SGD 8 LBM 1
KAIDAH PROFESI DAN PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI
ANGGOTA KELOMPOK :
PUBERTAS
Tutor Tanggal
LEMBAR PERSETUJUAN 2
BAB 1 4
PENDAHULUAN 4
A. LATAR BELAKANG 4
B. SKENARIO 4
C. IDENTIFIKASI MASALAH 4
BAB II 5
TINJAUAN PUSTAKA 5
A. LANDASAN TEORI 5
B. KONSEP MAPPING 13
BAB III 14
KESIMPULAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, baik didalam maupun diluar
negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. (Pasal 1, ayat 2, UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran).
Persatuan Dokter Gigi Indonesia sebagai organisasi yang menaungi seluruh dokter gigi
yang ada di Indonesia, bertanggungjawab terhadap mutu dan kualitas pelayanan
kedokteran gigi yang ada di Indonesia. Mutu dan kualitas pelayanan yang dimaksud adalah
pemenuhan standar profesi dimana standar etika atau kode etik menjadi salah satu
unsurnya. Seorang dokter gigi harus memegang teguh etika kedokteran gigi yang menjadi
penentu keluhuran profesi ini.
B. SKENARIO
Seorang pasien datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan sakit gigi. Setelah dilakukan
pemeriksaan intra oral, dokter menyusun suatu rencana perawatan. Dalam menyusun hal
tersebut, dokter harus mempertimbangkan kadiah profesi dan praktik kedokteran gigi.
Selain itu praktik kedokteran gigi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan norma
hukum dan kaidah-kaidah yang berlaku di Masyarakat.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang dimaksud kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi
2. Mengapa dalam Menyusun rencana perawatan pasien dokter gigi harus
mempertimbangkan kaidah, profesi dan praktik kedokteran gigi
3. Bagaimana kaidah profesi mempengaruhi praktik kedokteran gigig dan bagaimana
dokkter gigi menjaga integritasprofesi mereka
4. Bagiamana dokter gigi menangani situasi dimana kaidah profesi mereka bertentangan
dengan keingan pasien
5. Apa yang dimaksud dengan norma hukum
6. Bagaimana dokter gigi memastikan bahwa meeka mematahui kaidah profesi dalam
praktik sehari hari
7. Apa yang maksud dengan kaidah masyarakat
8. Apa yang termasuk dalam kaidah masyarakat
9. Jelaskan mengapa dalam pelaksanaan praktik kedokteran gigi berhubungan dengan
kaidah masyarakat
10. Apa yang maksud dengan mal praktik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
5. Norma Hukum
A. Norma hukum adalah aturan atau peraturan yang dibuat oleh otoritas hukum
dan mempunyai kekuatan mengikat untuk mengatur perilaku manusia dalam
suatu masyarakat atau negara. Norma hukum menetapkan standar perilaku
yang harus dipatuhi oleh individu atau kelompok dalam masyarakat, dan
melindungi hak dan kepentingan individu atau kelompok tersebut.
B. Norma hukum merujuk pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah
atau lembaga hukum yang mengatur perilaku masyarakat dan memberikan
konsekuensi hukum jika dilanggar. Norma hukum bertujuan untuk menjaga
ketertiban sosial, melindungi hak-hak individu, dan memfasilitasi keadilan
dalam masyarakat.
6. Dokter gigi memastikan bahwa mereka mematahui kaidah profesi dalam praktik
sehari hari
Dokter gigi dapat memastikan bahwa mereka mengetahui dan mematuhi kaidah profesi
dalam praktik sehari-hari dengan cara :
A. Terus menerus mengikuti perkembangan terbaru dalam praktik kedokteran gigi,
serta memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka melalui pelatihan dan
pendidikan yang berkelanjutan.
B. Dokter gigi juga dapat bergabung dengan organisasi profesi dan komunitas praktik
yang terkait dengan praktik kedokteran gigi untuk memperoleh informasi terbaru
tentang kaidah profesi dan praktik terbaik dalam praktik kedokteran gigi. Melalui
organisasi profesi ini, dokter gigi dapat berpartisipasi dalam seminar, konferensi,
dan workshop untuk memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, serta
memperoleh informasi tentang perkembangan terbaru dalam praktik kedokteran
gigi.
C. Dokter gigi juga dapat membaca buku, jurnal, artikel, dan publikasi lain yang
terkait dengan praktik kedokteran gigi, serta mengikuti berbagai platform media
sosial dan forum diskusi yang terkait dengan profesi mereka. Hal ini dapat
membantu mereka terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka, serta
menjaga kualitas praktik mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh kaidah
profesi.
