Anda di halaman 1dari 19

PROSTODONSIA 2

TEKNIK PENCETAKAN DOUBLE IMPRESSION

Dosen Pembimbing: drg. Sri Wahyuningsih Rais, M.Kes, Sp.Pros

Disusun Oleh :

Aulia Pratiwi M. Rizky Alfarisy 04031181320023


04031181320005 Delyana Fitria Dewi
Gebyar Denimadyasa 04031181320027
04031181320007 Mareny Triana
Diedi Melinda 04031181320029
04031181320015 Hardiyanti Suci
Elsa Novia Yantari 04031181320032
04031181320018 Nor Laily Ramadhani 04031281320001
Tiara Safitri
04031181320022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SRIWIJAYA PALEMBANG
2016
TEKNIK PENCETAKAN DOUBLE IMPRESSION

Teknik pencetakan dengan material elastomer dapat dibedakan menjadi:


1. SINGLE MIX TECHNIQUE
One step/one phase – monophase
2. DOUBLE MIX TECHNIQUE  Double Impression
o One stage impression technique: material light bodied dan heavy bodied digunakan
bersamaan
o Two stage unspaced : putty digunakan lebih dahulu, setelah setting dilapisi
dengan lapisan wash
o Two stage spaced : seperti two stage unspaced, kecuali ruang/space
dibuat untuk material wash. Ruang ini dibuat dengan:
o Penggunaan polythene spacer sebelum mencetak dengan material putty

o Mencetak dengan putty sebelum preparasi gigi


o Gouging/mencongkel/membuat cekungan pada material putty dan
menyediakan ruang untuk material wash

Teknik kombinasi heavy body-light body (one stage impression) -> polisulfide
Prosedur:
1. Evaluasi custom/stock tray pada mulut pasien untuk memastikan fit/tidaknya tray.
Modifikasi bila perlu.
2. Apllikasikan bahan adhesive pada sendok cetak (meluas sampai beberapa milimeter
ke permukaan eksternal tray). (A)
3. Isolasi gigi abutment dan tempatkan gingival displacement cord di sulkus.
4. Pada paper pad, keluarkan pasta base dan akselerator dengan jumlah/panjang yang
sama. (B,C)
Ketika memanipuasi polimer polysulfide, ambil katalis (cokelat) terlebih dahulu daripada
material base (putih), karena base menempel pada spatula dan membuat hampir tidak
mungkin untuk mencampurkan seluruh katalis.
5. Manipulasi kedua pasta sampai merata. Awalnya, spatula tetap dalam posisi
vertikal ketika manipulasi dilakukan, posisi ini berganti secara bertahap menjadi lebih
horizontal seiring dua pasta tercampur. Manipulasi dilanjutkan sampai 10 detik
berikutnya untuk memastikan material telah homogen. (D,E)
6. Isi syringe. Hal ini dapat dilakukan dengan memegang barrel secara vertikal,
menekannya ke material, dan gerakan angling dan sliding ke samping pada mixing
pad. Syringe juga dapat diisi dari ujung lainnya dengan mengambil mixing sheet,
membentuk corong dan memasukannya ke bagian belakang syringe. (F)
Bersamaan dengan langkah 5 sampai 9, perintahkan asisten untuk memanipulasi material
heavy-bodied dengan cara yang sama seperti light-bodied.(G,H,I)
7. Singkirkan displacement cord dan keringkan preparasi dengan kompresi udara secara
hati-hati.
8. Letakkan tip syringe sehingga menyentuh margin dan injeksikan material perlahan.
Tip harus diarahkan ke embrasure paling distal terlebih dahulu. Hal ini mencegah
material mengalir ke area preparasi dan menjebak gelembung udara. Tip digerakkan
mengikuti material daripada berpindah lebih dulu. Setelah seluruh margin dan
permukaan aksial tertutupi, material di-air-blown sehingga membentuk lapisan tipis.
Ini meningkatkan akurasi cetakan sebab light-bodied material memiliki shrinkage
polimerisasi yang lebih besar dibanding heavy-bodied. (J)
9. Injeksikan pula material ke area edentulous lainnya, lingual concavities gigi anterior
(yang penting untuk guidance) dan permukaan oklusal gigi anterior (yang penting
untuk mendapatkan artikulasi yang akurat). (Gambar K).
10. Letakkan tray yang telah terisi oleh heavy-bodied material. Tray harus dijaga untuk
tetap immobile ketika material mengalami polimerisasi (6-12 menit /tergantung jenis
material). Jika tidak, strain/regangan akan terbentuk pada elastomer, yang dapat
menyebabkan distorsi hasil cetakan. Rekomendasi pabrik untuk working time
maksimal dan setting time minimal harus diikuti.
Penundaan peletakan tray mengakibatkan distorsi cetakan. Begitu pula prematur
impression removal. (L)
A B

