1. Alginat
Alginat (ALG) adalah sekelompok polisakarida anionik yang berasal dari dinding sel
ganggang coklat, termasuk Macrocystis pyrifera, Laminaria hyperborea, Ascophyllum
nodosum, dan beberapa strain bakteri (Azotobacter, Pseudomonas). Alginat adalah
polisakarida yang memiliki biokompatibilitas yang sangat baik dengan jaringan. Alginat
biasanya digunakan ketika keakuratannya tidak begitu penting.1
Alginat dapat dengan mudah dibentuk menjadi beragam struktur semi padat atau padat
dalam kondisi ringan karena kemampuannya yang unik untuk transisi sol/ gel. Oleh
karena itu, alginat umumnya digunakan sebagai zat penambah viskositas, pengental, dan
penstabil suspensi dan emulsi dalam industri.2
Alginat merupakan material yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi. alginat
digunakan untuk membuat cetakan pada gigi tiruan sebagian lepasan dengan clasp,
cetakan awal untuk gigi tiruan lengkap, ortodontik dan studi model. Akan tetapi, alginat
ini kurang cukup akurat untuk cetakan gigi tiruan sebagian cekat (fixed partial denture)3
Alginat memiliki beberapa jenis sediaan. Bentuk yang paling populer adalah bentuk
bubuk alginat ditambah air. Bentuk lain dari alginat adalah bentuk pasta alginat. Pasta
alginat ini memiliki beberapa tipe berdasarkan viskositas, yakni viskositas tinggi (tray
viscosity) dan viskositas rendah (syringe viscosity). Sediaan pasta lebih akurat dan waktu
gelasi lebih cepat dibanding sediaan bubuk.4
Komposisi Alginat:5
Sodium alginate (12%-15%) dan Calcium sulfate dihydrate (8%-12%) sebagai reaktan.
Sodium phosphate (2%) sebagai retarder
Reinforcing filler, seperti diatomaceous earth (70%), mengontrol kekakuan dari set gel
Potassium sulfate atau zinc alkali fluoride (10%), memberikan permukaan yang baik pada
gypsum die
Pewarna dan perasa estetika
Kelebihan Alginat:6,7,8
Kekurangan Alginat:9,10
Mudah koyak jika terdapat undercut pada model.
Memiliki dimensional yang relatif kurang stabil.
Karena hidrofilik, rentan terkontaminasi kelembaban.
Hasil cetak kurang akurat jika dibandingkan dengan elastomer.
Sebagian besar dalam sediaan air ditambah bubuk, sehingga terkadang ketika
manipulasi, penggunaan alginate agak merepotkan praktisi dental.
Stabilitas dimensi yang buruk untuk pekerjaan yang rumit
Diperlukan ketebalan minimum 3 mm, yang sulit dicapai di area tipis di antara
gigi.
Berantakan saat mengaplikasikan
Porositas pada permukaan model yang dituangkan
REFERENSI
Agar adalah sejenis polisakarida yang diperoleh dari rumput laut. Ini adalah hidrokoloid
reversibel yang dihasilkan melalui transisi sol-gel dibawah pengaruh suhu, sehingga
memiliki sifat thermogelling yang luar biasa. Agar memberikan akurasi tinggi yang
membuatnya efektif untuk digunakan pada crown dan bridge (prostodontik cekat). selain
itu, karena sifatnya yang thermoreversible agar ini dapat digunakan beberapa kali. Karena
hidrofilisitas pada agar, pengeringan gigi tidak diwajibkan, dan agar ini dapat digunakan
dalam keadaan basah.1
KOMPOSISI AGAR3
agar 12-15%, agen pembentuk gel
boraks 0,2%, meningkatkan kekuatan
kalium sulfat 1-2%, memberikan permukaan yang baik pada model
alkyl benzoat 1%, pengawet
pewarna dan perasa
air 85%, keseimbangan formulasi
Fillers – Hard waxes dimana mampu meningkatkan strength
Plasticizer – e.g. glycerine and thymol
Kelebihan Agar:4,5
Hidrofilik.
Tingkat akurasi tinggi.
Dapat digunakan kembali.
Tidak beracun.
Tidak menyebabkan stain.
Tidak berbau
Memiliki toleransi yang baik terhadap pasien
Kemampuan untuk mencetak daerah undercut dengan benar
Kekurangan Agar:6,7
Langkah prosedural yang kompleks
Biaya awal yang signifikan untuk hardware
Mudah robek
Harus segera dituangkan
Secara dimensi tidak stabil
Hanya dapat digunakan untuk single cast
REFERENSI
1. Khurshid, Zohaib., dkk. 2019. Advanced Dental Biomaterial. 1st Edition. United
Kingdom: Woodhead Publishing, Elsevier Science and Technology. Page: 201-202
2. Khurshid, Zohaib et al. 2019. Advanced Dental Material. Elsevier. Page 201-202)
KELEBIHAN POLISULFIDA1,4
Stabilitas yang lebih baik daripada hidrokoloid.
memiliki gambaran radiopak pada radiografi.
pengecoran dapat dilakukan selama 1 jam atau kurang setelah pencetakan.
tersedia dalam tube
Working time yang lama
Terbukti lebih akurat
Wettability yang baik
Resistensi terhadap daya robek tinggi
Harga murah dan terjangkau
Waktu penyimpan lama
Stabilitas dimensi lebih baik
KEKURANGAN POLISULFIDA1,4
Hidrofobik sehingga permukaan mulut harus kering dan tidak ada kelembaban
Dapat tersangkut dalam subgingiva
Perubahan dimensi apabila pengecoran lebih dari 1 jam setelah pencetakan,yaitu biasanya
hasil yang ditemui adalah lebih lebar dan lebih pendek dari preparasi gigi yang asli
Memungkinkan terjadi distorsi
Aromanya mengganggu pasien
viskositas rendah sehingga mudah tertelan
terasa agak sedikit pahit di dalam mulut
elastic recovery yang kurang baik
menghasilkan produk sampingan berupa air sewaktu reaksi pengerasan yang akan
mengalami penguapan dari permukaan cetakan.
KOMPOSISI POLISULFIDA5
Base paste :
liquid polysulfide polymer 80-85%
inert filler 16-18%
Reactor paste :
lead dioxide 60-69%
dibutyl phthalate 30-35%
sulfur 3%
zat lain ( seperti magnesium stearate) 2%
deodorants
REFERENSI
5. Kenneth Anusavice, Phillips Science of Dental Materials 11th Edition 2003 p:212
KOMPOSISI 2
Polyvinyl siloxane (PVS) dikenal karena tingkat akurasinya yang tinggi.Seperti yang
dijelaskan di atas PVS memiliki 4 viskositas yaitu Light bodied (dalam bentuk liquid)
yang memiliki dimensi yang stabil dan tidak terpengaruh oleh suhu dan tidak
mendistorsi,Medium body, Heavy bodied (konsisten lebih tebal),putty (tidak
cair).Keempat viskositas ini digunakan didasarkan pada konsentrasi jaringan. PVS
dikemas dalam dua pasta,kedua pasta dicampur secara manual atau auto mixing.Ketika
bahan diaplikasikan ke rongga mulut maka untuk menghilangkannya atau membuka nya
dengan gerakan lambat,karena bahan ini akan melekat kuat dan kaku ketika sudah
diaplikasikan jika menghilangkannya secara cepat maka akan menggores atau merobek
jaringan lunak mulut.Untuk desinfeksi,bahan PVS dapat direndam dalam segala jenis
desinfektan untuk waktu yang lama karena tidak menyerap air (bersifat hidrofobik).3
Manipulasi
Manual : Dengan mencampurkan base dan katalis dengan tangan
Gambar 1 : Tipe putty regular dan light body material untuk pencampuran secara manual.
Auto mixing : Ekstrusi bahan ke dalam spiral pencampuran secara otomatis dan langsung
ditempatkan ke dalam baki atau rongga mulut tergantung pada kebutuhan dan
konsistensi.
keuntungan auto mixing adalah pencampuran lebih homogen,sifat mekanik lebih
baik.lebih hemat dan waktu kerja singkat.