D. Selain itu, dokter gigi juga dapat melibatkan pasien mereka dalam proses
perawatan gigi dengan memberikan informasi yang jelas dan terbuka tentang
perawatan yang direkomendasikan, serta memberikan kesempatan bagi pasien
untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik tentang pengalaman
mereka selama proses perawatan. Hal ini dapat membantu dokter gigi memperbaiki
praktik mereka sesuai dengan kaidah profesi, serta memberikan perawatan yang
lebih baik dan berkualitas tinggi bagi pasien mereka.
E. Pendidikan dan Pelatihan: Dokter gigi harus melewati pendidikan formal yang
memenuhi standar profesi dan menjalani pelatihan klinis yang relevan. Selama
pendidikan mereka, mereka mempelajari etika kedokteran gigi dan kaidah profesi
yang berlaku. Mereka harus secara aktif terlibat dalam program pendidikan
berkelanjutan untuk memperbarui pengetahuan dan memahami perubahan dalam
kaidah profesi.
F. Mengetahui Kode Etik: Dokter gigi harus menguasai kode etik yang ditetapkan
oleh organisasi profesi mereka, seperti Asosiasi Dokter Gigi atau Dewan
Kedokteran Gigi. Mereka harus membaca, memahami, dan menginternalisasi
prinsip-prinsip dan standar yang terkandung dalam kode etik tersebut. Dokter gigi
harus mengakses sumber daya yang diberikan oleh organisasi profesi mereka untuk
memahami kaidah profesi secara mendalam.
G. Pembaruan Diri: Dokter gigi harus secara teratur memperbarui diri mereka tentang
perubahan dalam kaidah profesi dan praktik terbaik. Mereka dapat membaca jurnal
ilmiah, mengikuti publikasi dan sumber informasi terkait kedokteran gigi, serta
berpartisipasi dalam diskusi online atau forum profesional untuk tetap berada di
garis depan dalam hal pemahaman tentang kaidah profesi
H. Mentoring dan Supervisi: Dokter gigi yang lebih berpengalaman dapat berperan
sebagai mentor bagi dokter gigi yang baru saja lulus atau sedang menjalani
pendidikan pascakelulusan. Dalam peran ini, mereka dapat memastikan bahwa
dokter gigi yang baru mendapatkan pemahaman yang benar tentang kaidah profesi
dan menerapkannya dalam praktik sehari-hari. Selain itu, supervisi oleh rekan
sejawat yang lebih berpengalaman juga dapat membantu memastikan kepatuhan
terhadap kaidah profesi.
7. Kaidah Masyarakat
A. Kaidah masyarakat merujuk pada aturan, norma, atau nilai-nilai yang diterima
dan diikuti oleh anggota masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kaidah
masyarakat sering kali bersifat tidak tertulis dan berkembang secara organik
dari interaksi dan kesepakatan sosial antara individu-individu dalam suatu
kelompok atau komunitas.Kaidah masyarakat mencakup berbagai aspek
kehidupan, seperti perilaku sosial, etika, moral, tata krama, norma kesopanan,
dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam suatu masyarakat. Kaidah
masyarakat berfungsi sebagai panduan untuk mengatur interaksi sosial,
menjaga ketertiban, mempromosikan kesatuan, dan menjaga harmoni antara
anggota masyarakat.
B. Kaidah masyarakat berperan dalam membentuk dan memelihara struktur
sosial, mengatur hubungan antarindividu, serta menciptakan kesepakatan dan
norma yang diikuti oleh anggota masyarakat. Mereka membantu menjaga
harmoni dan kerjasama dalam masyarakat serta memastikan adanya keteraturan
dan kestabilan dalam interaksi sosial
A. Dalam pelaksanaan praktik kedokteran gigi, dokter gigi tidak hanya berhubungan
dengan pasien dan anggota profesi kedokteran gigi, tetapi juga berhubungan
dengan masyarakat luas.Kaidah masyarakat dapat mempengaruhi perilaku dan
pandangan pasien terhadap kesehatan gigi mereka. Misalnya, dalam beberapa
masyarakat, perawatan gigi dianggap kurang penting dibandingkan dengan
perawatan kesehatan lainnya. Oleh karena itu, dokter gigi perlu memahami
pandangan-pandangan ini dan berusaha untuk mengedukasi pasien tentang
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut.
B. Selain itu, kaidah masyarakat juga dapat mempengaruhi keputusan-keputusan
yang diambil oleh dokter gigi dalam praktik kedokteran gigi. Sebagai contoh,
dalam beberapa masyarakat, pengambilan keputusan tentang perawatan
kesehatan dapat melibatkan keluarga pasien dan tokoh-tokoh masyarakat. Oleh
karena itu, dokter gigi perlu memperhatikan pandangan-pandangan ini dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan gigi.
