Sungai Pinang Samarinda. It used
Purposive Sampling technique with 2 participants. Research instrument are interview and observations guides. Result :
Participants claims that they are consuming the snacks more than twice a day (>2), higly cariogenic, and brushing teeth with
the frequencies of 2-3 times a day, and the duration of brushing the teeth only 1-2 minutes, and the technique they use are from
top to bottom and from front to back. Conclusion : Consumption of snacks with more frequency, higly carogenic snack type, and
brushing teeth with frequency 2 times of a day, durations of brusing the teeth are deficient, vertical and horizontal technique. It is
expected that student reduce the consumption of snacks with cariogenic and more frequencies and the habits of brushing teeth
with frequency, duration, and good technique.
Key Words : Caries, Consumption of Snack, Tooth Brushing, Student of Primary School
kesekian bagi sebagian orang. Namun, RI) tahun 2009, sebanyak 89% anak
seperti kita ketahui, gigi dan mulut Indonesia dibawah 12 tahun menderita
kuman dan bakteri sehingga dapat Nasional tahun 2015-2016, yang melibatkan
mengganggu kesehatan organ tubuh 3500 anak terdapat 3410 anak yang perlu
perawatan dalam hal kesehatan gigi. Survei Terjadinya Karies gigi pada anak usia
itu menunjukkan fakta cukup serius bahwa sekolah juga tidak terlepas dari berbagai
sekitar 73,9% anak tersebut memiliki karies faktor penyebab. Terdapat banyak faktor
gigi yang tidak dirawat (MI, 2016). yang menyebabkan karies gigi yaitu
Berdasarkan hasil Riskesdas pada mikroorganisme, plak, konsumsi jajanan
tahun 2013, kalimantan timur dengan dan kebiasaan menyikat gigi. Konsumsi
presentase 24,1% yang mengalami masalah jajanan merupakan kebiasaan sehari-hari
gigi dan mulut. Data Dinas Kesehatan Kota yang dilakukan setiap siswa berdasarkan
Samarinda terdapat 8.230 murid SD yang frekuensi dan jenis jajanan yang dikonsumsi
perlu perawatan gigi atau mengalami baik di dalam maupun di luar lingkungan
masalah kesehatan gigi dan mulut, dengan sekolah . Berdasarkan hasil survei BPOM
jumlah tertinggi sebesar 1030 pada wilayah tahun 2014 menunjukkan bahwa 78% anak
kerja Puskesmas Remaja kecamatan Sungai sekolah mengkonsumsi makanan disekitar
Pinang. Data Penjaringan Puskesmas sekolah. Data tersebut menunjukkan
Remaja tahun 2017 di SDN 007 dari 115 tingginya frekuensi konsumsi jajanan pada
siswa SD yang dilakukan penjaringan anak usia sekolah.
terdapat 51 anak yang mengalami karies gigi Tingginya angka konsumsi jajanan
dan perlu perawatan. pada anak dikarenakan anak-anak pada
Tingginya angka karies gigi pada usia sekolah menyukai jajanan yang
anak tidak terlepas dari dampak yang mengandung gula yang punya rasa manis
ditimbulkan yaitu akan menghambat coklat, permen, roti, permen lolipop, gulali,
perkembangan anak sehingga menurunkan kerupuk dan lain-lain. Dari makanan ringan
tingkat kecerdasan anak, yang secara hingga makanan berat . Keadaan demikian
jangka panjang akan berdampak pada menyebabkan kebersihan gigi anak lebih
kualitas hidup masyarakat (Asse, 2010 buruk dibanding orang dewasa. Efek buruk
dalam Widayati, 2014). Dampak karies gigi dari seringnya mengkonsumsi makanan
pada anak bila dibiarkan maka akan manis atau kariogenik yaitu terhadap
mengakibatkan karies mencapai pulpa kesehatan gigi salah satunya karies gigi
gigi dan menimbulkan rasa sakit. Rasa (Iwan, 2016).
