NPM : 160112190064
Angkatan : 2019 Gel. I
Tugas : Teknik Radiografi Intraoral Oklusal - Dept. Radiologi, FKG Unpad
Berikut di bawah ini merupakan alur atau mekanisme bagi pasien yang datang ke
RSGM Unpad khususnya Departemen Radiologi untuk melakukan foto rontgen yakni:
terlebih dahulu oleh DPJP klinik yang bersangkutan dengan kasus pasien. Pasien
datang ke bagian pendaftaran dengan membawa: Rekam medis, surat konsul. Bagi
pasien yang berasal dari pasien co-ass RSGM Unpad, pasien datang membawa:
Rekam medis, surat konsul, kertas SOAP merah muda yang tertera Pro rontgen/pro
5. Petugas dari pendaftaran menyerahkan rekam medis, surat konsul, dan nota
pembayaran ke loket radiologi. Film kemudian diberikan kepada operator yang akan
6. Pasien diinstruksikan untuk menunggu di ruang tunggu CBCT (dekat ruang medrek
arah CSSD).
radiologi dengan mengisi: Akan melakukan jenis foto rontgen apa, tekniknya
2) Lapor ke dosen jaga/DPJP Radiologi untuk izin kerja. Hal-hal kelengkapan yang
(2) Surat konsul (sudah lengkap beserta diagnosis klinis, pemeriksaan klinis, dan
8. Jika sudah diberikan izin untuk melakukan foto radiografi, kemudian diberikan
paraf oleh residen dan tanda tangan konsulen. Operator kembali ke ruang CBCT dan
1. Operator menemui pasien. Lakukan senyum, salam, sapa, dan perkenalkan diri kepada
pasien.
2. Operator mengisi lembar status dan identitas pasien dari rekam medis dan surat konsul.
3. Operator melakukan anamnesis singkat mengenai: Status pernikahan pasien (jika sudah
menikah dan perempuan, tanyakan apakah pasien sedang hamil atau tidak dan berapa
usia kehamilannya jika ia), status riwayat radiasi (jumlah dan jenis radiografi serta kapan
persetujuan pasien:
2) Prosedur pemotretan
3) Efek radiasi dan pencegahan yang dilakukan untuk efek tersebut. Jika pasien sudah
paham dan bersedia, pasien dan operator menandatangani lembar informed consent.
pemotretan/foto radiografi
4) Operator meng-acckan status dan informed consent kepada residen dan staff dosen.
1. Operator meminta pasien untuk melepas segala aksesoris dan alat intraoral (jika ada)
pada pasien.
ruangan radiografi.
5. Operator mengatur posisi tubuh, kepala pasien dan penempatan film, tentukan garis
7. Operator menginstruksikan pasien untuk tidak bergerak sampai operator kembali masuk
ke ruangan.
suara “biiiiiip”
10. Operator masuk kembali mengambil film menggunakan sarung tangan dan melepas apron
pada pasien.
11. Operator menginstruksikan pada pasien untuk tetap menunggu di ruang tunggu dan
menjelaskan bahwa hasil foto akan dicuci terlebih dahulu lalu dicetak.
layak pakai, wadah laturan terposisikan berurutan sesuai tahap pengolahan, dan lampu
disinari sinar-x ke dalam larutan developer selama 8-10 detik, bergantung pada lama
atau barunya larutan dan sudah digunakan berulangkali atau tidak. Lakukan sampai
2) Lakukan rinsing, yaitu proses pencucian film yang telah dimasukkan ke dalam
developer. Lakukan di bawah air mengalir sampai kurang lebih 20 detik. Saat dibilas,
posisi film dimiringkan dan dibilas pada bagian depan dan belakangnya.
3) Lakukan fixing, dengan memasukkan film ke dalam cairan fixer sampai terlihat
bayangan gigi dan jaringan sekitarnya. Proses ini dilakukan dalam waktu 5-10 menit.
Periksa apabila ada noda kekuningan/kecoklatan. Jika masih ada noda, masukkan
4. Jika film sudah kering, acc film kepda residen lalu staff dosen. Keputusan keberhasilan
foto/film bergantung pada dokter jaga. Jika pemotretan harus diulang, maka tulis kembali
pada lembar riwayat radiasi, absen kerja klinik departemen radiologi, dan tulis
2. Buat satu lembar interpretasi menggunakan pensil terlebih dahulu. Acc hasil interpretasi
foto ke residen, jika sudah di-acc oleh residen, tebalkan tulisan menggunakan pulpen lalu
acc kepada dosen jaga. Buat tiga lembar interpretasi jika bukan pasien sendiri (1 untuk
pasien atau co-ass, 1 untuk residen, dan 1 untuk operator koas). Buat dua lembar
4. Operator meminta tanda tangan staff dosen jaga pada tiga atau dua lembar interpretasi
tersebut.
6. Foto rontgen disimpan di viewer lalu difoto menggunakan handphone (disebut repro)
penetrasi terlebih dahulu. Titik penetrasi gigi geligi rahang atas adalah sebagai berikut:
4. Titik penetrasi gigi premolar satu ditarik garis dari tengah-tengah pupil, mata tegak
5. Titik penetrasi gigi premolar dua ± 0,5 – 1 cm dari titik penetrasi gigi premolar satu
6. Titik penetrasi molar satu ditarik garis dari batas terluar mata tegak lurus terhadap
7. Titik penetrasi molar dua ± 1 cm atau lebih dari gigi molar pertama pada garis khayal
rahang atas
8. Titik penetrasi molar tiga ± 1 cm atau lebih dari gigi molar dua pada garis khayal
rahang atas
1. Gigi I1 dan I2; lanjutan dari titik penetrasi gigi I1 dan I2 rahang atas tegak lurus
3. Gigi P1 dan P2; P1 lanjutan dari P1 RA tegak lurus terhadap garis khayal RB dan P2
4. Gigi M1, M2, M3; M1 lanjutan dari titik penetrasi M1 RA tegak lurus terhadap garis
Teknik radiografi oklusal adalah salah satu teknik foto radiografi intraoral yang
menggunakan sinar-X dengan paket film (5,7 x 7,6 cm) atau film intraoral yang diletakkan pada
bidang oklusal. Teknik ini sangat berguna ketika pasien tidak dapat membuka mulut dengan
lebar pada saat akan melakukan foto radiograf periapikal. Terdapat beberapa jenis proyeksi
yaitu:
Referensi
White, S.C. and Pharoah, M.J., 2018. White and Pharoah's Oral Radiology E-Book: Principles
and Interpretation. Elsevier Health Sciences.