F
E

Fl& 14-27
Elastomcrk i"11l'l'S:don..-n:tkll'IJ(poly,:ulfide potymeri A. Adtd,,c ~ tod'le tra:,.~ &x ls~ kw~ 8. H,e;r
bodied tr.,y m11!crl.:11 C. l.lf1it-bodled $frll'IJ:C~L 0.. The bfO'M1a.ta1ystis F*:bd upInt. t. 1l'c l&f"(-b:lditd (white)~
15 tfiorout1ily ip;m,1.:ited. r, lmpn=ion -win,ce bdr!g bded.
Two stage impression (spaced/unspaced) / putty wash technique -> silikon kondensasi
Prosedur:
Bahan dan sendok cetak yang dipakai sama dengan teknik kombinasi
1. Evaluasi custom/stock tray pada mulut pasien untuk memastikan fit/tidaknya tray.
Modifikasi bila perlu.
2. Apllikasikan bahan adhesive pada sendok cetak
3. Campurkan material putty sampai homogen, kemudian letakkan pada sendok cetak
4. Cetakkan pada mulut pasien
5. Setelah setting, keluarkan dari mulut pasien
6. Kurangi material pada cetakan bagian gigi yang dipreparasi (hilangkan juga
undercut). Catatan: hilangkan langkah ini pada teknik two stage unspaced.

7. Manipulasi material cetak light body, letakkan pada tray di area gigi (yang telah
diasah sebelumnya) dan letakan kembali pada mulut pasien
8. Tunggu sampai setting dan keluarkan dari mulut pasien kemudian dievaluasi.

Two stage spaced:

Two stage unspaced:


Teknik single-mix -> polieter, silikon adisi
Langkah yang sama seperti kombinasi heavy-bodied light-bodied dilakukan untuk
teknik single-mix; namun hanya satu mix digunakan untuk mengisi syringe dan tray. Hampir
seluruh material single mix cenderung menghasilkan viskositas yang sedikit lebih tinggi
dengan working time yang sedikit lebih singkat.
Prosedur:
1. Siapkan bahan: material yang digunakan yaitu regular atau medium body, sendok
cetak yang dipakai adalah custom tray
2. Aplikasikan bahan adhesive pada sendok cetak
3. Aduk bahan cetak (base dan katalis), kemudian letakkan pada sendok cetak
4. Posisikan pada mulut pasien, tunggu sampai setting
5. Setelah setting, keluarkan dari mulut pasien

Teknik mengaduk material cetak:


o Manual / hand mixing
o Automix
o Machine mixing

Manual
Pengadukan dengan tangan menggunakan spatula.

Automix
Kebanyakan pabrik menawarkan material cetak dalam prepackage cartridges dengan
disposable mixing tip attached. Cartridge dimasukkan ke dalam caulking gun (alat), dan
material base dan katalis keluar dari mixing tip, dimana mixing/pencampuran terjadi seiring
perjalanan material ke ujung tube. Material (yang telah homogen) dapat ditempatkan ke gigi
yang dipreparasi secara langsung dan sendok cetak. Salah satu kelebihan sistem ini yaitu
eliminasi manipulasi menggunakan tangan pada pad; eliminasi variabel ini terbukti
menghasilkan lebih sedikit void/rongga pada cetakan. Mengikuti petunjuk pabrik dan
bleeding the cartridge sebelum memasukan tip sangat penting untuk memastikan
kemungkinan residu material yang terpolimerisasi sebagian/parsial terbuang dari pembukaan
cartridge, yang dapat mencegah jumlah dari base dan katalis yang sama banyak saat
dikeluarkan. Material automix tidak tersedia untuk polimer polisulfide karena material
tersebut terlalu lengket untuk pencampuran yang tepat dengan cartridrige tip.

Machine mixing
Sebuah metode alternatif untuk meningkatkan mixing material cetak adalah dengan
menggunakan masin mixer. Sistem ini mudah digunakan dan menghasilkan cetakan yang
void-free.

Evaluasi
Hasil cetakan harus diperiksa akurasinya setelah dilepaskan dari mulut. Jika gelembung udara
atau void muncul di margin, cetakan harus dibuang. Material cetak yang utuh harus didapat di
setiap margin. Streaks pada material base atau katalis menunjukkan mixing yang tidak
adekuat dan menyebabkan cetakan tidak dapat digunakan. Jika telah didapat hasil yang
memuaskan, maka cetakan dapat didisinfeksi dan dicor untuk mendapatkan die dan definitive
cast.

