Anda di halaman 1dari 52

BLOK 17

DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

1
STUDY GUIDE

DENTAL PRACTICE MANAGEMENT


(KG.17)

Tim Blok 17:


Dr. drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi, MPH.
drg. Alfini Octavia., Sp.KGA.
drg. Iwan dewanto., MM., PhD

PRODI PENDIDIKAN DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021

2
STUDY GUIDE

DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

Penyusun :
Dr. drg. Rr. Pipiet Okti Kusumastiwi., MPH
drg. Iwan Dewanto., MM., PhD
drg. Alfini Octavia., Sp.KGA

Kontributor
drg. Indri Kurniasih, M.MedEd.

3
GAMBARAN BLOK

Blok Dental Practice Management merupakan blok ke tujuh belas dari kurikulum
blok PBL Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UMY. Blok Dental Practice Management terdiri dari dua modul yaitu modul Program
Kesehatan dan modul Quality Assurance.
Kegiatan dalam blok ini antara lain kuliah pakar, tutorial, skill lab, dan FST.
Pada kuliah pakar, dilibatkan pakar pakar dalam bidang Dental Practice Management
yang berasal dari dalam dan luar PSKG UMY. Pada kegiatan tutorial, telah
dipersiapkan 3 skenario PBL yang harus didiskusikan oleh mahasiswa dalam tutorial
dalam waktu 6 minggu. Pelaksanaan diskusi tutorial setiap kelompok akan dibimbing
oleh satu orang tutor sebagai fasilitator. Diharapkan setelah selesai melaksanakan
modul ini mahasiswa akan dapat secara terintegrasi memahami konsep dasar
perencanaan program kesehatan dan hubungannya dengan beberapa ilmu manajemen.
Adapun pada kegiatan skill lab, topik yang dipersiapkan adalah Sistem
Informasi Management, Journal Reading, komunikasi, dan diskusi kelompok berupa
Collaborative and Competitive Learning. Pada kegiatan FST, mahasiswa terbagi
menjadi beberapa kelompok, dan terjun langsung ke puskesmas, RS negeri dan swasta,
Klinik BPJS dan Non BPJS dan praktek dokter gigi pribadi. Setelah penerjunan ini,
para mahasiswa akan mempresentasikan hasilnya di depan kelas untuk membagikan
pengetahuan yang telah didapatkan.
Terima kasih kami ucapkan kepada narasumber blok Dental Practice
Management, semua departemen yang terlibat, dan pihak-pihak lain yang membantu
sehingga dapat tersusun buku modul ini dengan baik. Semoga modul ini dapat
dilaksanakan sesuai tujuan yang diharapkan dan kritik serta saran untuk perbaikan buku
modul ini akan diterima tim penyusun dengan senang hati.

4
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul ..................................................................................................... 1
Gambaran Blok .................................................................................................... 4
Daftar Isi .............................................................................................................. 5
Topic tree ............................................................................................................. 6
Area Kompetensi blok ......................................................................................... 8
Rancangan Pembelajaran ..................................................................................... 10
Petunjuk Tutorial ................................................................................................. 35
Petunjuk Skills Lab .............................................................................................. 47
Petunjuk Plenary Discussion ................................................................................ 52

5
Topic Tree Dental Practice Management

6
AREA KOMPETENSI
BLOK DENTAL PRACTICE MANAGEMENT

Area kompetensi (domain) dari Standar Kompetensi Dokter Gigi yang akan dicapai pada blok ini
yaitu :

Domain 1 : Profesionalisme

1. Etik & Jurisprudensi

1.1.1 Memahami masalah masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum yang
berkaitan dengan praktik kedokteran gigi.

c). menyelesaikan masalah masalah yang berhubungan dengan tanggungjawab


administratif, pelanggaran etik, disiplin dan hukum yang diberlakukan bagi profesi
Kedokteran Gigi berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.

2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah dan efektif

2.1 Mampu menganalisis kesahihan informasi dan memanfaatkan teknologi informasi


kesehatan gigi mulut secara ilmiah, efektif, sistematis, dan komprehensif dalam mengambil
keputusan.

2.1.1 Menganalisis secara kritis kesahihan informasi.

2.1.2 Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis, dan komprehensif.

3. Komunikasi

3.1.5 Memberikan informasi yang relevan kepada penegak hukum, perusahaan asuransi
kesehatan, media massa dan pihak lain jika diperlukan.

4. Hubungan sosiokultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut

a). Menerapkan prinsip-prinsip psikososial dalam melakukan pelayanan kesehatan gigi


mulut.

7
Domain V : Kesehatan Gigi Mulut Masyarakat

14.1.4. b). Membangun sistem jejaring kerja dalam pelaksanaan program kesehatan gigi
mulut masyarakat.

15.2.2. Menerapkan prinsip prinsip kepemimpinan dalam manajemen kesehatan :


menerapkan kerangka berfikir sebagai pemimpin dalam organisasi kesehatan.

Domain VI : Manajemen Praktik Dokter Gigi

16.1 Mengembangkan strategi pelaksanaan dan tata laksana lingkungan kerja kedokteran gigi
dengan mempertimbangkan aspek aspek sosial.

16.1.1. Melakukan penataan manajemen serta tatalaksana lingkngan kerja praktik


kedokteran gigi.

a). Melaksanakan manajemen praktik dan tatalaksana sesuai standar pelayanan kedokteran gigi.

b). Membuat perencanaan praktik kedokteran gigi yang efektif dan efisien.

c). Membuat pengorganisasian dalam menjalankan praktik kedokteran gigi.

d). Melaksanakan pemantauan atau mengevaluasi praktik kedokteran gigi.

e). Menerapkan sistem pembiayaan kesehatan.

16.1.2 melaksanakan prinsip prinsip keselamatan pasien (patient safety) dalam praktik
kedokteran gigi.

a). Melaksanakan pengendalian infeksi silang.

b). Melaksanakan keselamatan kerja.

c). Mengantisipasi faktor faktor kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan (nyaris cidera,
kejadian tidak diharapkan/KTD).

8
A. Rancangan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran dalam blok ini, mahasiswa dapat memahami dan
mengintegrasikan ilmu kesehatan gigi masyarakat yang ada di negara Indonesia, dan manajemen
praktek dokter gigi khususnya. Mahasiswa diharapkan melaksanakan ilmu–ilmu manajemen
kesehatan masyarakat yang meliputi implementasi program pemerintah bidang kesehatan
masyarakat dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi, menjelaskan struktur
organisasi bidang kesehatan RI serta cara pemecahan masalah kesehatan gigi di masyarakat
dengan memberdayakan potensi efektif setempat. Selain hal tersebut, diharapkan mahasiswa dapat
melakukan sistem manajemen bidang kedokteran gigi di dalam praktek sehari-hari sesuai dengan
hukum dan perspektif Islam dengan standar pelayanan medik di bidang kedokteran gigi yang
sesuai sehingga dapat melakukan praktek kedokteran gigi secara profesional. Mahasiswa akan
dapat memahami pola-pola aturan manajemen profesi kedokteran gigi, yang berdasarkan pada
bidang keilmuan dan aturan- aturan yang ada.