sakit berdampak pada malasnya anak untuk Faktor lainnya penyebab karies
mengunyah makanan sehingga asupan adalah kebiasaan menyikat gigi. Menyikat
nutrisi anak akan berkurang dan gigi merupakan hal yang penting dalam
mempengaruhi tumbuh kembang anak. upaya pencegahan karies gigi. Namun,
Karies gigi yang tidak dirawat juga akan masih banyak masyarakat yang belum
menimbulkan bengkak, dan bila dibiarkan memiliki kebiasaan menyikat gigi yang
gigi terpaksa dilakukan pencabutan sebelum benar. Prevalensi nasional menyikat gigi
waktunya (Kusdhany, 2014). setiap hari adalah 94,2 persen sebanyak 15
provinsi berada dibawah prevalensi
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2019; 2(2)
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 62
mengalami karies gigi. Dari hasil wawancara Penelitian ini adalah penelitian
seperti coklat, permen, es, gulali dan lolipop studi kasus yang merupakan studi untuk
mengatakan jajan sebanyak lebih dari 3 kali mendalam, meliputi berbagai aspek yang
dalam satu hari. Dalam hal mengontrol cukup luas serta penggunaan berbagai
gigi. Dalam hal menyikat gigi, keempat anak deskriptif dengan pendekatan studi kasus
mandi pagi dan sore hari saja. jajanan dan kebiasaan menyikat gigi pada
Dari hasil observasi yang dilakukan siswa kelas V yang mengalami karies gigi di
di lingkungan dan kantin SDN 007, terdapat SDN 007 Sungai Pinang Samarinda.
berbagai jenis jajanan yang dijual oleh Sampel atau subjek adalah Siswa
pedagang berupa coklat, wafer, nasi, kelas V SDN 007 Sungai Pinang Samarinda
susu, kacang-kacangan, keju, roti, gulali, adalah Purposive Sampling, dengan kriteria
lolipop, manisan, dan lain-lain. Pedagang sampel adalah siswa kelas V yang
dan observasi. Wawancara untuk menggali pentol dan gorengan. Tapi dari semua
mengenai konsumsi jajanan siswa yang jenis jajanan yang ada, partisipan lebih
(frekuensi dan Jenis Jajanan yang di menyukai es cokelat dan es krim, karena
kosumsi) dan kebiasaan menyikat gigi manis, segar, dan dingin
(frekuensi, lama dan tehnik menyikat gigi). Adapun Frekuensi kosumsi jajanan
Observasi untuk mengamati bagaimana cara setiap harinya bisa 3 sampai 4 kali dalam
anak menyikat gigi dan kondisi karies gigi satu hari yaitu pada saat pagi dan siang
pada anak. disekolah juga sore hari di tempat latihan
Analisa data yang digunakan adalah bulu tangkis atau di warung dekat rumah.
analisis kualitatif yang meliputi Partisipan mengatakan jajan 3 sampai 4
Familliarisation, Identifying a thematic kali karena bosan dengan masakan di
framework indexing, charting dan Mapping rumah. Dalam hal mengkonsumsi jajanan
and interpretation. kesukaan partisipan yaitu es cokelat dan
es krim partisipan mengatakan satu hari
HASIL PENELITIAN
bisa 3 kali jajan es cokelat atau es krim.
Dari hasil penelitian dari 2 Partisipan
Partisipan 1 juga mengatakan tahu bahwa
siswa kelas V SDN 017 Samarinda, di
jajanan tersebut dapat merusak gigi
peroleh gambaran karakteristik umum:
namun tetap mengkonsumsi jajanan
Partisipan I berusia 11 Tahun dan Partisipan
karena sudah terbiasa.
2 berusi 10 Tahun, ke dua Partisipan
Hasil wawancara dengan Partisipan
mempunyai kebiasaan jajan dan mengalami
2 di peroleh hasil bahwa Partisipan suka
karies sering sakit gigi serta belum pernah
mengkonsumsi jajanan karena sejak dari
memeriksakan gigi ke fasilitas kesehatan.
