Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PRAKTIKUM PROSTODONSIA

Tirti Lasprita (160112130063)


Novi Indriyani (160112140034)

BAHAN CETAK KEDOKTERAN GIGI

Material
Cetak

Elastis Non-Elastis

Hydrocolloid Elastomer Plaster

Alginate Polysulfide Compound

Agar
Polyether Dental Waxes
Hydrocolloid

Silicones
ZnO Eugenol
Condentation

Silicones
Addition

Material cetak adalah material yang digunakan untuk membentuk


reproduktif negatif gigi dan jaringan sekitar, sehingga digunakan sebagai mould
atau cetakan reproduksi positif yang akurat.
Tujuan penggunaan
1. Untuk membuat replika yang akurat dari jaringan lunak dan jaringan keras
gigi. Cakupan replika tersebut dapat bervariasi; hanya satu gigi, gigi-geligi
lengkap, atau pada mulut yang tidak bergigi sekalipun.
2. Cetakan memberikan reproduksi negatif dari jaringan, dan dengan mengisi
impression dengan dental stone atau material lainnya akan didapatkan
reproduksi positif. Reproduksi positif tersebut digunakan dalam
mengevaluasi gigi untuk:
- Orthodontic
- Occlusal
- Pembuatan restorasi dan gigi tiruan cekat maupun lepas
3. Digunakan untuk duplikasi cast atau model yang telah dibuat sebelumnya
saat dibutuhkan lebih dari satu reproduksi positif. Material yang digunakan
disebut dupplicating materials.
Kualitas yang diharapkan
1. Bau dan rasa yang menyenangkan serta warna yang baik
2. Tidak mengandung toksik atau bahan penyebab iritasi
3. Mempunyai self-life yang cukup untuk penyimpanan dan distribusi
4. Mudah digunakan dengan peralatan minimal
5. Pengerasannya memenuhi persyaratan klinis
6. Konsistensi dan teksturnya baik
7. Bersifat elastis, bebas dari deformasi permanen
8. Kekuatannya cukup; tidak sobek atau rusak saat dikeluarkan dari mulut
9. Stabilitas dimensionalnya baik pada temperatur dan kelembaban yang
umum terdapat di klinik dan laboratorium
10. Kompatibel dengan material cast dan die
11. Akurat untuk penggunaan klinis
12. Terdisinfeksi tanpa pengurangan akurasi
13. Tidak ada pengeluaran gas selama pengerasan material

Macam Material Cetak Elastik


1. Bahan Cetak Elastis
1.1 Bahan Cetak Hydrokoloid
1) Alginat
Alginat hydrocolloids bersifat irreversible karena alginat akan berubah
dari fase sol ke fase gel disebabkan oleh reaksi kimia. Setelah proses gelasi,
material tidak dapat kembali menjadi sol. Alginat digunakan untuk
merencanakan pengobatan; memantau perubahan; membuat crown, bridge, dan
removable prostheses (gigi tiruan); model orthodontik; dan study model. Alginat
tidak cukup akurat untuk cetakan gigi tiruan tetap parsial.
Komposisi
Potassium Alginate (18%)
Agar larut dalam air dan bereaksi dengan ion Ca2+
Calcium sulfate dihydrate (14%)
Agar bereaksi dengan potassium alginate untuk membentuk gel calcium
alginate insoluble
Kalium Sulfat, Potassium zinc fluoride, silicates, atau borates (10%)
Untuk menetralkan efek penghambat hydrocolloid pada gipsum dan
memberikan kualitas pada permukaan die
Natrium Fosfat (2%)
Agar bereaksi dengan ion kalsium dengan lebih mudah sehingga
menyediakan waktu kerja sebelum terjadi gelasi
Diatomaeous earth atau silica powder (Filler penguat) (56%)
Untuk mengontrol konsistensi pada pencampuran alginat dan fleksibilitas
dalam setting bahan cetak
Organic glycols (kecil)
Untuk membuat bubuk dustless
Wintergreen, peppermint, anise (jumlah sedikit)
Membuat rasa yang enak
Pigment (jumlah sedikit)
Membuat warna
Disinfectant (quaternary ammonium salt dan clorhexidine) (1-2%)
Membantu dalam desinfeksi organisme.