1. Karakteristik Mahasiswa

Blok Dental Practice Management ditujukan bagi mahasiswa kedokteran gigi tahun ketiga
yang telah mendapat dasar-dasar tentang ketrampilan belajar dengan metode PBL (problem based
learning). Pada tahap ini mahasiswa masih berada pada masa peralihan menuju student’s centre
learning. Blok Dental Practice Management berada pada blok ke 17 kurikulum kedokteran gigi
UMY, untuk itu blok ini dimaksudkan memberikan dasar pengetahuan dan ketrampilan ilmu
manajerial, dan kesehatan gigi masyarakat yang diperlukan untuk membentuk profesionalisme
calon dokter gigi dalam melaksanakan pelayanan di bidang kesehatan kepada masyarakat.

2. Tujuan Pembelajaran Blok Kedokteran Gigi Dasar

Pada akhir pembelajaran Blok Manajemen Kedokteran Gigi, diharapkan:

a. Menjelaskan manajemen kesehatan dan dapat mengimplementasikan pada program


pemerintah bidang kesehatan masyarakat mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, evaluasi.

b. Menjelaskan struktur organisasi bidang kesehatan RI serta cara pemecahan masalah


kesehatan gigi di masyarakat dengan memberdayakan potensi efektif setempat.

9
c. Menjelaskan dan dapat melakukan sistem manajemen bidang kedokteran gigi di dalam
praktek sehari-hari sesuai dengan hukum dan perspektif Islam

d. Menjelaskan dan dapat melaksanakan standar pelayanan medik di bidang kedokteran gigi di dalam
praktek sehari-hari

B. Capaian Pembelajaran (Learing Outcome)

1. Ranah Pengetahuan

LO. 1 Menguasai konsep dan prinsip dasar etik kedokteran terkait prinsip norma,
etika, disiplin, hukum dan dasar Etika hukum kesehatan terkait praktik dokter
gigi serta mengantisipasi kejadian tidak diharapkan atau nyaris cidera dari sisi
hukum kesehatan

LO. 2 Menguasai Konsep dan Prinsip dasar Proses Mediasi dan Peradilan Kasus
Kesehatan
LO.3 Menguasai pengetahuan faktual mengenai kebijakan lokal, regional, dan global
terkait praktik dokter gigi, termasuk peraturan perizinan praktek dokter gigi.
LO.4 Menguasai pengelolaan kunjungan (Treantment Delay Management) pada
praktek dokter gigi secara mandiri atau kelompok
LO.5 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika
ilmiah
LO.6 Memahami prinsip dasar pemeliharaan dan pengembangan sistem jaringan kerja
dengan kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya, dalam
pelaksanaan program kesehatan gigi mulut masyarakat.
LO.7 Menguasai konsep dan prinsip dasar puskesmas, meliputi akreditasi puskesmas,
penanganan limbah puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, sistem pelaporan
RS, dan Teknologi Informasi
LO.8 Menguasai prinsip dasar identifikasi perilaku kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut

10
LO.9 Peningkatan Motivasi Perilaku Hidup Sehat Individu, Keluarga dan Masyarakat
di Bidang Kesehatan Gigi dan Mulut
LO.10 Menerapkan prinsip prinsip kepemimpinan dalam manajemen kesehatan :
menerapkan kerangka berfikir sebagai pemimpin dalam organisasi kesehatan.
LO 11 Memahami dasar-dasar perencanaan program kesgilut komunitas

LO.12 Menguasai konsep dan prinsip dasar marketing dan etika kedokteran terkait
prinsip norma, etika, disiplin dan hukum (SKDGI. 1.3.3) dan Dasar Etika dan
hukum kesehatan, serta mengantisipasi kejadian tidak diharapkan atau nyaris
cidera dari sisi etikolegal

LO.13 Menguasai pengelolaan logistik praktik kedokteran gigi, mulai dari


perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian efektifitas dan efisiensi
penyimpanan dan aliran logistik, pelayanan dan informasi, hingga ke titik
pemakaian untuk memenuhi keperluan praktik dokter gigi

LO.14 Menguasai pengelolaan pembiayaan praktek dokter gigi dan penetapan tarif,
baik praktik drg secara mandiri atau kelompok

LO15 Menguasai pengelolaan praktik dan lingkungan kerja yang well organized, up to
date, dan sesuai kaidah kaidah yang berlaku, baik praktik secara mandiri atau
kelompok.

LO.16 Menguasai prinsip dasar pengelolaan praktik dan lingkungan kerja untuk
special need care yang ergonomik dengan menerapkan prinsip manajemen
kesehatan termasuk keselamatan kerja, kontrol infeksi dan konsep green
dentistry secara mandiri atau kelompok.

LO.17 Menguasai pengelolaan praktik dan lingkungan kerja yang ergonomik, sesuai
konsep green dentistry serta penanganan limbah praktik secara mandiri atau
kelompok.

LO. 18 Menguasai konsep dan prinsip dasar Quality Assurance dan akreditasi dalam
manajemen Rumah sakit

11
LO.19 Menguasai konsep dan prinsip dasar Risk Management dalam manajemen
Rumah sakit

LO.20 Menguasai konsep dan prinsip dasar keselamatan Pasien dan K3, meliputi jenis
jenis insiden insiden keselamatan pasien dan cara mengantisipasinya

LO. 21 Menguasai prinsip dasar teknologi informasi untuk mendukung


penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi

2. Ranah Sikap

LO 22. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama


serta pendapat/temuan orisinil orang lain
LO 23. Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan
LO 24. Menunjukkan sikap tanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri
LO 25. Mampu menerapkan etika KG serta hukum yang berkaitan dengan praktek
KG secara professional

3. Ranah Ketrampilan Umum

LO 26. Mampu melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan
keputusan yang dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya
sendiri dan oleh sejawat
LO 27. Mampu menerapkan sistem pembiayaan kesehatan pada praktik dokter gigi
LO 28. Memimpin suatu tim kerja untuk memecahkan masalah pada bidang
profesinya
LO 29. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan,
dan menemukan kembali data dan informasi untuk keperluan
pengembangan hasil karya profesi nya.
4. Ranah Ketrampilan Khusus

12
LO 30 Menguasai konsep aplikasi secara umum tentang penggunaan dasar
teknologi dan informatika kedokteran pada praktik dokter gigi dan
Rumah Sakit
LO 31 Mampu melakukan telaah artikel/jurnal ilmiah berbasis bukti (Evidence
Based Dentistry)
LO 32. Mampu mendemonstrasikan pengelolaan praktik dan lingkungan kerja
yang ergonomik dan sesuai dengan kebijakan lokal/regional dengan
menerapkan prinsip manajemen kesehatan termasuk keselamatan kerja,
kontrol infeksi dan konsep green dentistry secara mandiri atau
kelompok.
LO 33. Mampu bekerjasama dalam tim, pembagian kerja, dan melakukan
perencanaan kegiatan secara berkelompok
LO 34. Mampu bekerjasama dalam tim, pembagian kerja, dan melaksanakan
kegiatan secara berkelompok sesuai dengan kaidah dan norma yang
berlaku
LO 35. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
LO 36. Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja
LO 37. Mampu memahami dan melakukan komunikasi persuasif
5. Ranah Pengetahuan (Penciri)
LO 38. Menguasai konsep mendalam terkait ilmu pengetahuan dan proses belajar
dalam sudut pandang islam (permasalahan umat dan pemecahannya)

