Anda di halaman 1dari 3

Sgd 10 (1)

SKENARIO
Seorang pasien datang ke praktik dokter gigi dengan keluhan sakit gigi. Setelah
dilakukan pemeriksaan intra oral, dokter menyusun suatu rencana perawatan. Dalam
menyusun hal tersebut, dokter harus mempertimbangkan kadiah profesi dan praktik
kedokteran gigi. Selain itu praktik kedokteran gigi juga memiliki keterkaitan yang erat
dengan norma hukum dan kaidah-kaidah yang berlaku di Masyarakat

KATA SULIT :
1. Intra oral ( ismaa)
* ronsen foto yang dilakukan untuk melihat keadaan gigi dan jaringan sekitarnya
dengan memasukkan film/reseptor ke dalam mulut pasien
* didalam mulut
2. Kaidah Profesi (syf)
3. Norma hukum (firda)
* serangkaian aturan yang sifatnya untuk membangun tingkah laku yang tidak
melanggar aturan
* Norma hukum adalah aturan yang dibuat untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
bermasyarakat.

PERTANYAAN :
1. Apa saja kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi? (alifia)
2. Apa saja norma hukum yang ada pd praktik kedokteran gigi ( ismaa)
* Dokter Gigi di Indonesia, dalam menjalankan profesinya harus sesuai dengan ilmu /
seni kedokteran gigi, dan sesuai dengan standar pelayanan serta prinsip-prinsip
kemanusiaan.
* Dokter Gigi di Indonesia harus memberi keterangan atau pendapat yang dapat di
pertanggungjawabkan.
*
3. Bagaimana dokter menyusun suatu rencana perawatan pada keluhan pasien di
skenario? (firda)
4. Apa kaitan praktik kedokteran gigi dengan norma hukum dan kaidah" yg ada di
masyarakat? (syifa)
5. Mengapa praktik kedokteran gigi berkaitan erat dengan norma hukum? (Haris)
untuk melindungi kepentingan pasien disamping mengembangkan kwalitas profesi
dokter atau tenaga kesehatan.
Keserasian antara kepentingan pasien dan kepentingan tenaga kesehatan merupakan
salah satu penunjang keberhasilan pembangunan sistem kesehatan
Keberadaan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran dimaksudkan untuk:

1. Memberikan perlindungan kepada pasien


2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh dokter dan
dokter gigi
3. 3. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter, dan dokter gigi.
6. Mengapa dokter harus mempertimbangkan kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi
dalam menyusun rencana perawatan? (Upan)
agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pasien. Adanya kode etik
akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Ketaatan tenaga
profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah yang telah bersatu dengan
pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional.
7. Apa dampak yang dapat terjadi apabila dokter mengabaikan kaidah profesi dan
praktik kedokteran gigi dalam menyusun rencana perawatan? (Naila)
8. Bagaimana norma hukum pada kedokteran gigi yang berlaku di masyarakat(intan
9. Bagaimana pelaksanaan pemeriksaan intra oral? (Ajeng)
10. Apa hak dan kewajiban dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran?
hak
Pasal 50
1. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas seusai dengan
standar profesi dan standar prosedur operasional.
2. Memberikan pelayanan medis menurut standar profesi dan SOP.
3. Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa.

kewajiban
Pasal 51
1. Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional serta kebutuhan pasien.
2. Merujuk pasien ke dokter/dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau kemampuan
yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/pengobatan.
3. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien, bahkan juga
setelah pasien itu meninggal dunia.
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada
orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
5. Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu
kedokteran/kedokteran gigi.

Anda mungkin juga menyukai