Bubuk dicampur dengan air untuk mendapatkan pasta. Dua reaksi utama
terjadi selama setting. Reaksi pertama Natrium fosfat bereaksi dengan kalsium
sulfat untuk menyediakan waktu kerja yang cukup :
2Na3PO4 + 3 CaSO4 Ca3(PO4)2 + 3 Na2SO4
Reaksi kedua setelah natrium fosfat telah bereaksi dengan sisa kalsium
sulfat bereaksi dengan natrium alginat untuk membuat kalsium alginat larut,
yang membentuk gel dan air:
Na alginate (powder) + CaSO4 Ca Alginate (gel) + Na2SO4

Mechanical properties
Nilai elastic recovery nya adalah 97,3% mengindikasikan kurangnya
elastisitas dan karenanya menjadi kurangnya akurasi dibandingkan agar
hydrocolloid dan bahan cetak polieter dan silikon. Compressive dan stear stregth
nya meningkat sesuai dengan kenaikan deformasi. Limit of production nya juga
rendah mengindikasikan detil yang halus akan kurang diperoleh. Alginat juga
memiliki deformasi permanen yang tinggi
Manipulasi
Bubuk harus dikocok agar homogen dan memakai sendok takar yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pabrik. Perbandingan w/p yang
lebih rendah akan meningkatkan kekuatan, ketahanan sobek (tear resistance),
konsistensi dan menurunkan working dan setting time. Spatulasi yang memadai
akan memberikan campuran halus dan lentur dengan minimal void. Working
time nya singkat hanya 2,5 menit dan setting time nya sekitar nya sekitar 3,5
menit setelah pencampuran. Alginat sama dengan agar yaitu tidak stabil, karena
keduanya berubah menjadi gel dan mengalami penyusutan akibat penguapan dan
imbibisi. Penyimpanan pada kelembapan 100% akan menghasilkan perubahan
dimensi yang paling sedikit. Oleh karena itu cast harus dituang segera setelah
alginat dikeluarkan dan dibersihkan. Seperti agar-agar, alginat menghambat
setting time dari gypsum model dan die materials ketika terjadi kontak.
Potassium sulfate ditambahkan untuk mempercepat setting gipsum dan untuk
mendapatkan permukaan halus dan die surfaces.

Sifat-sifat
(1) Working Time
- Fast-set material: 1,25-2 menit
- Regular-set material: 3-4,5 menit
(2) Setting Time
Range setting time antara 1-5 menit
Perpanjangan setting time sebaiknya dilakukan dengan menurunkan
temperatur air yang digunakan untuk mencampur daripada
mengurangi rasio powder, karena hal tersebut dapat mengurangi
kekuatan dan akurasi alginat.
Pengerasan dapat 2 kali lipat lebih cepat pada peningkatan temperatur
10oC.
(3) Fleksibilitas
Sebagian besar alginat mempunyai fleksibilitas sebesar 14% pada
stress 1000 g/cm2. Fleksibilitas mengacu kepada kemudahan
pengeluaran/pelepasan material.
(4) Kekuatan
Compressive strength -> 5000-9000 g/cm2
Tear strength (ukuran rasio gaya/ketebalan yang dibutuhkan untuk
menginisiasi dan melanjutkan penyobekan) -> 380-700 g/cm
(5) Kompabilitas dengan gypsum
Cetakan harus dibilas dengan air dingin untuk menghilangkan saliva
dan darah, kemudian didisinfeksi. Saliva dan darah dapat
mempengaruhi pengerasan dari gypsum. Lalu air dibersihkan dari
permukaan alginat, karena air dapat terakumulasi di bagian terdalam
impression dan melarutkannya.
(6) Disinfeksi
Bertujuan mencegah penyakit akibat virus, seperti hepatitis B, AIDS
dan herpes simplex karena virus dapat berpindah dari model gypsum
ke personnel di dental laboratorium.
Keuntungan
Bahan cetak murah, mudah dimanipulasi, rasanya enak, hidrofilik, dan
mudah dituang dalam stone.
Kekurangan
Mudah sobek, harus segera di cor saat keluar dari mulut, dimensi tidak
stabil, dan hanya dapat digunakan untuk single cast.

2) Agar Hidrokoloid
Agar hydrocolloid bersifat reversible. Saat dipanaskan, material akan
berubah menjadi fase sol. Bila didinginkan, akan kembali menjadi fase gel. Agar
hydrocolloidal mempunyai dimensi yang tidak stabil bila dibiarkan sehingga
model harus dibuat secepat mungkin setelah impression dilepas dari mulut.
Bahan ini dapat digunakan untuk cetakan gigi tiruan sebagian karena akurasi yan
tinggi.
Komposisi
Bahan aktif utamanya adalah agar, yaitu sulfuric ester dari kompleks
galactan yang mempunyai struktur formula yang komplrks. Agar hydrokoloid
tersedia dalam konsistensi jarum suntik (syringe) dan tray. Bahan diberikan
dalam bentuk gel dalam plastic tube (tabung plastik) dan mengandung :
Agar (12,5%)
Untuk menyediakan fase terdispersi dari sol dan juga struktur gel yang
berkelanjutan (gelling agent).
Potassium sulfate (1,7%)
Untuk menetralkan efek penghambat dari boraks dan agar pada saat setting
gypsum (akselerator setting gipsum), dan juga menghasilkan permukaan
yang baik pada model gips.
Borax (0,2%)
Untuk menghasilkan gaya tarik antar molekul sehingga meningkatkan
kekuatan gel.
Alkyl Benzoate (0,1%)
Untuk menceah pertumbuhan jamur selama masa penyimpanan.
Air (85,5%)
Untuk menyediakan fase kontinu dalam fase sol dan fase kontinu kedua
dalam fase gel.
Colour and flavour (jumlah sedikit)
Untuk memberi efek penampilan dan rasa yang baik.

