Anda di halaman 1dari 18

BUKU

BLOK
MANAJEMEN PRAKTIK DAN LINGKUNGAN KERJA


TIM BLOK COMMUNITY DENTISTRY 4 :
Asty Samiaty Setiawan, drg., M.Kes
Netty Suryanti, drg., MARS
Dr. Sri Susilawati, drg., M.Kes

BAGIAN ILMU KESEHATAN GIGI KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018

BUKU BLOK : MANAJEMEN PRAKTIK DAN LINGKUNGAN KERJA

A. Gambaran Umum Blok
Blok Community Dentistry 4 merupakan aplikasi dari Domain VI mengenai Manajemen
Praktik dan Lingkungan Kerja, dimana mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan strategi
pelaksanaan manajemen praktik dan tatalaksana lingkungan kerja kedokteran gigi dengan
mempertimbangkan aspek- aspek sosial. Manajemen dengan menjalankan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian diperlukan dalam perkembangan kedokteran gigi
agar kemampuan professional dapat didayagunakan sehingga mencapai tingkat produktifitas yang
optimal. Fungsi manajemen dijalankan untuk mengelola perangkat manajemen yang terdiri atas
sumberdaya manusia, dana, material, peralatan, metode dan pasar. Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) perlu diterapkan dokter gigi di tempat praktiknya, agar dokter gigi dapat terhindar dari
risiko bahaya kerja di tempat praktiknya, terutama bahaya infeksi silang, bahaya amalgam (Hg), dan
bahaya postur tubuh yang tidak ergonomi.
Pelayanan kesehatan di Indonesia secara makro diselenggarakan oleh pemerintah bersama-
sama dengan masyarakat dan diatur oleh otoritas (pengatur dan pengambil keputusan) kesehatan
yakni Departemen Kesehatan serta Dinas-Dinas Kesehatan di tingkat provinsi dan kabupaten / kota.
Dalam pelaksanaannya, pelayanan kesehatan diatur dalam sistem dan regulasi yang diatur oleh
undang-undang maupun peraturan lainnya. Indonesia mempunyai Sistem Kesehatan Nasional,
Undang-Undang tentang kesehatan, Peraturan-peraturan Mentri Kesehatan dan Kode Etik
Kedokteran. Semua aturan tersebut kemudian akan diadopsi pada skala mikro di tiap-tiap level dan
jenis pelayanan kesehatan dalam rangka mengatur pelayanan yang diberikan untuk melayani
masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal tersebut, pelaksanaan praktik dokter gigi harus memperhatikan sikap
profesionalisme pada Domain I, yang terdiri dari etik jurisprudensi, komunikasi dan hubungan
sosiokultural dalam bidang kesehatan gigi mulut. Mahasiswa perlu mempelajari penerapan etika
profesi kedokteran gigi serta hukum yang berkaitan dengan praktek kedokteran gigi secara
professional, tanggung jawab administratif serta memahami masalah-masalah yang berhubungan
dengan hukum yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi. Peran manajemen bagi kebanyakan
dokter gigi adalah sebagai metode untuk meningkatkan pendapatan. Manajemen praktek pada
dasarnya harus dapat menciptakan praktik yang efektif agar timbul suatu komunikasi yang terbuka
dan baik antara personal yang terlibat dalam praktik dan pasien. Keramahan, keharmonisan, dan
fasilitas yang memadai diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap pasien.
Pelaksanaan praktik dokter juga harus dilakukan dengan prosedur klinis yang benar, dimana
sebelum melakukan perawatan dokter gigi harus membuat rekam medik secara akurat dan
komprehensif serta mengelola rekam medik sebagai dokumen legal dengan baik, kemudian
membuat odontogram sesuai dengan pedoman yang berlaku. Hal tersebut terdapat pada Domain
III mengenai pemeriksaan fisik.
Mahasiswa pada blok ini pada akhirnya akan mempelajari pengelolaan praktek dokter gigi,
mulai dari tata cara mempersiapkan kamar praktek, sistem pembuangan limbah, sistem perizinan,
manajemen praktek, perlindungan pasien (patient safety), clinical pathway serta peraturan praktek.
Blok Community Dentistry 4 akan dipelajari dengan perkuliahan tatap muka dan tutorial dengan
menggunakan strategi problem based learning, serta Lab Skill untuk mengaplikasikan teori yang
sudah dipelajari. Kegiatan Lab Skill akan dijabarkan pada modul tersendiri.

