M. Rizky Alfarisy
04031181320005
Gebyar Denimadyasa
04031181320027
04031181320007
Mareny Triana
Diedi Melinda
04031181320029
04031181320015
Hardiyanti Suci
04031181320032
04031181320018
Tiara Safitri
04031181320022
04031181320023
04031281320001
material
putty
dan
Prosedur:
1. Evaluasi custom/stock tray pada mulut pasien untuk memastikan fit/tidaknya tray.
Modifikasi bila perlu.
2. Apllikasikan bahan adhesive pada sendok cetak (meluas sampai beberapa milimeter
ke permukaan eksternal tray). (A)
3. Isolasi gigi abutment dan tempatkan gingival displacement cord di sulkus.
4. Pada paper pad, keluarkan pasta base dan akselerator dengan jumlah/panjang yang
sama. (B,C)
Ketika memanipuasi polimer polysulfide, ambil katalis (cokelat) terlebih dahulu daripada
material base (putih), karena base menempel pada spatula dan membuat hampir tidak
mungkin untuk mencampurkan seluruh katalis.
5. Manipulasi kedua pasta sampai merata. Awalnya, spatula tetap dalam posisi vertikal
ketika manipulasi dilakukan, posisi ini berganti secara bertahap menjadi lebih
horizontal seiring dua pasta tercampur. Manipulasi dilanjutkan sampai 10 detik
berikutnya untuk memastikan material telah homogen. (D,E)
6. Isi syringe. Hal ini dapat dilakukan dengan memegang barrel secara vertikal,
menekannya ke material, dan gerakan angling dan sliding ke samping pada mixing
pad. Syringe juga dapat diisi dari ujung lainnya dengan mengambil mixing sheet,
membentuk corong dan memasukannya ke bagian belakang syringe. (F)
Bersamaan dengan langkah 5 sampai 9, perintahkan asisten untuk memanipulasi material
heavy-bodied dengan cara yang sama seperti light-bodied.(G,H,I)
7. Singkirkan displacement cord dan keringkan preparasi dengan kompresi udara secara
hati-hati.
8. Letakkan tip syringe sehingga menyentuh margin dan injeksikan material perlahan.
Tip harus diarahkan ke embrasure paling distal terlebih dahulu. Hal ini mencegah
material mengalir ke area preparasi dan menjebak gelembung udara. Tip digerakkan
mengikuti material daripada berpindah lebih dulu. Setelah seluruh margin dan
permukaan aksial tertutupi, material di-air-blown sehingga membentuk lapisan tipis.
Ini meningkatkan akurasi cetakan sebab light-bodied material memiliki shrinkage
polimerisasi yang lebih besar dibanding heavy-bodied. (J)
9. Injeksikan pula material ke area edentulous lainnya, lingual concavities gigi anterior
(yang penting untuk guidance) dan permukaan oklusal gigi anterior (yang penting
untuk mendapatkan artikulasi yang akurat). (Gambar K).
10. Letakkan tray yang telah terisi oleh heavy-bodied material. Tray harus dijaga untuk
tetap immobile ketika material mengalami polimerisasi (6-12 menit /tergantung jenis
material). Jika tidak, strain/regangan akan terbentuk pada elastomer, yang dapat
menyebabkan distorsi hasil cetakan. Rekomendasi pabrik untuk working time
maksimal dan setting time minimal harus diikuti.
Penundaan peletakan tray mengakibatkan distorsi cetakan. Begitu pula prematur
impression removal. (L)
Two stage impression (spaced/unspaced) / putty wash technique -> silikon kondensasi
Prosedur:
Bahan dan sendok cetak yang dipakai sama dengan teknik kombinasi
1. Evaluasi custom/stock tray pada mulut pasien untuk memastikan fit/tidaknya tray.
2.
3.
4.
5.
6.