Transformai gel ke sol dan sol ke gel tergantung pada waktu dan suhu.
Suhu pencairan (liquefaction) dan gelasi berbeda, dan efek ini disebut hysteresis.
Nilai khas suhu gelasi adalah 43o C
Mechanical roperties
Sangat elastis (98,8%), cukup fleksibel (11%) untuk memberikan cetakan
yang akurat pada gigi. Bahan ini lebih kuat ketika diberi stress dengan cepat.
Manipulasi
(1) Persiapan bahan
Hidrokoloid dikemas dalam 2 bentuk: semprit dan bahan sendok cetak
Gel hidrokoloid diubah menjadi sol dengan melelehkannya dalam air
panas selama 8-12 menit, temperatur air 43-490C.
Setelah dilelehkan, bahan bisa disimpan dalam keadaan sol sampai
waktunya diinjeksikan ke dalam preparasi kavitas atau diisikan ke
sendok cetak. Bahan disimpan dalam temperatur penyimpanan sampai
siap digunakan (63-660C)
(2) Condisioning (pendinginan)
Tube sol hidrokoloid dikeluarkan dari kompartemen penyimpanan,
diisi ke sendok cetak dan diletakkan ke kompartemen pendingin
(460C) selama 3-10 menit.
Tujuan pendinginan adalah menurunkan temperatur material sehingga
kompatibel dengan jaringan mulut serta meningkatkan kekentalan
material sehingga material tidak dapat mengalir keluar dari sendok
cetak.
Pada injeksi untuk inlay, crown, atau bridge, tidak diperlukan
pendinginan. Material dapat dikeluarkan dari kompartemen
penyimpanan atau langsung diinjeksikan pada preparasi.
(3) Pencetakan
Setelah impression diletakkan dalam mulut, agar didinginkan untuk
memperoleh kondisi keras
Air dingin dialirkan melalui sendok cetak selama 3-5 menit untuk
mempercepat pengerasan
Setelah dikeluarkan dari mulut, impression dicuci, didisinfeksi,
dikeringkan, dan dituang dengan dental stone.
Penuangan dengan segera sangat penting karena bahan menjadi kurang
akurat saat penyimpanan. Perubahan minimum dapat terjadi pada kondisi
kelembapan 100% dan tidak lebih dari 1 jam. Struktur gel ini dapat menyerap air,
proses ini disebut imbibisi yang biasanya disertai juga dengan ekspansi. Material
ini memiliki working time yang cukup panjang. Gelasi dihasilkan oleh sirkulasi
air dingin melalui tray khusus, dan juga memerlukan peralatan khusus. Thermal
shock dihasilkan oleh pendinginan tiba-tiba pada koloid hangat yang mungkin
akan menyakitkan untuk pasien yang memiliki restorasi logam. Kontak dengan
agar-agar akan menghambat setting dari gipsum, mengakibatkan dies dan cast
dengan permukaan yang tidak baik saat telah selesai. Produk-produk yang dulu,
pembasahan/perendama (soaking) cetakan dalam kalium sulfat 2% merupakan
hal yang diperlukan untuk mencapai hasil akhir berupa permukaannya halus.
Sebagian besar produk agar-agar sekarang mengandung kalium sulfat, yang
bertindak sebagai akselerator untuk setting gipsum reaksi, dan perendaman tidak
lagi diperlukan.
Sifat-sifat
(1) Temperatur gelasi
Setelah dipanaskan, material sudah harus cukup cair untuk diekstrusi
oleh kompartemen. Setelah pendinginan, sol harus homogen dan harus
mengeras menjadi gel.
(2) Fleksibilitas
Mempunyai fleksibilitas sebesar 4%-15%.
(3) Kekuatan
Compressive strength: 8000 g/cm2
Tear strength: 800-900 g/cm
Compressive dan tear strength yang lebih besar dapat diperoleh pada
loading yang lebih tinggi.
(4) Kompabilitas dengan gypsum
Agar hydrocolloids lebih kompatibel dengan gypsum daripada
alginate hydrocolloids. Material harus dicuci untuk menghilangkan
saliva dan darah yang dapat menghambat pengerasan gypsum. Setelah
dicuci dan didisinfeksi, kelebihan cairan ditiup dengan air syringe
untuk mencegah dehidrasi permukaan material
(5) Stabilitas dimensional
Saat disimpan di udara, gel akan kehilangan air dan mengerut.
Sedangkan menempatkan gel di air akan mengakibatkan terjadinya
absorpsi dan pembengkakkan. Sebaiknya, material segera dituang
dengan gypsum setelah dicuci, didisinfeksi, dan dikeringkan.
Keuntungan
Agar tidak mahal; tidak memiliki bau yang tidak enak dan tidak beracun
juga tidak berwarna. Tidak memerlukan custom tray dan komponennya tidak
memerlukan pencampuran, bahan cetak ini juga mudah dituang dalam stone
Kekurangan
Bahan ini memerlukan alat yang mahal. Bahan ini juga mudah robek dan
harus segera di cor dengan segera. Permukaan stone cast akan menurun karena
komposisi boraks dan bahan ini juga tidak stabil dimensinya