B. Learning Outcome
Domain I : Profesionalisme
Melakukan praktik di bidang kedokteran gigi sesuai dengan keahlian, tanggung jawab, kesejawatan,
etika dan hukum yang berlaku.
KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENUNJANG KEMAMPUAN DASAR
1. Etik dan Jurisprudensi
1.1. Mampu melakukan 1.1.1. Memahami masalah - masalah a) Menerapkan filosofi, hukum dan
praktik kedokteran gigi yang berhubungan dengan etika dan etika kedokteran gigi, menjaga
secara profesional hukum yang berkaitan dengan praktik kerahasiaan profesi, membedakan
berdasarkan etik dan kedokteran gigi. hak dan kewajiban dokter dan
yurisprudensi yang 1.1.2. Menerapkan etika kedokteran pasien secara professional.
berlaku. gigi serta hukum yang berkaitan b) Membangun komunikasi dan
dengan praktik kedokteran gigi secara hubungan terbuka dan jujur serta
profesional. saling menghargai dengan pasien,
1.1.3. Melakukan pelayanan kesehatan pendamping pasien dan sejawat.
Gigi Mulut sesuai dengan kode etik. c) Menyelesaikan masalah-masalah
yang berhubungan dengan
tanggungjawab administratif,
pelanggaran etik, disiplin dan
hukum yang diberlakukan bagi
profesi Kedokteran Gigi
berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku.
2. Komunikasi
3.1.Mampu melakukan 3.1.1. Melakukan komunikasi secara Melakukan komunikasi interpersonal,
komunikasi, edukasi dan santun dengan pasien dalam tatalaksana rujukan, tatalaksana
menyampaikan informasi kedudukan yang setara. informed consent, advokasi dan
secara efektif dan 3.1.2. Mengembangkan empati dalam pemberdayaan individu, keluarga dan
bertanggung jawab baik menggali keluhan pasien dan masyarakat dalam upaya
secara lisan maupun permasalahan kesehatan gigi mulut meningkatkan kesehatan gigi mulut .
tulisan dengan pasien secara holistik dan komprehensif.
semua usia, keluarga atau 3.1.3. Melakukan prosedur informed
pendamping pasien serta consent dan konseling dengan cara
masyarakat, teman yang santun, baik dan benar.
sejawat dan profesi 3.1.4. Melakukan tatalaksana
kesehatan lain yang konsultasi dan rujukan, membangun
terkait. komunikasi interprofesional dalam
pelayanan kesehatan.
3.1.5. Memberikan informasi yang
relevan kepada penegak hukum,
perusahaan asuransi kesehatan, media
massa dan pihak lainya jika diperlukan.
4. Hubungan sosiokultural dalam bidang kesehatan gigi mulut
4.1.Mampu mengelola 4.1.1. Memanfaatkan Menerapkan prinsip-prinsip psikososial
dan menghargai pasien keanekaragaman sosial, ekonomi, dalam melakukan pelayanan kesehatan
dengan keanekaragaman budaya, agama dan ras berdasarkan gigi mulut.
sosial, ekonomi, budaya, asal usul pasien dalam memberikan
agama dan ras melalui pelayanan kesehatan gigi mulut.
kerjasama dengan pasien 4.1.2. Memperlakukan pasien secara
dan berbagai fihak terkait manusiawi tanpa membeda-bedakan
untuk menunjang satu sama lainnya.
pelayanan kesehatan gigi 4.1.3. Membangun kerja sama dengan
mulut yang bermutu. berbagai pihak terkait untuk
menunjang peningkatan kesehatan gigi
mulut.


Domain III : Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik
Melakukan pemeriksaan, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapai
kesehatan gigi mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENUNJANG KEMAMPUAN DASAR
9. Pemeriksaan Pasien
9.1.Mampu melakukan 9.1.3. Menggunakan rekam medik a) Membuat rekam medik secara
prosedur klinis yang sebagai acuan dasar dalam akurat dan komprehensif serta
berkaitan dengan melaksanakan perawatan gigi mulut mengelola rekam medik sebagai
masalah-masalah penyakit dan keperluan ilmu kedokteran gigi dokumen legal dengan baik.
gigi mulut secara forensik b) Membuat odontogram sesuai
komprehensif dengan dengan pedoman yang berlaku
pendekatan ilmu-ilmu
dasar, ilmu kedokteran
gigi klinik yang terkait dan
psikososial.