BAHAN UNTUK PENCETAKAN


ELASTOMER
Pengertian Bahan Cetak Elastomer
Bahan cetak elastomer merupakan bahan cetak elastik yang menyerupai karet. Bahan
ini dikelompokkan sebagai karet sintetik. Elastomer adalah bahan cetak bersifat elastis yang
apabila digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap bersifat elastis dan fleksibel.
Bahan ini diklasifikasikan sebagai nonaqueous elastomeric impression material oleh
ANSI/ADA Spesification No.19. Biasanya digunakan untuk mencetak pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan, gigi tiruan immediat dan mahkota serta gigi tiruan cekat yang mana
diperlukan cetakan yang akurat pada detail gigi dan daerah gerong.
Reaksi kimia (pengerasan) bahan ini adalah reaksi polimerisasi yang terdiri atas
molekul atau polimer besar yang diikat oleh sejumlah kecil ikatan, yang disebut sebagai
reaksi polimerisasi. Bahan cetak ini menjadi pilihan dokter gigi karena tingkat keakuratannya
tinggi, stabilitas dimensi berbanding waktu dan memiliki kemampuan mencetak dengan
detail yang baik berbanding bahan cetak yang lain.
Klasifikasi Bahan Cetak elastomer
Berdasarkan reaksi kimia
1. Polysulfide

2. Silikon kondensasi (condensation polymerizing silicone)

3. Polyether

4. polyvinyl siloxane (addition polymerizing silicone)

Berdasarkan viskositas
1. light body (syringe consistency)

2. medium body (regular body)

3. heavy body (tray consistency)

4. very heavy (putty consistency)

1. POLYSULFIDE

Merupakan bahan cetak elastomer yang pertama kali diperkenalkan atau yang
biasa dikenal dengan Mercaptan atau Thiokol. Polysulfide merupakan suatu bahan
cetak elastic yang bersifat lunak seperti karet dan mengeras secara kimiawi. Tersedia
dalam bentuk tube dengan dua macam pasta, pasta dasar (base) dan pasta katalis
(akselerator). Pasta dasar mengandung mercaptan yang bewarna putih sedangkan
pasta katalis bewarna coklat atau keabuan.
Tiga jenis viskositas yang tersedia :
1. Light body

2. Medium body

3. Heavy body

Komposisi :
Terdiri dari dua pasta : pasta basis dan pasta katalis
1. Base pasta

 Liquid polysulfide polymer (80-85%)

 Bahan pengisi (inert filler) 

titanium dioxide, zink sulfat, copper, carbonate atau silica (16-18%)

2. Katalis pasta ( accelerator )

 Lead dioxide (60-68%)

 Dibutyl phthalate (30-35%)

 Sulfur (3%)

 Substansi lain seperti magnesium (2%)

stearate (retarder) dan deodorant


By product yang dihasilkan selama polimerisasi
 Air

Nama merk dagang :


1. Permlastic (Kerr)

2. Coe-flex

3. Omni flex
Indikasi penggunaan
1. Complet e denture

2. Removable fixed parti al denture

3. Crown and bridge

Si fat umum mat eri al


1. Memili ki bau yangti dak menyenangkan( sulfur)

i i i ti ti
2. Manipulas mudah dengan m x ng me 45 de k.
tti ti t) i ti
3. Long se ng me (12,5 meni  pas en merasa dak nyaman
t il t i t)
4. De a pence akan ba k (akura
t lit i : ili i t ti t l tti
5. S abi as dimens mem ki s fa shringkage nggi (0,45%) se e ah se
i r il t /
ng, deformas pe manen (3-5%). Tens e s rength (4000gm cm). flexible

i ( lf li ) t
6. Waktu peny mpan she fe 2 ahun.
I
MANIPULAS BAHAN CETAK ELASTOMER POLYSULFIDE

2. SILICON
t ili l t l t r r il
Bahan ce ak S con ada ah bahan ce ak e as ome dengan bahan dasa s oksan
l r t l l i i i i i.
yang da am penge asannya dapa me a u reaks kim a kondensas dan adis
ili i
a. S cone kondensas
i ti j it t i li t , , t
i i :Mempunya ga enis viskos as yang ersed a gh body medium body dan put y
Kompos s
Terdiri dari pasta atau pasta dan liquid
1. Base

 Polydimethil siloxan dengan terminal aktif hidroksil

 Bahan pengisi (filler) colloidal silica (35-75%) tergantung viskositas

 Color pigment

2. Accelerator

 Orthoethyl silicate  cross linking agent

 Stannous octoate  catalyst

By product yang dihasilkan selama proses polimerisasi


 Ethyl alcohol

Indikasi penggunaan
 Complete denture

 Crown and bridge

Merk dagang
 Speedex

 Primasil

Sifat umum material


1. Memiliki bau dan rasa yang menyenangkan. Meskipun bukan material toxic apabila
terkena kontak lansung dapat menyebabkan reaksi alergi

