Anda di halaman 1dari 4

Potensi getah perca indonesia sebagai bahan

baku getah perca kedokteran gigi

Kosterman Usri
Departemen Ilmu dan Teknologi Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran
ISSN 2302-5271
Nina Djustiana
Departemen Ilmu dan Teknologi Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Elin Karlina
Departemen Ilmu dan Teknologi Material Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Abstrak

Getah perca digunakan untuk berbagai fungsi di bidang


kedokteran gigi namun yang paling populer adalah sebagai
bahan pengisi saluran akar. Bahan pengisi saluran akar ini
bukan merupakan getah perca murni melainkan dicampur
dengan bahan lain yaitu seng oksida, lilin, resin, dan garam
logam. Bahan baku getah perca kedokteran gigi didapat dari
pohon getah perca (Palaquium gutta Baill) yang di Indonesia
telah dibudidayakan dalam skala komersial sejak tahun 1901
di Cipetir Sukabumi, dilokasi ini sejak 1921 dilengkapi pula
dengan pabrik pengolahannya. Kondisi ini sangat mendukung
bila getah perca tersebut akan dijadikan sumber bahan baku
getah perca kedokteran gigi. Namun bahan tersebut merupakan
bahan mentah yang perlu dicampur dengan bahan-bahan lain
agar dapat sesuai dengan standardisasi yang telah ditetapkan
di bidang kedokteran gigi, untuk itu diperlukan serangkaian
penelitian untuk dapat membuat gutta percha kedokteran gigi
di Indonesia.

Kata kunci: getah perca, kedokteran gigi, cipetir

Korespondensi:

Kosterman Usri
Departemen Ilmu dan Teknologi
Material Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran

20 JMKG 2015;4(2):20-23.
Kosterman Usri: Potensi Getah Perca Indonesia Sebagai Bahan Baku Getah Perca Kedokteran Gigi

Abstract

Gutta percha is used for many functions in dentistry but


the most popular is the root canal filler. This root canal filler is
not a pure gutta percha but mixed with other materials, such
as zinc oxide, wax, resi, and metal salts. The raw material
of gutta percha dentistry is obtained from gutta percha tree
(Palaquium gutta Baill) which in Indonesia has been cultivated
in commercial scale since 1901 in Cipetir Sukabumi, in this
location since 1921 is also equipped with its processing plant.
This condition is very supportive if that gutta percha will be
used as raw material of gutta percha dentistry. However, this
material is a raw material that needs to be mixed with other
materials in order to conform the standardization in dentistry,
for that needed a series of research to be able to make gutta
percha dentistry in Indonesia.

Key word: gutta percha, dentistry, cipetir

Pendahuluan keras dan merangsang penutupan apeks.3


Standardisasi getah perca berbentuk poin
Getah perca merupakan bahan populer diinisiasi oleh Ingle dan Levine dalam 2nd
di bidang kedokteran gigi, nama ini berasal International Conference of Endodontics
dari Bahasa Melayu, getah dan perca. Getah at Philadelphia pada tahun 19591.3, yang
adalah bentuk dari bahan ini, sedangkan kemudian diadopsi menjadi Spesifikasi
perca adalah nama pohon penghasilnya. American Dental Association (ADA) Nomor
Getah perca diperkenalkan pada peradaban 78 tentang obturasi getah perca poin.3
Barat oleh John Tradescant pada tahun 1656, Getah perca berasal dari ekstrak pohon
ia menyebutnya sebagai “Mazer Wood”. getah perca (Palaquium gutta Baill) yang
Penggunaan di bidang kedokteran dipelopori termasuk famili sawo-sawoan (Sapotaceae),
oleh Dr. William Montogmerie pada tahun tanaman ini asli Nusantara yang pada masa
1843, seorang dokter Inggris yang bertugas lalu banyak ditemukan di Sumatera, Bangka,
di Asia; bahan ini digunakan sebagai bidai, Kepulauan Riau, Semenanjung Malaysia,
gagang pisau bedah, dan kateter.1 Singapura, Jawa dan Kalimantan.1,4 Saat
Getah Perca pertama kali digunakan ini di alam liar tanaman ini nyaris punah,
sebagai bahan tambal gigi oleh Edwin disebabkan pemakaian besar-besaran getah
Truman pada tahun 1847. Penggunaannya perca sebagai pembungkus kabel telegraf
sebagai bahan pengisi saluran akar dimulai bawah laut antara tahun 1856 hingga 1896
oleh GA Bowman pada tahun 1867.2 Bahan tanpa memperhatikan aspek kelestariannya.4
ini mulai menjadi populer sejak diproduksi Budidaya getah perca di Indonesia
dalam skala industri berbentuk poin oleh S.S. dimulai dengan penelitian tentang
White Company pada tahun 1887.1 Getah penanaman beberapa varietas pada tahun
perca disukai karena mudah dibentuk, tidak 1885 untuk dipilih yang paling cocok dengan
merubah warna gigi, dan memiliki sifat yang iklim setempat. Penanaman ini dilakukan di
mendukung hermetisnya pengisian saluran Cipetir Sukabumi yang kemudian dijadikan
akar. Bahan ini memiliki biokompatibilitas perkebunan getah perca pada tahun 1901.
yang baik terhadap jaringan periradikular, Di lokasi ini kemudian dilengkapi dengan
dengan kombinasi semen saluran akar pabrik pengolahannya pada tahun 1921.5-
dapat menginduksi pembentukan jaringan 7
Sampai saat ini perkebunan dan pabrik

21
tersebut masih ada dan beroperasi dibawah getah perca yang kemudian digiling dengan
kepemilikan PT Perkebunan Nusantara VIII, menggunakan batu besar.7 Hasil gilingan
6,7
sehingga sangat memungkinkan bila akan dimasak sampai 75oC agar getah keluar dari
dijadikan sumber bahan baku getah perca pembuluh daun, kemudian di-folatsi dengan
kedokteran gigi. air dingin, setelah itu didinginkan dan
disentrifugasi sehingga menghasilkan getah
Getah perca indonesia berwarna kekuningan. Selanjutnya dilakukan
Getah perca dihasilkan dari pohon proses kimia yang meliputi tahap pemisahan
getah perca (Palaquium gutta Baill)1,4,7 yang damar, pengendapan getah, pemucatan
memiliki dengan ketinggian hingga 30 m, dengan bahan pemucat clay terrana extra,
dan diameter mencapai 120 cm. Batangnya penggilingan dan pengepakan.10,11 Getah
lurus, bulat torak dengan banir tipis, lebar. perca hasil produksi Pabrik Cipetir berwarna
Kayunya coklat kemerahan, mengkilat, putih ke-kreman memiliki nilai rata-rata
berurat indah dan ringan. Buahnya hijau kadar air 6,09% (5,26%-6,97), kerapatan
memanjang dan berisi biji yang memanjang 1.01 g cm-3 (0,96-1,3 g cm-3), kadar abu
pula. Getah perca tumbuh di hutan tropis 0,074% (0,051-0,093%), suhu pelelehan
dataran rendah sampai ketinggian 1500 m 72,6°C dan suhu dekomposisi 482,2°C.6
dibawah permukaan laut. Perkembangbiakan
pohon ini dengan menggunakan biji, Getah perca kedokteran gigi
namun dapat juga diperbanyak dengan Dalam perkembangannya, getah perca
menggunakan stek.7 digunakan untuk berbagai fungsi di bidang
Getah perca memiliki struktur kimia kedokteran gigi. Sebagai bahan cetak celah
1,4 trans-poly isoprene. Struktur molekulnya palatum, tes vitalitas gigi, tambalan, retraksi
dekat dengan karet alam, tetapi memiliki sifat gusi dari tepi cavitas, serta yang paling
mekanik yang berbeda. Bentuk kristalinnya populer dan tetap bertahan sampai saat ini
ada dua macam yaitu α dan β. Getah perca adalah sebagai bahan pengisi saluran akar.1,12
asli berada dalam tahap α yang merupakan Getah perca pengisi saluran akar,
bentuk alami sebagaimana ketika getah saat ini tidak lagi merupakan getah perca
masih berada pada pohonnya, sedangkan murni melainkan dicampur dengan bahan
getah perca olahan pabrik berbentuk β lain. Pelopor pencampuran ini adalah
sebagai akibat proses pengolahan yang Rollins yang pada tahun 1893 mencampur
dialami material ini. Pada keadaan mentah, getah perca dengan seng oksida1, saat
getah perca memiliki komposisi: getah perca ini getah perca yang digunakan dalam
75-82%; alban 14-16%; fluavil 4-6%; serta pengisian saluran akar hanya mengandung
bahan lainnya.1 Getah Perca merupakan sekitar 20% getah perca, sisanya 65-75 %
bahan keras pada suhu ruangan, namun adalah seng oksida ditambah lilin, resin,
saat dipanaskan 65oC akan menjadi lunak dan garam logam. Seng oksida berfungsi
dan bisa dibentuk dengan cara dikepal- sebagai filler yang menambah kegetasan
kepalkan.8,9 getah perca dan mengurangi sifat kekuatan
Indonesia saat ini merupakan satu- tarik, lilin dan resin memberikan sifat lentur
satunya negara yang memiliki perkebunan sedangkan garam logam memberikan
getah perca di dunia, setelah perkebunan sifat radioopasitas.1,3,12 Pada getah perca
serupa di Brazil dikonversi ke tanaman lain. poin yang beredar saat ini ada juga yang
Kebun seluas 282,88 hektar ini berlokasi ditambahkan substansi antibakterial untuk
di Afdeling III Cipetir, Kebun Sukamaju, mencegah kegagalan proses perawatan
PT Perkebunan Nusantara VIII yang telah saluran akar yang diakibatkan kebocoran
beroperasi berikut pabrik pengolahannya mikro. Penambahan ini belum merupakan
sejak zaman Belanda.9 Bahan baku standar, substansi yang biasa ditambahkan
pembuatan getah perca di Pabrik Cipetir antara lain kalsium hidroksida, klorheksidin,
adalah daun berikut ranting kecil dari pohon eugenol, iodoform dan tetrasiklin. (12)