13
C. Kerangka Bahan Kajian dan Topik Pembelajaran Blok

Kode CP Umum Kode CP Khusus Bidang Topik Pembelajaran Bentuk Kegiatan Estimasi Waktu Jumlah
(KPT KG) LO Blok (LO) Ilmu (Kuliah Kegiatan SKS
pakar/FGD/Tutorial/
Skill Lab/Tugas
mandiri/Praktikum)
PP1 Menguasai LO. 1 Menguasai Etika dan Hukum kesehatan RI Kuliah 1 x 2 jam x 0.125
pengetahuan konsep dan Hukum Terkait Praktik Dokter Muh. Endrio Susilo., 0.0625
faktual prinsip dasar Kedokteran Gigi S.H., MCL
etik
tentang:
kedokteran
– Hukum terkait prinsip
kesehatan norma, etika,
– Kebijaka disiplin,
n lokal, hukum dan
regional, dasar Etika
dan hukum
kesehatan
global
terkait praktik
tentang dokter gigi
kesehatan serta
– Perkemba mengantisipasi
ngan ilmu kejadian tidak
pengetah diharapkan
uan dan atau nyaris
cidera dari sisi
teknologi hukum
kedoktera kesehatan
n gigi

14
Standar LO. 2 Menguasai Etika dan Proses Mediasi dan Kuliah 1 x 2 jam x 0.125
kompetensi Konsep dan Hukum Peradilan kasus kesehatan drg. Suryono., PhD 0.0625
dokter gigi Prinsip dasar Kedokteran
Proses Mediasi
dan Peradilan
Kasus
Kesehatan

LO.3 Menguasai Manajemen Kebijakan lokal, regional, Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
pengetahuan praktek dan global tentang kesehatan drg. Rr. Pipiet Okti K.,
faktual dokter gigi di bidang Kedokteran Gigi MPH
mengenai (Peraturan dan perizinan
kebijakan lokal, praktik dokter gigi)
regional, dan
global terkait
praktik dokter
gigi, termasuk
peraturan
perizinan
praktek dokter
gigi.
PP3 Menguasai LO.4 Menguasai Psikologi Manajemen Kunjungan 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
prinsip-prinsip: pengelolaan kesehatan (Treatment Delay
kunjungan Management)
– Psikologi (Treantment
Kesehata Kuliah
Delay
Management)
Sylvi Dewajani, S.Psi.,
n
pada praktek M.Sc., Ph.D
dokter gigi
secara mandiri
atau kelompok

15
Kode CP Umum Kode CP Khusus Blok Bidang Ilmu Topik Pembelajaran Bentuk Kegiatan (Kuliah Estimasi Waktu Jumlah
(KPT KG) LO (LO) pakar/FGD/Tutorial/Skill Kegiatan SKS
Lab/Tugas
mandiri/Praktikum)
PP 8 Menguasai teori LO.5 Mampu Ilmu Health Technology Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
aplikatif: mengkaji kesehatan Assessment drg. Iwan Dewanto,
Ilmu kesehatan implikasi gigi MMR.. PhD
pengembangan
gigi masyarakat
atau
masyarakat implementasi
ilmu
pengetahuan dan
teknologi yang
memperhatikan
dan menerapkan
nilai humaniora
sesuai dengan
keahliannya
berdasarkan
kaidah, tata cara
dan etika ilmiah
LO 6 Memahami Ilmu Building Networking pada Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,0625
prinsip dasar kesehatan pelayanan kesehatan drg. Iwan Dewanto,
pemeliharaan gigi (kerjasama lintas sektoral) MMR.. PhD
dan masyarakat
pengembangan
sistem jaringan
kerja dengan
kolega, sejawat
baik di dalam
maupun di luar
lembaganya,
dalam
pelaksanaan
program
kesehatan gigi

16
mulut
masyarakat.

LO.7 Menguasai Ilmu Puskesmas Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,0625


konsep dan kesehatan drg. Ranto Hadiyatmoko
prinsip dasar gigi
puskesmas, masyarakat
meliputi
akreditasi
puskesmas,
penanganan
limbah
puskesmas,
pelayanan UKP
dan UKM,
sistem pelaporan
RS, dan
Teknologi
Informasi
LO.8 Menguasai Ilmu Identifikasi perilaku .Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,0625
prinsip dasar kesehatan kesehatan individu, keluarga, Drg. Sri Utami, MPH.
identifikasi gigi dan masyarakat di bidang
perilaku masyarakat kesehatan gigi dan mulut
kesehatan
individu,
keluarga, dan
masyarakat di
bidang
kesehatan gigi
dan mulut

17
LO.9 Peningkatan Ilmu Peningkatan Motivasi Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625 0,0625
Motivasi kesehatan Perilaku Hidup Sehat Drg. Novitasari R.A.,
Perilaku Hidup gigi Individu, Keluarga dan MPH
Sehat Individu, masyarakat Masyarakat di Bidang
Keluarga dan Kesehatan Gigi dan Mulut
Masyarakat di
Bidang
Kesehatan Gigi
dan Mulut

Kode CP Umum Kode CP Khusus Bidang Topik Pembelajaran Bentuk Kegiatan (Kuliah Estimasi Waktu Jumlah
(KPT KG) LO Blok (LO) Ilmu pakar/FGD/Tutorial/Skill Kegiatan SKS
Lab/Tugas
mandiri/Praktikum)
PP7 Menguasai LO.10 Menerapkan Manajemen Kepemimpinan dalam Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625
teori dan prinsip prinsip Kesehatan organisasi kesehatan drg. Iwan Dewanto, 0,0625
aplikatif kepemimpinan MMR.. PhD
dalam
manajemen
manajemen
kesehatan dan kesehatan :
manajemen menerapkan
praktik dokter kerangka
gigi berfikir
sebagai
pemimpin
dalam
organisasi
kesehatan.

18
LO 11 Memahami Manajemen Tata laksana program Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625
dasar-dasar Kesehatan kesehatan 0,0625
perencanaan
program
kesgilut
komunitas

LO.12 Menguasai Manajemen Marketing dan Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625


konsep dan Kesehatan Etikolegal drg. Iwan Dewanto, 0,0625
prinsip dasar MMR.. PhD
marketing dan
etika
kedokteran
terkait prinsip
norma, etika,
disiplin dan
hukum
(SKDGI.
1.3.3) dan
Dasar Etika
dan hukum
kesehatan,
serta
mengantisipasi
kejadian tidak
diharapkan
atau nyaris
cidera dari sisi
etikolegal

19
LO.13 Menguasai Manajemen Manajemen Logistik Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625
pengelolaan Kesehatan Praktik Dokter Gigi drg. Iwan Dewanto, 0,0625
logistik praktik MMR.. PhD
kedokteran
gigi, mulai dari
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengendalian
efektifitas dan
efisiensi
penyimpanan
dan aliran
logistik,
pelayanan dan
informasi,
hingga ke titik
pemakaian
untuk
memenuhi
keperluan
praktik dokter
gigi

20
LO.14 Menguasai Manajemen Manajemen Pembiayaan Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625
pengelolaan Kesehatan (Manage Care) Praktik drg. Iwan Dewanto, 0,0625
pembiayaan Dokter Gigi MMR.. PhD
praktek dokter
gigi dan
penetapan
tarif, baik
praktik drg
secara mandiri
atau kelompok

LO15 Menguasai Manajemen Kuliah Panel : 1. Kuliah 1 X 2 jam X 0,0625


pengelolaan Kesehatan Manajemen praktek drg. Iwan Dewanto, 0,0625
praktik dan dokter gigi MMR.. PhD
lingkungan
kerja yang well
organized, up
to date, dan
sesuai kaidah
kaidah yang
berlaku, baik
praktik secara
mandiri atau
kelompok.