Gambar 2 : Auto Mixing gun dengan bahan : Ujung pencampuran spiral (a),cartridge
yang mengandung base dan katalis(b),plunger(c),trigger(d) dan ujung intraoral (e)
PVS ini bersifat hidrofobik, yang artinya tidak larut dalam air. Agar dapat
dilarutkan dalam air, material ini harus ditambahkan Surfaktan agar lebih mudah
dituangkan dan mengurangi sifat hidrofobiknya. Secara umum, Polyvinyl Siloxane
memiliki waktu kerja yang memadai, terutama ketika digunakan dengan sistem
automix. Bahan ini memiliki working time 2-4 menit dan setting time 3-7 menit.5
REFERENSI
3.Condensation Silicone
Condensation silicone adalah suatu material utama yang digunakan dalam pembuatan
gigi tiruan parsial tetap (fixed partial denture). Condensation silicone ini sangat ideal digunakan
untuk inlay unit tunggal. Bahan-bahan ini disediakan sebagai sistem katalis dua pasta (two-paste)
atau pasta liquid (paste-liquid). Silikon kondensasi tersedia dalam viskositas rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi (dempul).
Dalam manipulasi condensation silicone sama dengan polisulfida, tetapi keuntungannya
adalah waktu manipulasi lebih singkat daripada polisulfida yaitu sekitar 6 hingga 8 menit.1
Working dan Setting time suatu material bergantung pada viskositas material tersebut.
semakin tinggi viskositas suatu material, maka working dan setting timenya akan menurun.
Working time rata-rata material silikon kondensasi pada suhu 23ᴼ C adalah 3.3 menit dan pada
suhu 37ᴼC adalah 2.5 menit, sedangkan setting timenya pada suhu 23ᴼ C adalah 11 menit dan
pada suhu 37ᴼC adalah 8.9 menit.3
-Keuntungan
Silikon kondensasi merupakan bahan yang bersih dan nyaman bagi pasien. Dengan
sifatnya yang sangat elastis dan setting time dapat dikontrol dengan jumlah akselerator.
Penggunaan sistem putty-wash juga meningkatkan akurasi dan tidak membutuhkan custom tray.
-Kerugian
Bahan-bahan ini cenderung tidak akurat karena penyusutan dan harus dituangkan dalam
waktu 1 jam. Bersifat sangat hidrofobik sehingga membutuhkan bidang yang sangat kering, dan
sulit dituangkan ke stone.
REFERENSI
4. Polyether
Bahan cetak polieter dikembangkan di Jerman pada pertengahan 1960-an, memiliki
mekanisme polimerisasi yang berbeda dengan elastomer lainnya.1
Sifat Polyether 2:
Memiliki baru dan rasa yang menyenangkan.
Salah satu komponennya, yaitu ester sulfonat dapat menyebabkan reaksi kulit, sehingga
untuk menghindarinya material ini harus dipastikan tercampur rata.
Suhu panas mengurangi waktu setting.
Stabilitas dimensi sangat baik dibandingkan material lain. Curing shrinkage rendah
(0.24%). Deformasi permanen rendah (1-2%).
Polyether menyerap air, dan sifat tersebut dapat mengubah dimensi, sehingga
penyimpanan sebaiknya tidak di tempat yang lembab.
Extremely stiff/sangat kaku (fleksibilitas 3%).
Kekerasannya lebih tinggi dari polisulfida dan meningkat seiring waktu.
Tear strength yang bagus (3000 gm/cm)
shelf life sangat baik - lebih dari 2 tahun
Kekurangan Polyether3
Polyether yang memiliki sifat kaku dan waktu kerja yang relatif singkat dapat membatasi
jumlah gigi yang tercetak di impression. polyether yang mudah menyerap air dapat mengeras
cepat dalam keadaan panas dan lembab, sehingga dapat menghilangnya molekul kecil dari bahan
yang mengeras dan mempengaruhi kestabilan dimensi cetakan dan mengubah dimensi yang
signifikan.
Polyether yang bersifat kaku akan menyebabkan masalah saat stone cast dipisahkan dari
impression. Gigi yang tipis dan tunggal khususnya, akan mudah patah kecuali dilakukan
perawatan yang baik. polyether stabil hanya ketika dalam keadaan kering. Terdapat kasus alergi
hipersensitifitas terhadap polimer elastomer (dimanifestasikan sebagai onset tiba-tiba rasa
terbakar, gatal, dan ketidaknyamanan oral secara umum). oleh karena itu, perlu adanya catatan
peringatan alergi pasien terhadap polyether dimasa depan, dan pemilihan elastomer alternatif.