Anda di halaman 1dari 11

CABANG ILMU KEDOKTERAN GIGI

DI SUSUN OLEH :
LAURENCIA KASIH PUTRI HULU 193308010014

RONA ANGELIN PURBA 193308010007

NUR FAIZA 193308010021

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA


MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala rahmat, petunjuk dan karunia-Nya makalah yang berjudul “Cabang
Ilmu Kedokteran Gigi” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas yang diberikan
dalam mata kuliah Makalah Ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan minat
serta wawasan akan cabang ilmu kedokteran gigi. Maka dari itu sungguh
diharapkan makalah ini dapat bermanfaat.
Terlepas dari semua itu, disadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun cara penulisannya.
Dengan demikian, sangat dinantikannya kritik dan saran yang membangun agar ke
depannya makalah ini dapat tersaji dengan lebih baik lagi.

Medan, Oktober 2019

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan khusus yang komprehensif yaitu berupa Rumah Sakit Gigi
dan Mulut yang merupakan pusat rujukan, pendidikan dan penelitian (Peraturan
MENKES RI No.1173/MENKES/PER/X/2004). Perawatan gigi dan mulut bukan
hanya ditujukan untuk fungsi kesehatan semata namun juga fungsi estetis, atau
yang kini tengah marak dengan sebutan dental cosmetic, yaitu suatu penanganan
terhadap gigi dan perawatannya sebagai bagian dari kecantikan di samping tetap
memperhatikan fungsi-fungsi konvensional kedokteran gigi. Hal ini menunjukan
bahwa ada peningkatan kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Di sisi lain peningkatan kebutuhan pelayanan kesehatan gigi masyarakat menuntut
adanya sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki spesialisasi dibidang
kesehatan gigi.
Dokter dengan spesialisasi tertentu akan memiliki pengetahuan dan keahlian
yang lebih dari dokter gigi umum dibidang spesialisasi tersebut. Sayangnya,
sebagian masyarakat belum mengetahui hal ini. Minimnya pengetahuan
masyarakat menjadi penyebab banyaknya kasus yang ditangani dengan kurang
tepat. Maka dari itu pada makalah ini akan dijelaskan tentang cabang-cabang ilmu
kedokteran gigi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja bidang dalam cabang ilmu kedokteran gigi ?
2. Mengapa cabang ilmu kedokteran gigi itu penting ?
3. Bagaimana cara menempuh pendidikan spesialisasi kedokteran gigi ?

3
1.3. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan akan cabang ilmu kedokteran gigi.
2. Mengetahui pentingnya mengenai cabang ilmu kedokteran gigi
3. Kepekaan terhadap masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang
berkaitan dengan bidang spesialisasinya.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Teori

Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu
bidang ilmu kedokteran gigi tertentu. Seorang dokter gigi umum harus
memperoleh gelar sarjana kedokteran gigi (SKG) selama kurang lebih 8 semester,
dilanjutkan dengan kerja praktik di Rumah Sakit Gigi dan Mulut selama kurang
lebih 2 tahun, serta setelah melewati berbagai ujian, barulah ia berhak
memperoleh gelar dokter gigi (Drg). Selanjutnya, pendidikan profesi dokter gigi
spesialis (PPDGS) merupakan program pendidikan profesi lanjutan dari
pendidikan dokter gigi umum. Dalam menempuh pendidikan profesi untuk
mengambil spesialisasi dibidang kedokteran gigi tertentu dibutuhkan ketekunan,
keterampilan, serta kesabaran dalam proses pendidikan.

2.2. Cabang Ilmu Kedokteran Gigi

1. Spesialis Kedokteran Gigi Anak (Sp.KGA).


Spesialis kedokteran gigi anak adalah cabang ilmu yang mempelajari tumbuh
kembang anak hingga remaja (pediatric) dan mempelajari berbagai macam
penyakit gigi dan mulut dari sejak dalam kandungan hingga terlahir kedunia dan
tumbuh menjadi anak remaja, Semua permasalahan yang berkaitan dengan
kesehatan gigi dan mulut anak serta remaja dipelajari oleh spesialis kedokteran
gigi anak.
Pendidikan dokter gigi spesialis kedokteran gigi anak ditempuh selama 5
semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp.KGA adalah menangani seluruh
masalah kesehatan gigi anak, mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan gigi-
gigi mereka, membantu mereka menghindari masalah kesehatan gigi di masa yang
akan datang dengan pendekatan sesuai psikologis anak, sehingga anak tidak akan
mengalami trauma untuk pergi ke dokter gigi.
Spesialis ini mengkhususkan pada kasus-kasus kelainan gigi yang terjadi
selama masa anak-anak. Kasus-kasus ini berupa penyakit :

5
 Gigi berlubang
 Gigi patah
 Gigi tonggos
 Radang gusi
 Gigi berjejal (maloklusi gigi)

2. Spesialis Bedah Mulut (Sp.BM)


Spesialis bedah mulut adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari
berbagai macam ilmu bedah di area rongga mulut (maksilofasial), baik itu tumor,
trauma akibat kecelakaan maupun celah bibir.
Pendidikan dokter gigi spesialis bedah mulut ditempuh selama 10 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp.BM adalah melakukan tindakan bedah
rahang, penanaman implan gigi, operasi gigi bungsu dengan berbagai faktor
penyulit, operasi tumor dan keganasan pada kepala, leher, dan rongga mulut,
tindakan perawatan celah bibir dan langit-langit mulut, bedah koreksi asimetri
wajah, serta bedah sendi rahang.

3. Spesialis Kawat Gigi atau Ortodonsia (Sp.Orth)


Spesialis orthodontia atau ortodonsia (Sp.Ort) adalah cabang ilmu kedokteran
gigi yang mempelajari tentang berbagai macam tindakan preventif, kuratif, dan
interseptif yang berkaitan dengan proses merapihkan gigi atau yang lebih dikenal
di kalangan awam dengan pemasangan bracket gigi. Menangani kasus - kasus
kelainan posisi gigi yang diakibatkan oleh kelainan dental ataupun skeletal.
Pendidikan dokter gigi spesialis ortodonsia ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp.Ort adalah mendiagnosa kelainan
pertumbuhan dan perkembangan gigi dan wajah (dentofasial), serta cara
penanggulangannya melalui upaya preventif, interseptif dan kuratif baik secara
bedah maupun non-bedah, guna mengembalikan fungsi sistem pengunyahan dan
estetika yang optimal. Dan biaya pemasangan kawat gigi sesuai dengan hukum
ekonomi yaitu ada kualitas, ada harga.

6
Penyakit yang dapat ditangani oleh spesialis ortodonsia, yaitu:
 Gigi maju (tonggos)
 Gigi mundur
 Gigi berantakan (berjejal)

4. Spesialis Periodonsia atau Jaringan Penyangga Gigi (Sp.Perio)


Spesialis periodonsia adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari
tentang jaringan lunak dan keras (penyangga) yang melekat pada gigi, seperti
gusi, tulang alveolar, frenulum, kelainan membran peridodontal.
Pendidikan dokter gigi spesialis peridonsia ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPerio adalah perawatan jaringan
pendukung gigi, seperti perawatan gusi berdarah, gusi meradang, penurunan gusi,
gigi-gigi yang goyang, menghilangkan karang gigi, bedah periodontal, dan
sebagainya.
Penyakit yang dapat ditangani oleh spesialis periodonsia adalah :
 Gigi goyang
 Gusi berdarah
 Gusi bengkak
 Karang gigi

5. Spesialis Prosthodonsia atau Gigi Tiruan (Sp.Prost)


Spesialis prosthodontia (Sp.Prost) adalah salah satu cabang ilmu kedokteran
gigi yang memperlajari tentang pembuatan gigi tiruan dari berbagai jenis bahan,
baik yang dapat dilepas pasang maupun yang dipermanenkan, termasuk
pemasangan implan gigi. Mengerjakan proses pembuatan gigi tiruan untuk kasus
yang sulit seperti linggir yang datar dan pasien yang ingin dibuatkan gigi tiruan
tetapi memiliki penyakit sistemik.
Pendidikan dokter gigi spesialis prostodonsia ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPros adalah pembuatan restorasi gigi asli
dan atau penggantian gigi hilang beserta jaringan lunak rongga mulut dan
maksilofasial dengan bahan pengganti buatan, antara lain pembuatan gigi tiruan

7
cekat dan lepasan, pembuatan veneer, perawatan gangguan sendi rahang,
pemasangan implan gigi, dan sebagainya.