21
LO.16 Menguasai Manajemen Kuliah Panel : 2. 1 X 2 jam X 0,0625
prinsip dasar Kesehatan Manajemen Praktek 0,0625
pengelolaan Dokter Gigi untuk
special need care
praktik dan
lingkungan
kerjauntuk
special need
care yang
ergonomik
dengan
menerapkan
prinsip
manajemen
kesehatan
termasuk
keselamatan
kerja, kontrol
infeksi dan
konsep green
dentistry
secara mandiri
atau kelompok.

LO.17 Menguasai Manajemen Desain Tempat Praktek, Kuliah 1 X 2 jam X 0,125


pengelolaan Kesehatan Dental Ergonomik dan drg. Rr. Pipiet Okti K., 0,0625
praktik dan Pengelolaan Limbah MPH
lingkungan
kerja yang
ergonomik,

22
sesuai konsep
green dentistry
serta
penanganan
limbah praktik
secara mandiri
atau kelompok.

LO. Menguasai Manajemen Quality Assurance dan Kuliah : 1 X 2 jam X 0,125


18 konsep dan Kesehatan akreditasi dalam Dr. Quratul Aini., SKG., 0,0625
prinsip dasar Manajemen Rumah MMR
Sakit
Quality
Assurance dan
akreditasi
dalam
manajemen
Rumah sakit

LO.19 Menguasai Manajemen Risk Management dalam Kuliah : 1 X 2 jam X 0,125


konsep dan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dr.dr Arlina Dewi 0,0625
prinsip dasar .M.Kes.,AAK
Risk
Management
dalam
manajemen
Rumah sakit

23
LO.20 Menguasai Manajemen Keselamatan Pasien dan Kuliah 1 X 2 jam X 0,125
konsep dan Kesehatan K3 dalam pelayanan drg. Rr. Pipiet Okti K., 0,0625
prinsip dasar kesehatan MPH
keselamatan
Pasien dan K3,
meliputi jenis
jenis insiden
insiden
keselamatan
pasien dan cara
mengantisipasi
nya

LO.21 Menguasai Manajemen Penggunaan Teknologi Kuliah 1 X 2 jam X 0,125


prinsip dasar Kesehatan Informasi untuk Anggit Wirasto., ST., 0,0625
teknologi Kepentingan Pelayanan M.Eng
Kesehatan Masyarakat
informasi
untuk
mendukung
penyelenggara
an pelayanan
kesehatan yang
bermutu tinggi

LO.31 Menguasai Manajemen Penggunaan Sistem Kuliah 1 X 2 jam X 0,125


konsep Kesehatan Aplikasi dan SIM di Anggit Wirasto., ST., 0,0625
aplikasi secara bidang pelayanan M.Eng
kesgilut
umum tentang
penggunaan
dasar teknologi

24
dan
informatika
kedokteran
pada praktik
dokter gigi dan
Rumah Sakit

Islamic LO.38 Menguasai Islamic Permasalahan Umat dan Kuliah : 1 X 2 jam X 0,125
Revealed pengetahuan Revealed Pemecahannya Drg. M.Sulchan 0,0625
Knowledge tentang ilmu Knowledge Ardiansyah., Sp. Ort
(IRK) (IRK)
dan konsep
belajar dari
sudut pandang
dan prinsip
agama islam

KETRAMPILAN KHUSUS

LO 30 Mampu Manajemen SIM RSGM Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125


Kesehatan
menggunakan
sistem
informasi
kesehatan di
fasilitas
pelayanan
kesehatan
dengan tujuan

25
peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan gigi
KK 9 Mampu LO 31 Mampu IKGM-P Journal Reading Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
membuat melakukan
kajian secara telaah
mandiri artikel/jurnal
permasalahan ilmiah berbasis
di bidang KG bukti
pada pasien (Evidence
atau Based
masyarakat, Dentistry)
dan LO 32 Mampu IKGM-P Persiapan FST Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
mengusulkan bekerjasama
alternative dalam tim,
solusi yang pembagian
inovatif kerja, dan
dengan melakukan
pendekatan perencanaan
EBD yang bisa kegiatan secara
dipertanggungj berkelompok

26
awabkan LO 33 Mampu IKGM-P Persiapan FST Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
secara bekerjasama
akademik. dalam tim,
pembagian
kerja, dan
melaksanakan
kegiatan secara
berkelompok
sesuai dengan
kaidah dan
norma yang
berlaku
LO 34 Mampu Collaborative and Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
Competitive Learning I
bertanggung
(Privat Dental Practice
jawab atas vs Dental Clinic)
pencapaian
hasil kerja
kelompok dan
proses evaluasi
diri terhadap
kelompok
kerja

27
Mampu Collaborative and Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
Competitive Learning II
bertanggung
(Public Health Center vs
jawab atas Hospital)
pencapaian
hasil kerja
kelompok dan
proses evaluasi
diri terhadap
kelompok
kerja
KK10 Mampu LO 35 Mampu Manajemen Manajemen Praktek Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
mendemonstra kesehatan Dokter Gigi
mendemonstra
sikan dan praktik
sikan dokter gigi
pengelolaan
praktik dan pengelolaan
lingkungan praktik dan
kerja yang
lingkungan
ergonomik
dengan kerja yang
menerapkan ergonomik
prinsip
dengan
manajemen
kesehatan menerapkan
termasuk prinsip
keselamatan manajemen
kerja, kontrol

28
infeksi dan kesehatan
konsep green termasuk
dentistry secara
keselamatan
mandiri atau
kelompok. kerja, kontrol
infeksi dan
konsep green
dentistry
secara mandiri
atau kelompok
KK11 Mampu LO 36 Mampu Manajemen Manajemen puskesmas Skill Lab 1 X 2 jam X 0,0625 0,125
mendemonstra kesehatan dan rumah sakit
mendemonstra
sikan dan praktik
sikan dokter gigi
pengelolaan
puskesmas dan pengelolaan
rumah sakit puskesmas dan
dengan
rumah sakit
menerapkan
prinsip dengan
manajemen menerapkan
kesehatan
prinsip
termasuk
keselamatan manajemen
kerja, kontrol kesehatan
infeksi secara termasuk
mandiri atau
kelompok. keselamatan

29
kerja, kontrol
infeksi secara
mandiri atau
kelompok.

30
D. Pre-assesment
Proses pembelajaran dalam Blok wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai syarat dapat
mengikuti ujian akhir blok, ketentuan peserta ujian blok adalah memenuhi ketentuan
sbb:
a. Kehadiran Kuliah = 75%
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 75% karena sesuatu hal, tidak
diperkenankan mengikuti MCQ.
b. Kehadiran Tutorial = 75%
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% karena sesuatu hal, wajib
meminta ijin kepada penanggungjawab blok.
c. Kehadiran Skills Lab (FST) = 100%
Bagi mahasiswa yang tidak memenuhi kehadiran 100% karena sesuatu hal, wajib
meminta ijin kepada penanggungjawab blok, untuk kemudian mengurus proses inhal
pada penanggungjawab kegiatan (Skills lab/FST)
E. Fasilitas
Fasilitas pendukung pembelajaran di PSPDG FKIK UMY yang dapat dimanfaatkan
guna menempuh blok ini, terdiri dari :
1. Tiga (3) ruang kuliah minitheater yang masing-masing dilengkapi dengan 1
komputer akses internet, LCD projector, audio recorder, dan AC
2. Delapan (8) ruang tutorial untuk kegiatan small group discussion dengan
kapasitasa 12-15 mahasiswa, dimana diruang tutorial dilengkapi perlengkapan
audivisial, komputer, mini perpustakaan, loker dan AC
3. Dua (2) ruang skill lab
4. Dua (2) laboratorium (komputer)
5. Satu (1) ruang perpustakaan PBL bersama
6. Hot spot area di lingkungan UMY
F. Evaluasi
Penilaian hasil belajar digunakan penilaian formatif dan sumatif,. Penilaian firmatif
adalah penilaian harian menggunakan chek list kegiatan, laporan, kuis, dll, sedangkan
penilain sumatif menggunakan ujian tertulis (MCQ) dan ujian praktek (OSCE).

31
Nilai akhir blok akan diambil dari komponen pembelajaran yang ada dalam blok
dengan bobot penilan sbb :
40% hasil MCQ
30% tutorial (proses diskusi 50%, SOCA 30%, tugas mandiri 20%)
30% OSCE
Mahasiswa akan dinyatakan lulus blok Keterampilan belajar jika memenuhi evaluasi
nilai akhir sebagai berikut :
Skor minimal MCQ adalah 60
Skor minimal OSCE adalah 60
Skor minimal SOCA adalah 60
Bagi mahasiswa yang belum memenuhi skor minimal pada 3 komponen di atas
diwajibkan mengikuti ujian remediasi blok sesuai jadwal dari bagian akademik.

G. Sumber Belajar
1. Textbook
Azwar, A., 1996, Pengantar Admisitrasi Kesehatan, Binarupa Aksara.
Budiarto, E. dan Anggraeni, D., Pengantar Epidemiologi, EGC, Jakarta
Depkes R.I., 2003, Surveilans Epidemiologi Penyakit, Jakarta.
Gregg, M., Epidemiologi Lapangan, Edisi 3
Kasjono, H.S. dan Kristiawan, H.B., 2009, Intisari Epidemiologi, Mitra Cendikia
Press, Jogjakarta.

Rothman, K. and Greenland, S., 1998, Modern Epidemiology, Lippincott.


Teutsch, S.M. and Churchill, R.E., 2000, Principles and Practice of Public Health
Surveillance, Oxford University Press.
WHO, 2013, Oral Health Surveys: Basic Methods, Fifth Edition.
2. Pakar
a. drg. Iwan Dewanto, MM., PhD
b. Drg. M. Sulchan Ardiansyah, Sp.Ort.
c. Drg. Sri Utami, MPH
d. Drg. Rr. Pipiet Okti K., MPH.
e. Drg. Novitasari Ratna Astuti, MPH.
f. Muhammad Endrio Susilo, S.H., MCL

32
g. drg. Suryono., PhD
h. drg. Ranto Hadiyatmoko
i. drg. Alfini Octavia., Sp. KGA
j. Anggit Wirasto., ST., M.Eng
k. Sylvi Dewajani, S.Psi., M.Sc., Ph.D
l. Dr. Quratul Aini., SKG., MMR
m. Dr. dr. Arlina Dewi M.Kes., AAK
n. Dr. Nattira (Thamassat University)
o. Dr. drg. Armeliasari Widyarman., M.Kes (Universitas Trisakti)
p. Drg. Tri Wahyuni., MPH (Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19)

33
SUPLEMEN

PETUNJUK TUTORIAL
PETUNJUK SKILLS LAB
PETUNJUK PLENARY DISCUSSION

34
SOP TUTORIAL

1. Tutorial BLOK 17 dimulai pukul 09.30 – 11.30


2. 10 menit pertama dimulai dengan menghafal surat Al-Qur’an
3. Bagi mahasiswa yang tidak membawa tugas mandiri yang telah ditetapkan tidak
diperkenankan mengikuti kegiatan tutorial
4. Aturan kehadiran :
a. Hadir tepat waktu sesuai ketentuan
b. Keterlambatan < 15 menit tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan tutorial
c. Keterlambatan > 15 menit dengan alasan yang tidak ditoleransi, tetap harus mengikuti
tutorial tetapi tidak mendapatkan nilai kegiatan dari tutor.
d. Keterlambatan > 30 menit tidak diperkenankan mengikuti kegiatan tutorial.
e. Keterlambatan dapat ditoleransi jika dikarenakan alasan yang dapat diterima dan
mendapat ijin dari pj blok.
5. Aturan berpakaian :
a. Memakai pakaian yang sopan, tidak ketat, tidak menerawang dan tidak memakai pakaian
berbahan jeans.
b. Untuk mahasiswa perempuan memakai jilbab, memakai rok/ kulot/ celana kain yang
tidak ketat.
c. Untuk mahasiswa laki-laki tidak memakai kaos oblong.
d. Memakai sepatu
6. Minimal kehadiran 75%, sebagai syarat dapat mengikuti ujian CBT Blok.
7. Apabila ketidakhadiran > 25 % tanpa alasan yang ditoleransi maka harus mengulang kegiatan
tutorial pada tahun berikutnya.
8. Pengulangan kegiatan tutorial mengikuti aturan pengulangan Blok yang ditetapkan oleh
bagian akademik.
9. Ijin ketidakhadiran yang mendapat penggantian tugas, apabila ketidakhadiran disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut :
a. Sakit, dibuktikan dengan surat dokter
b. Berita duka dari keluarga inti
c. Mengalami kecelakaan/halangan di jalan ketika menuju tempat tutorial
d. Mewakili institusi dalam beberapa kegiatan, dibuktikan dengan surat keterangan dari
bagian akademik
e. Menjalani ibadah umroh
10. Mahasiswa wajib mematuhi aturan yang ada dan menjaga sopan satun dalam kegiatan
tutorial

35
PETUNJUK TEKNIS TUTORIAL

A. PENDAHULUAN
Kegiatan small group discussion (tutorial) dalam kurikulum tahap sarjana PSPDG
UMY menggunakan pendekatan pada dua metode pembelajaran yaitu Problem Based
Learning (PBL) dan Case Based Learning (CBL). Penggunaan dua metode ini dimaksudkan
untuk memberikan variasi pengalaman belajar kepada mahasiswa. Untuk pembelajaran di
tahun awal, kegiatan diskusi tutorial lebih banyak menggunakan pendekatan metode PBL.
Pada tahun ke tiga dan ke empat bentuk tutorial lebih banyak menggunakan metode CBL.
Problem-based Learning (PBL) menghadirkan suatu perubahan yang besar, luas
dan kompleks dalam praktek pendidikan khususnya dalam pendidikan profesional seperti
pendidikan kedokteran. Pembelajaran dalam PBL didasarkan pada empat prinsip modern
yang menjadi pengertian pembelajaran yaitu konstruktif, belajar mandiri, kolaboratif dan
pembelajaran kontekstual (Dolmans, et. al., 2005). Dalam pembelajaran PBL perkuliahan
bukanlah sumber utama dalam proses belajar mahasiswa. Untuk memacu diskusi dan self
directed learning, menstimulasi dan meningkatkan cara berfikir mahasiswa, digunakanlah
kasus /problem.
Penggunaan problem/kasus dalam PBL membuat pembelajaran dalam PBL
menjadi konstruktif dan kontekstual. Kasus merupakan titik awal dalam kegiatan
pembelajaran mahasiswa dalam pembelajaran berbasis masalah. Kasus digunakan untuk
menggambarkan fenomena tertentu yang menimbulkan suatu pertanyaan dan membutuhkan
suatu penjelasan. Isu pembelajaran yang muncul selanjutnya menjadi pemicu mahasiswa
dalam proses belajar mandiri (Dolmans 2005, Niemen, et. al., 2006).

36
B. PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
Dalam modul Basic Learning and Professionalism ini terdapat 4 skenario terdiri
dari 3 skenario dalam bahasa Indonesia untuk diskusi dengan pendekatan PBL (3X
pertemuan), dan 1 skenario dalam bahasa Inggris (1X pertemuan).
Mahasiswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari
sekitar 10 sampai 13 mahasiswa dan dibimbing oleh satu orang tutor sebagai fasilitator.
Dalam diskusi tutorial perlu ditunjuk satu orang sebagai ketua diskusi dan satu orang
sebagai sekretaris, di mana keduanya akan bertugas sebagai pemimpin diskusi. Ketua
diskusi dan sekretaris ditunjuk secara bergiliran untuk setiap skenarionya agar semua
mahasiswa mempunyai kesempatan berlatih sebagai pemimpin dalam diskusi. Oleh karena
itu perlu difahami dan dilaksanakan peran dan tugas masing-masing dalam tutorial sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
Sebelum diskusi dimulai tutor akan membuka diskusi dengan perkenalan antara
tutor dengan mahasiswa dan antara sesama mahasiswa. Setelah itu tutor menyampaikan
aturan dan tujuan pembelajaran secara singkat. Ketua diskusi dibantu sekretaris memimpin
diskusi dengan menggunakan 7 langkah atau seven jumps untuk mendiskusikan masalah
yang ada dalam skenario. Seven jumps meliputi:
2. mengklarifikasi istilah atau konsep.
3. menetapkan permasalahan.
4. menganalisis masalah.
5. menarik kesimpulan dari langkah 3.
6. menetapkan tujuan belajar.
7. mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)
8. mensintesis/menguji informasi baru.

37
DEFINISI
1. Mengklarifikasi Istilah atau Konsep
Istilah-istilah dalam skenario yang belum jelas atau menyebabkan timbulnya banyak
interpretasi perlu ditulis dan diklarifikasi lebih dulu dengan bantuan, kamus umum,
kamus kedokteran dan tutor.
2. Menetapkan Permasalahan
Masalah-masalah yang ada dalam skenario diidentifikasi dan dirumuskan dengan
jelas.
3. Menganalisis Masalah
Masalah-masalah yang sudah ditetapkan dianalisa dengan brainstorming. Pada langkah
ini setiap anggota kelompok dapat mengemukakan penjelasan tentative, mekanisme,
hubungan sebab akibat, dll tentang permasalahan.
4. Menarik Kesimpulan dari Langkah 3
Disimpulkan masalah-masalah yang sudah dianalisa pada langkah 3
5. Menetapkan Tujuan Belajar
Pengetahuan atau informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menjawab permasalahan
dirumuskan dan disusun sistematis sebagai tujuan belajar atau tujuan instruksional
khusus (TIK).
6. Mengumpulkan Informasi Tambahan (Belajar Mandiri)
Kebutuhan pengetahuan yang ditetapkan sebagai tujuan belajar untuk memecahkan
masalah dicari dalam bentuk belajar mandiri melalui akses informasi melalui internet,
jurnal, perpustakaan, kuliah dan konsultasi pakar.
7. Mensintesis / Menguji Informasi Baru
Mensintesis, mengevaluasi dan menguji informasi baru hasil belajar mandiri setiap
anggota kelompok.
Setiap skenario akan diselesaikan dalam satu minggu dengan dua kali pertemuan.
Langkah 1 s/d 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, langkah 6 dilakukan di antara
pertemuan pertama dan kedua. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Tutor yang bertugas sebagai fasilitator akan mengarahkan diskusi dan membantu
mahasiswa dalam cara memecahkan masalah tanpa harus memberikan penjelasan atau
kuliah mini.

38
Dalam diskusi tutorial, tujuan instruksional umum atau TIU dapat digunakan
sebagai pedoman untuk menentukan tujuan belajar. Ketua diskusi memimpin diskusi
dengan memberi kesempatan setiap anggota kelompok untuk dapat menyampaikan ide
dan pertanyaan, mengingatkan bila ada anggota kelompok yang mendominasi diskusi
serta memancing anggota kelompok yang pasif selama proses diskusi. Ketua dapat
mengakhiri brain storming bila dirasa sudah cukup dan memeriksa skretaris apakah
semua hal yang penting sudah ditulis. Ketua diskusi dibantu sekretaris yang bertugas
menulis hasil diskusi dalam white board atau flipchart.
Dalam diskusi tutorial perlu dimunculkan learning atmosphere disertai iklim
keterbukaan dan kebersamaan yang kuat. Mahasiswa bebas mengemukakan
pendapatnya tanpa khawatir apakah pendapatnya dianggap salah, remeh dan tidak
bermutu oleh teman yang lain, karena dalam tutorial yang lebih penting adalah
bagaimana mahasiswa berproses memecahkan masalah dan bukan kebenaran
pemecahan masalahnya.
Proses tutorial menuntut mahasiswa agar secara aktif dalam mencari informasi
atau belajar mandiri untuk memecahkan masalah. Belajar mandiri dapat dilakukan
dengan akses informasi baik melalui internet (journal ilmiah terbaru), perpustakaan
(text book & laporan penelitian), kuliah dan konsultasi pakar.

39
Bagan 1. Step 1-5 dari seven jumps tutorial PBL

Salah satu
Kelompok
mahasiswa
Tutor memilih ketua
membacakan
membuka dan sekretaris
kembali
diskusi skenario

STEP 3 STEP 2 STEP 1

Menganalisis Menetapkan Mengklarifikasi


Masalah Permasalahan Istilah atau Konsep

STEP 5
STEP 4
Menetapkan Tujuan
Menarik
Belajar
Kesimpulan dari
Langkah 3

40
Bagan 2. Step 7 dari seven jump

KETUA
memaparkan STEP 7
Tutor membuka tujuan belajar
mandiri dari Setiap mahasiswa
diskusi
pertemuan memaparkan hasil
terdahulu belajar mandiri dari
step 6

Tutor memberikan feed


back terkait hasil diskusi

41
CHECK LIST PENILAIAN TUTORIAL PBL

Komponen yang dinilai setiap pertemuan dalam tutorial PBL sebagai berikut.

