Anda di halaman 1dari 20

BASIS

NAMA ANGGOTA
1. Dhita Shintia Dewi ( P1337425120060 )
2. Serliana Dewi K. ( P1337425120061 )
3. Erma Puji Utami ( P1337425120062 )
4. Inas Suwarna F. ( P1337425120063 )
5. Gita Tanaya Putri H. ( P1337425120065 )
6. Amaliyah Fikriyatul A. ( P1337425120066 )
7. Adelia Rachma Putri ( P1337425120067 )
8. Sakila Mawardani ( P1337425120068 )
TUMPATAN SEMENTARA VS TUMPATAN TETAP
Perbedaan Tumpatan Sementara Tumpatan Tetap
Tekstur Tumpatan tidak tetap yang tidak lebih kuat dibanding Tumpatan yang bersifat permanen dalam suatu kavitas dan lebih
tumpatan tetap kuat dibanding dengan tumpatan sementara
Fungsi • Sebagai bahan sterilisasi • Merestorasi gigi yang patah
• Menutup kavitas sementara dengan baik • Merestotasi gigi berlubang
• Menutup jalan masuk saluran akar • Tidak untuk menggantikan gigi yang hilang
• Menstimulasikan pembuatan dentin reparatif
Bahan Fletcher, ZOE (Zinc Oxide Eugenol), Cavit • Glass Ionomer
Bahan penyerta: conditioner, varnish
• Resin Komposit
Bahan penyerta: bahan etsa, bahan bonding,side guide
Manipulasi • Letakkan powder diatas mixing slab • Bahan alloy dan merkury perbandingan 7:5.
• Memberi liquid fletchet pada powder fletcher • Aduk berlawanan jarum jam konsistensinya menempel di
• Aduk sampai bentuknya pasta dinding mortal mengkilat.
• Percobaan pertama : - warking time = 48 detik, setting • Menaruh bahan dikain mulin kemudian dijepit.
time = 32 detik • Ambil bahan menggunakan amalgam stopper
• Masukkan kedalam kavita dan ratakan
TUMPATAN SEMENTARA VS BASIS
Perbedaan Tumpatan Sementara Basis
Tekstur Tumpatan titak tetap yang tidak kuat disbanding tumpatan tetap Bahan yang digunakan dalam bentuk yang relative tebal
dan lebih kuat dibandingkan dengan sub basis

Fungsi • Sebagai bahan sterilisasi • Menggantikan dinding yang sudah rusak


• Menutup kavitas sementara dengan baik • Menahan tekanan pada saat dilakukan proses
• Menutup jalan masuk saluran akar restorasi
• Menstimulasikan pembuatan dentin raparatif. • Pelindung terhadap iritasi kimia
• Sebagai penyekat thermal

Bahan Fletcher , ZOE (Zinc Oxide Eugenol), Cavit Zinc Fosfat, Polikarboksilat

Manipulasi • Letakkan powder diatas mixing slab • Manipulasi pada seng fosfat yaitu :
• Memberi liquid fletchet pada powder fletcher Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang
• Aduk sampai bentuknya pasta diinginkan. Menggunakan mixing slab yang dingin.
• Percobaan pertama : - warking time = 48 detik, setting Bubuk harus dibagi menjadi beberapa bagian kecil.
time = 32 detik pengadukan dimulai dengan menggabungkan bubuk
dengan porsi sedikit cairan
BASIS VS SUB BASIS
Perbedaan Basis Sub Basis

Tekstur Bahan yang digunakan dalam bentuk yang relatif tebal Bentuk tidak lebih kuat dibandingkan dengan basis
dan lebih kuat dibandingkan dengan sub basis

Fungsi • Menggantikan dinding yang sudah rusak • Merangsang pembentukan dentin sekunder
• Menahan tekanan pada saat dilakukan proses • Dapat melindungi pulpa
restorasi
• Pelindung terhadap iritasi kimia
• Sebbagai penyekat thermal
Bahan Zinc Fosfat, Polikarboksilat Zinc Oxide Eugenol, Kalsium Hidroksida

Manipulasi • Manipulasi pada seng fosfat yaitu : • Manipulasi pada seng oksid eugenol yaitu:
Penentuan rasio P/L sesuai dengan konsistensi yang Perbandingan puder dengan cairan berkisar antara 4: 1
diinginkan. Menggunakan mixing slab yang dingin. atau 6 : 1. Letakkan powder semen ini pada glass plate
Bubuk harus dibagi menjadi beberapa bagian kecil. tipis, campur dan aduk menggunakan spatel cement
pengadukan dimulai dengan menggabungkan bubuk tahan karat, dengan cara menaruh puder ke dalam
dengan porsi sedikit cairan cairan hingga diperoleh konsistensi yang kental
seperti dempul. Posisi pengadukan bebas/jengking
juga boleh. Setting time nya adalah 3-4 menit.
A. ZnOEugenol (Zinc Oxide Eugenol)

1. Jenis
Tipe I: ZOE Luting cement sementara.
Tipe II: ZOE Luting cement jangka-panjang.
Tipe III: ZOE Restorasi sementara.
Tipe IV: ZOE Restorasi menengah.
 
2. Sifat
• PH-nya mendekati 7 yang membuatnya menjadi salah satu semen dental yang paling sedikit mengiritasi
• Sifat fisik, rasio bubuk cairan akan mempengaruhi kecepatan pengerasan

3. Kelebihan
• Daya antibakteri
• Kemampuan semen untuk meminimalkan kebocoran micro
• Memberikan perlindungan terhadap pulpa

 
B. ZnOFletcher

1. Terdiri dari
• Powder = Zn Sulfat, Zn Oxyde, Mastix
• Liquid = Alkohol, Aquades

2. Kelebihan
• Membuat restorasi amalgam menjadi lebih halus dan bersinar.

3. Kekurangan
• Material yang sulit untuk dimanipulasi diakibatkan waktu setting yang bervariasi dan kelembabannya yang tinggi.