Domain VI : Manajemen Praktik Kedokteran Gigi
Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik kedokteran gigi
KOMPETENSI UTAMA KOMPETENSI PENUNJANG KEMAMPUAN DASAR
16. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja
16.1. Mengembangkan 16.1.1. Melakukan penataan a) Melaksanakan manajemen praktik
strategi pelaksanaan manajemen serta tatalaksana dan tatalaksana sesuai standar
manajemen praktik dan lingkungan kerja praktik kedokteran pelayanan kedokteran gigi.
tatalaksana lingkungan gigi b) Membuat perencanaan praktik
kerja kedokteran gigi kedokteran gigi yang efektif dan
dengan efisien.
mempertimbangkan c) Membuat pengorganisasian dalam
aspek- aspek sosial. menjalankan praktik kedokteran
gigi.
d) Melaksanakan pemantauan atau
mengevaluasi praktik kedokteran
gigi.
e) Menerapkan sistem pembiayaan
kesehatan.
16.1.2. Melaksanakan prinsip-prinsip a) Melaksanakan pengendalian
keselamatan pasien (patien safety) infeksi silang.
dalam praktik kedokteran gigi. b) Melaksanakan keselamatan kerja.
c) Mengantisipasi faktor-faktor
kegagalan tindakan medis yang
telah direncanakan (nyaris cidera,
kejadian tidak diharapkan /KTD)


C. Pemetaan Pencapaian Learning Outcome
Learning Objective Modul

I II III

Mampu membuat perencanaan praktek kedokteran gigi yang √


efektif dan efisien
Mampu menjelaskan pengorganisasian dalam menjalankan √
praktek
Mampu menjelaskan cara memantau & mengevaluasi praktek √
Mampu menjelaskan lingkungan kerja yang sehat sesuai dengan √
prinsip ergonomik
Mampu menerapkan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja √
Mampu mengelola dampak praktik terhadap lingkungan √
Mampu membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien √
Mampu menerapkan etika kedokteran gigi secara professional √
Mampu memahami peraturan dan perundang-undangan yang √
berkaitan dengan praktik kedokteran gigi di Indonesia
Mampu memahami adanya keanekaragaman social √
ekonomi,budaya,agama dan ras berdasarkan asal usul pasien
Mampu memberlakukan pasien secara manusiawi tanpa √
membedakan satu sama lainnya
Mampu menjaga kerahasiaan profesi dalam hubungannya √
dengan teman sejawat, staf dan pasien
Mampu membedakan tanggung jawab adm, pelanggaran etik, √
disiplin dan hukum yang diberlakukan bagi profesi KG berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku
Mampu memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk √
kepentingan rujukan








D. Topic Tree




E. Hubungan dengan Blok lain à ditulis bloknya
1. Telah memahami pengertian manajemen kesehatan
2. Telah memahami fungsi-fungsi manajemen
3. Telah memahami sistem pelayanan kesehatan dan sistem pembiayaan kesehatan
4. Telah memahami hak dan kewajiban dokter-pasien
5. Telah memahami rekam medis sebagai bagian dari sistem informasi kesehatan

F. Core Disciplin
1. Manajemen Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
4. Etika dan Hukum Kesehatan

G. Kegiatan Blok
1. Kegiatan Blok dilaksanakan pada semester VII dengan rincian sebagai berikut :
a. Kegiatan Mini Lecture, Tutorial dan Evaluasi sebanyak 12 kali pertemuan dengan
masing-masing pertemuan selama 3 jam, setiap hari Rabu dan Jum’at
b. Kegiatan Lab Skill / SPKKT sebanyak 4 kali pertemuan dengan dengan masing-masing
pertemuan selama 3 jam, setiap hari Rabu dan Jum’at yang pelaksanaannya setelah
selesai tutorial 3 kasus
WAKTU HARI/TANGGAL RINCIAN PERTEMUAN TEMA

Penjelasan Blok CD 4
Rabu, 04.09.2019 Pertemuan ke-1 Mini Lecture
MINNGU Kesehatan dan Keselematan Kerja
KE-1 Manajemen Praktik Dokter Gigi
Jum’at, 06.09.2019 Pertemuan ke-2 Mini Lecture (Perencanaan Strategik/Studi
kelayakan)
Rabu, 11.09.2019 Pertemuan ke-3 Mini Lecture Etika dan Hukum Kesehatan
MINGGU
KE-2
Jum’at, 13.09.2019 Pertemuan ke-4 Pengarahan

Tutorial Kasus 1
Rabu, 18.09.2019 Pertemuan ke-5
MINGGU Pertemuan 1
KE-3 Tutorial Kasus 1
Jum’at, 20.09.2019 Pertemuan ke-6
Pertemuan 2
Tutorial Kasus 2
Rabu, 25.09.2019 Pertemuan ke-7
MINGGU Pertemuan 1
KE-4 Tutorial Kasus 2
Jum’at, 27.09.2019 Pertemuan ke-8
Pertemuan 2
Tutorial Kasus 3
Rabu, 02.10.2019 Pertemuan ke-9
MINGGU Pertemuan 1
KE-5 Tutorial Kasus 3
Jum’at, 04.10.2019 Pertemuan ke-10
Pertemuan 2
Perencanaan Pembuatan Klinik
PERTEMUAN Praktikum pertemuan
Rabu, 09.10.2019 Dokter Gigi dilihat dari berbagai
PRAKTIKUM 1
MINGGU aspek
KE-6 Perencanaan Pembuatan Klinik
PERTEMUAN Praktikum pertemuan
Jum’at, 11.10.2019 Dokter Gigi dilihat dari berbagai
PRAKTIKUM 2
aspek
Rabu, 16.10.2019 PERTEMUAN SPKKT I