No Komponen penilaian (1) (2) (3) (4)


PENGUASAAN MATERI
1 Persiapan materi
2 Kemampuan menyampaian pengetahuan yang sudah dimiliki (brainstorming)
atau menyampaikan informasi baru hasil self study sesuai EBD
3 Kemampuan berfikir kritis terhadap problem/case
4 Keaktifan individu dalam diskusi kelompok
KEMAMPUAN BEKERJASAMA DALAM GRUP
5 Kerjasama dalam grup (bertanggung jawab sesuai dengan peran masing-masing)
6 Kemampuan mendengar secara aktif/perhatian pada kegiatan diskusi
7 Membuat kesimpulan hasil analisis kasus
KEMAMPUAN TIAP INDIVIDU BERINTERAKSI DENGAN ORANG LAIN
8 Kemampuan sikap dan komunikasi
9 Perhatian penuh pada proses diskusi
10* Datang tepat waktu
TOTAL SKOR

Keterangan skor
4 : Very Good (selalu)
3 : Good (sering) Nilai = (total skor /skor max ) x 100
2 : Satisfactory (kadang kadang)
1 : Unsatisfactory (tidak pernah) =

Keterangan poin 10*


1 : terlambat < 15 menit
2 : terlambat < 10 menit
4 : tepat waktu

42
PROBLEM BASED LEARNING (2x pertemuan)

Skenario 1

Seorang dokter gigi baru ingin membuka tempat praktik pribadi pada masa pandemi. Dokter
gigi tersebut menerapkan ilmu yang telah ia peroleh selama kuliah, yaitu tentang tata cara perizinan
praktik drg, desain tempat praktik, sistem asisten dokter menggunakan pola fourhanded dentistry,
dan penentuan tarif. Setelah mendapatkan SDM yang sesuai, baik dari jumlah dan kompetensinya
maka segera diadakan rapat untuk marketing yang sesuai etika. Mengingat masih pada masa
pandemi covid 19, dokter gigi tersebut ingin membuka tempat praktik yang sesuai dengan pandemi
covid 19 dan mengimplementasikan teledentistry sebagai salah satu jenis layanannya.

43
PROBLEM BASED LEARNING (2x pertemuan)

Skenario 2

Seorang dokter gigi ditunjuk sebagai tenaga fungsional dan sekaligus tenaga struktural di
sebuah Rumah Sakit rujukan Covid 19 yaitu Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid 19. Dokter
gigi tersebut bertugas untuk mengelola Rumah sakit agar sesuai dengan tugas dan fungsinya
sebagai Rumah Sakit, baik tugas dan fungsi RS secara umum, dan juga sesuai dengan jenis Rumah
sakit yaitu rumah sakit lapangan dan rumah sakit khusus. Beberapa bulan yang lalu, saat insidensi
Covid 19 tinggi, angka BOR pada RS ini mencapai 95% dan NDR 78 ‰. Dokter gigi tersebut
harus memastikan bahwa RS tetap memenuhi standar pengelolaan limbah untuk rumah sakit
rujukan covid dan pelayanan RS pada masa adaptasi kebiasaan baru. Pada pelayanan kesehatan
gigi dan mulut, dokter gigi tersebut juga menerapkan sasaran keselamatan pasien dan risk
management.

44
PROBLEM BASED LEARNING (2x pertemuan)

Skenario 3

Sebuah puskesmas di kota Yogyakarta sedang melakukan persiapan akreditasi yang


merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan puskesmas. Salah satu dokumen yang
dibutuhkan adalah bukti bahwa puskesmas harus sudah melaksanakan kewajiban dan fungsi
utamanya sesuai peraturan yang berlaku. Layanan kesehatan puskesmas lebih mengutamakan
upaya preventif dan promotif dan mencakup UKM dan UKP harus dilakukan dengan kerja tim,
koordinasi kolaborasi lintas sektoral untuk mengkatkan, pemberdayaan masyarakat agar kesadaran
tentang kesehatan meningkat. Namun dengan adanya jaminan kesehatan masyarakat (JKN), maka
puskesmas juga harus memberikan pelayanan medis pratama sesuai peraturan yang berlaku sesuai
peraturan yang berlaku. Proses manajemen puskesmas harus dilakukan dari awal, dimulai dari
perencanaan program kesehatan wajib, penunjang, pengembangan sampai dengan evaluasi
implementasinya menggunakan indikator kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

45
Scenario Tutorial in English

Oral health is a key indicator of overall health, well-being and quality of life. Most oral
diseases and conditions share modifiable risk factors with the leading NCDs (cardiovascular
diseases, cancer, chronic respiratory diseases and diabetes). These risk factors include tobacco use,
alcohol consumption and unhealthy diets high in free sugars, all of which are increasing at the
global level. There is a proven relationship between oral and general health. It is reported, for
example, that diabetes mellitus is linked with the development and progression of periodontitis.
Moreover, there is a causal link between high sugars consumption and diabetes, obesity and dental
caries.
Most people in a district have low awareness to maintain oral health, and getting lower
during the pandemic covid 19, where most people pay more attention to protect themselves from
the spread of covid 19. An oral health survey in this distric show a high DMF’s score and poor
Oral Hygiene Index (OHI) which is associated with high prevalence of Diabetes Mellitus. Primary
health care would made a strategic plan to organize health care program and became a pilot project
from provincial health office to increase the awareness of oral health, decrease the DMF score,
and increase oral health index in this community. The pilot project is led by a dentist who work on
this primary health care and including prevention and promoting program for implementation. The
pilot project will support by non medical assistant and dental nurse as a teamwork.

46
PETUNJUK SKILLS LAB

Penyusun

Dr. drg. Rr. Pipiet Okti K., MPH

drg. Alfini Octavia., Sp.KGA

drg. Iwan Dewanto., MMR., PhD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021

47
PETUNJUK SKILLS LAB

Topik Skills Lab


Tabel 1. Rancangan Kegiatan Skills Lab
No Topik Tempat/durasi/ Kegiatan Tugas Target kegiatan
frekuensi
1 Sistem Informasi Online Pre test Pada saat skill Mahasiswa mampu
Management (IT Materi lab, mahasiswa memahami tentang
RSGM) Latihan/praktik membuat Sistem Informasi
langsung laporan tentang Manajemen RSGM
Postest fungsi SIM IT
RSGM
2 Manajemen Online Pre test Pada saat skills Mahasiswa mampu
Praktik Dokter Materi lab, mahasiswa mendemonstrasikan
Gigi Latihan/praktik mendemonstras pengelolaan praktik dan
langsung ikan lingkungan kerja yang
pengelolaan ergonomik dan sesuai
praktik sesuai dengan kebijakan
skenario. lokal/regional dengan
menerapkan prinsip
manajemen kesehatan
termasuk keselamatan
kerja, kontrol infeksi
dan konsep green
dentistry secara mandiri
atau kelompok.
3 Briefing FST Online Pemaparan teknis Pada saat skill Mahasiswa mampu
FST dan lab, Mampu bekerjasama dalam tim,
laporannya bekerjasama pembagian kerja, dan
dalam tim, melakukan perencanaan
pembagian kerja, kegiatan secara
dan melakukan berkelompok
perencanaan
kegiatan secara
berkelompok
4 Field Site Puskesmas, Melakukan Pada saat skill Mahasiswa mampu
Teaching (FST) Rumah Sakit observasi di lab, mahasiswa bekerjasama dalam tim,
Klinik gigi masing masing bekerjasama pembagian kerja, dan
Praktik dokter wahana FST dan dalam tim, melaksanakan kegiatan
gigi pribadi menyusun laporan pembagian secara berkelompok
(online) kerja, dan sesuai dengan kaidah
melaksanakan dan norma yang berlaku
kegiatan secara
berkelompok
sesuai dengan
kaidah dan

