Anda di halaman 1dari 25

Bahan Pelindung Pulpa - Dentin

Dian Puspita Sari


• Penumpatan  mengembalikan fungsi gigi dalam
mulut dengan jalan menghentikan proses karies dan
menjaga pulpa agar tetap vital dan sehat.
• Sampai saat ini belum ada bahan tumpatan yang
dapat melindungi pulpa terhadap iritasi fisik, kimia
maupun bakteri.
• Oleh sebab itu perlu diberikan bahan tumpatan
khusus yang berfungsi melindungi pulpa- dentin
untuk melengkapi fungsi bahan tumpatan.
Bahan pelindung pulpa-dentin harus memenuhi
syarat biologis:
• Dapat mematikan kuman pada dinding kavitas dan tubulus
dentin
• Mencegah kerusakan pulpa-dentin dari iritasi bahan tumpat
• Merangsang penyembuhan pulpa-dentin
• Mencegah masuk dan berkembang biaknya kuman pada celah
antara dinding kavitas dan bahan tumpat
• Merangsang mekanisme pertahanan pulpa-dentin.
Bahan pelindung pulpa-dentin harus memenuhi
syarat fisik:
• Cocok dengan semua bahan tumpatan
• Tidak larut dalam cairan mulut
• Mempunyai kekuatan untuk menahan tekanan pada waktu
proses penumpatan
• Mencegah penjalaran perubahan sushu (isolator termis)

Bahan pelindung pulpa-dentin harus dapat melindungi pulpa-


dentin dari iritasi bakteri, kimia dan fisika.
namun sampai saat ini belum ada baha pelindung pulpa-dentin
yang dapat memenuhi persyaratan tersebut.
Iritasi Pulpa-Dentin :
• Bakteri : bakteri yang tertinggal pada kavitas sebelum
penumpatan / yang masuk kemudian pada celah antara dinding
kavitas dan bahan tumpat.
• Kimia : sisa bahan tumpat yang tidak bereaksi, bahan kmia
dari makanan, bahan kimia yang digunakan dalam proses
penumpatan atau terlepas akibat kerusakan tumpatan.
• Fisika : tekanan pada waktu proses penumpatan / tekanan pada
waktu gigi berfungsi, kecelakaan / perubahan suhu yang
terjadi pada preparasi kavitas atau penjalaran dari makanan
dan minuman.
Macam bahan Pelindung Pulpa-Dentin
1. Liner
2. Basis
Penggunaan liner dan basis secara tunggal atau bersama
berdasarkan atas kebutuhan biologis atau mekanis suatu
tumpatan. Keadaan ini tergantung dari :
• Dalamnya kavitas yang ada
• Sisa dentin yang tertinggal
• Riwayat penyakit
• Bahan tumpat yang digunakan
LINER/ PELAPIK
• Bahan pelindung pulpa-dentin yang diletakkan pada
kavitas dalam bentuk lapisan tipis.
• Fungsi utama : melindungi pulpa-dentin dari iritasi
kimia dan bukan merupakan isolator termis
• Macam-macam liner :
– Amalgam liner
– Campuran resin dan kalsium hidroksida
– kalsium hidroksida
– Semen ionomer kaca
Amalgam liner
Indikasi
• Melapisi dentin dibawah tumpatan amalgam
• Melapisi semen sebelum menumpat amalgam
• Melapisi tumpatan amalgam segera setelah aplikasi
Keuntungan :
• Efektif melindungi pulpa
• Melindungi dari iritasi kimia dan bakteri
• Mengurangi resiko kebocoran dan sekunder karies
• Mengikat kelebihan merkuri
Campuran resin dan Ca(OH)2

• Indikasi :
- pulp capping indirect 
- liner untuk semua jenis tumpatan
• Sifat-sifatnya
– Basa kuat (pH 12)  menetralisir asam
– Lebih kuat karena mengandung resin
– Merangsang pembentukan dentin sekunder
– Radioopak
– sub base dibawah tumpatan resin komposit
Keburukan : mudah larut dalam cairan mulut
Resin -Kalsium hidroksida liner

• Kemasan tube : konsistensi krim terdiri dari base dan


katalis , self cure liner
• Cara aplikasi : mencampur base dan katalis hingga
rata dan diletakkan dalam kavitas dengan bantuan
“Sonde Ball-Pointed”
Aplikasi kalsium hidroksida
• Isolasi gigi dengan cotton roll di daerah bukal/
labial dan lingual
• Mempersiapkan paper pad
• Meletakkan base dan catalyst dengan
perbandingan 1:1 diatas paper pad
• Mencampur base dan catalyst dengan
menggunakan sonde ballpoint tip/ ball apilikator
• Aplikasi kalsium hidroksida di dasar kavitas dengan
menggunakan sonde ballpoint tip/ ball aplikator
Resin - Kalsium hidroksida liner