(07.00 – 10.00) SPKKT I (Kelompok 1)

Skills Lab : Universal Precaution dan
MINGGU Rabu, 16.10.2019 PERTEMUAN SPKKT I
Ergonomik (Four Handed Dentistry)
KE-7 (10.00 – 13.00) SPKKT I (Kelompok 2)
Skill

PERTEMUAN SPKKT I
Jum’at, 18.10.2019
SPKKT I (Kelompok 3)
Rabu, 23.10.2019 PERTEMUAN SPKKT II
(07.00 – 10.00) SPKKT II (Kelompok 1)
MINGGU
Rabu, 23.10.2019 PERTEMUAN SPKKT II
KE-8 Skills Lab : Pengisian Rekam Medis
(10.00 – 13.00) SPKKT II (Kelompok 2)

PERTEMUAN SPKKT I
Jum’at, 25.10.2019
SPKKT I (Kelompok 3)

Rabu, 30.10.2019 Pertemuan ke-11 Mini Lecture Evaluasi Tutorial


MINGGU
KE-9
Jum’at, 01.11.2019 Pertemuan ke-12 Mini Lecture Evaluasi SPKKT

Ujian CBT
MINGGU
KE-10
Ujian SOCA







2. Kegiatan yang akan dilakukan pada blok ini sebagai berikut :
a. Mini lecture à dilakukan 3x di awal pertemuan dan 2x di akhir pertemuan
b. Tutorial à dilaksanakan dengan metode PBL (Problem Based Learning). Jumlah kasus
sebanyak 3 kasus dan setiap kasus diselesaikan dalam 2 kali pertemuan. Kasus
merupakan skenario yang harus didiskusikan oleh mahasiswa dalam setiap tutorial.
Setiap skenario diselesaikan dengan dua kali pertemuan dan 1 kasus dibimbing oleh 1
orang tutor yang sama. Hasil diskusi kelompok, kemudian dipresentasikan dengan
menggunakan kertas flipchart tidak dengan power point. Bahan presentasi dibuat
singkat dan sistematis sehingga mudah dipahami oleh seluruh anggota kelompok.
c. Tugas membuat makalah dengan sistematika makalah sebagai berikut :
§ BAB I. PENDAHULUAN à SKENARIO, HIPOTESIS, MEKANISME
§ BAB II. TINJAUAN PUSTAKA à MATERI YANG HARUS DIJELASKAN
§ BAB III. RANGKUMAN à KESIMPULAN DARI SKENARIO BERDASARKAN TEORI

3. Metode Tutorial yang digunakan berdasarkan tahapan sebagai berikut :
1) Mengklasifikasikan istilah atau konsep (Terminologi). lstilah-istilah dalam skenario
yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak interpretasi perlu ditulis dan
diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan, kamus umum, kamus kedokteran dan tutor.
2) Menetapkan Permasalahan (Identifikasi masalah). Masalah-masalah yang ada dalam
skenario diidentiftkasi dan dirumuskan dengan jelas.
3) Hipotesis. Perkiraan sementara atas masalah yang dihadapi
4) Menganalisis masalah (Mekanisme). Masalah-masalah yang sudah ditetapkan
dianalisa dengan brainstorming. Pada langkah ini setiap anggota kelompok dapat
mengemukakan penjelasantentative, mekanisme, hubungan sebab akibat, dll tentang
permasalahan.
5) Informasi tambahan (More info). Pengetahuan atau informasi-informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dirumuskan dan disusun sistematis sebagai
tujuan belajar atau tujuan instruksional khusus (TlK).
6) I don’t know. Mengumpulkan segala hal yang tidak diketahui selama proses diskusi
7) Mengumpulkan informasi tambahan (Learning Issue) Kebutuhan pengetahuan yang
ditetapkan sebagai tuiuan belajar untuk memecahkan masalah dicari dalam bentuk
belaiar mandiri melalui akses informasi melalui internet, jurnal, perpustakaan, kuliah
dan konsultasi pakar.

Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu
mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau
kuliah mini. Ketua diskusi memimpin diskusi dengan memberi kesempatan setiap anggota
kelompok untuk dapat menyampaikan ide dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota
kelompok yang mendominasi diskusi serta memancing anggota kelompok yang pasif selama
proses diskusi. Ketua dapat mengakhiri brain storming bila dirasa sudah cukup dan
memeriksa sekretaris apakah semua hal yang penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu
sekretaris yang bertugas menulis hasil diskusi dalam white board atau flipchart.
Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim keterbukaan
dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan pendapatnya tanpa
khawatir apakah pendapatnya dianggap salah, remeh dan tidak bermutu oleh teman yang
lain, karena dalam tutorial yang lebih penting adalah bagaimana mahasiswa berproses
memecahkan masalah dan bukan kebenaran pemecahan masalahnya.
Proses tutorial menuntut mahasiswa agar secara aktif dalam mencari informasi atau belajar
mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan dengan akses
informasi baik melalui internet (journal ilmiah terbaru), perpustakaan (text book & laporan
penelitian), kuliah dan konsultasi pakar.

4. Kelompok Diskusi
a. Mahasiswa dibagi dalam 12 kelas paralel
b. Dalam diskusi tutorial perlu ditunjuk satu orang sabagai ketua diskusi dan satu orang
sebagai sekretaris, di mana keduanya akan bertugas sebagai pemimpin diskusi.
c. Ketua diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenarionya agar
semua mahasiswa mempunyai kesempatan berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi.
Olehkarena itu perlu dipahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam
tutorial sehingga tercapai tujuan pembelajaran. Sebelum diskusi dimulai, tutor akan
membuka diskusi dengan perkenalan antara tutor dengan mahasiswa dan antara
sesama mahasiswa. Setelah itu tutor menyampaikan aturan main dan tujuan
pembelajaran secara singkat. Ketua diskusi dibantu sekretaris memimpin diskusi dengan
menggunakan langkah tutorial untuk mendiskusikan masalah yang ada dalam skenario.
d. Hasil diskusi kelompok, kemudian dipresentasikan dengan menggunakan kertas
flipchart tidak dengan power point. Bahan presentasi dibuat singkat dan sistematis
sehingga mudah dipahami oleh seluruh anggota kelompok.
e. Setiap kelompok harus menyerahkan makalah lengkap sesuai dengan materi
dipresentasikan kepada tutor saat tutorial kasus berikutnya.
H. Assessment
Sistem penilaian blok terdiri dari penilaian formatif dan sumatif.
1. Penilaian formatif
• Penialain formatif terdiri dari nilai pelaksanaan tutorial. Mahasiswa akan dinilai
berdasarkan :
a. Kemampuan presentasi (20 %)
b. Flip chart (30 %)
c. Keaktifan pada saat diskusi dengan bertanya dan memberikan jawaban kepada
peserta diskusi (30 %)
d. Sistematika penulisan materi diskusi (20 %)
• Penilaian menggunakan formulir penilaian yang telah disediakan dan dikonversikan
dalam skala nilai 0 – 100.
• Penilaian ini merupakan prasyarat mahasiswa untuk mengikuti ujian akhir dengan syarat
kehadiran 100 %, kecuali dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan (ada surat
dari PD I).
• Keterlambatan yang masih diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan blok maksimum 15
menit, apabila lebih mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti kegiatan blok.
2. Penilaian sumatif
Penilaian sumatif berdasarkan tugas makalah, pelaksanaan diskusi dan ujian akhir, dengan
presentasi sebagai berikut :
a. Pelaksanaan tutorial, makalah, absensi : 30 %
b. Evaluasi Skill Lab : 30 %
c. Ujian akhir (MCQ + SOCA) : 40 %












I. Penjabaran Modul

Modul I : Manajemen Praktik Dokter Gigi

1. Learning Outcome
• Mampu menerapkan manajemen praktik dokter gigi sesuai standar pelayanan kedokteran
gigi
• Mampu membuat perencanaan praktik dokter gigi yang efektif dan efisien
• Mampu membuat pengorganisasian dalam menjalankan praktik dokter gigi
• Mampu melaksanakan cara memantau dan mengevaluasi praktik dokter gigi
2. Main problem
Perencanaan, perngorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi praktik kedokteran gigi
3. Materi diskusi yang didiskusikan
Bahan Kajian Muatan Pembelajaran Learning Objective

Strategi Manajemen Konsep Manajemen 1. Menguasai konsep kewirausahaan


Praktik Dokter Gigi Praktik Dokter Gigi 2. Menguasai konsep praktik dokter gigi
3. Menguasai konsep fungsi manajemen
praktik dokter gigi