C. Kaidah masyarakat juga dapat mempengaruhi hubungan antara dokter gigi dan
masyarakat. Dokter gigi yang menghormati kaidah masyarakat dan memahami
budaya pasien mereka dapat membantu membangun kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan pasien. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas
perawatan gigi dan memperkuat integritas profesi kedokteran gigi
secara keseluruhan
D. Pelaksanaan praktik kedokteran gigi berhubungan dengan kaidah masyarakat
dikarenakan pada kaidah masyarakat adanya suatu kaidah agama, kaidah
kesusilaan, kaidah kesopanan, dan kaidah hukum yang hubungannya beberapa
ada dalam pelaksanaan prakitk kedokeran, disebutkan sebagai berikut:
E. Pasal 6 Martabat dan integritas profesi Dokter Gigi di Indonesia wajib menjaga
kehormatan, kesusilaan, martabat dan integritas profesi dokter gigi.
F. Pasal 11 Pelecehan dan Pengabaian Dokter gigi di Indonesia wajib peduli
dengan tanda-tanda pelecehan dan pengabaian dalam praktek kedokteran gigi
serta melaporkan dugaan kasus tersebut ke pihak berwenang sesuai peraturan
hukum yang berlaku.
G. Pasal 16 Pelayanan yang adil bagi Pasien Dokter gigi Indonesia wajib
memperlakukan pasien dengan rasa hormat dan berkeadilan.
Malpraktek adalah praktik kedokteran yang dilakukan salah atau tidak tepat,
menyalahi undangundang dan kode etik kedokteran. “Malpraktik dapat
diartikan sebagai tindakan kelalaian, kesalahan atau kurangnya kemampuan
dokter dalam menangani seorang.
Malpraktek adalah tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang tidak
sesuai dengan mestinya atau tindakan diluar prosedur yang adaTerjadinya
malpraktek atau tidak bukan hanya didasarkan pada hasil “buruk” yang terjadi
setelah praktek kedokteran dilakukan terhadap pasien namun berdasarkan
prosedur atau bagaimana tindakan medis dilaksanakan. Pada peraturan
perundangan-undangan Indonesia yang sekarang berlaku tidak ditemukan
pengertian mengenai malpraktek yang jelas.
B. KONSEP MAPPING
Masalah
Kesehataan
Pemeriksaan
Intra Oral
Kaidah
Rencana Profesi
Perawatan
Praktik
Kedokteran gigi
Pelaksanaan
Perawatan
Norma Kaidah
Hukum Masyarakat
BABIII
KESIMPULAN
Dokter dan dokter gigi sebagai salah satu komponen utama pemberi pelayanan kesehatan
kepada masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting karena terkait langsung dengan
pemberian pelayanan kesehatan dan mutu pelayanan yang diberikan. Landasan utama bagi dokter
dan dokter gigi untuk dapat melakukan tindakan medis terhadap orang lain adalah ilmu
pengetahuan, teknologi, dan kompetensi yang dimiliki, yang diperoleh melalui pendidikan dan
pelatihan. Pengetahuan yang dimilikinya harus terus menerus dipertahankan dan ditingkatkan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri, sebagaimana dijelaskan dalam
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran I. Umum.
Dokter dan dokter gigi dengan perangkat keilmuan yang dimilikinya mempunyai
karakteristik yang khas. Kekhasannya ini terlihat dari pembenaran yang diberikan oleh hukum yaitu
diperkenankannya melakukan tindakan medis terhadap tubuh manusia dalam upaya memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan. Tindakan medis terhadap tubuh manusia yang dilakukan bukan
oleh dokter atau dokter gigi dapat digolongkan sebagai tindak pidana.
DAFTAR PUSTAKA
"Buku Ajar Patologi Mulut" (Edisi 6) Penulis: Soeharsono, Endang W. Penerbit: Penerbit Buku
Kedokteran EGC Tahun Terbit: 2019
Buchari A, Wijaya IP, Haryadi, et al. (2014). Aspek Hukum Kedokteran Gigi di Indonesia.
Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Badriyah, S. M. (2022). Sistem penemuan hukum dalam masyarakat prismatik. Sinar Grafika.
GIGI, DOKTER DAN DOKTER. "BUKU SAKU PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER GIGI DI
INDONESIA."
Kanya, A. P. (2022). Hubungan pengetahuan kaidah dasar bioetika dan sikap penilaian moral: kajian
pada mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Trisakti. SKRIPSI-2018
Sezia Nur Aini, M., & Suryono, A. (2020). Akibat Hukum Malpraktik Terhadap Dokter Ditinjau
Dari Hukum Perdata. Jurnal Privat Law, 8(2), 287.
Sutrisno, E., Hartini, I., & Erika, E. (2020). Perlindungan Hukum dalam Malpraktik untuk
Pelayanan Kesehatan Gigi. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(8), 549-554
Kusdhany, L., & Mardiyono, A. (2020). Etika dan Hukum Kedokteran Gigi. Bumi Aksara