• Mengiritasi jaringan di rongga mulut bila tidak dilakukan dengan benar


4. Kekurangan
• mempunyai potensi iritasi terhadap jaringan

5. Kandungan Bahan
a.) Kandungan powder
• Zinc Oksida (Zn O)= 69%
• Resin putih = 29,3%
• Magnesium Oksida(MgO) dalam jumlah yang kecil, bahan ini bereaksi dengan eugenol dengan cara yang sama
dengan zinc oksida.
• Zinc Asetat(CH₃COO)₂ atau garam lainnya) dalam jumlah hingga 1%, memperbaiki kekuatan
b.) Kandungan cairan
• Eugenol, merupakan terutama minyak cengkeh 85%
• Minyak olive, dalam jumlah hingga 15%
• Terkadang diberi asam asetat/cuka sebagai akselerator
C. Cavit/Caviton
Cavit/ caviton merupakan bahan tumpatan yang self curing
 
1. Aplikasi
• Permukaan cavit yang sangat keras cocok digunakan untuk restorasi sementara di bagian oklusal
• CAVIT-W yang final hardness nya lebih remdah dan adhesinya lebih kuat cocok digunakan khususnya
setelah perawatan endodintic
• CAVIT-G ideal untuk preparasi inlay karena dapat seluruhnya dipindahkan tanpa menggunakan bur.

• Terdapat 3 variasi cavit yaitu: CAVIT, CAVIT-W,CAVIT-G

2. Keuntungan
• Dapat melekat kuat dengan dentin
• Mudah diaplikasikan
• Proses cuttingnya cepat
• Pemuaian yang terjadi hanya sedikit
• Strukturnya kuat
ZnPO4 (Zinc Phosphat Cement)
Jenis : Bahan perekat untuk Restorasi dan Peralatan Ortodontik, sebagai basis tambalan
Komposisi : Oksida seng 90% dan magnesium 10 %
Reaksi pengerasan : Saat bubuk diaduk dengan cairan. Reaksi yg
dihasilkan melalui reaksi eksotermis
Sifat : Daya larut relatif rendah di dalam air,
Keasamanan semen cukup tinggi
Polycarboxylate Cement
Jenis : Bahan perekat sementara dan permanen restorasi
Komposisi :
1. Cairan : dari asam poliakrilat dari asam akrilik dengan asam karboksilat
lain yang tidak jenuh
2. Bubuk : zink oksida dengan sejumlah oksida magnesium
Kelebihan : Waktu pengerasan lebih cepat dari seng fosfat
Kekurangan : tidak sekaku semen fosfat
modulus elastis kurang dari setengah semen fosfat
CaOH2 Cement (Dycal)
Jenis : bahan penutup pulpa dan basis penahan panas.

Sampai saat ini, kalsium hidroksida merupakan bahan direct pulp capping
yang paling populer sebagai terapi pulpa vital.
Bahan pelapik mngeras dengan sangat cepat setelah dicampur, sehingga
harus ditempatkan langsung setelah pencampuran. Temperatur mulut
mempercepat reksi pengerasan ini. Kelembaban yang meningkat juga akan
mengurangi waktu pengerasan
Manipulasi
Persiapan
a. Alat : mixing slab, cement spatel, cement stopper
b. Bahan : calcyl, ZnPO4 ( semen Fosfat), ZOE

Manipulasi + aplikasi bahan sub basis

No ILUSTRASI TAHAPAN VERBALISASI TINDAKAN

1 Letakkan catalyst dan base calcium


hydroxide dengan perbandingan 1:1

2 Campurkan catalyst dan base calcium


hydroxide di mixing slab dengan cement
spatel sampai konsistensi seperti pasta
3 Kemudian, ambil sub basis
dengan cement stopper dan
letakkan diatas kavita
Maanipulasi + aplikasi bahan basis

No ILUSTRASI TAHAPAN VERBALISASI TINDAKAN

1 Letakkan powder ZnPO4 dan liquid dengan


perbandingan 1:2

2 Bagi powder ZnPO4 menjadi 5 bagian yang sama,


lalu mencampur masing-masing bagian ke dalam
liquid, mencampur dengan gerakan cepat melingkar
3 Setiap penambahan masing-masing
bagian powder ZnPO4 harus dicampur
selama 15-20 detik

4 Campurkan hingga konsistensi kental


seperti dempul

5 Kemudian, tempatkan adonan kavita


yang telah di beri kalsium hidroksida
sebagai sub basis dengan cement
stopper
6 Kondensasi sampai seluruh
rongga terisi oleh basis
Manipulasi + aplikasi bahan tumpatan sementara

No ILUSTRASI TAHAPAN VERBALISASI TINDAKAN

1 Letakan powder ZnOE dan liquid


dengan perbandingan 3:4 dan 1
sendok ZnOE ekstra disudut
mixing slab

2 Campurkan setengah powder


ZnOE dengan liquid dan diratakan
dengan cement spatel, kemudian
masukkan lagi setengah powder
ZnOE
3 Campurkan hingga konsistensi
kental seperti dempul, konsistensi
yang benar adalah apabila
semen tidak lengket dan dapat
digulung

4 Potong semen menjadi potongan-


potongan kecil
5
Tempatkan semen diatas kavita
menggunakan cement stopper

6
Kondensasi sampai seluruh rongga
terisi oleh semen, dan pada tepi
cavosurface dipasang amalgam
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai