Cekat
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
• Teknik sementasi yang tidak tepat dilakukan adalah
prematur oklusi, pulpitis, longgarnya restorasi, dan
karies berulang.
• Terdapat masalah dari hasil tempat restorasi yang
tidak lengkap. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kelengkapan setting adalah
viskositas semen, morfologi restorasi, getaran, dan
ventilasi.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Cementation with resin-modified
glass-ionomer cement
• Diindikasikan untuk sementasi permanen dari restorasi All-
metal, ceramic-metal, dan All-ceramic (dengan inti zirkonia atau
alumina).
• Semen disalurkan ke pad pencampuran dan dicampur dengan
spatula semen selama 20 detik. Lapisan tipis diterapkan ke
bagian dalam restorasi. Waktu 2,5 menit.
• Restorasi dengan tekanan jari ringan dan ditahan selama 2
menit, kelebihan semen dapat dihilangkan dengan scaler.
• Waktu yang ditetapkan adalah 5 menit setelah penempatan.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Persiapan gigi dibersihkan
Gigi harus dibilas secara
dengan rubber cup.
menyeluruh dengan jarum
suntik air.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Sementasi dengan semen resin
Teknik C & B-Metabond (Parkell)
• Bagian dalam mahkota dikeraskan dengan udara.
• Gigi yang dipreparasi dibersihkan, dibilas dan dikeringkan
• Pada enamel oleskan etsa selama 30 detik, dibilas dan dikeringkan.
• Dentin activator diaplikasikan pada dentin selama 10 detik, dibilas,
dikeringkan
• Empat tetes base dicampur dengan katalis, dicampur selama 5 detik
• Dua scoop powder dicampurkan dan diaduk selama 5-10 detik
• Semen diaplikasikan pada restorasi, working time <1 menit, setting time 10
menit
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Cementation with zinc phosphate
cement
• Bubuk ditempatkan di ujung glass slab
• Di tengah slab, teteskan enam tetes cairan untuk setiap unit yang akan
disemen.
• Spatula digunakan untuk membagi bubuk menjadi sedikit demi sedikit,
kira-kira 3 mm pada satu sisinya.
• Penambahan sedikit tambahan bubuk berlanjut, dengan masing-masing
dicampur selama 10 - 20 detik menggunakan gerakan melingkar dan
menutupi area plat yang luas.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Powder dicampur sedikit
demi sedikit ke dalam
cairan.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
• Semen dimasukkan ke dalam lubang kecil dengan spiral Lentulo kecil
(Dentsply).
• Restorasi diletakkan pada gigi.
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.
Cementation with Polycarboxylate cement
• Restorasi dicuci dan dicelupkan ke dalam alkohol untuk menghilangkan
kontaminasi.
• Rasio powder-liquid untuk semen jenis ini adalah 1,5 bagian serbuk - 1,0
bagian cair
• Cairan pada jarum suntik dalam jumlah 1,0 mL.
• Bubuk harus disatukan dengan cepat, dan spatulasi akan selesai dalam 30
detik.
• Bagian dalam casting dilapisi dengan semen, dan beberapa ditempatkan pada
gigi sementara semen masih mengkilap.
• Casting ditempatkan pada gigi dengan tekanan jari yang kuat, dan kemudian
pasien diinstruksikan untuk menggigit wafer plastik atau tongkat orangewood.
• Sekitar 3 menit working time setelah 30 detik spatulasi selesai
Shillingburg, Herbert T. 2012. Fundamentals of Fixed Prosthodontics. 4th Ed. Illinois: Quintessence Publishing. Page : 967-979.