TK sudah terbiasa mengkonsumsi jajanan
Berdasarkan hasil wawancara dan
baik di sekolah maupun di rumah.
observasi untuk menggali hal-hal yang
Partisipan mengatakan karena sudah
berhubungan dengan konsumsi jajanan dan
terbiasa untuk jajan, dalam sekali jajan
kebiasaan menyikat gigi pada 2 Partisipan,
bisa membeli beberapa jenis jajanan
didapatkan data sebagai berikut :
yang ada disekolah seperti wafer keju,
1. Kosumsi Jajanan ( Jenis dan frekuensi )
wafer coklat, es krim, es lilin, manisan
Hasil wawancara Partisipan 1 di
roti, dan juga es cokelat. Tapi dari semua
peroleh hasil bahwa suka
jajanan tersebut, partisipan sangat sering
mengkonsumsi jajanan karena sudah
jajan wafer keju dan cokelat karena dari
terbiasa, jika disekolah diberi uang jajan
rasa jajanan tersebut manis dan renyah.
maka akan dibelikan jajanan dan karena
Partisipan juga sering mengalami sakit
melihat teman-teman yang lain juga.
gigi, namun tidak pernah berkunjung ke
Partisipan mengatakan menyukai jajanan
fasilitas kesehatan.
yang manis-manis seperti es cokelat, es
Partisipan 2 mengatakan tidak
krim, manisan, roti isi cokelat, es lilin,
pernah absen untuk beli jajan, pasti
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2019; 2(2)
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 64
dalam sehari selalu jajan baik di sekolah biasanya membutuhkan waktu kurang
maupun di rumah. Partisipan dalam satu lebih 1 menit.
hari mengkonsumji jajanan bisa sampai 3 Dari hasil observasi langsung
kali, pada pagi siang saat sekolah dan mengenai cara partisipan 1 menyikat gigi
sore hari saat dirumah. adalah Menggunakan teknik horizontal dan
Berdasarkan hasil wawancara vertikal dan pemeriksaan karies ditemukan
diatas, didapatkan bahwa ke dua 2 lokasi karies yaitu pada gigi taring
Partisipan t e r b i a s a mengkonsumsi (Canicus) merupakan kalies gigi kelas II
jajanan setiap hari dan jenis jajanan yang karena terjadi pada bagian medial
manis-manis seperti es cokelat, es krim, (permukaan gigi yang dekat dengan
es lilin, wafer keju, wafer coklat, dan lain garis vertical wajah) dan mencapai
lain yang termasuk dalam kategori oklusal (permukaan atas mahkota gigi) gigi
highly cariogenic , dengan frekuensi dan pada gigi taring bawah (Canicus)
mengkomsi jajanan lebih >2 kali sehari merupakan karies gigi kelas III, karena
baik di sekolah maupun di lingkungan terjadi pada bagian aproximal tetapi
rumah yaitu 3 sampai 4 kali dalam belum mencapai incisial gigi (permukaan
sehari.. atas mahkota gigi) tetapi mengenai cervical
(batas antara mahkota dan akar gigi).
2. Kebiasaan Menyikat gigi Hasil Wawancara dengan Partisipan 2
Dari Hasil wawancara mengenai bahwa frekuensi menyikat gigi dalam satu
kebiasaan cara menyikat gigi (tehnik , hari partisipan menyikat gigi sebanyak 3
frekuensi dan lama menyikat gigi ) kali yaitu sehabis sarapan pagi, sore saat
diperoleh gambaran sebagai berikut : mandi, dan malam hari sebelum tidur.
Partisipan 1 mengetahui cara Namun, kadang masih suka lupa saat
menyikat gigi dari iklan yang ada di malam hari karena sudah ngantuk dan
televisi bahwa menyikat gigi baiknya malas untuk menyikat gigi ke kamar mandi.
sebanyak 2 kali dalam satu hari, tapi Partisipan mengatakan tidak menyikat gigi
partisipan tidak mengetahui berapa lama sehabis makan, hanya saat pagi hari saja
waktu yang ideal untuk sekali menyikat setelah sarapan.