1.2 Bahan Cetak Elastomer


Elastomer adalah bahan cetak bersifat elastis yang apabila
digunakan dan dikeluarkan dari rongga mulut, akan tetap bersifat elastis dan
fleksibel. Bahan ini diklasifikasikan sebagai nonaqueous elastomeric impression
material oleh ANSI/ADA Spesification No.19. Biasanya digunakan untuk
mencetak pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan immediat dan
mahkota serta gigi tiruan cekat yang mana diperlukan cetakan yang akurat pada
detail gigi.
Reaksi kimia bahan ini adalah reaksi antara molekul atau polimer besar
yang diikat oleh ikatan-ikatan silang. Ikatan silang ini mengikat rantai polimer
yang melingkar pada titik tertentu untuk membentuk jalinan 3 dimensi yang
sering disebut sebagai gel. Pada kondisi ideal, peregangan menyebabkan rantai
polimer membuka lingkaran hanya sampai batas tertentu yang dapat kembali ke
keadaan semula yaitu rantai kembali melingkar pada keadaan berikat ketika
diangkat. Banyaknya ikatan silang menentukan kekakuan dan sifat elastis bahan
tersebut.
Bahan cetak ini menjadi pilihan dokter gigi karena tinggi keakuratannya,
stabilitas dimensi berbanding waktu dan memiliki kemampuan mencetak dengan
detail berbanding bahan cetak yang lain. Antara bahan cetak elastomer yang
terawal adalah polisulfida, diikuti silicone condensation, polieter dan addition
silicons. Bahan terbaru adalah dikategorikan sebagai addition silicone-polyether
hybrid.

Perbedaan sifat-sifat bahan cetak elastomer

1) Polisulfide
Polisulfide banyak digunakan untuk aplikasi gigi tiruan tetap sebagian
karena mempunyai akurasi yang tinggi dan biaya yang rendah. Bahan ini
diberikan dalam 2 tabung pasta, pasta basis dan pasta katalis. Bahan ini juga
tersedia dalam viskositas tinggi, sedang, dan rendah.
Komposisi
a. Basis paste
Polysulfida polimer
Reinforcing filler (12-50%)
Contoh: zinc oxide, titanium dioxide, zinc sulfida, silica
Plasticizer
Plasticizer dan filler mengontrol kekakuan pasta
Accelerator / catalyst paste
b. Lead oxide (30%)
c. Hydrated cupper oxide / organic peroxide sebagai katalis
d. Sulfur (1-4%) sebagai promoter
e. Dibutil phthalate
f. Non reactive oil
Keseimbangan pasta katalis adalah anorganik filler yang digunakan untuk
mengatur konsistensi dan reaktivitas. Materi tersebut berisi peroksida organik
yang mungkin mengalami penurunan stabilitas dimensi akibat penguapan
peroksida. Dalam proses perubahan material dari pasta ke rubber, reaksi
dipercepat oleh peningkatan suhu dan kelembapan
Mechanical roperties
Elastic recovery lebih rendah dari bahan cetak karet lainnya (silicone dan
polieter). Nilai dari flow berkisar 0,4-1,9% mengindikasikan kecenderungan
untuk mendistorsi selama penyimpanan. Polisulfida memilki tear strength
tertinggi dari material karet yang memungkinkan penggunaannya dalam daerah
sub gingiva yang dalam dimana pelepasan sedikit sulit.
Manipulasi
Material dicampur dengan menggunakan mixing slab dan spatula.
Komponen dicampur dengan spatula yang runcing dan kaku. Pada katalis lebih
gelap warnanya dibandingkan basis yang berwarna putih sehingga pencampuran
mudah diamati. Pencampuran yang memadai adalah 45-60 detik dengan working
time 5-7 menit. Baik working dan setting time diperpendek dengan kenaikan
temperatur dan kelembapan. Penyusutan bahan ini lebih kecil dari silikon, tetapi
pengecoran harus dilakukan sebelum 1 jam dari pencetakkan. Bahan ini bisa
dilapisi dengan silverplatted namun copperplating tidak dianjurkan.
Sifat-sifat:
1. Elastisitas
Material dapat mengalami distorsi saat dikeluarkan dari mulut, tapi sifat
elastik polysulfide meminimalkan kemungkinan distorsi. Deformasi elastik
setelah peregangan pada polysulfide lebih lambat pulih dibanding 3 material
lainnya.
2. Tear strength
Polysulfide mempunyai ketahanan lebih tinggi terhadap robekan dibanding
tiga material lainnya. Polysulfide lebih rentan terhadap distorsi daripada
robekan.
Untuk mendapatkan akurasi maksimal, hasil cor harus dibuat dalam 30 menit
setelah cetakan polysulfide dikeluarkan dari mulut. Bila tidak, dapat terjadi
perubahan dimensi pada cetakan seperti pengurangan panjang ikatan dan
pengerutan.
3. Biokompabilitas
Polysulfide mempunyai hasil hitung kematian sel yang terendah dibandingkan
impression material yang lain.
4. Waktu penyimpanan
Bahan cetak polysulfide yang dibuat dengan akurat tidak banyak mengalami
kerusakan bila disimpan pada kondisi lingkungan yang normal. Selain itu, bila
tidak digunakan, tube harus dijaga dalam keadaan tertutup.
Keuntungan
Bahan ini memiliki working time yang cukup panjang, dan tear strength
yang baik, detil permukaan reproduksi baik, fleksibilitas tinggi dan biaya rendah
dibanding silicone dan polieter.
Kekurangan
Membutuhkan penggunaan custom made dari pada stock tray karena
distorsi yang cukup besar, baunya tidak enak, dan kecenderungan tertelan tinggi
karena viskositas yang rendah dan lead oxida membuat noda di baju. Bahan ini
kalau di cor lebih dari 1 jam tidak dapat digunakan.

2) Silicones Condentation
Silikon digunakan untuk cetakan gigi tiruan parsial. Bahan ini ideal untuk
single-unit inlay. Disediakan dalam 2 pasta atau pasta-liquid catalyst. Silikon
kondensasi tersedia dalam viskositas rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
(dempul).
Komposisi
Pasta basis biasanya terdiri dari poly yang memiliki berat molekul yang
cukup tinggi (dimetil siloxane) dengan gugus tambahan (-OH) orthoalkilsilika
filler. Pasta akan terisi filler sebanyak 30-40% sedangkan dempul akan terisi
75%. Pasta katalis/ liquid terdiri dari logam ester organik seperti timah aktoate
atau dibutil timah dilaurate dan pengencer berminyak. Kadang-kadang katalis
akan mengandung orthoalkil silikat dan logam ester organik.
Mechanical properties
Nilai rata-rata 99% untuk elastic recovery dan sangat baik. Flow silicon
termasuk rendah, kurang dari 0,1 % menunjukan sedikit distorsi terjadi akibat
adanya tekanan ringan. Silikon lebih kaku dari polisulfida. Penyusutan dalam 24
jam berkisar antara 0,2% - 0,1%. Penyusutan berlangsung pada satu jam pertama
dan lebih besar dari pada polyeter dan polysulfida. Polimerisasi dan penguapan
alkohol yang terbentuk saat reaksi mengakibatkan penyusutan yang tinggi.
Akurasi akan meningkat dengan mengambil bahan cetak pertama berupa dempul
silikon dan setelah setting mengambil bahan cetak kedua berupa light-bodied-
silicone sehingga penyusutan akan minimal.
Manipulasi
Manipulasi silikon kondensasi sama dengan manipulasi polisulfida,
kecuali material silikon dapat diberi pasta basis plus cairan katalis. Setting waktu
antara 6-8 menit (kurang dari polisulfida) yang menawarkan beberapa
keuntungan dalam penghematan waktu. Karena penyusutan yang tinggi,
pengecoran harus segera dilakukan. Suhu dan kelembapan yang lebih tinggi akan
mempersingkat setting time.

