Tugas kelompok
Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“Dental Morfologi”
Dosen Pengampu :
Di susun oleh:
Kelas : Reguler B
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Anomali pada gigi " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Dental Morfologi. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Anomali pada gigi dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Cut Aja Nuraskin selaku guru Mata Kuliah Dental
Morfologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bab 3 PEMBAHASAN...................................................................................
3.1 Mengenal Anomali Gigi......................................................................
3.1.1 Pengertian...................................................................................
3.1.2 Faktor..........................................................................................
3.1.3 Anomali Gigi Biasanya Terjadi.....................................................
3.1.4 Pencegahan..................................................................................
Bab 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan...........................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................
Bab 1
PENDAHULUAN
Anomali adalah suatu penyimpangan dari normal, biasanya terkait dengan perkembangan
embrionik dari yang mungkin mengakibatkan absensi, kelebihan,atau deformitas dari bagian-
bagian tubuh.Anomali gigi adalah abnormalitas gigiyang berkisar dari insisif lateral atas
permanen berbentuk pasak, sampai yang jarang terjadi yaitu anadonsia total. Anomali yang
paling sering disebabkan olehfaktor herediter atau gangguan perkembangan atau metabolik.
Sementara anomaligigi lebih banyak terjadi pada gigi permanen dibanding gigi sulung dan di
maksilamelebihi mandibula, perlu diingat bahwa kejadiannya jarang.
Mengenali anomali gigi adalah penting untuk dokter gigi dan dental hygienist Pengenalan dan
identifikasi yang benar dari anomali gigi sangatlah penting ketika berkomunikasi dengan sejawat,
khususnya dalam kasus rujukan kesejawat atau dari sejawat. Selain itu, komunikasi profesional
dental dengan pasienharus mencerminkan pengetahuan tentang kondisi oral abnormal.
Kemudian, pasienyang terinformasi dan mengerti mengapa tonjol tambahan di bagian bukal
gigimolar atas atau bawah lebih rentan terhadap karies daripada gigi normal, akan lebihmurah
menerima instruksi pemeliharaan gigi yang spesifik untuk mulutnya dankebutuhannya. Akhirnya,
pemahaman tentang etiologi anomali spesifik adalah penting untuk menentukan rencana
perawatan, apabila ada.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka dapat dirumuskan dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
apakah yang dimaksud anomali gigi?
apakah abnormalitas pada jumlah gigi?
bagaimanakah abnormalitas pada morfologi gigi?
PENINJAUAN PUSTAKA
Bab 3
PEMBAHASAN
3.1.1 Pengertian
Definisi Anomali Gigi
Anomali gigi adalah kelainan perkembangan, merupakan perbedaan dari apa yang dianggap
sebagai keadaan normal dari proses perkembangan dan differensiasi. Kelainan perkembangan atau
abnomalitas dapat diklasifikasikan menurut keparahannya. perubahan dalam jumlah, ukuran,
bentuk, struktur dan erupsi.
3.1.2 Faktor
Faktor faktor penyebab nya yaitu :
Faktor herediter / keturunan
. Gangguan metabolisme
Gangguan pertumbuhan
Gangguan perkembangan
3.1.4 Pencegahan
Pencegahan Anomali Gigi :
mengonsumsi nutrisi yang seimbang
memeriksa gigi dan mulut, seperti mengecek kegoyangan gigi, gigi berlubang, karang gigi, dan
pertumbuhan gigi yang tidak normal
memeriksa gigi ke dokter gigi secara rutin
memperbaiki kebiasaan buruk
proteksi dari zat yang berbahaya
sumber : Effendy N. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi ke-2. Jakarta, EGC; 1998
3.2. Abnormalitas Jumlah Gigi
Complete anodonsia adalah kelainan genetik berupa tidak tumbuhnya semua gigi di dalam
rongga mulut
Hipodonsia adalah kelainan genetik yang biasanya berupa tidak tumbuhnya 1-6 gigi di dalam
rongga mulut.
Oligodonsia adalah kelainan genetik berupa tidak tumbuhnya >6 gigi di dalam rongga mulut.
Pencegahan Anodonsia
Tidak ada pengobatan untuk anodonsia, tetapi bisa juga melakukan konsultasi dengan dokter gigi
sedini mungkin bila terdapat kecurigaan terjadinya kelainan anodontia atau benih gigi tidak ada.
Perawatan yang biasanya diberikan oleh dokter gigi adalah pembuatan gigi tiruan supaya fungsi dan
estetis rongga mulut tetap terjaga. sumber : NIH/National Institute of Dental and Craniofacial
Research.
Taurodonsia
Suatu anomali dengan rongga pulpa yang sangat membesar. Pemberian nama taurodonsia
berdasarkan kemiripan sepintas dengan gigi-gigi molar sap i(taurus=benteng) gigi dengan
ruang pulpa sangat panjang, tidak ada pengecilan rongga pulpa pada daerah cemento
enamel junction. Jarang terjadi, satu dan 1000 gigi tetap dan terlihat pada orang India,
Amerika atau orang Eskimo.
Dens evaginatus
Anomali pertumbuhan terdiri dari tonjol ekstra yang langsing sering runcing pada
permukaan oklusi terutama pertama bawah (evaginasi memiliki tanduk dijumpai pada gigi
premolar pulpa yang mendekati email).
Hipersementosis
Merupakan pembentukan sementum yang berlebihan disekitar akar gigi setelah gigi erupsi.
ini disebabkan oleh trauma, disfungsi metabolisme, atau peradangan periapeks. Kelebihan
sementum dapat membentuk lapisan tipis yang menghubungkan akar yang berdekatan,
mirip dengan jaringan tipis yang menghubungkan jari-jari pada kaki itik.
