Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

ASISTENSI PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Dosen Pembimbing:

Emini, S.Si.T,MA.Kes

Disusun Oleh:

Arsheila Shelda

Sasqia Utamia Sifa

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

6
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Terapis Gigi dan Mulut................................................................................ 2
2.2 Kode Etik secara umum................................................................................................. 2
2.3 Kode Etik Profesi........................................................................................................... 3
2.4 Hubungan Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat.......................................... 4
2.5 Hak dan Kewajiban dari Hubungan Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat.. 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 5
3.2 Saran............................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 6

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Hubungan Terapis Gigi dan
Mulut dengan Teman Sejawat sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Etika Profesi dan Hukum Kesehatan (EPHK) semester I tahun akademik 2021/2022.

Banyak kendala yang muncul dalam penyelesaian makalah ini. Namun atas kerjasama
dan dukungan dari berbagai pihak, pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.

Penyusun menyadari terdapat beberapa subjek yang belum penyusun sertakan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan dalam penulisan makalah di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat berguna khususnya bagi para
pembaca dan juga berguna bagi nusa dan bangsa.

Jakarta, 24 Juli 2021

Penyusun

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perawat gigi merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan dalam kelompok
keperawatan yang dalam menjalankan tugasnya harus berdasarkan Standar Profesi (SK
Menkes Nomor 1035 Tahun (1998). Pengertian dari profesi sendiri menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian
tertentu (keterampilan,kejujuran,dansebagainya).
Setiap pekerjaan yang tergolong kedalam suatu profesi harus memenuhi beberapa
persyaratan, salah satunya adalah memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya.
Maka dari itu Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab merumuskan Kode Etik Perawat Gigi Indonesia yang wajib
ditaati,dihayati, dan tentunya diamalkan oleh setiap perawat gigi di Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian dari Terapis Gigi dan Mulut ?
2. Apa pengertian Kode Etik secara umum?
3. Apa pengertian Kode Etik Profesi?
4. Bagaimana hubungan Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Terapis Gigi dan Mulut.
2. Mengetahui pengertian Kode Etik secara umum.
3. Mengtahui pengertian Kode Etik Profesi.
4. Mengetahui Hubungan Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TERAPIS GIGI DAN MULUT


Profesi Perawat Gigi kini disebut dengan Terapis Gigi dan Mulut.Profesi ini
punya wewenang untuk memberi layanan asuhan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana dalam kurun waktu tertentu dan berkesinambungan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi dan Mulut, Terapis Gigi dan Mulut
merupakan salah satu dari jenis tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan untuk
menyelenggarakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengan bidang
keahlian yang dimiliki.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapis Gigi dan Mulut adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi oleh pendidikan keahlian tertentu (keterempilan,
kejujuran, dan sebagainnya). Tak heran kalua seorang Perawat Gigi terlibat dalam upaya
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut, mencegah penyakit gigi, manajemen pelayanan
kesehatan gigi dan mulut, juga dental assisting.
Sebagai seorang terapis gigi dan mulut, tentu saja harus memenuhi beberapa
persyaratan. Salah satunya adalah kode etik yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksnakan tugas seorang terapis gigi.

2.2 KODE ETIK


A. Kode Etik secara Umum
Kode etik adalah suatu sistem norma, nilai dan juga aturan profesional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa saja yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan perbuatan apa yang harus dihindari. Atau
secara singkatnya definisi kode etik yaitu suatu pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
ketika melakukan suatu kegiatan suatu pekerjaan.

2
B. Kode Etik Profesi
Menurut Prof. Dr. R. Soebekti, S.H. dalam tulisannya yang berjudul “Etika
Bentuan Hukum”, kode etik suatu profesi berupa norma-norma yang harus di indahkan
oleh orang-orang yang menjalankan tugas profesi tersebut.
Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus di indahkan oleh
setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di
masyarakat. Norma-norma tersebut berisi petunjuk bagi para anggota profesi tentang
bagaimana mereka harus menjalankan profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-
ketentuan tentang apa yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka, tidak
saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga menyangkut tingkah laku
anggota profesi pada umumnya dalam pergaulannya sehari-hari di dalam masyarakat.
Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu sebagai perlindungan dan
pengembangan bagi profesi .fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan
Gibson dan Michel (1945-449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi masyarakat sebagai seorang
profesional.
Kode etik suatu profesi merupakan suatu ketentuan perilaku yang harus dipatuhi
oleh setiap mereka yang menjalankan profesi seperti dokter, perawat umum, dan profesi
lainnya. Tentu saja sebagai seorang terapis gigi dan mulut tetap harus mengikuti kode
etik yang berlaku.
Profesi terapis gigi dan mulut yang khususnya menangani pasien dengan keluhan
penyakit gigi dan mulut, diharapkan dapat bekerja secara profesional. Untuk itu
diperlukan pemahaman konsep etika dan hukum kesehatan agar terbentuk karakter
pribadi, jujur, bias dipercaya, ramah, ikhlas, teliti dalam bekerja, penuh tanggung jawab
dan disiplin.
Terapis gigi telah diperbolehkan membuka praktek secara mandiri, kewenangan
ini ada sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) no. 20 tahun 2016,
tentang izin dan penyelenggaraan praktik terapis gigi dan mulut. Untuk itu perawat gigi
harus benar-benar  memahami etika dan hukum yang mengatur hal tersebut. Karena kalau
tidak, akan menimbulkan resiko, adanya tuntutan hukum dari pihak lain atau pasien.

3
2.3 HUBUNGAN TERAPIS GIGI DAN MULUT DENGAN TEMAN SEJAWAT
Etika menghendaki agar setiap Perawat Gigi memelihara hubungan baik dengan
teman sejawatnya dalam kelompok profesinya. Kerjasama yang baik hendaknya
dipelihara baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam menjalankan profesi.
Pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh hendaknya dijadikan milik bersama.
Mengingat perkembangan profesi sangat pesat saat ini, Perawat Gigi Indonesia
hendaknya selalu membuka diri segala informasi dan komunikasi dengan teman sejawat
sehingga pengembangan profesi Perawat Gigi dapat secara menyeluruh, kelompok dan
individu serta aktif mengikuti pertemuan yang diselenggarakan oleh PPGI.
Perawat Gigi Indonesia harus dapat menjaga kerahasiaan teman sejawat yang
tidak boleh diketahui oleh umum selain diperlukan untuk keterangan hukum. Apabila
terjadi kesalahpahaman antara teman sejawat perlu dicarikan jalan penyelesaian yang
bijaksana, dan hendaknya antara teman sejawat ada keterbukaan dan saling pengertian.

2.4 HAK DAN KEWAJIBAN DARI HUBUNGAN TERAPIS GIGI DAN MULUT
DENGAN TEMAN SEJAWAT
A. Kewajiban Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat
1. Setiap Terapis Gigi dan Mulut Indonesia harus memperlakukan teman sejawatnya
sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan.
2.   Setiap Terapis Gigi dan Mulut Indonesia harus berpartisipasi dalam
pengembangan profesi baik secara menyeluruh, kelompok dan individu.
3. Setiap Terapis Gigi dan Mulut Indonesia harus menjaga kerahasiaan teman
sejawat secara profesional.

B. Hak Terapis Gigi dan Mulut dengan Teman Sejawat


1. Memperoleh informasi yang jujur dari klien dan keluarganya agar memperoleh
perawatan yang maksimal
2. Mengerjakan tugas sesuai dengan kompetensi dan otonomi profesi.
3. Memperoleh penghargaan yang sesuai dengan prestasi, dedikasi yang luar biasa

4
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Pada dasarnya hubungan antara teman sejawat sudah seharusnya untuk di jaga
dan di jalin dengan baik mau secara emosional maupun profesional dan mengikuti norma
- norma atau kode etik yang berlaku, dan hal yang paling penting adalah adanya kerja
sama secara profesional antara tenaga medis dengan teman sejawatnya karena di era
sekarang ini ilmu pengetahuan berkembang secara pesat dan harus saling untuk
mengajari dan mengamalkan ilmu tersebut.
Adapun hal yang lainnya, tenaga medis harus perlu tau hak-hak dan hukum secara
berlaku agar mereka memahami tanggung jawabnya masing masing di pekerjaan yang
mereka lakukan.

3.2 SARAN

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok
pembahasan makalah ini, mohon maaf bila masih ada kekurangan di karenakan
terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang ada.
Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih sempurna.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan juga para pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

(2016).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang


Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Terapis Gigi Dan Mulut . Diakses pada 23 Juli 2021
melalui
.https://dinkes.kedirikab.go.id/konten/uu/9966PMK_No._20_ttg_Izin_dan_Penyelenggar
aan_Praktik_Terapis_Gigi_dan_Mulut.pdf.

(2021).Perawat Gigi. Diakses pada 23 Juli 2021 melalui


https://campus.quipper.com/careers/perawat-gigi

Dosenpendidikan . (2o21, Juli 21). Kode Etik. Diakses pada 23 Juli 2021 melalui
https://www.dosenpendidikan.co.id/kode-etik/

(2021, Juli 06).Kode Etik Mahasiswa. Diakses pada 23 Juli 2021 melalui
https://stikku.ac.id/kode-etik-mahasiswa/

(2017, November). Etika Ptofesi dan Hukum Kesehatan. Diakses pada 23 Juli 2021
melalui http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/
etika_bab1-3.pdf

(2018, Agustus). Profesional keperawatan gigi etika yang jelas membutuhkan


pendidikan khusus spesifikasi pekerjaan khusus. Diakses pada 23 Juli 2021 melalui
http://hostkesehatan.blogspot.com/2014/08/profesional-keperawatan-gigi-etika-yang.html

Anda mungkin juga menyukai