Sifat-sifat:
1. Working dan setting time
Working time : 3,3 menit (230C); 2,5 menit (370C)
Setting time : 11 menit (230C); 8,9 menit (370C)
Mendinginkan material atau mengaduknya pada permukaan dingin
akan memperlambat reaksi.
2. Elastisitas
Sifat elastis condensation silicones lebih ideal bila dibandingkan
polysulfide. Material ini menunjukkan deformasi permanen minimal
dan dapat kembali ke bentuk semula dengan cepat bila diregangkan.
3. Tear strength
Ketahanan robek material ini adalah rendah, walaupun tidak mudah
robek seperti alginate dan agar hydrocolloids.
4. Stabilitas dimensional
Terjadi pengerutan yang cukup besar selama pengerasan.
Ketidakstabilan dimensi juga disebabkan penguapan produk reaksi,
yaitu etil alkohol.
5. Biokompabilitas
Silikon merupakan material yang paling dapat diterima secara
biologis. Salah satu bahaya yang mungkin terjadi adalah sama seperti
polysulfide, yaitu tertinggalnya material pada sulkus gingiva yang
mengakibatkan peradangan gingiva.
6. Lama penyimpanan
Alkyl silicate sedikit tidak stabil, khususnya bila dicampur dengan
komponen timah. Lama penyimpana terbatas karena oksidasi dari
komponen timah tersebut.
Keuntungan
Kondensasi silikon adalah bahan yang bersih dan sangat baik bagi pasien.
Bahan ini sangat elastis dan setting time dapat diatur dengan sejumlah
akselerator yang ada.
Kekurangan
Bahan ini cenderung tidak akurat karena penyusutannya tinggi dan bahan
ini sangat hidrofobik sehingga memerlukan bidang kering dan sangat sulit untuk
dicor.

