Elastomer
Sekelompok bahan cetak elastik menyerupai karet & sebagai tambahan gel hidrokoloid Berkembang setelah Perang Dunia II Ketika dikenakan stress, dapat mudah berubah bentuk & kembali ke dimensi semula
f/: membuat cetakan baik untuk jaringan keras maupun jaringan lunak.
bahan
cetak
3 tipe bahan cetak elastometrik berdasarkan sifat elastik & pengubahan dimensi pengerasan
yg
Secara kimiawi, ada 4 macam elastomer yang digunakan sebagai bahan cetak:
Polisulfide Condensation-polymerizing silicone Addition-polymerizing silicone polyether
f/: menggantikan struktur intraoral & extraoral dengan akurasi yg cukup yg digunakan u/ protesa (permanen&lepasan)
Setting terjadi kombinasi dari polimerisasi pemanjangan rantai & proses cross-linking kimiawi (condensation ataupun addition) Terdiri atas mol. / polimer besar yg diikat o/ sejumlah kecil ikatan
Ikatan silang mengikat rantai polimer yg melingkar pada titik tertentu u/ membentu kjalinan 3D GEL
Secara kimia ada 4 macam : 1. Polisulfida pertama (1950) 2. Silikon kendensasi (1955) 3. Silikon addisi (polyvinyl siloxanes) (1975) 4. Polieter (1965)
POLISULFIDA
Komponen utama bahan polysulfide adalah polimer polysulfide. Lead dioxide merupakan komponen yang memberikan polysulfide warna khas coklat. Reaksi dimulai pada awal pencampuran dan mencapai tingkat maksimum setelah spatulation selesai.
pengaruh
yang
Kondisi panas dan lembab akan mempercepat pengaturan (setting)bahan cetak polysulfide. Reaksi menghasilkan air sebagai produk sampingan.
Hilangnya molekul kecil dari bahan memiliki efek yang signifikan pada stabilitas dimensi dari cetakan.
Plasticizer (co:/ dibutylphthalate) untuk memberikan viskositas Sulfur, kira-kira 0 , 5% untuk mempercepat reaksi
-Mengandung : Lead dioxide Plasticizer dan filler yang sama pada Base Paste Oleic atau Stearic acid sebagai retarder untuk
mengontrol laju reaksi pengaturan.
N Y
Y N 3 (stiffness terkecil dari Elastomeric Impression
Materials lainnya)
SILIKON ADISI
SILIKON ADISI
Disebut juga polyvinyl siloxane atau vinyl polysiloxane. >< condensation silicone
Reaksi adisi polimer berakhiran kelompok vinil dan membuat jaringan (cross-linking) dengan kelompok hidrida yang diaktivasi oleh katalis garam platinum Proporsi yang tepat : vinil silikon & hidrid silikon & tdk ada kotoran = tdk ada produk sampingan
Reaksi sekunder : kelembaban hidrida residual dr polimer base gas hidrogen Gas hidrogen pinpoint voids pd model gips yang dihasilkannya. Pabrik seringkali menambahkan logam mulia ( platinum & paladium), u/ memakan gas hidrogen
Cara lain a/ menunggu 1 jam atau lebih sebelum mengecor cetakan (Penundaan ini tidak akan menyebabkan perubahan dimensional yang terdektesi secara klinis)
Kandungan pasta : - Pasta base : polimetil hidrogen siloxan & prepolimer siloxan lainnya. - Pasta katalis : divinil polidimetil siiloxan & prepolimer siloxan lainnya.
Jika pasta katalis berisi aktivator garam palatinum, maka base harus mengandung silikon hibrida. Retarder juga terkandung dalam pasta yang berisi katalis platinum. Kedua pasta mengandung filler. kekurangan : sifat hirofobik distorsi / kurangnya detail pada margin cetakan (mungkin karena kelembaban yg tdk terdeteksi ).
Surfaktan nonion dlm pasta u/ mengubah permukaan cetakan menjadi hidrofilik. Surfaktan ini bergerak ke arah permukaan bahan cetak dan menghadapkan bagian hidrofiliknya ke arah permukaan.
Fenomena ini menyebabkan bahan cetak lebih bisa membasahi jaringan lunak dan meningkatkan kemampuan gipsum untuk menangkap detail yang maksimum ketika dicor ke cetakan. Bahan cetak ini tetap masih membutuhkan lapangan kerja yang kering, tetapi bahan ini mencetak permukaan jaringan lunak lebih akurat.
Kontaminasi sulfur dan sarung tangan lateks natural menghambat pengerasan bahan cetak addition silicone. Beberapa sarung tangan vinil juga mempunyai efek yang sama karena stabilizer yang mengandung sulfur yang digunakan pada proses manufaktur. Menyentuh gigi dengan sarung tangan sebelum mencetak dapat menghambat pengerasan permukaan yang penting di sebelah gigi tersebut. Penghambatan polimerasi ini menghasilkan distorsi.
SILIKON KONDENSASI
Komponen dasar polidimetil siloxan yang berakhiran -hidroksil Pematangan bahan ini melibatkan reaksi tri- dan tetra- alkil silikat, umumnya tetraetil ortosilikat, dengan adanya stanous oktoat. Rata-rata rantai polimer berisi sekitar 1000 unit.
Pembentukan elastomer terjadi melalui cross linking antara terminal dr polimer silikon dgn alkil silikat u/ membentuk jaringan tiga dimensi.
