Anda di halaman 1dari 16

Hidrokoloid

1. Alginat

Alginat (ALG) adalah sekelompok polisakarida anionik yang berasal dari dinding sel
ganggang coklat, termasuk Macrocystis pyrifera, Laminaria hyperborea, Ascophyllum
nodosum, dan beberapa strain bakteri (Azotobacter, Pseudomonas). Alginat adalah
polisakarida yang memiliki biokompatibilitas yang sangat baik dengan jaringan. Alginat
biasanya digunakan ketika keakuratannya tidak begitu penting.1

Alginat dapat dengan mudah dibentuk menjadi beragam struktur semi padat atau padat
dalam kondisi ringan karena kemampuannya yang unik untuk transisi sol/ gel. Oleh
karena itu, alginat umumnya digunakan sebagai zat penambah viskositas, pengental, dan
penstabil suspensi dan emulsi dalam industri.2

Alginat merupakan material yang paling sering digunakan dalam kedokteran gigi. alginat
digunakan untuk membuat cetakan pada gigi tiruan sebagian lepasan dengan clasp,
cetakan awal untuk gigi tiruan lengkap, ortodontik dan studi model. Akan tetapi, alginat
ini kurang cukup akurat untuk cetakan gigi tiruan sebagian cekat (fixed partial denture)3
Alginat memiliki beberapa jenis sediaan. Bentuk yang paling populer adalah bentuk
bubuk alginat ditambah air. Bentuk lain dari alginat adalah bentuk pasta alginat. Pasta
alginat ini memiliki beberapa tipe berdasarkan viskositas, yakni viskositas tinggi (tray
viscosity) dan viskositas rendah (syringe viscosity). Sediaan pasta lebih akurat dan waktu
gelasi lebih cepat dibanding sediaan bubuk.4  

Komposisi Alginat:5
 Sodium alginate (12%-15%) dan Calcium sulfate dihydrate (8%-12%) sebagai reaktan. 
 Sodium phosphate (2%) sebagai retarder
 Reinforcing filler, seperti diatomaceous earth (70%), mengontrol kekakuan dari set gel
 Potassium sulfate atau zinc alkali fluoride (10%), memberikan permukaan yang baik pada
gypsum die
 Pewarna dan perasa estetika

Kelebihan Alginat:6,7,8

 Mampu mencetak bagian detail dari model


 Berelasi lebih cepat pada temperatur yang tinggi
 Tidak toksik dan tidak menyebabkan iritasi
 Harganya murah
 Mudah dimanipulasi dan digunakan
 Waktu setting cukup cepat, tapi dapat diatur dengan mengontrol jumlah air yang
digunakan. Air yang lebih dingin bisa digunakan jika waktu kerja yang lebih lama
diinginkan. Variasi waktu pengaturan juga tergantung pada jumlah air
 perpindahan jaringan minimal di mulut
 rasanya enak
 mudah dituangkan ke dalam stone

Kekurangan Alginat:9,10
 Mudah koyak jika terdapat undercut pada model.
 Memiliki dimensional yang relatif kurang stabil.
 Karena hidrofilik, rentan terkontaminasi kelembaban.
 Hasil cetak kurang akurat jika dibandingkan dengan elastomer.
 Sebagian besar dalam sediaan air ditambah bubuk, sehingga terkadang ketika
manipulasi, penggunaan alginate agak merepotkan praktisi dental. 
 Stabilitas dimensi yang buruk untuk pekerjaan yang rumit
 Diperlukan ketebalan minimum 3 mm, yang sulit dicapai di area tipis di antara
gigi. 
 Berantakan saat mengaplikasikan
 Porositas pada permukaan model yang dituangkan
REFERENSI