3) Silicones Addition
Material tersedia dalam 5 konsistensi, yaitu extra low, low, medium,
heavy, very heavy (putty).
Pasta basis mengandung polymethyl hidrogen siloxane serat pre-
polimer siloxane lain.
Pasta akselerator mengandung divinyl polydimethyl siloxane,
serta pre-polimer siloxane lain. Bila pasta akselerator mengandung garam
platinum, maka pasta basis harus mengandung hibrid silikon.
Bahan cetak silikon bersifat hidrofobik. Untuk mengatasinya, dibuat
addition silicones yang lebih hidrofilik. Surfaktan ditambahkan pada pasta agar
bahan cetakan membasahi jaringan lunak lebih baik dan dapat diisi dental stone
dengan lebih efektif.
Addition silikon merupakan kemajuan dalam akurasi atas silikon
kondensasi. Karena ada perubahan dalam reaksi polimerisasi pada tipe adisi dan
mengeleminasi alkohol yang merupakan produk menguap dan menyebabkan
penyusutan. Bahan ini tersedia sebagai sistem 2 pasta dalam 4 viskositas
berbeda, ringan, medium, berat, dan dempul dan berbagai warna yang
memungkinkan pemantauan saat pencampuran. Karena akurasi tinggi bahan ini
cocok untuk cetakan gigi tiruan cekat dan lepasan. Bahan ini kaku setelah setting
dan mahal, dengan demikian tidak digunakan sebagai model studi secara rutin.
Komposisi
Bahan ini terdiri dari silicone prepolymer dengan gugus vinyl dan
hidrogen pada sisinya, yang bisa terjadi polimerisasi adisi. Reaksi pengerasan
dihasilkan oleh pencampuran satu pasta yang mengandung propolimer vinyl-poly
(dimetil siloxane) dengan pasta kedua yang mengandung prepolimer siloxane
dengan gugus hidrogen pada sisinya. Sebuah katalis platinum, asam
chloroplatinic, terdapat di salah satu pasta dan memulai polimerisasi addisi.
Reaksi selanjutnya akan menghasilkan gas H2, yang pada kejadian yang langka
akan menghasilkan porositas. Beberapa produsen menambahkan oksigen
absorber pada formula untuk mengeliminasi masalah ini.
Mechanical properties
Working dan setting time addition silicone lebih cepat dibandingkan
polisulfida. Retarder sering diberikan untuk memperpanjang waktu kerja. Silikon
addisi mempunyai elastisitas yang sangat baik dan menunjukan penyusutan
dimensi yang sangat rendah saat penyimpanan. Dengan begitu addition silicone
bisa di cor dengan aman nanti atau setelah dikirim ke laboratorium. Addition
silicone memiliki kekakuan yang lebih besar sehingga sulit menghilangkan
bahan cetak di sekitar daerah under cut yang diindikasikan dengan nilai
fleksibilitas yang lebih rendah. Tear strengthnya mirip dengan silikon kondensasi
tapi lebih kurang dari polysulfida.
Manipulasi
Addition silicones yang low dan medium dikemas dalam 2 pasta
sedangkan bahan putty dikemas dalam 2 toples yang terdiri dari bahan
basis dengan kekentalan tinggi dan bahan akselerator.
Untuk pengambilan bahan dan pengadukan, lebih mudah dilakukan
dengan alat pengaduk otomatis. Keuntungan menggunakan alat ini:
- Hasil adukan menjadi lebih homogen
- Kemungkinan masuknya udara ke dalam adukan semakin kecil
- Waktu pengadukan lebih singkat
- Kemungkinan kontaminasi bahan lebih sedikit
Hasil adukan dimasukkan langsung ke dalam sendok cetak yang
telah dilapisi adhesif atau pada gigi yang telah dipreparasi.
Penambahan palladium pada produk untuk menyerap hidrogen dan
mencegah gelembung yang terbentuk. Addition silicone bisa dilapisi dengan
electroplatting tembaga dan perak. Mixer otomatis dapat membantu membentuk
campuran yang cepat dan bebas dari gelembung.
Sifat-sifat
1. Working dan Setting time
Working time: 3,1 menit (230C); 1,8 menit (370C)
Setting time: 8,9 menit (230C); 5,9 menit (370C)
Working dan setting time dapat diperpanjang dengan penambahan
retarder yang dipasok pabrik dan dengan pendinginan alas pengaduk.
2. Elastisitas
Merupakan material bersifat elastik paling ideal pada saat ini. Material
jarang mengalami distorsi.
3. Tear strength
Ketahanan terhadap robekan adalah cukup, serupa dengan
condensation silicones
4. Stabilitas dimensional
Tidak ada penguapan produk hasil reaksi samping yang menyebabkan
pengerutan bahan. Kestabilan ini menyebabkan cetakan tidak harus
langsung diisi stone.
5. Biokompabilitas
Material ini dapat ditolerir oleh jaringan hidup.
Keuntungan
Addition silicone sangat akurat dan memiliki stabilitas dimensional yang
tinggi setelah setting. Materi ini juga tidak meninggalkan noda pada pakaian, dan
memiliki warna dan aroma yang enak. Bahan ini bahkan dapat di cor seminggu
setelah pencetakkan.
Kekurangan
Bahannya mahal, lebih kaku dari silikon kondensasi dan sulit untuk
dipotong. Bahan ini juga dapat melepaskan gas H2 pada saat setting, yang akan
mengakibatkan gelembung(porus) pada permukaan apabila absorber tidak
tersedia dalam produk
4) Polyether
Polyeter rubber digunakan untuk mencetak secara akurat beberapa gigi
yang telah dipreparasi tanpa undercut yang parah. Kekakuannya yang tinggi dan
working time yang singkat membatasi pemakaian polyeter hanya untuk mencetak
beberapa gigi saja. Polyeter tersedia dalam viskositas rendah, sedang dan tinggi.
Komposisi
Bahan ini diberikan dalam 2 pasta. Pasta base/basis berisi polyeter dengan
berat molekul yang rendah dengan gugus tambahan etilena-imina beserta filer
seperti colloidal silica dan plasticizers. Pasta katalis terdiri dari aromatic sulfonic
acid ester dengan agent thickening untuk membentuk pasta bersama dengan filler.
Ketika pasta basis dicampur dengan pasta katalis, polimerisasi ionik terjadi oleh
pembukaan gugus ethylene-imine dan penambahan rantai. Reaksi untuk
mengkonversi pasta menjadi karet adalah sebagai berikut:
Polyeter + sulfonic eter polyeter rubber
Mechanical properties
Polieter mirip dengan addition silicone. Awalnya polyeter mempunyai
waktu kerja dan setting yang pendek dan memiliki fleksibilitas yang rendah.
Pengencer / thinners tersedia untuk meningkatkan waktu kerja dan fleksibilitas
tanpa banyak kehilangan sifat fisik atau sifat mekanik lainnya. Nilai
penyusutannya adalah 0,3% dalam 24 jam. Karena karet merupakan bahan yang
menyerap air, dan mudah mengalami perbuahan dimensi, penyimpanan dalam air
tidak dianjurkan. Elastic recovery bahan ini adalah 98,5% dan berada diantara
polysulfida dan addition silicone. Flow dari polyeter sangat rendah dan hal ini
mempengaruhi akurasi. Fleksibilitas bahan ini juga rendah sehingga
menyebabkan kekakuan yang tinggi. Selain itu polieter memiliki tear strength
yang rendah.
Manipulasi
Manipulasi polieter mirip dengan polisulfida dan silicon. Pasta basis dan
katalis yang jumlahnya sama panjang dicampur dengan cepat selama 30-45 detik,
hal ini disebabkan karena working time yang singkat. Kedua pasta mudah untuk
digabungkan. Hindari kontak antara katalis dan kulit / mukosa karena dapat
terjadi reaksi pada jaringan. Handhlegun type mixer dapat membuat
pencampuran suatu produk yang cepat dan bebas dari bolus.
Sifat-sifat
(1) Working dan setting time
Working time : 3,3 menit (230C); 2,3 menit (370C)
Setting time : 9 menit (230C); 8,3 menit (370C)
Penggunaan bahan pengencer dapat memperpanjang working time
dengan sedikit meningkatkan setting time. Bahan retarder dapat
memperlama working time.
(2) Elastisitas
Merupakan bahan cetak paling keras. Kurang elastik dibandingkan
addition silicones.
(3) Tear strength
Ketahanan sobeknya lebih baik dibandingkan condensation silicones,
tapi lebih mudah sobek dibandingkan polysulfide.
(4) Stabilitas dimensi
Perubahan dimensinya sedikit. Seperti silikon, polyether tidak
memiliki reaksi samping. Material bersifat keras sehinnga gaya yang
diperlukan untuk mengeluarkan cetakan besar.
(5) Biokompabilitas
Polyether yang telah mengeras mempunyai nilai toksisitas tertinggi
dan jumlah sel hidup terendah setelah pemaparan berulang. Bahan
cetak yang teringgal dalam sulkus gingiva dapat menyebabkan iritasi.
Keuntungan
Bahan ini termasuk mudah dan menyenangkan dalam pencampuran dan
penanganan. Bahan ini lebih akurat dari polisulfida atau silikon kondensasi.
Bahan ini juga memiliki detail yang baik dan mudah di cor. Jika disimpan dalam
keadaan kering, dapat bertahan selama 1 minggu.
Kekurangan
Biayanya tinggi, working dan setting time nya rendah dan memiliki
kekakuan yang tinggi. Rasanya pahit pada beberapa pasien. Bahan ini juga tidak
bisa disimpan cetakannya dalam air atau kelembapan yang tinggi.