Penguapan yang selanjutnya terjadi kemungkinan berperan pada kontraksi bahan yang mengeras.
Sediaan bahan ini terdiri dari pasta base & katalis cair lowviscosity (atau pasta katalis).
Bahan high-viscosity (putty) dikembangkan untuk mengatasi pengerutan polimerisasi dari bahan ini, putty ini mengandung banyak filler, sehingga polimer yang terkandung lebih sedikit dan akhirnya polimerisasi yang terjadi lebih sedikit pula.
Komposisi
Pasta dasar berisi:
Polimer silicon dengan terminal gugus hydroxyl Pengisi
Penting:
Pada kedua reaksi diatas, mengeluarkan bahan lain (by-products)
Reaksi pertama, menghasilkan alcohol : menyebabkan tidak stabil cetakan. Reaksi yang kedua, mengeluarkan hydrogen, menyebabkan permukaan gips batu (model) berlubang-lubang.
POLIETER
Pertama kali diperkenalkan di Jerman (akhir 1960). Mrpkan polimer berbahan dasar polieter yang dimatangkan melalui reaksi antara cincin aziridin pada akhir molekul polieter bercabang (gmbr 4, kiri). Rantai utama mungkin merupakan kopolimer dari etilen oksida dan tetrahirofuran. Cross-linking dan pengerasan disebabkan inisiator ester sulfonat aromatik, dengan R merupakan golongan alkil. Ini menghasilkan cross-linking melalui polimerasi kationik via kelompok akhiran imin (gambar4). Sediaan bahan cetak polieter : dalam bentuk 2 pasta. Pasta base berisi polimer polieter, silika koloidal sebagai filler, dan plasticizer (contoh : glikoeter atau platat). Pasta akselerator berisi alkilaromatik sebagai tambahan selain filler dan plasticizer.
Konsistensi Poliether pertama keluar adalah 1. encer/low 2. Sedang / medium 3. Kental / high Disediakan dalam bentuk pasta dasar dan pasta reactor
Unsur penyusun Pasta dasar (base paste) 1. An unsaturated polyether with imine end group 2. A plasticier 3. A filler Pasta reaktor berisi : 1. An aromatic sulphonate 2. A plasticier 3. A filler
Pengerasan (setting) Cross-linking dari group imine dengan polimerasi kation Manipulasi Sistem pengadukan : Ada 3 cara pengadukan u/ mencampur katalis dengan pasta dasar. 1. Pengadukan dengan tangan 2. Static automixing 3. Dynamic mechanical mixing
Pasta dikeluarkan dari tempatnya dengan panjang yang sama Pengadukan awal dilakukan dengan gerakan memutar Pengadukan akhir u/ menghasilkan adukan bebas dari udara yang terperangkap, dilakukan dengan melebarkan adukan Pengadukan harus diselesaikan dalam waktu 45 detik walaupun yang konsistensi encer lebih mudah diaduk dari yang konsistensi kental. Bila katalisnya berupa cairan, diteteskan tiap panjang yang ditentukan sesuai petunjuk dan indikasi pengadukan sama seperti system 2 pasta
Pengadukan silikon konsistensi dempul dengan tangan (hand mixing) dengan cara meremas remas kedua pasta dengan jari. Sendok khusus disiapkan oleh pabriknya untuk mengeluarkan dari tempatnya. Konsistensi dempul yang mempunyai katalis cairan pertama diaduk dengan spatula kemudian diselesaikan dengan tangan Sarung tangan karet dapat menghalangi pengerasan dari silikon addisi Pengadukan yang sangat populer untuk mengaduk katalis dan pasta dasar adalah dengan automixing system.
APLIKASI
Penggunaan utama bahan cetak elastomer : 1. Inlay : inlay adalah restorasi tidak langsung (pengisian) yang terdiri dari zat padat (seperti emas atau porselen ) dipasang ke rongga pada gigi dan disemen ke tempatnya
3. Gigi tiruan sebagian, bila terdapat undercut yang besar yang menyebabkan alginate sobek pada waktu mengeluarkan dari jaringan mulut.
4. Gigi tiruan lengkap (full denture) 5. Implan dental Karena harga bahan cetak elastomer mahal, bahkan ini jarang digunakan untuk percetakan yang membutuhkan jumlah banyak.
1. permukaan cetakan kasar dan tidak rata, penyebab : Dikeluarkan sebelum mengeras Perbandingan pasta dasar dan katalis tidak benar, dan tidak homogen Ada kotoran atau minyak di permukaan gigi Polimerisasi terlalu cepat. 2. Cetakan berlubang-lubang, disebabkan : Terlalu cepat berpolimerisasi, sehingga tidak dapat mengalir Terperangkap udara ketika mengaduk
3. Rongga-rongga tidak beraturan, disebabkan : Ada cairan atau sisa makanan pada permukaan gigi 4. Permukaan model kasar atau mengatur, disebabkan : Cetakan kurang bersih Kelebihan air pada permukaan cetakan Pembukaan model dari cetakan terlalu cepat Pengadukan gips yang kurang
5.
Distosi, disebabkan : Bahan cetak lepas dari sendok cetak Sendok cetak kurang kaku Pengisian tidak segera Pergerakan sendok cetak sebelum mengeras Pengeluaran cetakan dari mulut terlalu dini Cara pengeluaran cetakan yang salah Bahan cetak terlalu tebal