gigi serta tahu manfaat menyikat gigi Adapun tehnik menyikat gigi yang
adalah agar tidak bau mulut dan biasa dilakukan Partisipan 2 yaitu menyikat
mencegah sakit gigi namun tidak gigi dengan cara sikat gigi diarahkan ke
mengetahui manfaat lainnya. atas lalu ke bawah gigi. Dan lama dalam
Partisipan 1 mengatakan bahwa sekali menyikat gigi partisipan membutuhkan
tehnik menyikat gigi dengan cara waktu 1 sampai 2 menit.
menyikat ke arah depan dan belakang Dari hasil observasi langsung
juga ke arah atas dan bawah. Partisipan mengenai cara partisipan menyikat gigi
mengatakan sekali menyikat gigi adalah tehnik vertical dan pemeriksaan
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2019; 2(2)
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 65
karies di peroleh data Lokasi karies gigi mengkonsumsi jajan yang dilakukan
yaitu pada gigi geraham belakang (molar) secara terus menerus sehingga menjadi
pada dibagian kiri dan kanan, dengan suatu kebiasaan.
klasifikasi kelas IV, karena telah Berdasarkan dari jenis jajanan yang
mencapai bagian incisial gigi (permukaan di kosumsi partisipan bahwa Kedua
mahkota gigi). partisipan memiliki perbedaan jenis
Berdasarkan hasil wawancara kedua jajanan yang disukai, Partisipan 1 lebih
partisipan di atas diperoleh gambaran menyukai makanan yang dingin dan
bahwa ke dua Partisipan 1 menyikat gigi 2 manis sementara Partisipan 2 menyukai
kali sehari dan partisipan 2 frekuensi 3 kali jajanan yang manis dan renyah.
dalam sehari. Tehnik menyikat gigi dari arah Namun, bila diambil kesamaannya kedua
atas ke bawah dan membutuhkan waktu 1 partisipan menyukai jenis jajanan yang .
sampai 2 menit. banyak mengandung gula (manis) seperti
berbagai aneka es (es krim, es coklat, es
PEMBAHASAN lilin dan lain-lain), coklat, roti isi coklat,
a. Kosumsi Jajanan wafer, permen dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil pengumpulan Dimana kita ketahui bahwa jajanan yang
data melalui wawancara mengenai manis merupakan penyebab masalah gigi
kebiasaan mengkonsumsi jajanan, dan mulut. Wawointana (2016)
didapatkan bahwa kedua partisipan yang mengatakan bahwa anak-anak
mengalami karies gigi menyatakan menyukai jajanan karena umumnya
sering mengkonsumsi jajanan setiap mengandung gula yang punya rasa
harinya baik disekolah maupun di manis. Menurut studi penelitian di
rumah. Partisipan 1 suka mengkonsumsi Eastman Dental Center, New York
jajanan karena sudah terbiasa, jika (Petiwi, 2016) bahwa jenis jajanan
disekolah diberi uang jajan maka akan tersebut merupakan jajanan kariogenik
dibelikan jajanan dan karena melihat tinggi (Highly Cariogenic) yang
teman-teman yang lain juga. Partisipan 2 mengandung fermentasi karbohidrat
suka mengkonsumsi jajanan karena sejak sehingga menyebabkan penurunan pH
dari TK sudah terbiasa mengkonsumsi plak menjadi 5,5 atau kurang dan
jajanan baik di sekolah maupun di rumah. menstimulasi terjadinya proses karies
Partisipan mengatakan karena sudah (Ramayanti, 2013)
terbiasa untuk jajan, dalam sekali jajan Efek buruk dari seringnya
bisa membeli beberapa jenis jajanan. Hal mengkonsumsi makanan manis (Highly
tersebut menjadikan konsumsi jajanan Cariogenic) yaitu terhadap kesehatan
sebagai kebiasaan bagi kedua partisipan. gigi. Hal ini juga sejalan dengan
Menurut Semito (2014) Konsumsi pendapat Edwina (1992) yang
jajanan merupakan suatu kegiatan mengatakan bahwa etiologi dari karies
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2019; 2(2)
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 66
Siswa kelas V yang mengalami karies gigi di berusia 11 tahun mengalami karies gigi
SDN 007 Sungai Pinang Samarinda adalah: di canicus atas kelas II dan canicus
1. Kosumsi Jajanan bawah kelas III dan Partisipan 2 yang
Partisipan/Anak menyukai jajanan dengan berusia 10 tahun dengan karies gigi di
alasan telah menjadi kebiasaan. Jenis molar bagian kiri dan kanan kelas IV.
jajanan yang dikonsumsi adalah makanan DAFTAR PUSTAKA
jenis manis-manis (higly cariogenic) Afiyanti, Yati. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif dalam Riset Keperawatan
yang sangat besiko menimbulkan karies Edisi 1. Jakarta: Rajawali Pers.
Andlaw, R,J. (2012). Perawatan Gigi Anak
gigi. Adapun jajanan yang setiap hari Edisi 2. Jakarta: Widya Medika.
dikosumsi oleh kedua Partisipan seperti Anggraeni, Angky. (2014). Hubungan Pola
: es krim, es coklat, coklat, wafer Konsumsi Makanan Jajanan
Dengan Status Gizi Dan Kadar
keju/coklat, roti isi coklat, permen dan Kolestrol Pada Anak SDN IKIP I
lain-lain. Partisipan 1 bisa mengkomsumsi Makasar Tahun 2014
http://repositori.uin-
es coklat 3 bungkus/gelas sehari dan alauddin.ac.id/2078/1/Angky%20Ang
Partisipan 2 mengkosumsi wafer keju graeni.pdf Diakses pada tanggal
10 November 2017.
atau cokelat dalam satu hari bisa Artaria, M.D. (2009) Antropologi Dental.
menghabiskan 5 sampai 6 bungkus. Jenis Yogyakarta: Graha Ilmu. Dalam Ariya
Setia 2012
makanan ini sangat besiko menimbulkan http://eprints.ums.ac.id/21912/11/02.
NASKAH_PUBLIKASI.pdf Di akses
karies gigi. Frekuensi Kosumsi jajanan pada tanggal 17 Oktober 2017.
> 2 kali dalam sehari yaitu 3- 4 Djamil, Melanie Sadono, Mbiomed.
(2011). A-Z Kesehatan Gigi. Solo:
kali. Anak mengetahui dampak dari
Metagraf.
konsumsi jajanan tapi tetap Duggal, Montly, Angus Cameron, Jack
Toumba. (2014). At a Glance;
mengkonsumsi jajanan.
Kedokteran Gigi Anak. Jakarta:
2. Kebiasaan Menyikat Gigi ERLANGGA.
Fatarina, Nur Faizah. (2010). Hubungan
Kebiasaan menyikat gigi Kedua
Antara Frekuensi Menggosok Gigi,
Partisipan sudah sesuai yaitu frekuensi Cara Menggosok Gigi, Bentuk Sikat
Gigi Dengan Status Kebersihan Gigi
menyikat gigi sebanyak 2-3 kali dalam
dan Mulut Pada Siswa Kelas VI .
sehari pada pagi hari dan sebelum tidur, Semarang http://digilib.unimus.ac.id
Diakses pada tanggal 24 November
lama waktu yang dibutuhkan dalam
2017.
menyikat gigi belum maksimal karena Hidayat, R. (2016). Kesehatan Gigi dan
Mulut. Yogyakarta: Andi.
partisipan menyikat gigi < 3 menit yaitu
Iwan P. Wawointana, Adrian Umboh ,
1 sampai 2 menit. Sedangkan teknik dan Paulina N. Gunawan . Jurnal e-
GiGi (eG),Volume 4, Nomor 1,
menyikat gigi yang digunakan adalah
Januari-Juni 2016 .Hubungan
Partisipan 1 dengan teknik vertical dan konsumsi jajanan dan status karies
gigi siswa di SMP NEGERI 1
Partisipan 2 tehnik vertical dan horizontal.
Tareran. 2016
3. Kejadian Karies Gigi. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
/egigi/article/view/10761/10349
Kedua partisipan mengalami karies
Diakses pada tanggal 17 Oktober
gigi dengan klasifikasi, Partisipan 1 yang 2017.
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, JKPBK. 2019; 2(2)
http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JKPBK 69