• Kemasan syringe, konsistensi pasta, light cure liner


• Aplikasi : bersihkan dan keringkan kavitas, aplikasikan
kalsium hidroksida kemudian disinar dengan light
cure selama 40 detik
GIC Liner
• memiliki sifat fisik yang relatif rendah dan didesain secara
menyeluruh ditutup oleh bahan restorasi lain.
• Berupa lapisan yang tipis untuk mengisi ruangan di dalam
kavitas yang dibuat dan bertindak sebagai bahan isolasi
terhadap suhu untuk mencegah terpaparnya pulpa.
BASIS
• Bentuk fisik lebih padat dan keras dibandingkan dengan liner.
• Pelindung terhadap iritasi kimia, isolator panas, dan menahan
tekanan selama pemampatan bahan restoratif.
• Dapat dibentuk dan dikontur menjadi bentuk-bentuk preparasi
yang spesifik.
• Beberapa macam basis : semen seng-oksida eugenol, semen
fosfat, semen polikarboksilat dan SIK
Semen Seng-Oksida Eugenol (ZOE)
• Semen tipe sedatif yang lembut
• Untuk basis dan tumpatan sementara.
• pH mendekati 7 sedikit iritasi.
• Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa
• Meminimalkan kebocoran mikro, dan memberikan
perlindungan terhadap pulpa.
• Tidak boleh digunakan sebagai basis tumpatan resin komposit
karena mengganggu polimerisasi resin komposit (resin
komposit tidak menjadi keras)
• Contohnya : IRM, Fletcher / Cavit + kapas ditetesi eugenol
Semen Seng-Oksida Eugenol (ZOE)

Peralatan :
1. Semen oksida seng eugenol (bubuk dan cairan)
2. Kertas pencampur dan spatula logam
3. Eksplorer berujung panjang
4. Cotton pellet dan pinset kapas
Semen Seng-Oksida Eugenol (ZOE)

a) Bubuk oksida seng dan cairan eugenol pada kertas pad.


b) Oksida seng dan eugenol sedang dicampur pada kertas pad/glass slab
c) Untuk basis/tumpatan sementara semen diaduk sampai konsistensi seperti
pasta kental dan dapat dipegang tanpa melekat pada jari
Seng oksida fosfat /Semen fosfat

• Dulu perekat logam tuang, sekarang untuk basis tumpatan


bila tekanan yang diterima cukup besar
• Isolator thermal dan pelindung pulpa-dentin terhadap tekanan
mekanis selama proses penumpatan.
• Mengiritasi pulpa karena pH rendah sehingga perlu peletakan
varnis untuk perlindungan pulpanya
• Mudah pecah sehingga tidak bisa untuk tumpatan sementara
• Mudah larut dalam cairan mulut sehingga inlay, uplay/onlay
menjadi longgar.
Seng oksida fosfat /Semen fosfat

Peralatan yang digunakan :


1. Glass slab dan spatula yang bersih serta dingin
2. semen seng fosfat, bubuk dan cairan
3. Alkohol 95% dalam deppen dish (agar semen tidak lengket
ke instrumen)
4. Plastis filling instrumen
5. Semen stopper
Seng oksida fosfat /Semen fosfat

Prosedur pengadukan :
•Mempersiapakan powder dan liquid Zinc Phosphat semen dengan perbandingan 1:1
diatas glass slab
•Membagi powder menjadi 2 bagian, ½ bagian dibagi 2
•Aduk ½ bagian pertama, ¼ bagian pertama, ¼ bagian kedua dengan spatula semen
dengan cara memutar
•Masukan zinc Phospat semen dengan menggunakan semen stopper yang sudah dibasahi
alkohol
Seng oksida fosfat /Semen fosfat
5. Untuk basis, konsistensi seperti dempul dan seperti krim ,
diletakkan disudut
slab
6. Semen dimasukan kedalam kavitas dengan plastis filling
instrumen yang telah dibasahi alkohol
7 . Setelah dimasukkan kedalam kavitas semen diratakan dengan
semen stopper yang dicelup dalam alkohol agara tidak lengket
pada stopper.
Semen Polikarboksilat
• Daya iritasi sangat kecil
• Ikatannya fisiko-kimia karena asam polyakrilat
bereaksi dengan kalsium jaringan keras gigi  ikatan
kimia
• Kelarutan dalam cairan mulut lebih kecil
• Sementasi tumpatan tuang :inlay, uplay/onlay,
stainless-steel crown.
Semen Polikarboksilat

1. Letakkan bubuk polikarbosilat dan liquidnya sesuai aturan pabrik ke


kertas pad/glass slab
2. Bubuk secara cepat dimaukkan kecairan dalam jumlah banyak
3. Campuran diaduk secepat mungkin dengan cara memutar dan harus
selesai diaduk dalam waktu 30-40 detik.
4. Selama peletakan dan pembentukan bahan didalam kavitas, digunakan
bubuk yang kering dan bukan alkohol untuk mencegah semen
melekat pada instrumen.
Semen Polikarboksilat

Untuk basis, semen Untuk penyemenan, permukaannya


polikarboksilat diaduk harus berkilau tatapi tidak boleh
sampai konsistensi kental. terlihat pembentukan pembentukan
serat bila spatula diangkat dari
adukan.
“Thank You”

Anda mungkin juga menyukai