Anda di halaman 1dari 17

Putty-Wash

Impression Technique
Disusun Oleh:
Ahmad Zuhdan 160112190070
Almira Putri Miladiani 160112190097
Eva Istikomah Kusuma Wardani 160112190088
Indah Widya Panoramawati 160112190068
Nada Qisthina Malik 160112190083
Nadhira Fathir Rahmaningrum 160112190084
Rahmi Wastri 160112190096

Dosen Pembimbing:
Dr. Rasmi Rikmasari, drg., Sp.Pros (K)
NIP. 19640222 199001 2 001
Pendahuluan
Putty-Wash Impression Technique → teknik mencetak dengan
material elastomer light body dan heavy body atau dikenal
dengan teknik double impression.
Teknik pencetakan putty-wash merupakan teknik pencetakan
menggunakan sendok cetak siap pakai (stock tray).

Pencetakan dengan teknik putty-wash ini dapat dilakukan


dengan cara:
● One step/ Single mix putty-wash impression
● Two step/Double mix putty wash impression
Kelebihan Kekurangan

1. Tidak memerlukan waktu 1. Lebih banyak bahan cetak


dan biaya untuk membuat yang diperlukan
sendok cetak pribadi 2. Sendok cetak harus
2. Sendok cetak logam kuat disterilisasi terlebih dahulu
dan tidak rentan distorsi 3. Ketebalan bahan cetak tidak
merata
1. One stage Putty-Wash Impression
● One stage atau one step putty wash impression (Simultaneous
technique / sqash technique / twin mix technique)
● Dalam teknik ini, putty dan wash dicetak secara bersamaan
● Bahan light body diaplikasikan menggunakan syringe ke area gigi
yang di preparasi, sementara bahan putty dimasukkan dalam stock
tray lalu dimasukkan ke dalam mulut
Teknik Manipulasi One stage Putty-Wash Impression
One stage Putty-Wash Impression
Keuntungan Kekurangan
● Mengurangi ● Kurangnya kontrol yang absolut untuk sebagian besar wash
waktu kerja material
pencetakan ● Sulit untuk mengontrol ketebalan wash material
● Dengan mencampur putty dan bahan yang ada di dalam
syringe secara bersamaan, pengaturan distorsi putty
termasuk dalam semua distorsi cetakan
● Kemungkinan margin dapat terduplikasi dalam media putty
● Kecenderungan gelembung udara untuk terbentuk dan
tersumbat dalam cetakan yang sudah setting
2. (Two stage) Putty-Wash Relief Channel Technique
Tahapan ini dilakukan dengan membentuk jarak atau chanel yang
digunakan tengan memotong cetakan putty dengan pisau bedah
atau dengan bur bundar.
● membuat cetakan putty pra-operasi secara intraoral.
● Pada daerah yang akan di preparasi, bahan cetakan dihilangkan
atau channels di preparasi dengan instrumen pemotong.
● Cetakan dilapisi dengan material “low viscosity’
Teknik cetak ini sangat direkomendasikan untuk menangkap margin
preparasi subgingiva
(Two Stage) Putty-Wash Relief Channel Technique
3. (Two stage) Putty-Wash Relief Channel Technique

Keuntungan Kekurangan
● Cetakan dari ● Bahan ‘wash’ terbatas pada area yang dilakukan

bahan wash pembebasan/pemotongan

baik ● Jika seluruh area dilkukan ‘wash’, dapat menyebabkan

‘hydraulic displacement’ dari cetakan putty dan memberikan


pencetakan yang lebih kecil
(Two stage) Putty-Wash 2 mm Spacer Technique

● Pencetakan putty wash two step terdapat kemungkinan terjadi ekspansi


karena polimerisasi berlebihan sehingga model menjadi lebih kecil
● Spacer berfungsi untuk menahan efek dari polimerisasi dan kontraksi pada
putty
● Bahan yang digunakan untuk spacer: wax, cellophane strip, foil, coping
metal, dan polyethylene sheet
(Two stage) Putty-Wash 2 mm Spacer Technique
Kelebihan Kekurangan
● Meningkatkan akurasi dimensi pada cetakan ● Arah membuka cetakan yang
(coping metal) tidak bisa dikendalikan
● Cacat permukaan pada teknik yang sehingga terjadi defleksi saat
menggunakan spacer lebih sedikit dibandingkan membuka cetakan
tanpa spacer
● Ketebalan 2 mm mampu menahan adanya
kontraksi dari bahan cetak ke dinding sendok
cetak (coping metal)
4. Modified One Step Putty-Wash Technique
Gunakan gips diagnostik asli atau gips yang diambil dari
1 cetakan restorasi sementara diagnostik untuk membuat spacer
yang dibentuk secara vakum.
Tempatkan gips dan lembaran etil vinil asetat bening lembut ( 5 x 5 inch )
setebal 0,08 inci pada single-chambered vacuum-forming machine .
2 Panaskan sampai terjadi pengurangan 0,5 inci, lalu vakum dari spacer
pada gips.

Jangan menyisakan occlusal stops karena akan mengganggu pelepasan


spacer dari dempul. Potong spacer dengan gunting dan pisau panas untuk
3 menutupi kira-kira 2 sampai 3 mm marginal gingiva pada permukaan
bukal dan lingual gigi.
Selesaikan prosedur essential gingival
4 displacement pada gigi yang dipreparasi.

Tempatkan spacer yang dibentuk vakum


5 secara intraoral dan cek stabilitas.
Buat cetakan yang dipindahkan dari spacer dengan bahan
6 cetak putty viskositas tinggi pada sendok cetak

Sebelum bahan cetak putty dipolimerisasi => keluarkan cetakan


7 dari mulut pasien & lepaskan perlahan spacer dari bahan putty
Secara bersamaan masukan bahan cetak polivinil siloksan pada
8 sendok cetak putty wash untuk membuat cetakan definitif
Daftar Pustaka
Kumar, N., Sumanth, Kumar, K., Shetty, G. Impression Technique in Fixed Prosthodontics - A
Review. International Journal of Scientific Research. 2019: 8 (3)
Levartovsky, S., Zalis, M., Pilo, R., Harel, N., Ganor, Y., and Brosh, T. The Effect of One-Step vs.
TwoStep Impression Techniques on Long-Term Accuracy and Dimensional Stability when the
Finish Line is within the Gingival Sulcular Area. Journal of Prosthodontics. 2013: 23 (2): 124-33.
Chee, W. W. L., & Donovan, T. E. (1992). Polyvinyl siloxane impression materials: A review of
properties and techniques. The Journal of Prosthetic Dentistry, 68(5), 728–732.
doi:10.1016/0022-3913(92)90192-d
Wu, A. Y.-J., & Donovan, T. E. (2007). A modified one-step putty-wash impression technique. The
Journal of Prosthetic Dentistry, 98(3), 245–246. doi:10.1016/s0022-3913(07)60063-8

Anda mungkin juga menyukai