48
norma yang
berlaku
5 Collaborative and Online Pre test Pada saat skill Mahasiswa mampu
Competitive Presentasi hasil lab, mahasiswa bertanggung jawab atas
Learning I (Privat FST memaparkan/me pencapaian hasil kerja
Dental Practice Diskusi dan adu mempresentasik kelompok dan proses
vs Dental Clinic) argumentasi an hasil FST dan evaluasi diri terhadap
Postest dilanjutkan adu kelompok kerja
argumentasi
antar kelompok.
6 Collaborative and Online Pre test Pada saat skill Mahasiswa mampu
Competitive Presentasi hasil lab, mahasiswa bertanggung jawab atas
Learning II FST memaparkan/me pencapaian hasil kerja
(Public Health Diskusi dan adu mempresentasik kelompok dan proses
Center vs argumentasi an hasil FST dan evaluasi diri terhadap
Hospital) Postest dilanjutkan adu kelompok kerja
argumentasi
antar kelompok.
7 Komuikasi/KIE Online Pre test Pada saat skill Mahasiswa mampu
Materi lab, perwakilan melakukan komunikasi
Pos test mahasiswa persuasif sesuai
melakukan skenario/kasus
komunikasi
persuasif sesuai
skenario/kasus
8 Journal Reading Online Melakukan telaah Pada saat kill Mampu melakukan
jurnal lab, mahasiswa telaah artikel/jurnal
Berdiskusi melakukan ilmiah berbasis bukti
Presentasi telaah pada (Evidence Based
jurnal yang telah Dentistry)
dibagikan
sebelumnya,
kemudian
dipresentasikan.
9 Manajemen Online Pre test Pada saat skill Mahasiswa mampu
Puskesmas dan Materi lab, mahasiswa mendemonstrasikan
Rumah sakit Latihan/praktik melakukan role manajemen puskesmas
langsung/roleplay plat/bermain dan rumah sakit sesuai
peran sesuai dengan kebijakan
dengan skenario lokal/regional dengan
menerapkan prinsip
manajemen kesehatan
termasuk keselamatan
kerja, kontrol infeksi
secara mandiri atau
kelompok.

49
MATERI SKILLS LAB:

1. Sistem Informasi Management (IT RSGM)


a. Mahasiswa satu angkatan dibagi dalam 12 kelompok. Pelaksanaan Skill lab SIM (IT
RSGM) dilaksanakan 4 kali pertemuan. Masing masing mahasiswa dimohon untuk dapat
membawa laptop.

b. Mahasiswa berlatih mendiskusikan isi dari global setting pada sistem informasi
manajemen yang telah disediakan

c. Mahasiswa melihat rekap dari sistem informasi manajemen pada bagian statistik
pelaporan yang merupakan rekap dari pelayanan, perawatan dan macam penyakit

d. Mahasiswa mendiskusikan hasil dari rekap statistik pelaporan, yang selanjutnya dapat
mengambil kesimpulan gambaran tentang trend yang terjadi

e. Mahasiswa membuat perencanaan kegiatan yang harus dilakukan berdasarkan dari


kesimpulan trend yang terjadi pada data statistik pelaporan sistem informasi manajemen.
Kegiatan tersebut harus selalu di rencanakan berdasarkan dari interpretasi kegiatan yang
terekam dalam data base sistem informasi manajemen tersebut, sehingga merupakan
imlementasi dari data base sistem informasi manajemen.

f. Masing-masing kelompok mahasiswa menuliskan semua resume kegiatan tersebut pada


kertas, dikumpulkan pada instruktur dan akan diberi nilai (berdasarkan kesinambungan
antara laporan data base dan bentuk kegiatan ).

g. Masing-masing kelompok mahasiswa mengumpulkan satu resume

2. Manajemen praktek dokter gigi

3. Manajemen puskesmas dan RS

4. BRIEFING FST
Kegiatan briefing ini antara lain penjelasan terkait persiapan, teknis pelaksanaan,
tahap pembuatan laporan dan pengumpulan laporan survei sebagai nilai akhir dari kegiatan
FST. Mahasiswa akan dikumpulkan dalam satu ruangan, yaitu ruang SL AMC, dan akan
diberikan penjelasan dan pengarahan oleh PJ FST dan dokter gigi pembimbing FST.

50
5. Field Site Teaching (FST)
Kegiatan ini merupakan kegiatan survei di lapangan, yang merupakan Field Site
Teaching (FST), yaitu observasi di puskesmas, RS, Klinik gigi, dan prektik dokter gigi.
Mahasiswa dalam 1 kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, dan melakukan
observasi ke masing masing wahana FST tersebut. Pada saat observasi di wahana,
mahasiswa mempelajari tentang manajemen dan pengelolaan masing masing wahana.
Setelah itu, hasil FST disusun dalam bentuk laporan dan dipresentasikan di depan kelas.
Laporan tersebut dikumpulkan dalam bentuk hardfile maupun soft file, dengan di uploads
di sistem ELS FKIK UMY.
6. Collaborative and Competitive Learning I (Privat Dental Practice vs Dental Clinic)

Kegiatan ini merupakan presentasi hasil FST yang telah dilakukan sebelumnya.
Perwakilan dari wahana Privat Dental Practice vs Dental Clinic melakukan presentasi di
depan seluruh mahasiswa dan pembimbing, kemudian dilakukan diskusi dan adu
argumentasi tentang hasil FST.
7. Collaborative and Competitive Learning II (Public Health Center vs Hospital)
Kegiatan ini merupakan presentasi hasil FST yang telah dilakukan sebelumnya.
Perwakilan dari wahana Public Health Center vs Hospital melakukan presentasi di depan
seluruh mahasiswa dan pembimbing, kemudian dilakukan diskusi dan adu argumentasi
tentang hasil FST.
8. Journal Reading
Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk melakukan
telaah artikel/jurnal ilmiah berbasis bukti (Evidence Based Dentistry). Mahasiswa
mendownload jurnal yang telah sebelumnya diupload ke Els oleh penangung jawab Blok.
Mahasiswa berdiskusi secara kelompok di ruang tutorial dengan dibimbing oleh 1 orang
pembimbing per ruangan.

51
PLENNARY DISCUSSION
BLOK DENTAL PRACTICE
MANAGEMENT

A. PETUNJUK PELAKSANAAN:
1. Plennary discussion adalah kegiatan diskusi klasikal dengan topik yang diangkat adalah
topik yang menarik dan diharapkan dapat meningkatkan deep learning mahasiswa.
2. Kelompok penyaji dalam kegiatan ini adalah salah satu kelompok tutorial yang ditetapkan
sebagai penyusun makalah pembahasan skenario yang terbaik/kelompok yang ditunjuk
secara khusus. Kelompok penyanggah adalah kelompok tutorial lainnya.
3. Pemilihan kelompok penyaji berdasarkan hasil penyusunan makalah pembahasan
skenario. Pembahasan skenario sesuai dengan seven jumps dan diperbolehkan
menyusunnya dalam bahasa indonesia. Presentasi saat diskusi adalah langkah ke-7 dari
seven jumps.
4. Presentasi dilakukan dalam bahasa Inggris.
5. Setelah presentasi dilakukan diskusi/tanya jawab dengan bahasa Inggris.
6. Feedback dari para dosen pakar disampaikan setelah diskusi/tanya jawab.
7. Makalah pembahasan dikumpulkan melalui admin tutorial atau sesuai instruksi
penanggungjawab blok.
B. Tanggal Pelaksanaan :
Sabtu, 15 Januari Jam 09.30
C. PAKAR :
1. drg. Tritarayati, SH, MH. Kes
2. drg. Iwan Dewanto., MM., PHD
3. Pakar PPB

52

Anda mungkin juga menyukai