Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER DISKUSI BRIDGE

Disusun Oleh:

Dhia Fadhilah Budiman - 160112220040

Syahla Fatimah Azzahra - 160112220050

Meylinda Nurjianti - 160112220061

Gretanza Hendrat Monica - 160112220062

Pembimbing:

Valentine Rosadi Sinaga, drg., Sp. Pros., Subsp. CPDI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2024
1. Macam-Macam Semen

A. Zinc Fosfat Cement

● Telah digunakan sejak lama sebagai bahan pelekat restorasi long-term

● Sediaan: Bubuk (Zinc oxide, magnesium oxide) dan cairan (Phosphoric

acid dan air)

Kelebihan:

● Kekuatan tekan adekuat

● Sifat mekanis baik

● Ekses semen dapat dibersihkan dengan mudah

● Kelarutan terbatas

Kekurangan:

● Cenderung mengiritasi pulpa karena pH awal rendah

● Setting time lambat

Cara manipulasi :

1. Gunakan glass slab untuk mengaduk

2. Ambil bubuk dan cairan sesuai takaran pabrik, bagi bubuk menjadi 5-6

bagian sama besar

3. Dengan spatel, aduk bagian bubuk pertama ke cairan hingga homogen

+-20 detik dan lanjutkan bagian lainnya seterusnya hingga seluruhnya

tercampur

4. Pengadukan selesai dalam 90-240 detik

5. Konsistensi ideal: stringy


Gambar. Cara manipulasi Zinc Phosphate Cement

B. Polikarboksilat Cement

● Digunakan untuk gigi yang sensitif atau pengasahannya cukup banyak

● Sediaan: Bubuk (Zinc oxide, magnesium oxide, bismuth, aluminum oxide,

fluoride) dan cairan (Polyacrylic acid, carboxylic acids)

Kelebihan:

● Adhesi baik dengan struktur gigi

● Tensile strength baik

● Anti-kariogenik

● Reaksi terhadap pulpa minim

Kekurangan:

● Viskositas tinggi sehingga sulit dimanipulasi


● Setting time singkat

● Adhesi rendah

● Kelarutan tinggi

Cara manipulasi :

1. Sediakan Glass Slab dan Spatula

2. Takar bubuk dan cairan sesuai takaran pabrik

3. Aduk dengan cara membawa bubuk ke cairan, gerakan pencampuran

ditekan ke arah glass slab

4. Waktu pencampuran 30-60 detik

5. Konsistensi ideal : creamy

Working time: +-3 menit

C. Zinc Oxide Eugenol Cement

● Tidak merangsang pulpa, namun sifat mekanik dan fisiknya lemah

sehingga pemakaiannya terbatas

● Dapat digunakan sebagai semen sementara dan permanen

● Tipe I (disebut juga semen fletcher) → Bubuk: 69% Zinc Oksida, 29%

Rosin, zinc asetat, Cairan: eugenol

● Tipe II → Bubuk: 80% Zinc Oksida, 20% Resin akrilik, Cairan: eugenol

Kelebihan :

● Efek paliatif terhadap pulpa gigi

● Meminimalkan kebocoran mikro

● Perlindungan terhadap pula


● Sifat antibakteri

Kekurangan :

● Sifat mekanis dan fisik lemah→ memudahkan saat pelepasan

● Kerapuhan dan kelarutan tinggi

Cara manipulasi :

● Sediaan pasta : Keluarkan pasta sama panjang, aduk di glass slab

● Sediaan bubuk : takar bubuk dan cairan, aduk diratakan pada glass

slab

D. Glass Ionomer Cement

● Digunakan GIC tipe I (luting & lining)

● Dapat digunakan pada kasus dengan karies yang tinggi, sementasi post

and core, luting long span bridge

● Mengandung fluor

Kelebihan :

● Berikatan kimiawi, translusen → bisa untuk mahkota porselen

● Resistensi cukup

● Anticariogenic

● Adhesi dengan struktur gigi dan logam

Kekurangan :

● Modulus elastisitas lebih rendah dari ZnPO4

● pH rendah memberikan reaksi sensitivitas

● Tidak tahan aus


Cara manipulasi :

Alat : Glass slab/paper pads dan Spatula

1. Takar bubuk dan cairan sesuai anjuran pabrik

2. Aduk dengan cara membawa bubuk ke cairan. Gerakan pencampuran

ditekan ke arah glass slab. Waktu pencampuran 30-60 detik

3. Konsistensi ideal: creamy

Working time: +-2 menit

Setting time dalam mulut: 7 menit

E. Resin Cement

● Untuk sementasi porselen dan restorasi glass-ceramic, braket ortodonti

ceramic

● Komposisi: resin microfilled BisGMA viskositas rendah

Kelebihan :

● Compressive dan tensile strength baik

● Kelarutan rendah

● Berguna pada preparasi pendek atau sangat tapered

Kekurangan :

● Teknik manipulasi teliti dan kritis

● Ketebalan film tinggi

● Kebocoran marginal karena pengerutan

Cara manipulasi :

● Bersihkan gigi dan etsa dengan asam fosforik selama 30 detik

● Aplikasikan bonding agent


● Tempatkan resin pada restorasi dan gigi

● Insersikan, tunggu hingga setting

2. Sifat Fisik Semen

A. Semen Zinc Phosphate

· Sifat Fisik

Dua sifat fisik dari semen yang relevan untuk retensi protesa cekat adalah

sifat mekanis dan daya larutnya. Daya larut yng tinggi dapat menyebabkan

hilangnya semen yang dibutuhkan untuk retensi dan menciptakan daerah retensi

untuk plak. Jika dimanipulasi dengan benar, semen seng fosfat mempunyai

kekuatan tekan sebesar 104Mpa dan kekuatan tarik garis tengah 5,5 Mpa. Semen

seng fosfat mempunyai modulus elastisitas sekitar 13 Gpa sehingga cukup kaku

dan seharusnya dapat menahan perubahan bentuk elastik bahkan jika digunakan

untuk sementasi restorasi yang terkena tekanan pengunyahan yang besar.2

· Sifat Biologi

Adanya asam fosfor, keasaman semen cukup tinggi pada saat protesa

ditempatkan pada gigi. Dua menit setelah awal pengadukan, pH semen seng fosfat

berkisar 2 kemudian pH menaik dengan cepat tetapi masih sekitar 5,5 pada jam ke

24. Jika digunakan adukan yang encer, pH akan lebih rendah dan tetap rendah

untuk jangka waktu yang lama

B. Semen Seng Polikarboksilat

· Ketebalan Lapisan

Ketika semen karboksilat diaduk pada rasio bubuk:cairan yang benar,

adonannya lebih kental dari pada adukan semen seng fosfat. Namun adukan
semen polikarboksilat diklasifikasikan sebagai pseudoplastik dan mengalami

pengenceran jika kecepatan pengolesannya ditingkatkan.

· Sifat Mekanis

Kekuatan kompresi dari semen polikarboksilat adalah sekitar 55 Mpa

sehingga semen ini lebih rendah dari pada semen seng fosfat. Namun, kekuatan

tarik garis tengahnya sedikit lebih tinggi. Semen polikarboksilat tidak sekaku

semen seng fosfat. Modulus elastisitasnya kurang dari setengah semen seng

fosfat. Selain itu, tidak serapuh semen seng fosfat. Jadi, lebih sulit untuk

membuang kelebihan semen setelah semen mengeras.

· Daya Larut

Daya larut semen di dalam air memang rendah, tetapi jika terpajan

asam-asam organik dengan pH 4,5 atau kurang daya larutnya meningkat sangat

besar. Selain itu, penurunan rasio bubuk:cairan akan meningkatkan daya larut dan

kecepatan disintegrasi secara nyata didalam rongga mulut.

C. Glass Ionomer Cement

SIfat fisik dari GIC cenderung tahan terhadap asam, namun tidak lebih

tahan fraktur dibanding komposit, dan rentan terhadap abrasi. GIC dengan

beberapa kekurangan ini tetap menjadi pilihan restorasi yang baik karena

memiliki kecocokan biologis terhadap email dan dentin, tahan terhadap erosi,

dan juga bersifat kariogenik. Kekuatan tekan GIC akan bertambah setelah 24 jam

sampai 1 tahun dari 90 - 230 MPa mencapai 160 - 280 MPa. GIC memiliki

ikatan terhadap dentin dengan kekuatan 1 - 3 MPa dan dapat bertambah bila ada
proses conditioning. GIC juga dapat melekat dengan baik pada enamel, stainless

steel, tin-oxide plate platinum, dan alloy emas.

3. Teknik Sementasi

Teknik sementasi terdiri dari:

- Lepaskan mahkota sementara, bersihkan sisa semen dengan pumice dan air yang

telah disiapkan. Kemudian bilas dan keringkan

- Isolasi daerah kerja dengan menggunakan cotton roll dan suction

- Aplikasikan separating medium pada gigi sebelah penyangga

- Pada gigi vital disarankan untuk menggunakan cavity varnish sebelum sementasi

- Manipulasi semen hingga homogen

- Keringkan gigi lalu aplikasikan semen luting kedalam permukaan internal

restorasi mahkota

- Insersikan mahkota dengan gentle dan berikan gerakan sisi ke sisi secara dinamis

ke arah seat. Pemberian beban secara langsung ke arah seat tanpa diberi gerakan

sisi ke sisi akan menyebabkan incomplete seat. Bila berlebihan→ dapat

menyebabkan fraktur

- Minta pasien untuk menggigit cotton roll pada oklusal gigi

- Periksa margin restorasi dan pastikan sudah tepat

- Buang kelebihan semen dengan sonde dan dental floss untuk membuang

kelebihan pada bagian interproximal

- Periksa oklusi menggunakan articulating paper

4. Instruksi Pasca Insersi


Instruksi yang harus disampaikan pada pasien setelah dilakukannya insersi yaitu:

- Pasien diberitahu bahwa akan timbul rasa tidak nyaman di saat saat awal

pemakaian

- Instruksikan pasien untuk mengunyah dengan hati – hati selama 1 – 2 hari setelah

insersi

- Pasien diinstruksikan tidak mengunyah/menggigit dengan jembatan/mahkota

- Pasien diberitahu bahwa jembatan tidak dapat membersihkan sendiri

(self-cleansing) seperti gigi asli, sehingga perlu pembersihan yang lebih baik

- Pasien diajarkan cara water flushing dan penggunaan floss pada area pontik

dibawah jembatan dengan menggunakan superfloss yang ujungnya lebih rigid

sehingga dapat masuk ke embrasure atau dengan menggunakan interdental brush

- Instruksi pasien untuk menyikat gigi 2x sehari dan menggunakan mouthwash

- Instruksi pasien untuk mengurangi merokok dan minum kopi

- Instruksi pasien untuk kontrol 1 minggu dan recall 6 bulan, 1 tahun

Anda mungkin juga menyukai