Perencanaan Praktik Perencanaan Strategik 1. Mampu menyusun tujuan dan target usaha
Dokter Gigi Praktik Dokter Gigi praktik dokter gigi
2. Mampu menyusun studi kelayakan dengan
menguasai konsep :
1) Proses studi kelayakan (tujuan studi
kelayakan, penilaian aspek studi
kelayakan, metode analisis data, hasil
dari studi kelayakan)
2) Aspek–aspek pada studi kelayakan :
a. Aspek pasar dan pemasaran
b. Aspek teknis dan pelayanan
c. Aspek finansial (keuangan)
d. Aspek yuridis (hukum)
3. Mampu menyusun analisis lingkungan
usaha dengan menguasai konsep :
1) Analisis lingkungan eksternal (Kondisi
demografi, perkembangan ekonomi dan
teknologi, dll)
2) Analisis lingkungan internal (Lokasi
paktek, SDM, Kemampuan Permodalan)
3) Analisis SWOT
4. Mampu merancang model praktik dokter
gigi berdasarkan peraturan yang berlaku
1) Kode Etik Kedokteran Gigi
2) Permenkes tentang Klinik tahun 2014
3) Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga
5. Mampu merancang pembiayaan praktik
dokter gigi dengan menguasai konsep :
1) Pembiayaan berbagai Model Praktik
Dokter Gigi
2) Sumber Pembiayaan
3) Struktur hutang dan sumber
pembayaran
4) Kebutuhan modal
5) Unit Cost Praktik Dokter Gigi
6. Mampu menyusun strategi pemasaran
praktik dokter gigi dengan menguasai
konsep :
1) Pasar (Pengertian Pasar, Permintaan
dan Penawaran, Bentuk Pasar)
2) Segmentasi Pasar (Pengertian
Segmentasi Pasar, Penetapan Pasar
Sasaran)
3) Strategi Pemasaran (Pengertian Bauran
Pemasaran Sosial, Strategi Pelayanan,
Strategi Tarif, Startegi Promosi, Strategi
Saluran Pelayanan)
Perencanaan Operasional 1. Mampu menyusun perencanaan kebutuhan
Praktik Dokter Gigi sumber daya
2. Mampu menyusun perencanaan teknis
operasional pelayanan
3. Mampu menyusun perencanaan evaluasi
praktik

Pengorganisasian Komponen Staffing Menguasai konsep analisa pekerjaan,
Praktik Dokter Gigi Reqruitment, Selection, Induction, Training,
Discharge-retirement

Pelaksanaan Praktik Manajemen Pasien 1. Menguasai konsep Kebutuhan Pasien
Dokter Gigi berdasarkan :
1) Maslow’s hierarchy needs
2) Rogers’client centered theraphy
2. Menguasai konsep Hambatan Komunikasi
Pasien
3. Menguasai konsep Penjadwalan Pasien
4. Menguasai konsep Recall System
5. Menguasai konsep Sistem Pembayaran
Pasien
1) Fee for service (ex. BPJS pelayanan
sekunder
2) Capitation (ex. BPJS pelayanan primer)
3) Cost sharing
Sistem Rekam Medis 1. Menguasai konsep Komponen Rekam Medis
Dokter Gigi
2. Mampu melaksanakan Pengisian Rekam
Medis Dokter Gigi
3. Menguasai konsep Penyimpanan Rekam
Medis

Evaluasi Praktik Analisa Praktik 1. Mampu menyusun evaluasi analisa finansial
Dokter Gigi 1) anggaran belanja
2) laporan laba rugi
3) neraca keuangan
4) arus kas
5) biaya
6) gaji
2. Mampu menyusun evaluasi Non-Finnansial
1) Quality assurance
2) patient management
3) production
4) delivery efficiency
5) Appointment scheduling
6) patient recalls

6. Reference
1) Aziz, Azhari. 1997. Pedoman Teknis Strategi : Pemasaran Pelayanan Klinik Dokter
Praktek Swasta. Buku 2. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia. Hal. 6-8, 9-15, 16-21, 22-30,
31-68
2) Burt, Brian A. 2005. Dentistry, Dental Practice and The Community. USA : Elsevier
Saunders. Hal. 111-113.
3) Domer, Larry. 1980. Dental Practice Management, Concepts and Application. London :
The C.V. Mosby Company. Hal. 48-57, 60-63, 66-68, 110-119, 164-188, 237-257, 311-
330.
4) ______. 2006. Kebijakan Pelayanan Kedokteran Gigi Keluarga. Jakarta : Depkes. Hal. 14-
18.
5) ______. 2007. Pedoman Penyelenggaraan Kedokteran Gigi Keluarga.Jakarta : Depkes.
Hal. 9-18.
6) Ladley, Betty. 2006. Practice Management for The Dental Team. Canada : Mosby
Elsevier. Hal. 46-53, 331-341, 345-351.












