MODUL 4
oleh :
NADYA PRATIWI UTAMI
1110070110070
1
MODUL 4 (KERUSAKAN DAN KEHILANGAN GIGI)
RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
Mahkota Tiruan Pasak ini sebagai salah satu syarat dalam melengkapi
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu drg. Resa Ferdina, MARS selaku
pembimbing yang telah membantu dalam menyusun Case Based Discussion ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Case Based Discussion ini dapat
3
DAFTAR ISI
Halaman
Cover ................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ..................................................................................... ii
Kata Pengantar .............................................................................................. iii
Daftar Isi ........................................................................................................ iv
Prosedur kerja ................................................................................................. vi
4
GIGI TIRUAN CEKAT
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
5
PROSEDUR KERJA
Dowel Crown
(Intra radikular retainer)
3. Diskusi
4. Preparasi saluran akar +
Model Pasak
5. Preparasi gigi Abutment
6. Retraksi Gingiva
11. Kontrol
6
BAB I
PENDAHULUAN
oleh karena berbagai faktor, sehingga fungsi gigi hilang. Kehilangan gigi dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti lubang besar, traumatik, penyakit jaringan
pendukung gigi. Kehilangan gigi dalam jangka waktu yang lama, akan
menyebabkan perubahan susunan gigi, kontak gigi sehingga makanan akan sering
untuk kehilangan gigi. Hal itu berdampak pada meningkatnya kebutuhan akan gigi
tiruan.
Hilangnya satu atau beberapa gigi merupakan salah satu masalah yang
dapat mengganggu. Oleh karena itu, mereka yang kehilangan giginya ingin
mengganti dengan pemasangan gigi tiruan. Perbaikan keadaan ini perlu dilakukan
mengingat arti pentingnya kesehatan gigi dan mulut bagi seseorang. Gigi tiruan
senyum.
Gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi
yang hilang dan tidak dapat dilepas oleh pasiennya sendiri maupun dokter gigi
karena dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung
utama dari restorasi. Gigi yang hilang perlu diganti untuk mencegah terjadinya :
7
2. Hilangnya kontak gigi
4. Traumatik oklusi
5. Gingiva poket
1. Memulihkan daya kunyah yang berkurang karena hilangnya satu atau lebih
gigi asli.
2. Untuk memperbaiki estetika
3. Mencegah terjadinya perpindahan tempat gigi sekitar ruangan yang
kosong karena hilangnya gigi.
4. Untuk memelihara dan mempertahankan gusi
5. Untuk memulihkan fungsi fonetik
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagian atau seluruh gigi asli yang hilang dan atau jaringan pendukungnya. Gigi
tiruan cekat adalah gigi tiruan untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang
hilang, tidak dapat dilepas oleh pasien sendiri maupun dokter gigi karena
dipasangkan secara permanen pada gigi asli yang merupakan pendukung utama
dari restorasi. Gigi tiruan cekat diklasifikasikan menjadi dua yaitu crown dan
bridge.
penggantian gigi asli sebagian atau seluruhnya dengan suatu crown pengganti.
Crown adalah suatu restorasi berupa crown penuh atau sebagian dari satu gigi
Indikasi
9
Kontra Indikasi
Indikasi
muda.
Kontra Indkasi
Indikasi
- Penderita Dewasa
Kontra Indikasi
- Padi pasien dengan usia muda karena ruang pulpa masih lebar
10
- Gigi posterior
mental/AFM)
Indikasi :
mental/ PFM)
Indikasi
- Retainer Jembatan
Kontra Indikasi
Indikasi :
- Restorasi tunggal
- Retainer bridge pada karies proksimal dan palatal tapi tidak sampai bukal
- Gigi vital
cukup tebal
11
- Frekuensi karies rendah
3. Mahkota Tiruan Penuh dengan Pasak : pin crown, post crown, dowel crown
Indikasi:
Kontra Indikasi:
- Gigi vital
Untuk pembuatan GTC diperlukan rontgen foto yang berguna untuk mengetahui :
12
4. Ukuran, bentuk dan posisi akar
2. Karies yang besar khususnya apabila melibatkan sudut insisal gigi anterior
6. Gigi yang mengalami kelainan bentuk (gigi insisivus lateral yang conus)
8. Atrisi yang berat, abrasi atau erosi (biasanya mengenai beberapa gigi atau
2. Gigi dengan tambalan yang sangat besar, gigi mungkin telah ditambal
13
3. Gambaran radiografi pada gigi memperlihatkan kalsifikasi saluran akar
5. Oklusi abnormal
Bahan mahkota tiruan yang digunakan biasanya adalah resin akrilik atau
kelemahan.
- Resin akrilik
Keuntungan :
- Bahan ini memiliki sifat estetis yang sama bagusnya dengan porselen
Kerugian :
- Dengan adanya koefisien ekspansi termik yang tinggi dan sifat plastis
14
akan larut dan mahkota menjadi bocor. Akibatnya adalah gingivitis,
kehilangan bentuk aslinya, yang dapat terjadi oleh karena atrisi ataupun
- Warna yang mula-mula bagus dari resin akrilik akan berubah karena
- Karena adanya radang tepi gusi dan strukturnya yang poreus, dapat timbul
fetor ex ore.
- Porselen
Keuntungan :
- Endapan sukar melekat pada permukaan porselen yang dipolis dengan baik
- Memiliki koefesien ekspansi yang kurang lebih sama dengan jaringan gigi
Kerugian :
- Kontak marginal lebih buruk dari pada mahkota cor sehingga terdapat
kemungkinan yang lebih besar terhadap iritasi gingiva pada daerah sub
gingiva
15
- Porselen dapat bertindak agresif terhadap antagonis, sehingga dapat
- Logam
Keuntungan :
- Kuat
- Dapat dibuatkan pada gigi posterior dimana jarak service oklusal relative
pendek
Kerugian :
Keuntungan :
- Murah
Kerugian :
- Retensi kurang karena ikatan akrilik dan logam adalah ikatan mekanis.
- Preparasi bagian labial dan bukal yang banyak dapat membahayakan pulpa
16
- Logam kombinasi porselen
Keuntungan :
- Estetis baik
- Retainer bridge
Kerugian :
membahayakan pulpa
permukaan mahkota gigi asli sehingga menjadi satu kesatuan dengan akar gigi
17
2. Kurangnya dukungan gigi posterior
4. Kelainan periapikal yang menetap karena pengisian saluran akar tidak baik
5. Gigi vital, mahkota asli cukup baik dan estetis serta mahkota translusen
a) Pasak (post)
b) Inti (core)
c) Mahkota tiruan
Bagian yang menutupi seluruh permukaan inti atau sisa jaringan mahkota
dipusahkan. Dowel crown tipe ini jarang digunakan, kecuali pada gigi
18
Core dengan mahkota terpisah, yang kemudian dilekatkan dengan semen,
mahkota dapat diganti tanpa mengganggu pasak dan core. Jika digunakan
preparasi saluran akar tidak tergantung pada arah pasang mahkota atau
jembatan.
1. Prefabricated dowel dengan bentuk silindris atau konus. Kedua bentuk ini
Syarat retensi :
1. Panjang pasak
mahkota gigi
mm
19
b. Makin konus pasak maka retensinya berkurang
3. Diameter pasak
Macam-macam step :
1. Bevel (lereng)
5. Shoulderes
Aspek yang harus diperhatikan pada saat pembuatan crown/ bridge adalah :
Penentuan warna dan bentuk harus sesuai dengan warna dan bentuk gigi
bantuan alat pedoman warna (shade guide). Sumber cahaya sangat penting
sewaktu melakukan penentuan warna. Bentuk gigi diambil dari gigi asli
20
pada study model atau ditentukan dengan bantuan gigi yang sama dalam
2. Preparasi
a. Harus mengikuti bentuk gigi asli yang telah direstorasi dalam bentuk
lebih kecil harus menyediakan cukup ruangan dan merata untuk bahan
Preparasi yang terlalu pendek akan mudah patah. Bidang incisal sejajar
dengan dataran incisal dan tegak lurus pada daya yang dikenakan oleh
antagonisnya
bahan
21
d. Memelihara estetik
3. Prosedur laboratorium
teknisi untuk hasil yang lebih baik. Informasi yang diberikan adalah :
d. Warna gigi
22
BAB III
LAPORAN KASUS
A. IDENTIFIKASI PASIEN
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Tanggal Pemeriksaan :
B. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Pasien datang dengan keluhan gigi depan patah sejak 6 tahun yang lalu
dan telah berubah warna sejak 2 tahun terakhir. Pasien merasa tidak percaya diri
dengan penampilannya, dan ingin dibuatkan gigi palsu depan atas. Pasien telah
melakukan perawatan saluran akar gigi dan ingin dibuatkan gigi palsu agar
C. PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Lokal :
23
Formula gigi
KM
PSA
18 17 16 15 14 13 21 11 21 22 23 24 25 26 2728
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 3738
1. Pada gigi 11 akan dibuatkan deattached dowel crown dengan bahan cavex
dibuatkan secara direct custom dowel dengan tipe Partial core dan bahan
Porcelain fused to metal.