6. Spesialis Konservasi Gigi (Sp.KG)


Spesialis konservasi gigi adalah salah satu cabang kedokteran gigi yang
mempelajari ilmu tentang mempertahankan gigi selama mungkin ada di dalam
mulut, atau yang mungkin sering didengar tentang perawatan syaraf gigi
(Endododntik) ,penambalan dan juga mempelajari tentang kecantikan / estetik
gigi (Aesthetic dentistry) seperti memutihkan gigi (bleaching,veneer,dental
whitening).
Pendidikan dokter gigi spesialis konservasi gigi ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpKG adalah perawatan dan pencegahan gigi
berlubang, penambalan gigi sesuai dengan kasus (pembuatan veneer, mahkota,
pasak, onlay, inlay), perawatan gigi berlubang dalam yang sudah mencapai ke
ruang saraf dan pembuluh darah gigi (perawatan saluran akar gigi), dentin
hipersensitif, fraktur mahkota gigi, lesi karies radiasi, gigi avulsi, bedah
endodontik, pemutihan gigi eksterna dan interna.

7. Spesialis Penyakit dan Kelainan Rongga Mulut (Sp.PM)


Spesialis penyakit mulut adalah salah satu cabang ilmu kedokteran gigi yang
mempelajari tentang kelainan / patologi yang terjadi pada jaringan-jaringan lunak
yang ada di rongga mulut, misalnya adanya sariawan dengan diameter yang besar,
banyak dan sering kambuh, ulser (luka pada mulut), gejala kelainan virus pada
rongga mulut, menegakan diagnosa tumor atau permasalahan mulut yang
mengarah pada keganasan.
Pendidikan dokter gigi spesialis penyakit mulut ditempuh selama 5 semester.
Keahlian yang dimiliki oleh seorang SpPM adalah perawatan kesehatan mulut
pada pasien kompromis medik dan diagnosis serta pengelolaan non bedah pada
kelainan atau penyakit yang mengenai regio mulut dan sekitarnya, manifestasi
penyakit sistemik di rongga mulut serta perawatan kesehatan gigi dan mulut bagi
pasien kompromis medik. Perawatan luka, sariawan yang tak kunjung sembuh,

8
dan tonjolan pada jaringan lunak mulut yang disebabkan berbagai penyakit
sistemik.

8. Spesialis Radiologi Kedokteran Gigi (Sp.RKG)


Spesialis radiologi kedokteran gigi merupakan cabang ilmu kedokteran gigi
yang mempelajari berbagai hal tentang kegunaan dan fungsi radiologi di bidang
kedokteran gigi baik itu sebagai alat penunjang diagnostik (untuk pengobatan dan
identifikasi yang berkaitan dengan kedokteran forensik) ataupun untuk
kepentingan terapi / pengobatan (radiotherapy).
Pendidikan dokter gigi spesialis radiologi kedokteran gigi ditempuh selama 5
semester. Keahlian yang dimiliki oleh seorang Sp.RKG adalah menganalisa dan
menginterpretasikan gambaran radiologi gigi.
Bidang spesialis ini masih terbilang baru. Meski demikian fungsinya vital
dalam menenntukan kelainan gigi dan rongga mulut. Sebab tidak semua orang
mampu menerjemahkan hasil foto rontgen, yang tampak hanya warna hitam, putih
dan abu-abu.

9
BAB III
PENUTUP

2.1 Kesimpulan

Dokter gigi spesialis adalah dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam suatu
bidang ilmu kedokteran gigi tertentu. Dalam cabang ilmu kedokteran gigi terdiri
atas 8 cabang ilmu dengan bidang keahliannya masing-masing. Maka dari itu
biasanya para spesialis akan menolak untuk melakukan tindakan yang bukan
bidangnya karena hal tersebut termasuk perbuatan melanggar etika profesi dan
hukum. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan ada spesialis yang bisa
melakukan sebagian pekerjaan dari kasus yang bukan bidangnya dengan
berkoordinasi bersama spesialis lainnya.

2.2 Saran
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut diperlukan adanya
Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang berkualitas dalam memberikan pengobatan dan
dilengkapi dengan dokter-dokter spesialis yang memiki keahlian dibidang masing-
masing. Dan perlu diketahui, dalam melakukan perawatan pada gigi, pahami dulu
spesialis mana yang perlu didatangi sehingga perawatan kelainan gigi akan
mendapatkan hasil yang maksimal.

10
Daftar Pustaka

Djamil, M. S., 2011. A-Z Kesehatan Gigi. Solo: Metagraf, pp.34-37.


Erwana, A.F., 2013. Seputar Kesehatan Gigi & Mulut. Yogyakarta: Penerbit
ANDI, pp. 36-40.
Pratiwi, Y.M.E., 2013. 45 Masalah & Solusi Penyakit Gigi & Mulut. Yogyakarta:
Penerbit ANDI, pp. 23-27, 48-56, 85-91.

11

Anda mungkin juga menyukai