2. Setting time = 8-9 menit, mixing time = 45 detik

3. Detail pencetakan baik (akurat)

4. Stabilitas dimensi ; sifat shrinkage material rendah (0,4-0,6%), deformasi permanen


rendah (1-3%),

5. tensile strength (3000gm/cm), cukup kaku dank eras dibandingkan polysulfide


6. waktu penyimpanan lebih cepat dibanding polysulfide dipengaruihi sifat dari
orthoethyl silicate.

b. Polyvinyl Siloxane/ addition silicone

Mempunyai empat jenis viskositas yang tersedia light body, medium body, heavy
body dan putty
Komposisi :
Terdiri dari 2 pasta ; basis dan katalis
 Pasta basis :

 Polymethyl hydrogen siloxane

 Filler

 Siloxane prepolymer

 Pasta accelerator

 Divinyl polysiloxane

 Platinum salt  catalyst

 Palladium

 Retarder

Indikasi penggunaan
1. Crown and bridge

2. Bite registration

3. Denture

Merk dagang yang digunakan


 Extruded (kerr)

 Express (3m/espe)
 Aquasil (dentsply

 Genie (sultan chemist)

 Virtual (vivadent)

Sifat umum material


1. Memiliki bau yang menyenangkan

2. Menimbulkan reaksi alergi bila kontak langsung dengan kulit

3. Detail pencetakan baik (akurat)

4. Setting time = 5-9 menit, mixing time = 45 detik

5. Stabilitas dimensi : sifat shrinkage rendah (0,24%), deformasi permanen (1-2%)

6. Flexible

7. Tensil strength (3000gm/cm)

8. Waktu penyimpanan 1-2 tahun

3. POLYETHER

Pertama kali diperkenalkan di jerman sekitar tahun 1960 akhir. Polyether memiliki
sifat mekanik dan stabilitas dimensi yang baik. Namun kerugiannya memiliki working
time yang singkat dan sangat kaku.
Mempunyai tiga jenis viskositas yang tersedia light body, medium body, dan
heavy
body
Komposisi :
Terdiri dari 2 pasta ; basis dan katalis
 Pasta basis :

 Polyether polymer

 Filler  colloidal silica

 Glycolether atau phthalate  plasticizer


 Pasta

 Aromatic sulfonate ester  cross linking agent

 Colloidal silica  filler

 Glycolether atau phthalate  plasticizer

Indikasi penggunaan
 Crown and bridge

 Bite registration

Merk dagang yang digunakan


 Impregum F (premier)

 Ramitec

 Polyjel (dentsply)

Sifat umum material


1. Memiliki bau yang menyenangkan

2. Detail pencetakan baik (akurat)

3. Setting time = 8,3 menit, mixing time = 30 detik

9. Stabilitas dimensi : sifat shrinkage rendah (0,24%), deformasi permanen (1-2%)

10. Memiliki sifat kekauan ( flexiblitas 3%)

11. Tensil strength (3000gm/cm)

12. Waktu penyimpanan bisa lebih dari 2 tahun

Sifat Polisulfida Polieter Silicon Silicon adisi


kondensasi
Pengadukan Mudah Mudah Mudah Mudah
Setting time 12,5 8,3 8-9 5-9
(menit)
Shrinkage Tinggi Rendah tinggi Sangat rendah
Fleksiblity saat tinggi Sangat rendah sedang rendah
dilepaskan
Tear strength Sedang-tinggi Sedang Sedang Sedang
(kekuatan (4000gm/cm) (3000gm/cm) (3000gm/cm) (3000gm/cm)
robekan)
viskositas Sedang-tinggi Sangat rendah Rendah Sangat rendah
Reproduksi Sangat baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik
detail
Pengisian Bisa, cetakan bisa bisa bisa
berulang kedua tidak
akurat
Penundaan 30 menit 1 minggu 1 jam 1 minggu
waktu sampai
pengisian beberapa jam
Working time 45 30 45 45
(detik)
Kemampuan Sedang Tinggi Tinggi Sangat tinggi
elastisitas saat
di lepas

Tabel 1 : perbedaan masing – masing sifat material

REFERENSI
1. Rosentiel SF, Land MF, Fujimoto J. Contemporary Fixed Prosthodontics. 4 th ed.
Louis: Mosby Inc 2006. Hlm: 452-456

Anda mungkin juga menyukai