1. S, Marta., P, Agata., S, Emilia., C. Patrycja., W. Katarzyna. Alginate: Current Use and


Future Perspectives in Pharmaceutical and Biomedical Applications. International
Journal of Polymer Science. 2016. Vol 2016; 1-17
2. Gabriele Cervino, et al. Alginate Materials and Dental Impression Technique: A Current
State of The Art and Application to Dental Plaque. 2019
3. O’brien 2002. dental material and their selection.3rd ed)
4. Nandini et al. Review Article: Alginate Impression: A Practical Perspective. Journal of
Conservative Dentistry page 37-41
5. O'Brien, WJ. 2002. Dental Material and Their Selection, 3rd ed. Illinois: Quintessence
Publishing, Co. Inc
6. N.V. Vidyashree., V. K. Vijay., N. K. Chandrasekharan. Review Article, Alginate
Impression: A Practical Perspective. Journal of Conservative Dentistry. 2008. 11(1): 37-
41
7. Nandini et al. Review Article : Alginate Impression. A Practical Perspective)
8. O’brien.2002. dental material and their selection. 3rd ed
9. Nandini et al. Review Article: Alginate Impression: A Practical Perspective. Journal of
Conservative Dentistry page 37-41
10. Journal of Conservative Dentistry, Vol. 11 (1): 37-41. May, 2008. Nandini, et al. Review
Article: Alginate Impression: A Practical Perspective. Departments of Prosthodontics
and Conservative Dentistry & Endodontics, Meenakshi Ammal Dental College, Chennai,
India
2. Agar 

Agar adalah sejenis polisakarida yang diperoleh dari rumput laut. Ini adalah hidrokoloid
reversibel yang dihasilkan melalui transisi sol-gel dibawah pengaruh suhu, sehingga
memiliki sifat thermogelling yang luar biasa. Agar memberikan akurasi tinggi yang
membuatnya efektif untuk digunakan pada crown dan bridge (prostodontik cekat). selain
itu, karena sifatnya yang thermoreversible agar ini dapat digunakan beberapa kali. Karena
hidrofilisitas pada agar, pengeringan gigi tidak diwajibkan, dan agar ini dapat digunakan
dalam keadaan basah.1

Agar menunjukkan sifat viskoelastik, dan pemulihan elastisnya dapat ditingkatkan


dengan menghilangkan bahan dengan cepat sehingga bahan tersebut mentolerir tekanan
dalam waktu yang singkat, dan juga agar dapat dirobek dengan menerapkan jumlah
tegangan yang sangat rendah karena sifat mekanik yang buruk. Stabilitas dimensi
material tidak diinginkan karena penyerapan gel air yang tinggi. Menuangkan bahan pada
beberapa interval waktu dapat menyebabkan fluktuasi dimensi. Pada masalah ini,
penuangan berurutan impression material (alginat, agar, dan polivinil siloksan) untuk
beberapa kali pada presisi dimensi direkomendasikan. Agar hidrokoloid sebagian besar
telah digantikan oleh bahan-bahan cetakan rubber tetapi masih digunakan untuk cetakan
full-mouth tanpa deep undercut, cetakan sebagian tanpa deep undercut. Bahan ini juga
dapat digunakan untuk cetakan gigi tiruan cekat sebagian (fixed partial denture) karena
akurasinya yang tinggi.2

KOMPOSISI AGAR3 
 agar 12-15%, agen pembentuk gel
 boraks 0,2%, meningkatkan kekuatan
 kalium sulfat 1-2%, memberikan permukaan yang baik pada model
 alkyl benzoat 1%, pengawet
 pewarna dan perasa
 air 85%, keseimbangan formulasi
 Fillers – Hard waxes dimana mampu meningkatkan strength
 Plasticizer – e.g. glycerine and thymol

Kelebihan Agar:4,5 
 Hidrofilik.
 Tingkat akurasi tinggi.
 Dapat digunakan kembali.
 Tidak beracun.
 Tidak menyebabkan stain.
 Tidak berbau
 Memiliki toleransi yang baik terhadap pasien
 Kemampuan untuk mencetak daerah undercut dengan benar

Kekurangan Agar:6,7
 Langkah prosedural yang kompleks
 Biaya awal yang signifikan untuk hardware
 Mudah robek
 Harus segera dituangkan
 Secara dimensi tidak stabil
 Hanya dapat digunakan untuk single cast
REFERENSI

1. Khurshid, Zohaib., dkk. 2019. Advanced Dental Biomaterial. 1st Edition. United
Kingdom: Woodhead Publishing, Elsevier Science and Technology. Page: 201-202
2. Khurshid, Zohaib et al. 2019. Advanced Dental Material. Elsevier. Page 201-202)