2. Bahan Cetak Non Elastik


2.1.Plaster
Rumus kimia : CaSO4 H2O ( Calsium sulfat hemihidrat)
Plaster disediakan dalam bentuk bubuk berwarna putih. Plaster of Paris
dibuat dari batu-batuan gypsum yang telah dihaluskan , kemudian dipanaskan
100C - 110C pada tempat terbuka. Penguapan air lebih cepat, menghasilkan
kristal-kristal yang tidak beraturan dan porus, akibatnya luas permukaan partikel
bubuk relative besar. W/P ratio pada plaster of paris yang baik sekitar 0,50 yakni
100 gr plaster memerlukan 50-55 cc air.
Manipulasi
Karena merupakan salah satu tipe gypsum, maka cara memanipulasinya
seperti tipe gypsum lainnya. Pada awalnya siapkan air dalam bowl, masukkan
bubuk, lalu aduk secara cepat sampai homogeny. Udara yang terjebak dalam
adukan harus dihindari untuk mencegah porus yang dapat menyebabkan
kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. Hal ini dapat dibantu dengan vibrator
otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitudo rendah.
2.2.Compound
Aplikasi
Membentuk tepi (border molding) sendok cetak perseorangan dari akrilik
selama mencoba sendok cetak.
Komposisi
Campuran malam (beeswax), malam ini terlalu rapuh, sehingga
shellac, asam stearik, dan guta perca ditambahkan untuk meningkatkan
plastisitas dan kemampuan kerja
resin termoplastik
bahan pengisi
bahan pewarna
Bersifat thermoplastic, yaitu melunak bila dipanaskan dan mengeras bila
didinginkan, tanpa adanya reaksi kimia.
Bahan dibagi dalam 2 tipe :
Tipe 1 : Bahan Lower Fusing, untuk cetakan prostetik preliminary
pada full denture berupa lembaran dengan tebal 4-5 cm
Tipe 2 : Bahan Higher Fusing, sebagai bahan sendok cetak yang cukup
kaku untuk menahan bahan cetak lain
Manipulasi
Untuk cetakan prostetik, dipanaskan dalam water bath 55C - 60C dan
melunak merata. Jangan terlalu lama, karena mengakibatkan beberapa bahan lepas
dalam air. Bila compound terlalu dingin, tidak dapat membentuk flow yang tepat
dalam mulut. Bila terlalu panas akan lengket dan mulut terasa seperti terbakar.
Sifat-sifat
Ketepatan
- Jika koefisien thermal expansion naik, maka hasil dimensi cetakan tidak
akan sama dengan dimensi mulut
- Perubahan dimensi terjadi selama penyimpanan di dalam lab.
- Bahan ini cocok untuk bahan model bahan die
Sifat lain
- Tidak toksik dan tidak mengiritasi
- Mengeras untuk waktu yang cukup di dalam mulut
- Shelf-life cukup, tetapi perubahan shellac dapat menyebabkan keburukan
untuk periode yang lama

Referensi:
Power JM, Craigs, Sakaguchi R. Restorative Dental Materials 11th edition. St.
Louis Missouri. 2002

Anda mungkin juga menyukai