Pengisian saluran akar hermetis, tidak ada kelainan pada saluran akar, apeks,
24
II. DESAIN DEATTACHED DOWEL CROWN
C
A
Keterangan :
A. Desain pasak
B. Pasak yang telah dipasangkan ke gigi
1. Pasak (post)
2. Inti (Core)
3. Mahkota Tiruan
C. Gigi dengan mahkota pasak
Tahap I/
25
Tahap II
Preparasi gigi 11
Tahap-tahap :
akar kemudian dibuatkan core dengan cara menambah lagi wax biru yang
berbentuk trapesium.
7. Proses lab:
26
- Siapkan apibunsen, lelehkan wax dengan api bunsen, setelah wax
Tahap III
Tahap-tahap preparasi
a. Pengurangan incisal dengan batu intan berbentuk fisur yang berujung datar
c. Pengurangan bagian proksimal dengan batu fisur yang lebih kecil (0,8
1,0 mm) dan batu fisur lebih panjang supaya dapat mencapai servikal
27
sub gingival (cement enamel junction) dengan bur fissure berujung datar.
Retraksi Gingiva
10 menit
Caranya :
28
Bahan light body diaduk dengan menggunakan semen spatel diatas
glass plate
mendapatkan antagonisnya.
Putty di aduk
Buat gulungan pada sendok cetak dan cetakkan ke dalam mulut pasien
Sepertiga bahan cetak dimasukkan ke dalam alat suntik lalu injeksikan ke gigi
dan sisa bahan cetak dimasukkan ke dalam cetakan putty Lalu cetakkan ke
29
dengan bantuan pedoman warna (shade guide) untuk menentukan value,
chroma dan hue dengan cara shade guide dalam keadaan basah dan dalam
ruangan yang cukup cahaya. Value yaitu tingkat warna gelap ke terang,
chroma yaitu kepekatan warna, sedangkan hue yaitu merah atau kuning
1. Try in dowel crown yang harus diperhatikan adalah keadaan estetis (warna
dengan gigi sebelahnya dan tidak boleh menekan ginggiva serta pemeriksaan
b. Semen tipe I diaduk sesuai konsistensinya dan dioleskan pada gigi yang
30
e. Instruksi pada pasien untuk menjaga kebersihan mulutnya dan diminta
untuk tidak makan atau menggigit makanan yang keras dulu. Bila ada
Tahap V
1. Pemeriksaan subjektif
2. Pemeriksaan objektif
31
BAB IV
DISKUSI
diindikasikan untuk dibuatkan suatu dowel crown, dimana pengisian saluran akar
dari gigi yang dirawat hermetis dan gigi tersebut tidak dapat ditambal secara
gigi depan atas. Pada gigi 21 dibuatkan dowel crown dengan bentuk partial core
menggunakan teknik direct custom dowel dari bahan logam mulia seperti cavex.
Porcelain fused to metal dipilih sebagai bahan GTC karena dinilai lebih
PROGNOSA
Prognosa baik karena pengisian saluran akar hermetis , tidak ada kelainan
sistemik dan penyakit alergi lainnya, tidak adanya kelainan periapikal, kelainan
periodontal, kesehatan mulut yang baik serta pasien masih muda, komunikatif dan
kooperatif.
32
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada kasus ini pasien akan dibuatkan gigi tiruan cekat dengan tipe
deattached dowel crown. Pada gigi 11 telah dilakukan Perawatan Saluran Akar
dengan pengisian yang hermetic. Metode yang digunakan direct custom dowel
dengan tipe partial core, bahan pasak yang digunakan berupa logam mulia. Bahan
yang digunakan adalah porcelain fused to metal karena lebih memenuhi fungsi
estetis.
33
DAFTAR PUSTAKA
Alan DN, Foreman PC, Petunjuk Bergambar Mahkota dan Jembatan, Hipokrates,
Jakarta, 1994, 36 48
Fadriyanti, O., 2012, Buku Panduan Praktikum Gigi Tiruan Cekat, Padang.
Johson, J.F., 1960, Modern Pracice in Crown and Bridge Prosthodontic, WB.
Saunders, Philadelphia
Martanto, P., 1981, Teori dan Praktek Ilmu Mahkota dan Bridge, Alumni,
Bandung
Prajitno, H.R., 1994, Ilmu Geligi Tiruan jembatan, Pengetahuan Dasar dan
Rancangan Pembuatan, EGC, 1991.
34