Modul II : Etika dan Hukum Kedokteran Praktik Dokter Gigi
1. Learning outcome
• Mampu menerapkan etika kedokteran gigi secara professional
• Mampu menguasai prinsip peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan
praktik kedokteran gigi di Indonesia
• Mampu menguasai konsep membedakan hak dan kewajiban dokter dan pasien
• Mampu meguasai prinsip keanekaragaman sosial ekonomi, budaya, agama dan ras
berdasarkan asal usul pasien
• Mampu menguasai prinsip memberlakukan pasien secara manusiawi tanpa membedakan
satu sama lainnya
• Mampu menguasai konsep kerahasiaan profesi dalam hubungannya dengan teman sejawat,
staf dan pasien
• Mampu menguasai prinsip membedakan tanggung jawab administrasi, pelanggaran etik,
disiplin dan hukum yang diberlakukan bagi profesi KG berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku
• Mampu menguasai konsep memperkirakan keterbatasan kemampuan diri untuk
kepentingan rujukan
2. Main problem
Aspek Legal Praktik Dokter Gigi, transaksi terapeutik, informed consent, wajib simpan rahasia,
etika rujukan, kelalaian dan malpraktek
3. Materi diskusi yang didiskusikan
Bahan Kajian Muatan Pembelajaran Learning Objective

Aspek Legal Praktik Registrasi dan Perizinan 1. Menguasai konsep registrasi dan
Dokter Gigi Praktik Dokter Gigi perijinan praktik dokter gigi
2. Menguasai prinsip tatacara registrasi dan
perijinan praktik dokter gigi berdasarkan
Permenkes Tahun 2011 tentang Izin dan
Pelaksanaan Praktik Kedokteran
Penyelenggaraan Praktik 1. Menguasai prinsip Undang-undang No.
Dokter Gigi 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran
2. Menguasai prinsip Undang-undang No.
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Menguasai prinsip Kode Etik Kedokteran
Gigi Tahun 2008
4. Menguasai Permenkes Tahun 2014
tentang Klinik

Etika Marketing Praktik Tata Cara Promosi Praktik Menguasai prinsip promosi dokter gigi
Dokter Gigi Dokter Gigi berdasarkan Kode Etik Kedokteran Gigi

Etika Profesi Dokter Transaksi Terapeutik 1. Menguasai konsep transaksi terapeutik
Gigi 2. Menguasai prinsip tujuan transaksi
terapeutik
3. Menguasai konsep proses terjadinya
teurapeutik :
1) Terjadinya transaksi teurapeutik
2) Syarat syahnya transaksi teurapeutik
3) Akibat dari transaksi teurapeutik
4. Menguasai prinsip etik dan hukum
transaksi terapeutik berdasarkan Kode
Etik Kedokteran Gigi
Pola Hubungan Dokter – 1. Menguasai konsep pola hubungan dokter
Pasien – pasien
2. Menguasai prinsip manfaat pola
hubungan dokter – pasien
3. Menguasai konsep model pola hubungan
dokter - pasien
1) Menurut solis (1980) ada 3 bentuk :
§ activitiy-passivity relation
§ guidance-cooperation relation
§ mutual participation relation
2) Menurut David Ozar ada 3 bentuk :
§ the commercial model
§ the guild model
§ the interactive model
Rekam Medis 1. Menguasai konsep Rekam Medis
2. Menguasai prinsip manfaat Rekam Medis
3. Menguasai prinsip etik, disiplin dan
hukum Rekam Medis
Informed Consent 1. Menguasai konsep IC
2. Menguasai prinsip dasar IC
3. Menguasai prinsip Komponen IC
4. Menguasai prinsip etik, disiplin dan
hukum IC
Wajib Simpan Rahasia 1. Menguasai konsep rahasia jabatan
Kedokteran kedokteran
2. Menguasai prinsip perbedaan rahasia
jabatan dan rahasia pekerjaan dokter
3. Menguasai prinsip siapa yang diwajibkan
menyimpan rahasia kedokteran dan
pembukaan rahasia jabatan atau rahasia
pekerjaan dokter berdasarkan
1) Peraturan pemerintah nomor 10
tahun 1966 tentang wajib simpan
rahasia kedokteran
2) UU nomor 29 tahun 2004 pasal
rahasia kedokteran
Etika Rujukan 1. Menguasai konsep rujukan medis
2. Menguasai prinsip tata cara rujukan
medis berdasarkan pembagian
wewenang dan tanggung jawab
3. Menguasai prinsip tata cara rujukan
berdasarkan kode etik
Pelanggaran Etika dan 1. Menguasai konsep jenis-jenis
Disiplin pelanggaran etika dan disiplin dalam
profesi KG
2. Menguasai konsep sanksi etika terhadap
pelanggaran etika dan disiplin

Hukum Kesehatan Konsep Dasar Hukum 1. Menguasai konsep dan ruang lingkup
Kesehatan hukum kesehatan/ hukum kedokteran
2. Menguasai prinsip tanggung jawab
hukum dokter berdasarkan hokum :
1) pidana
2) perdata
3) administrasi
Kelalaian dan Malpraktek 1. Menguasai konsep kelalaian dan
malpraktik
2. Menguasai prinsip jenis-jenis kelalaian
dan malpraktek dalam profesi KG
3. Menguasai prinsip cara-cara pembuktian
malpraktek
4. Menguasai prinsip sanksi hukum untuk
kelalaian dan malpraktek
Mekanisme pengajuan 1. Menguasai prinsip alur pengajuan
tuntutan dugaan tuntutan pasien terhadap dokter gigi
kelalaian, malpraktek, 2. Menguasai prinsip alur pembelaan
pelanggaran etika dan terhadap anggota profesi
disiplin profesi


6. Reference
1) Dental Ethics. Chapter 4. The dentist patien-relationships. Hal. 53-64
2) Jusuf H. Etika kedokteran dan Hukum Kesehatan. Hal. 4-6, 41-46, 72-77, 173-182
3) Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia. 2008. Jakarta : PB PDGI. Hal. 5-6.
4) Legal Aspect of General Dental Practice. Len D’Cruz. Hal. 1-17
5) Manual Persetujuan Tindakan Medis. Konsil Kedokteran Indonesia
6) Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Hal.
17-22.
7) Undang-Undang Kesehatan tahun 2009
8) Penyelenggaraan Praktik Kedokteran Yang Baik
9) Peraturan Menteri Kesehatan No.028 Tahun 2011 tentang Klinik
10) Veronika K.Peranan informed consent dalam transaksi teurapeutik. Hal . 38-47, 64-94,
126-170



Modul III : Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan Kerja Praktik Dokter Gigi
1. Learning objective
§ Mampu melaksanakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja pada praktik dokter gigi
§ Mampu melaksanakan pengelolaan dampak praktik dokter gigi terhadap lingkungan
§ Mampu melaksanakan lingkungan kerja yang sehat sesuai dengan prinsip ergonomic
2. Main problem
Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
3. Materi diskusi yang didiskusikan
Bahan Kajian Muatan Pembelajaran Learning Objective

Kesehatan Kerja Konsep Lingkungan Kerja 1. Menguasai konsep Kesehatan Lingkungan


2. Menguasai konsep lingkungan kerja
(Lingkungan Fisik, Mental, Sosial di
Tempat Praktik)
Ergonomik (bagian Desain Tempat Praktek 1. Mampu merancang Fasilitas Praktik
dari K3) dan Peralatan Dokter Gigi
2. Mampu merancang Metode Desain
3. Mampu merancang Pemilihan Peralatan
Operator
4. Mampu merancang Peralatan di luar area
perawatan
Konsep Dental Ergonomik 1. Menguasai konsep dan Ruang Lingkup
Ergonomik
2. Menguasai prinsip Kelelahan
1) Aspek Kelelahan Otot
2) Aspek Kelelahan Umum
3) Aspek Kelelahan Dunia Kerja
4) Pengukuran Kelelahan
5) Pengaruh Kelelahan pada
Produktivitas Kerja
3. Menguasai konsep Dental Ergonomic
4. Menguasai prinsip Aspek –aspek
Penerapan Dental Ergonomic
5. Mampu melaksanakan Four Handed
Dentistry
1) Pengertian four handed dentistry
2) The concept developed specified
3) Four handed dentistry equipment
4) Evaluating equipment design

Kesehatan dan Konsep Kesehatan dan 1. Menguasai konsep Kesehatan Kerja
Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja 2. Menguasai prinsip Faktor Risiko di
Tempat Kerja
3. Menguasai prinsip Lingkungan Kerja dan
Kesehatan Pekerja
4. Menguasai konsep Keselamatan Kerja
5. Menguasai prinsip Pencegahan
Kecelakaan Kerja
6. Mampu melaksanakan Penggunaaan Alat
Pelindung Diri (Universal Precaution)
Kesehatan dan 1. Menguasai konsep Pengendalian Infeksi :
Keselamatan Kerja Praktik pedoman untuk pengendalian infeksi,
Dokter Gigi OSHA (Occupational Safety and Health
Administration), praktik dokter gigi
2. Menguasai prinsip Isu HIV di Praktek
Dokter Gigi
3. Menguasai prinsip Dental Unit Waterlines
4. Menguasai konsep Pengolahan Limbah
Praktik Dokter Gigi (Hospital / Dangerous
Waste Management)
1) Limbah Medis
2) Limbah Non-Medis

4. Reference
1) Budiono, Sugeng. 2008. Bunga Rampai : Hiperkes dan KK. Semarang : Badan Penerbit
Undip. Hal. 75-91, 97-100, 171, 177-179, 329.
2) Burt, Brian A. 2005. Dentistry, Dental Practice and The Community. USA : Elsevier
Saunders. Hal. 138-140, 146-149.
3) Domer, Larry. 1980. Dental Practice Management, Concepts and Application. London :
The C.V. Mosby Company. Hal. 88-109

Anda mungkin juga menyukai