3. O’brien.2002. dental materials and their selection. 3rd ed


4. Sanjay Madhavan et al. A Review on Hydrocolloids-Agar and Alginate. J. Phram. Sci and
Res. Vol 7 (9), 2015, 704-707
5. Impression Materials – Agar – My Dental Technology Notes dental material journal
2018 
6. Khurshid, Zohaib,  dkk. 2019. Advanced Dental Biomaterial, 1st ed. Cambridge,  United
Kingdom: Woodhead Publishing,  ltd. Elsevier Science and Technology.  Page: 201-202
7. O'Brien, WJ. 2002. Dental Material and Their Selection, 3rd ed. Illinois: Quintessence
Publishing, Co. Inc
Non-Aqueous Elastomer
1. Polisulfida
Polysulfide adalah elastomer yang dikenali metacaptan. Bahan polisulfida terdiri dari
cairan polimer dan inert filler. Apabila kedua bahan ini dicampurkan maka akan meningkatkan
viskositas sehingga menjadi bahan cetak yang elastik.1
Polysulfide merupakan material impressions elastomer pertama yang diperkenalkan, yang
juga dikenal sebagai Mercaptan atau Thiokol. Polysulfides juga merupakan bahan-bahan yang
berguna untuk multiple impressions ketika dibutuhkan waktu yang ekstra. Polysulfides banyak
digunakan untuk aplikasi fixed partial denture, dimana material ini memiliki akurasi yang tinggi
dan biaya yang relatif rendah.2 
Polisulfida tersedia dalam dua tabung yang berisi pasta, yaitu base paste tubes sebagai
base yang berwarna putih, dan catalyst paste tubes sebagai accelerator yang berwarna coklat atau
abu-abu. kemudian kedua bahan ini dicampurkan bersama. polysulfides tersedia dalam tiga
viskositas yaitu rendah, sedang, dan tinggi.3 
 

KELEBIHAN POLISULFIDA1,4
 Stabilitas yang lebih baik daripada hidrokoloid.
 memiliki gambaran radiopak pada radiografi.
 pengecoran dapat dilakukan selama 1 jam atau kurang setelah pencetakan.
 tersedia dalam tube
 Working time yang lama
 Terbukti lebih akurat
 Wettability yang baik
 Resistensi terhadap daya robek tinggi
 Harga murah dan terjangkau
 Waktu penyimpan lama
 Stabilitas dimensi lebih baik

KEKURANGAN POLISULFIDA1,4
 Hidrofobik sehingga permukaan mulut harus kering dan tidak ada kelembaban
 Dapat tersangkut dalam subgingiva
 Perubahan dimensi apabila pengecoran lebih dari 1 jam setelah pencetakan,yaitu biasanya
hasil yang ditemui adalah lebih lebar dan lebih pendek dari preparasi gigi yang asli
 Memungkinkan terjadi distorsi
 Aromanya mengganggu pasien
 viskositas rendah sehingga mudah tertelan
 terasa agak sedikit pahit di dalam mulut
 elastic recovery yang kurang baik
 menghasilkan produk sampingan berupa air sewaktu reaksi pengerasan yang akan
mengalami penguapan dari permukaan cetakan.

KOMPOSISI POLISULFIDA5 
Base paste : 
 liquid polysulfide polymer 80-85%
 inert filler 16-18%
Reactor paste : 
 lead dioxide 60-69%
 dibutyl phthalate 30-35%
 sulfur 3%
 zat lain ( seperti magnesium stearate) 2%
 deodorants
REFERENSI

1. Herbert T. Shillingburg 3rd edition, Fundamentals of Fixed Prosthodontics


2. O’Brien, William J. 2002. Dental Materials & Their Selection. 3rd Ed. page : 177-179
3. Manappallil, John J. Basic Dental Materials. New Delhi : Jaypee. 2nd Ed. page : 67-69
4. Power Jm, Craig’s Sakaguchi R. Restorative Dental Material 13th Edition. St. Louis
Missouri. 2012. P : 286-296

5. Kenneth Anusavice, Phillips Science of Dental Materials 11th Edition 2003 p:212

2. Polyvinyl Siloxane (Addition Sillicon)


Elastomer seperti polyvinyl siloxane (PVS) dan polieter adalah bahan yang paling
populer untuk prosthodontic cekat, termasuk protesa yang didukung orang implant.
Bahan polyvinyl siloxane, juga dikenal dengan sebutan addition silicone atau vinyl
polysiloxane (PVS), yang awalnya diperkenalkan sebagai elastomer silikon reaksi
tambahan. 
Keunggulannya dikaitkan dengan kemudahan dalam penggunaannya yaitu
automix, baik bagi pasien ( tidak berbau, hambar), akurasi dan stabilitas dimensi yang
baik, ketahanan sobek rata-rata, dapat disimpan dalam jangka waktu yang panjang dan
ketersediaannya dalam berbagai viskositas. Polyvinyl siloxane memiliki sifat hidrofobik
(sudut kontak tinggi) hal ini memberikan kesan yang buruk bagi margin mahkota
subgingiva. Bahan PVS cocok untuk banyak kasus termasuk pada kasus satu kuadran
atau lengkung penuh. 1

KOMPOSISI 2

 
      Polyvinyl siloxane (PVS) dikenal karena tingkat akurasinya yang tinggi.Seperti yang
dijelaskan di atas PVS memiliki 4 viskositas yaitu Light bodied (dalam bentuk liquid)
yang memiliki dimensi yang stabil dan tidak terpengaruh oleh suhu dan tidak
mendistorsi,Medium body, Heavy bodied (konsisten lebih tebal),putty (tidak
cair).Keempat viskositas ini digunakan didasarkan pada konsentrasi jaringan. PVS
dikemas dalam dua pasta,kedua pasta dicampur secara manual atau auto mixing.Ketika
bahan diaplikasikan ke rongga mulut maka untuk menghilangkannya atau membuka nya
dengan gerakan lambat,karena bahan ini akan melekat kuat dan kaku ketika sudah
diaplikasikan jika menghilangkannya secara cepat maka akan menggores atau merobek
jaringan lunak mulut.Untuk desinfeksi,bahan PVS dapat direndam dalam segala jenis
desinfektan untuk waktu yang lama karena tidak menyerap air (bersifat hidrofobik).3

Keuntungan dari PVS :4


 Dimensi stabil
 Nyaman digunakan
 Sangat akurat

Manipulasi
 Manual : Dengan mencampurkan base dan katalis dengan tangan

Gambar 1 : Tipe putty regular dan light body material untuk pencampuran secara manual.
 Auto mixing : Ekstrusi bahan ke dalam spiral pencampuran secara otomatis dan langsung
ditempatkan ke dalam baki atau rongga mulut tergantung pada kebutuhan dan
konsistensi.
keuntungan auto mixing adalah pencampuran lebih homogen,sifat mekanik lebih
baik.lebih hemat dan waktu kerja singkat.

Gambar 2 : Auto Mixing gun dengan bahan : Ujung pencampuran spiral (a),cartridge
yang mengandung base dan katalis(b),plunger(c),trigger(d) dan ujung intraoral (e)

PVS ini bersifat hidrofobik, yang artinya tidak larut dalam air. Agar dapat
dilarutkan dalam air, material ini harus ditambahkan Surfaktan agar lebih mudah
dituangkan dan mengurangi sifat hidrofobiknya. Secara umum, Polyvinyl Siloxane
memiliki waktu kerja yang memadai, terutama ketika digunakan dengan sistem
automix. Bahan ini memiliki working time 2-4 menit dan setting time 3-7 menit.5

REFERENSI

1. Ahmad, Irfan. 2012. Prosthodontics At  A Glance 1st edition. Wiley-Blackwell


Publication. (Section 13)
2. T. Shillinburg, Hearbert,dkk. 2012. Fundamental Of Fixed Prosthodontics. 4th
Ed. Quintessence Publishing. Page 564
3. Rahan,Athur O.dkk 2009 : Textbook of Dentures,Ed 6th People’s medical
publishing house shelton,page : 15-16
4. Rangarajan V,Padmanadhan V,2017 : Text of prosthodonticed 2nd,New
Delhi.Page : 2161
5. Shilingburg HT. Fundamentals of Fixed Prosthodontics, Fourth edition. Canada
Quintesence. Page 565

3.Condensation Silicone
Condensation silicone adalah suatu material utama yang digunakan dalam pembuatan
gigi tiruan parsial tetap (fixed partial denture). Condensation silicone ini sangat ideal digunakan
untuk inlay unit tunggal. Bahan-bahan ini disediakan sebagai sistem katalis dua pasta (two-paste)
atau pasta liquid (paste-liquid). Silikon kondensasi tersedia dalam viskositas rendah, sedang,
tinggi, dan sangat tinggi (dempul). 
Dalam manipulasi condensation silicone sama dengan polisulfida, tetapi keuntungannya
adalah waktu manipulasi lebih singkat daripada polisulfida yaitu sekitar 6 hingga 8 menit.1

Reaksi kondensasi merupakan proses polimerisasi yang menyebabkan perpanjangan


rantai secara simultan dan reaksi tersebut menghasilkan produk samping yang berhubungan
dengan terjadinya shrinkage pada suatu material. komponen dasar dalam kondensasi adalah
polydimethylsiloxane yang diakhiri dengan gugus α-ω-hidroksil. Proses curing pada material ini
melibatkan reaksi tri- dan tetra-fungsional alkil silikat. pembentukan elastomer terjadi melalui
ikatan silang antara kelompok terminal polimer silikon dan alkil silikat untuk membentuk
hubungan tiga dimensi. Etil alkohol merupakan produk samping dari reaksi setting kondensasi.
Material silikon kondensasi tersedia dalam bentuk pasta dan katalis cair berviskositas rendah.2 

Working dan Setting time suatu material bergantung pada viskositas material tersebut.
semakin tinggi viskositas suatu material, maka working dan setting timenya akan menurun.
Working time rata-rata material silikon kondensasi pada suhu 23ᴼ C adalah 3.3 menit dan pada
suhu 37ᴼC adalah 2.5 menit, sedangkan setting timenya pada suhu 23ᴼ C adalah 11 menit dan
pada suhu 37ᴼC adalah 8.9 menit.3

Ada lima penyebab utama perubahan dimensional : 1) Polimerisasi shrinkage; 2)


hilangnya produk samping (air atau alkohol) selama reaksi kondensasi; 3) Kontraksi termal dari
suhu mulut ke suhu kamar; 4) imbibisi saat terkena air, desinfektan atau lingkungan dengan
kelembaban tinggi selama periode waktu tertentu; 5) Pemulihan deformasi yang tidak lengkap
karena adanya sifat viskoelastik. Perubahan dimensi dalam magnitude terjadi lebih besar pada
silikon kondensasi karena reaksi polimerisasi yang melepaskan banyak produk samping seperti
air dan alkohol. silikon kondensasi juga dapat di desinfeksi dengan desinfektan tanpa terjadinya
perubahan dimensi, dengan ketentuan waktu desinfeksinya singkat. setelah di desinfeksi, bahan
cetak harus segera dicuci, dan gipsum langsung dituangkan sesegera mungkin.4

Komposisi kondensasi silika


Pasta dasar mengandung polydimethylsiloxane) dengan berat molekul cukup tinggi
dengan gugus terminal reaksi (-OH), orto alkil silikat menjadi penghubung silang dan pengisi
organik. pasta katalis biasanya mengandung ester organik logam. Ester organik logam
mengkatalisis reaksi. salah satu bagian dari polimerisasi melibatkan perluasan rantai dengan
kondensasi dari gugus terminal -OH dalam siloksan. bagian lainnya terdiri dari ikatan silang
antar rantai oleh molekul orto alkil silikat. 5

Manipulasi silikon kondensasi


Manipulasi silikon kondensasi sama seperti polysulfide, kecuali  bahan silikon
kondensasi dapat tersedia dalam bentuk base paste ditambah katalis cair. Ketika diberikan dalam
bentuk katalis cair, dibutuhkan satu tetes tiap inci dari base paste. Setting time dari silikon
kondensasi berkisar  6 hingga 8 menit yang lebih sedikit dari polisulfida, yang menawarkan
beberapa keuntungan dalam penghematan chair time.Elektroplating dimungkinkan. Sifat silikon
kondensasi yang memiliki karakteristik penyusutan polimerisasi (polymerization shrinkage) yang
tinggi, sehingga cetakan harus dituang sesegera mungkin. Suhu dan kelembaban yang lebih
tinggi mempersingkat setting time.6

Keuntungan dan Kerugian Silikon Kondensasi6

-Keuntungan 
Silikon kondensasi merupakan bahan yang bersih dan nyaman bagi pasien. Dengan
sifatnya yang sangat elastis dan setting time dapat dikontrol dengan jumlah akselerator.
Penggunaan sistem putty-wash juga meningkatkan akurasi dan tidak membutuhkan custom tray.
-Kerugian
Bahan-bahan ini cenderung tidak akurat karena penyusutan dan harus dituangkan dalam
waktu 1 jam. Bersifat sangat hidrofobik sehingga membutuhkan bidang yang sangat kering, dan
sulit dituangkan ke stone.
REFERENSI

1. O’brien,William.2002.Dental Material and Their Selection.3rd   ed.page 179-181.


2. Phillip's Science Of  Dental Materials. Edisi 11. Halaman : 213-214
3. Phillip's Science Of Dental Materials. Edisi 11. Halaman : 223
4. Phillip's Science Of Dental Materials. Edisi 11. Halaman : 224-225
5. O’Brien WJ. Dental Materials and Their Selection. 3rded. Canada: Quintessence
Publishing. 2002:179
6. O’Brien WJ. Dental Materials and Their Selection. 3rded. Canada: Quintessence
Publishing. 2002:181

4.  Polyether
Bahan cetak polieter dikembangkan di Jerman pada pertengahan 1960-an, memiliki
mekanisme polimerisasi yang berbeda dengan elastomer lainnya.1

Sifat Polyether 2:
 Memiliki baru dan rasa yang menyenangkan.
 Salah satu komponennya, yaitu ester sulfonat dapat menyebabkan reaksi kulit, sehingga
untuk menghindarinya material ini harus dipastikan tercampur rata.
 Suhu panas mengurangi waktu setting.
 Stabilitas dimensi sangat baik dibandingkan material lain. Curing shrinkage rendah
(0.24%). Deformasi permanen rendah (1-2%).
 Polyether menyerap air, dan sifat tersebut dapat mengubah dimensi, sehingga
penyimpanan sebaiknya tidak di tempat yang lembab.
 Extremely stiff/sangat kaku (fleksibilitas 3%).
 Kekerasannya lebih tinggi dari polisulfida dan meningkat seiring waktu.
 Tear strength yang bagus (3000 gm/cm)
 shelf life sangat baik - lebih dari 2 tahun

Kekurangan Polyether3
Polyether yang memiliki sifat kaku dan waktu kerja yang relatif singkat dapat membatasi
jumlah gigi yang tercetak di impression. polyether yang mudah menyerap air dapat mengeras
cepat dalam keadaan panas dan lembab, sehingga dapat menghilangnya molekul kecil dari bahan
yang mengeras dan mempengaruhi kestabilan dimensi cetakan dan mengubah dimensi yang
signifikan.

Polyether yang  bersifat kaku akan menyebabkan masalah saat stone cast dipisahkan dari
impression. Gigi yang tipis dan tunggal khususnya, akan mudah patah kecuali dilakukan
perawatan yang baik. polyether stabil hanya ketika dalam keadaan kering. Terdapat kasus alergi
hipersensitifitas terhadap polimer elastomer (dimanifestasikan sebagai onset tiba-tiba rasa
terbakar, gatal, dan ketidaknyamanan oral secara umum). oleh karena itu, perlu adanya catatan
peringatan alergi pasien terhadap polyether dimasa depan, dan pemilihan elastomer alternatif. 

Kelebihan dari Polyether pada GTC:5


 tingkat pemulihan elastisnya tinggi
 tingkat fleksibilitas saat pelepasan rendah ke sedang
 kekuataan sobeknya sedang
 wettability (wetting) oleh gypsum sangat bagus
 material ini hidrophilik,yang membuat bahan ini dapat digunakan dalam
lingkungan yang basah.
 material/bahan impression polyether yang lebih baru sekarang lebih fleksibel dan
lebih mudah saat dikeluarkan dari mulut.
 material ini tersedia dalam viskositas rendah,sedang,dan tinggi
REFERENSI

1. Rosenstiel S. F., Land M. F., Fujimoto J. Contemporary Fixed


Prosthodontics, 4th edition. Mosby Inc. St. Louis. 2006. Page : 444
2. Manappallil JJ. Basic Dental Materials 2nd ed. 2003. Jaypee Brothers.P :
76
3. Annusavice, Kenneth J., Chiayi Shen, H. Raph Rawls. 2013. Phillips
Science of Dental Material 12th Ed. Elsevier : St. Louis. P : 161
4. Rosenstiel, stephen F. Land. 2016. Contemporary Fixed Prosthodontics.
Elsevier : St. Louis. P : 381
5. Punj A,Bompolaki D,Garaicoa J.Dental Impression Material and
techniques,Dent Clin North Am,2017;61 (4) 781

Anda mungkin juga menyukai