NILAI TTD
KETERANGAN
NO KEGIATAN YANG DINILAI DOSEN
0 1 2 3
1. Penguasaan Kognitif (Responsi) 0 1 2 3 0 = mahasiswa tidak siap dengan
Pemilihan bahan sementasi yang ideal harus landasan teoritis
memiliki beberapa sifat yang diantaranya sebagai 1 = mahasiswa dapat
berikut: menjelaskan 25% dari
1. Memiliki working time yang panjang. landasan teoritis
2. Melekat baik dengan struktur gigi dan logam cor. 2 = mahasiswa dapat
3. Memberikan seal yang baik. menjelaskan 50% dari
4. Tidak meracuni jaringan pulpa. landasan teoritis
5. Memiliki kekuatan yang adekuat. 3 = mahasiswa dapat
6. Memiliki sifat kompresibel untuk menjadi lapisan menjelaskan landasan teoritis
tipis. secara lengkap dan jelas
7. Memiliki viskositas dan kelarutan yang rendah.
Tanggal:
8. Memiliki sifat working dan setting yang baik.
Berikut beberapa pilihan bahan sementasi yang dapat
digunakan:
1. Semen Zinc Fosfat
Indikasi: Dianjurkan di berbagai kasus klinis
(dianjurkan pada kasus restorasi permanen dan
long-term temporary).
Sediaan: Bubuk (Zinc oxide, magnesium oxide)
dan cairan (Phosphoric acid dan air 28-38%).
Perbandingan 1.4 g : 0.5 mL.
Kelebihan: Kekuatan tekan yang adekuat, sifat
mekanis baik, dan kelarutan terbatas.
Kekurangan: Memiliki kecendrungan mengiritasi
pulpa karena pH awal rendah, setting time lambat.
2. Semen Zinc Oxide Eugenol
Indikasi: Untuk sementasi restorasi sementara,
untuk sementasi retentif seperti casting pada satu
gigi dan three-unit gigi tiruan cekat sebagian,
untuk gigi yang sensitive menerima bahan
restorasi.
Sediaan: Bubuk (Zinc oxide dengan akselerator
seperti zinc acetate) dan cairan (glacial acetic
acid dan air dalam jumlah yang sedikit).
Kelebihan: Memiliki biokompatibilitas yang baik,
kekuatan tekan meningkat, dapat digunakan
dalam lingkungan yang lembab, mengiritasi pulpa
paling sedikit/minim.
Untuk manipulasi dilakukan dengan glass slab
dengan spatula stainless steel.
3. Semen Zinc Silikofosfat
Semen zinc silikofosfat tipe I dapat digunakan
sebegai luting cement.
Sediaan: Bubuk (Silica, alumina, fluoride,
calcium salts) dan cairan (Phosphoric acid, air,
dan buffer salts)
Untuk manipulasinya dilakukan pada paper pad
dengan spatila plastic. Stainless steel spatula
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
14. Pemberian KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) 0 3 0 = tidak melakukan KIE
Instruksi post sementasi (Nallaswamy, 2017) 3 = melakukan pemberian KIE
1. Instruksikan pasien untuk melatih fungsi oral
dan jelaskan akan terjadi rasa tidak nyaman Tanggal :
pada awal penggunaan mahkota pasak.
2. Instruksikan pasien untuk menghindari
menggigit makanan atau benda yang keras
pada daerah restorasi mahkota pasak
3. Menjaga kebersihan rongga mulut dengan
memberikan perhatian khusus pada daerah
interdental gigi yang direstorasi mahkota
pasak menggunakan dental floss atau sikat
interdental.
4. Pasta gigi dengan desensitasi atau obat kumur
dapat digunakan apabila terjadi sensitivitas
pada gigi
5. Kontrol periodic
6. Menghubungi operator apabila ada nyeri yang
menyertai
16. Pengisian kelengkapan informasi pada rekam medis 0 3 0 = tidak mengisi dengan lengkap
pasien 3 = mengisi dengan lengkap
Tanggal :
17. Infection control 0 3 0 = lingkungan kerja kotor
Lingkungan kerja dan dental unit dalam keadaan bersih 3 = lingkungan kerja bersih
kembali Tanggal :
TOTAL NILAI dari total 48 poin, 80% = 38.4 poin
..........................
Berdasarkan pengamatan dan penilaian yang telah dilakukan, maka mahasiswa
Kompeten Tidak Kompeten
dinyatakan:
Koordinator Klinik Departemen Prostodonti
Nama Tanda Tangan
Koordinator Klinik Departemen
NIP.
Prostodonti :
Referensi :
Martanto, P., 1982. Teori dan praktek ilmu mahkota dan jembatan. Bandung: Alumni 40–41.
Rosenstiel, S.F., Land, M.F., 2016. Contemporary Fixed Prosthodontics. Elsevier Health Sciences.
Shillingburg, Herbert T. Shillingburg. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics, 4th Edition.
Quintessence.
RUBRIK PRAKTIK KLINIK MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN