Anda di halaman 1dari 6

RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

NILAI TTD
KETERANGAN
NO KEGIATAN YANG DINILAI DOSEN
0 1 2 3
1. Penguasaan Kognitif (Responsi) 0 1 2 3 0 = mahasiswa tidak siap dengan
 Pemilihan bahan sementasi yang ideal harus landasan teoritis
memiliki beberapa sifat yang diantaranya sebagai 1 = mahasiswa dapat
berikut: menjelaskan 25% dari
1. Memiliki working time yang panjang. landasan teoritis
2. Melekat baik dengan struktur gigi dan logam cor. 2 = mahasiswa dapat
3. Memberikan seal yang baik. menjelaskan 50% dari
4. Tidak meracuni jaringan pulpa. landasan teoritis
5. Memiliki kekuatan yang adekuat. 3 = mahasiswa dapat
6. Memiliki sifat kompresibel untuk menjadi lapisan menjelaskan landasan teoritis
tipis. secara lengkap dan jelas
7. Memiliki viskositas dan kelarutan yang rendah.
Tanggal:
8. Memiliki sifat working dan setting yang baik.
 Berikut beberapa pilihan bahan sementasi yang dapat
digunakan:
1. Semen Zinc Fosfat
 Indikasi: Dianjurkan di berbagai kasus klinis
(dianjurkan pada kasus restorasi permanen dan
long-term temporary).
 Sediaan: Bubuk (Zinc oxide, magnesium oxide)
dan cairan (Phosphoric acid dan air 28-38%).
Perbandingan 1.4 g : 0.5 mL.
 Kelebihan: Kekuatan tekan yang adekuat, sifat
mekanis baik, dan kelarutan terbatas.
 Kekurangan: Memiliki kecendrungan mengiritasi
pulpa karena pH awal rendah, setting time lambat.
2. Semen Zinc Oxide Eugenol
 Indikasi: Untuk sementasi restorasi sementara,
untuk sementasi retentif seperti casting pada satu
gigi dan three-unit gigi tiruan cekat sebagian,
untuk gigi yang sensitive menerima bahan
restorasi.
 Sediaan: Bubuk (Zinc oxide dengan akselerator
seperti zinc acetate) dan cairan (glacial acetic
acid dan air dalam jumlah yang sedikit).
 Kelebihan: Memiliki biokompatibilitas yang baik,
kekuatan tekan meningkat, dapat digunakan
dalam lingkungan yang lembab, mengiritasi pulpa
paling sedikit/minim.
 Untuk manipulasi dilakukan dengan glass slab
dengan spatula stainless steel.
3. Semen Zinc Silikofosfat
 Semen zinc silikofosfat tipe I dapat digunakan
sebegai luting cement.
 Sediaan: Bubuk (Silica, alumina, fluoride,
calcium salts) dan cairan (Phosphoric acid, air,
dan buffer salts)
 Untuk manipulasinya dilakukan pada paper pad
dengan spatila plastic. Stainless steel spatula
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

dapat menyebebabkan terkikisnya partikel silika


dalam semen.
 Kelebihan: Kekuatan tekan baik, memiliki sifat
anti-kariogenik karena memiliki sifat pelepasan
ion fluoride.
 Kekurangan: Memiliki pH asam yang tinggi
sehingga dapat mengiritasi pulpa.
4. Semen Zinc Polikarboksilat
 Indikasi: Penggunaannya dapat digunakan untuk
gigi yang sensitive terhadap bahan restorasi.
 Sediaan: Bubuk (Zinc oxide, magnesium oxide,
bismuth & alumunium oxide, stannic oxide,
fluoride) dan cairan (Poliacrylic acid,
unsaturated carboxyl acids).
 Kelebihan: Bahan sementasi yang ideal,
menghasilkan adesi yang baik terhadap struktur
gigi, kekuatan tekat baik, memiliki anti-
kariogenik, reaksi terhadap pulpa sangat minim,
post-operative sensitivity juga minim.
 Kekurangan: Memiliki tekstur yang tebal dan
memungkinkan tidak akan mengalir dengan baik,
setting time singkat sehingga mempersulit proses
pengerjaan.
 Untuk manipulasi lebih baik digunakan pada
glass slab. Cairan tidak boleh dituangkan terlebih
dahulu karena dapat menguap lebih cepat,
pencampuran bubuk dengan cairan dalam waktu
30 detik. Untuk menambahkan setting time dapat
menggunakan glass slab yang didinginkan.
5. Glass Ionomer Cement
 Digunakan GIC tipe I
 Indikasi: Dapat digunakan pada kasus dengan
aktivitas karies yang tinggi, sementasi post and
core, luting long span bridges.
 Sediaan: Bubuk (Acid-soluble calcium-fluoro-
alumino-silicate glass dengan silika alumina yang
tinggi, calcium fluoride, sodium fluoride,
alumunium phosphate, lanthanum/strontium/zinc
oxide sebagai radioopasitas) dan cairan (air,
polyacrilic acid, dan tartaric acid). Dengan
perbandingan 1 scoop powder : 2 tetes cairan.
 Kelebihan: Adesi terhadap struktur gigi, memiliki
sifat antikariogenik, biokompatibilitas yang baik
(mengiritasi pulpa sangat minim), dan kekuatan
tekan yang baik.
 Kekurangan: Dapat menyebabkan initial
sensitivity ketika proses sementasi.
 Manipulasi dilakukan ketika bubuk dan cairan
bersatu pada mixing pad dalan waktu 20-30 detik.
6. Semen Resin
 Indikasi: Untuk sementasi laminate veneers,
restorasi ceramic, Maryland bridge
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