7. Manipulasi material cetak light body, letakkan pada tray di area gigi (yang telah
diasah sebelumnya) dan letakan kembali pada mulut pasien
8. Tunggu sampai setting dan keluarkan dari mulut pasien kemudian dievaluasi.
Two stage spaced:
menghasilkan lebih sedikit void/rongga pada cetakan. Mengikuti petunjuk pabrik dan
bleeding the cartridge sebelum memasukan tip sangat penting untuk memastikan
kemungkinan residu material yang terpolimerisasi sebagian/parsial terbuang dari pembukaan
cartridge, yang dapat mencegah jumlah dari base dan katalis yang sama banyak saat
dikeluarkan. Material automix tidak tersedia untuk polimer polisulfide karena material
tersebut terlalu lengket untuk pencampuran yang tepat dengan cartridrige tip.
Machine mixing
Sebuah metode alternatif untuk meningkatkan mixing material cetak adalah dengan
menggunakan masin mixer. Sistem ini mudah digunakan dan menghasilkan cetakan yang
void-free.
Evaluasi
Hasil cetakan harus diperiksa akurasinya setelah dilepaskan dari mulut. Jika gelembung udara
atau void muncul di margin, cetakan harus dibuang. Material cetak yang utuh harus didapat di
setiap margin. Streaks pada material base atau katalis menunjukkan mixing yang tidak
adekuat dan menyebabkan cetakan tidak dapat digunakan. Jika telah didapat hasil yang
memuaskan, maka cetakan dapat didisinfeksi dan dicor untuk mendapatkan die dan definitive
cast.
ELASTOMER
Pengertian Bahan Cetak Elastomer
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak elastik yang menyerupai karet. Bahan
ini dikelompokkan sebagai karet sintetik. Elastomer adalah bahan cetak bersifat elastis yang
apabila digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap bersifat elastis dan fleksibel.
Bahan ini diklasifikasikan sebagai nonaqueous elastomeric impression material oleh
ANSI/ADA Spesification No.19. Biasanya digunakan untuk mencetak pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan, gigi tiruan immediat dan mahkota serta gigi tiruan cekat yang mana
diperlukan cetakan yang akurat pada detail gigi dan daerah gerong.
Reaksi kimia (pengerasan) bahan ini adalah reaksi polimerisasi yang terdiri atas
molekul atau polimer besar yang diikat oleh sejumlah kecil ikatan, yang disebut sebagai
reaksi polimerisasi. Bahan cetak ini menjadi pilihan dokter gigi karena tingkat keakuratannya
tinggi, stabilitas dimensi berbanding waktu dan memiliki kemampuan mencetak dengan
detail yang baik berbanding bahan cetak yang lain.
Klasifikasi Bahan Cetak elastomer
Berdasarkan reaksi kimia
1. Polysulfide
2. Silikon kondensasi (condensation polymerizing silicone)
3. Polyether
4. polyvinyl siloxane (addition polymerizing silicone)
Berdasarkan viskositas
1.
2.
3.
4.
1. POLYSULFIDE
Merupakan bahan cetak elastomer yang pertama kali diperkenalkan atau yang
biasa dikenal dengan Mercaptan atau Thiokol. Polysulfide merupakan suatu bahan
cetak elastic yang bersifat lunak seperti karet dan mengeras secara kimiawi. Tersedia
dalam bentuk tube dengan dua macam pasta, pasta dasar (base) dan pasta katalis
(akselerator). Pasta dasar mengandung mercaptan yang bewarna putih sedangkan
pasta katalis bewarna coklat atau keabuan.
Tiga jenis viskositas yang tersedia :
1. Light body
2. Medium body
3. Heavy body
Komposisi :
Terdiri dari dua pasta : pasta basis dan pasta katalis
1. Base pasta
(80-85%)
(16-18%)
Lead dioxide
(60-68%)
Dibutyl phthalate
(30-35%)
Sulfur
Air
(3%)
(2%)
Indikasi penggunaan
1. Complete denture
2. Removable fixed partial denture
3. Crown and bridge
Sifat umum material
1. Memiliki bau yang tidak menyenangkan (sulfur)
2. Manipulasi mudah dengan mixing time 45 detik.
3. Long setting time (12,5 menit) pasien merasa tidak nyaman
4. Detail pencetakan baik (akurat)
5. Stabilitas dimensi : memiliki sifat shringkage tinggi (0,45%) setelah setting,
deformasi permanen (3-5%). Tensile strength (4000gm/cm). flexible
6. Waktu penyimpan (shelf life) 2 tahun.
MANIPULASI BAHAN CETAK ELASTOMER POLYSULFIDE
2. SILICON
Bahan cetak Silicon adalah bahan cetak elastomer dengan bahan dasar siloksan yang
dalam pengerasannya dapat melalui reaksi kimia kondensasi dan adisi.
a.
Silicone kondensasi
Mempunyai tiga jenis viskositas yang tersedia light body, medium body, dan putty
Komposisi :
Color pigment
2. Accelerator
Ethyl alcohol
Indikasi penggunaan
Complete denture
Crown and bridge
Merk dagang
Speedex
Primasil
Sifat umum material
1. Memiliki bau dan rasa yang menyenangkan. Meskipun bukan material toxic apabila
terkena kontak lansung dapat menyebabkan reaksi alergi
2. Setting time = 8-9 menit, mixing time = 45 detik
3. Detail pencetakan baik (akurat)
4. Stabilitas dimensi ; sifat shrinkage material rendah (0,4-0,6%), deformasi permanen
rendah (1-3%),
5. tensile strength (3000gm/cm), cukup kaku dank eras dibandingkan polysulfide
Filler
Siloxane prepolymer
Pasta accelerator
Divinyl polysiloxane
Palladium
Retarder
Indikasi penggunaan
1. Crown and bridge
2. Bite registration
3. Denture
Merk dagang yang digunakan
Extruded (kerr)
Express (3m/espe)
Virtual (vivadent)
3. POLYETHER
Pertama kali diperkenalkan di jerman sekitar tahun 1960 akhir. Polyether memiliki
sifat mekanik dan stabilitas dimensi yang baik. Namun kerugiannya memiliki working
time yang singkat dan sangat kaku.
Mempunyai tiga jenis viskositas yang tersedia light body, medium body, dan heavy
body
Komposisi :
Terdiri dari 2 pasta ; basis dan katalis
Pasta basis :
Polyether polymer
Pasta accelerator
Indikasi penggunaan
Bite registration
Impregum F (premier)
Ramitec
Polyjel (dentsply)
Sifat
Polisulfida
Pengadukan
Setting
(menit)
Mudah
time 12,5
Polieter
Silicon
Silicon adisi
Mudah
kondensasi
Mudah
Mudah
8,3
8-9
5-9
Shrinkage
Tinggi
Rendah
tinggi
Sangat rendah
Sangat rendah
sedang
rendah
dilepaskan
Tear strength
Sedang
Sedang
Sedang
(3000gm/cm)
(3000gm/cm)
(3000gm/cm)
Sedang-tinggi
(kekuatan (4000gm/cm)
robekan)
viskositas
Sedang-tinggi
Sangat rendah
Rendah
Sangat rendah
Reproduksi
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
Sangat baik
detail
Pengisian
Bisa,
bisa
bisa
berulang
kedua
tidak
Penundaan
akurat
30
menit 1 minggu
1 jam
1 minggu
waktu
sampai
cetakan bisa
pengisian
beberapa jam
Working time 45
30
45
45
(detik)
Kemampuan
Tinggi
Tinggi
Sangat tinggi
elastisitas
Sedang
saat
di lepas
Tabel 1 : perbedaan masing masing sifat material
REFERENSI
1. Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4 th ed.
Louis: Mosby Inc 2006. Hlm: 452-456