Flexion
Merupakan akar gigi yang bengkok kurang dari 90o atau rotasi.
sumber/daftar pustaka:
Sangir, nadhifa. (2015). Makalah anomali gigi. hal12-14
1. Tipe bipoplastik kerusakan matrik email oleh karena hancurnya ameloblast secara dini dalam
pembentukan cekungan cekungan.
2. Tipe bipomaturatif ameloblas dapat memproduksi matriks email tapi tidak mampu
mersorbsi matrik ml dalam ukuran cukup.
3. Tipe hipoklasifikasi email dengan bahan organik sebesar 10% (yang normal hanya 5%)
sehingga email superficial sangat lunak tidak teratur dan dapat dikeruk dengan alat tumpul.
Fluorosis
Secara klinis terlihat semua gigi tetap wamanya berubah dari putih ke kuningan intik-binti dan
atau perubahan morfologis enamel berubah menjadi enamel berlubang-lubang. Fluor yang terdapat
pada air mineral menyebabkan keadaan ini jauh lebih besar (berlipat kali) daripada fluor 11 juta.
yang ditambahkan di air minum untuk menurunkan kerusakan gigi.
Displasia Dentin
Displasia dentin terjadi dua kali lebih sering daripada displasia email. Perkembangan dentin yang
abnormal mencakup kondisi herediter dan sistemik.
Dentinogenesis Imperfecta
Dentinogenesis imperfekta adalah kelainan herediter yang memengaruhi pembentukan dentin
pada gigi geligi sulung dan permanen. Secara klinis semua gigi susu tetap berwarna biru keabu-
abuan sampai kuning. Kadang kadang bertukar warna. Secara radiologis menunjukkan saluran akar
dan ruang pulpa sebagian atau sama sekali tidak ada. Gigi ini lemah, kurang dukungan dan jaringan
dentin.
Tetracycline Stain
Obat antibiotik tetracycline yang dimakan/ diminum oleh wanita. hamil, kanak-kanak dapat
melebur dalam dentin yang berkembang. Wamanya tergantung dan dosis dan diminum pada usia
berapa, dan warna kuning sampai coklat abu-abu. Pewarnaan yang terjadi dapat menyeluruh pada
gigi-geligi sulung tetapi juga dapat mengenai beberapa gigi permanen, bergantung pada usia ketika
tetrasiklin diberikan.
1) Atrisi
Atrisi adalah ausnya email karena pergerakan gigi bawah terhadap gigi atas selama fungsi normal
dan keadaan ini diperberat oleh pengerotan yang berlebihan dari gigi-gigi, yang dikenal sebagai
bruksisme. Stres dapat menyebabkann bruksisme.
2) Abrasi
Abrasi adalah ausnya struktur gigi karena kegiatan mekanis. Contohnya adalah hilangnya email di
dekat CEJ dari permukaan fasial mahkota, khususnya pada premolar dan kaninus, akibat teknik
menyikat gigi yang tidak benar. Faktor pendukung lain pada hilangnya struktur gigi di dekat CEJ
dikenal sebagai abfraksi, yaitu penekukan (fleksi) gigi yang disebabkan oleh gaya oklusal yang besar.
Kondisi ini mengakibatkan hilangnya struktur gigi karena pemisahan email rod dekat CEJ.
3) Erosi
Erosi adalah hilangnya struktur gigi karena bahan kimia (bukan mekanis) dan mengenai
permukaan halus serta oklusal. Erosi dapat disebabkan oleh asupan asam sitrat yang berlebihan.
Erosi juga dapat terjadi karena faktor yang tidak diketahui (idiopatik). Erosi parah pada email lingual
dari semua gigi anterior atas.
Eruption Cyst merupakan suatu variasi dari kista dentigerous yang mengelilingi gigi yang
sedang erupsi.
Eruption Hematoma adalah suatu lesi kebiru-biruan, buram, lesi asymptomatic yang melapisi
gigi yang sedang erupsi.
Ectopic Eruption suatu keadaan yang biasanya terlihat ketika gigi permanent mulai
menggantikan gigi desidui pada usia sekitar 6 tahun. Merupakan erupsi yang abnormal dari
suatu gigi permanen dalam hal ini gigi ke luar dari jalur normal dan menjadi penyebab
resorbsi abnormal suatu gigi desidui yang akan diganti.
Ectopic Eruption mungkin berhubungan dengan salah satu dari tiga proses yang berbeda :
a. gangguan perkembangan
b. proses patologis
c. aktifitas iatrogenic.
3.3.7 Anomali Gigi Tambahan
Anomali tambahan ini cenderung mengenai seluruh gigi daripada 1/2 gigi saja yang berhubungan
dengan retensi mekanis dan luka.
unusual dentition
Gigi geligi yang paling tidak menurut kebiasaan dengan seluruh atau sebagian. contoh 24 gigi pada
rahang atas.
Variasi
Pada beberapa gigi molar bawah mempunyai cusp lebih. Bila cusp atau tonjol lebih letaknya antara
cusp lingual disebut tuberculum inter. Bila cusp atau tonjol lebih letaknya pada marginal ridge distal
antara cusp distal dan cusp lingual disebut tuberculum sextum (MI bawah mempunyai cusp ke
enam). Sumber Journal of the American Dental Association.
Bab 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Anomali adalah suatu kelain yang ada pada gigi manusia yang terjadi adalah faktor-faktor
tertentu yang dapat diobati dan dicegah.
4.2 Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.