 Komposisi: resin microfilled BisGMA dengan


viskositas rendah.
 Kelebihan: tidak larut dengan cairan oral, adhesi
mekanis dengan struktur gigi, warna estetik,
kekuatan yang baik, penggunaan mudah
 Kekurangan: tidak bersifat kariostatik, resin
pada sulcus dapat menyebabkan masalah
periodontal, rawan terjadi marginal leakage
 Manipulasi: gigi dibersihkan dan dietsa dengan
asam fosforik selama 30 detik, aplikasikan
bonding agent pada daerah yang dietsa,
tempatkan resin pada restorasi dan gigi,
insersikan, tunggu hingga setting
2. Infection control 0 3 0 = lingkungan kerja kotor
Lingkungan kerja dan dental unit dalam keadaan bersih 3 = lingkungan kerja bersih
dan peralatan steril. Tanggal :
3. Universal precaution 0 = Tidak mempersiapkan peralatan
1. Scrub 1 = Mempersiapkan 1-5 item saja
2. Cuci tangan/hand sanitizer 2 = Mempersiapakan 5-7 item saja
3. Masker/respirator 3 = Mempersiapkan semua item (lengkap)
4. Sarung tangan dalam 1
5. Baju hazmat/gaun sekali pakai dan face
shields/googles
6. Sarung tangan 2
7. Sepatu boots/shoe cover/penutup sepatu
4. Mengucapkan salam, senyum, dan sapa 0 3 0 = Tidak melakukan
3 = melakukan
Tanggal :
6. Ketersediaan rekam medik pasien sebelum melakukan 0 3 0 = Tidak ada rekam medik
pemeriksaan (RSGM Unpad) 3 = rekam medik tersedia
Status Pasak PFM Prostodonsia Tanggal :
8. Ketersediaan/kelengkapan alat dan bahan: 0 1 2 3
a. Alat dasar
1. Baki
2. Kaca Mulut
3. Sonde 0 = Tidak mempersiapkan
4. Pinset peralatan
5. Eskavator 1 = Mempersiapkan 1-5 item saja
b. Bahan- bahan Dasar 2 = Mempersiapakan 5-10 item
1. Cotton pellet saja
2. Cotton roll 3 = Mempersiapkan semua item
3. Kassa (lengkap)
4. Tampon
5. Tisu
6. Alkohol
7. Sabun cuci tangan
8. Handschoen Tanggal :
9. Masker
10. Polibib pasien
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