22 JMKG 2015;4(2):20-23.
Kosterman Usri: Potensi Getah Perca Indonesia Sebagai Bahan Baku Getah Perca Kedokteran Gigi

Getah perca poin memiliki kelebihan Leif K. Bakland, J. Craig Baumgartner.


mampu beradaptasi dengan saluran akar, Ingle’s Endodontic 6. 2008. h. 130-50.
mudah dimanipulasi, mudah dikeluarkan 4. Tully JA. Victorian Ecological Disaster:
sebagian atau seluruhnya untuk dilakukan Imperialism, the Telegraph, and Gutta-
perawatan ulang, mempunyai toksisitas Percha. J World Hist. 2009. h. 559–79.
minimal, tidak mengiritasi jaringan, 5. Ditmar R. Einiges über verschiedene
tidak mendukung pertumbuhan bakteri, Guttaperchasorten mit besonderer
serta dapat disterilisasi. Sementara Berücksichtigung der Tjipetir-
kekurangannya adalah mudah menekuk Guttapercha. Zeitschrift für Chemie und
ketika mengalami tekanan, dapat mengalami Ind der Kolloide. 1912;10(5):233–8.
distorsi vertikal saat peregangan, menyusut 6. Karliati T, Febrianto F, Syafii W, Wahyudi
ketika dilunakkan, serta tidak memiliki sifat I. Karakterisasi Getah Perca dan
antibakteri.3,12,13 Pemanfaatannya sebagai Perekat Kayu
Lapis. J Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis.
Simpulan 2012;10(1).
7. Pulungan, M. Cipetir, Misteri Titanic, dan
Getah perca telah dibudidayakan Revolusi Telekomunikasi. Dalam www.
dalam skala komersial di Indonesia sejak plantersclub.blogspot.com, diakses 10
ratusan tahun yang lalu, bahkan ternyata Juni 2014.
saat ini hanya Indonesia yang memiliki 8. Setiyono, B. Getah yang Nyaris Punah.
perkebunan getah perca lengkap dengan Historia [Internet]. 2011. Available
pabrik pengolahannya. Kondisi ini sangat from: https://historia.id/sains-teknologi/
mendukung bila getah perca tersebut akan articles/getah-yang-nyaris-punah-vgxZP.
dijadikan sumber bahan baku gutta percha 9. Pusat Penelitian Karet. Gutta Percha PTPN
kedokteran gigi. VIII Jadi Identitas Flora Perusahaan.
Getah perca yang dihasilkan di Majalah Hevea [Internet]. 2011. Available
Indonesia merupakan bahan mentah yang from: https://misteergalih.wordpress.
perlu dicampur dengan bahan-bahan lain com/2011/02/01/gutta-percha-ptpn-viii-
agar dapat sesuai dengan standardisasi jadi-identitas-flora-perusahaan/.
yang telah ditetapkan di bidang kedokteran 10. Alfa AA, Muji A, Honggokusumo S.
gigi, untuk itu diperlukan serangkaian Pengolahan Gutta Percha: Masalah Kadar
penelitian untuk dapat membuat getah perca Air dan Pemecahannya. Bogor: Pusat
kedokteran gigi. Penelitian Karet. 1997.
11. Suhendar D. Begini Cara Pabrik Tjipetir
Daftar pustaka Mengolah Guttha Percha Menjadi
Bahan Kelas Dunia. Detik [Internet].
1. Prakash R, Gopikrishna V, Kandaswamy Available from: https://news.detik.com/
D. Gutta-Percha: An Untold Story. berita/2766681/begini-cara-pabrik-
Endodontology. 2005;17(2):32–6. tjipetir-mengolah-gutta-percha-jadi-
Available from: http://medind.nic.in/ bahan-kelas-dunia.
eaa/t05/i2/eaat05i2p32.pdf. 12. Cohen S. Pathways of the Pulp. Missouri:
2. Grossman LI. A brief history of endodontics. Mosby. Inc. 2011.
J Endod. 1982;8(SUPPL):2–5. 13. Torabinejad M, Walton RE. Endodontics
3. John I. Imgle, Leif K. Bakland JCB. Ingle’s Principles and Practice. Missouri: Elsevier.
endodontics 6 / [edited by] John I. Ingle, 2009.

23

Anda mungkin juga menyukai