10. Kelengkapan alat dan bahan insersi mahkota: 0 1 2 3


1. Handpiec,mikromotor 0 = Tidak melakukan anamnesis
2. Prophylaxis cup 1 = Melakukan 1-2 item saja
3. Pumice 2 = Melakukkan 3-4 item saja
4. semen 3 = Melakukan semua item
5. suction (lengkap)
6. glass lab Tanggal :
7. semen spatula dan paper pad
8. articulating paper
9. instrument plastic
10. Dental floss
12. Tahapan-tahapan sementasi dan insersi mahkota : 0 1 2 3
(Rosenstiel, 2016; Nallaswamy, 2017)
1. Bersihkan gigi yang telah dipreparasi dari interim
luting agent dengan rubber cup dan pumis,
selanjutnya bilas dan keringkan permukaan gigi
dengan air dan air water syringe. Aplikasikan
cavity varnish pada struktur gigi yang akan
disementasi semen non-adhesive, seperti zinc
phosphate atau glass ionomer.
2. Poles kembali permukaan fitting surface dengan
airborne particle abrasion, lalu bersihkan restorasi
tersebut dengan alcohol untuk menghilangkan sisa
bahan poles sebelum diinsersikan untuk
meningkatkan retensi pada restorasi cor.
3. Isolasi daerah kerja menggunakan cotton roll dan 0 = Tidak melakukan
siapkan suction. pemeriksaan
4. Manipulasi semen sampai konsistensi homogen. 1 = Melakukan hanya 1 item saja
5. Pastikan permukaan gigi kering, selanjutnya 3 = Melakukan semua item
aplikasikan semen luting kedalam permukaan (lengkap)
internal restorasi mahkota.
6. Insersikan restorasi mahkota dengan gentle dan
berikan gerakan sisi ke sisi secara dinamis ke arah
seat. Pemberian beban secara langsung ke arah
seat tanpa diberi gerakan sisi ke sisi akan
menyebabkan incomplete seat. Sedangkan,
pemberian gaya yang berlebihan dapat
menyebabkan fraktur.
7. Setelah mahkota pasak diinsersikan, periksa
margin restorasi dan pastikan sudah tepat.
8. Buang kelebihan semen dengan sonde dan dental
floss untuk membuang kelebihan pada bagian
interproximal.
9. Periksa oklusi menggunakan articulating paper.
10. Instruksikan pasien untuk mengunyah dengan hati Tanggal :
– hati selama 1 – 2 hari.
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

14. Pemberian KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) 0 3 0 = tidak melakukan KIE
Instruksi post sementasi (Nallaswamy, 2017) 3 = melakukan pemberian KIE
1. Instruksikan pasien untuk melatih fungsi oral
dan jelaskan akan terjadi rasa tidak nyaman Tanggal :
pada awal penggunaan mahkota pasak.
2. Instruksikan pasien untuk menghindari
menggigit makanan atau benda yang keras
pada daerah restorasi mahkota pasak
3. Menjaga kebersihan rongga mulut dengan
memberikan perhatian khusus pada daerah
interdental gigi yang direstorasi mahkota
pasak menggunakan dental floss atau sikat
interdental.
4. Pasta gigi dengan desensitasi atau obat kumur
dapat digunakan apabila terjadi sensitivitas
pada gigi
5. Kontrol periodic
6. Menghubungi operator apabila ada nyeri yang
menyertai
16. Pengisian kelengkapan informasi pada rekam medis 0 3 0 = tidak mengisi dengan lengkap
pasien 3 = mengisi dengan lengkap
Tanggal :
17. Infection control 0 3 0 = lingkungan kerja kotor
Lingkungan kerja dan dental unit dalam keadaan bersih 3 = lingkungan kerja bersih
kembali Tanggal :
TOTAL NILAI dari total 48 poin, 80% = 38.4 poin
..........................
Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan, maka mahasiswa
Kompeten Tidak Kompeten
dinyatakan:
Koordinator Klinik Departemen Prostodonti
Nama Tanda Tangan
Koordinator Klinik Departemen
NIP.
Prostodonti :

Referensi :

Martanto, P., 1982. Teori dan praktek ilmu mahkota dan jembatan. Bandung: Alumni 40–41.
Rosenstiel, S.F., Land, M.F., 2016. Contemporary Fixed Prosthodontics. Elsevier Health Sciences.
Shillingburg, Herbert T. Shillingburg. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics, 4th Edition.
Quintessence.
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

JENIS PEKERJAAN: INSERSI DAN PENYESUAIAN


Identitas Pasien Identitas Mahasiswa / Operator
Nama Pasien Nama Gina Aulia S. / Bianca Saphira
No. Rekam Medik NPM 160112190064 / 160112190066
Usia Pria / Wanita No. Kasus
Tanggal Mulai Tanggal Selesai

NallaswamyD.Textbook of Prosthodontics. 2nded.India : JaypeeBrother Medical. 2017

Anda mungkin juga menyukai