PERBAIKAN UTS
Agung Febrianto (2106311002)
Oase Fattan Rabbani (2106311003)
Salsabila (2106311004)
Dosen Pengajar :
Heribertus Rudi Kusumantoro
(198201032010121002)
Mochamad Yana Hardiman
(198408132019031008)
1. Jelaskan proses pemasangan blanket! dan apa yang sering terjadi dalam proses
pemasangan blanket yang berhubungan dengan pemindahan tinta? (Selengkap
mungkin dengan gambar2 alat dan prosesnya)
➢ Jawaban Salsa :
1. Siapkan blanket yang sudah diukur ketebalannya, diukur pake gauge sisi sisi nya. Kemudian buka
guard mesin.
3. Tekan tombol inch forward/backward sampai posisi yang sesuai ( kepala blanket di depan)
6. Cungil lubang pada Clamping Bar menggunakan pin log sampai di pastikan terpasang dengan
menarik blanket dan kertas packing
8. Tekan inch forward/backward sambil memastikanblanket terpasang dengan lurus hingga bagian
ekor
9. Posisikan ekor blanket sesuai lubang pada silinder dengan menekan Clamping Bar kedepan
➢ Masalahnya :
1. Blanket yang tidak mengalami pemeriksaan sebelum dipasang akan menimbulkan permasalahan
lain seperti smash.
2. Blanket yang tidak dilakukan penyetelan atau pemasangan yang kendor akan membuat image
bergeser.
3. Posisi Blanket yang miring akan membuat image berpindah ke kertas pun miring.
4. Penambahan Picking paper pada blanket juga perlu diperhatikan sesuai dengan tekanan yang akan
diberikan agar tidak menimbulkan masalah seperti mottle, back trap mottle.
➢ Jawaban Oase :
2. Ukur terlebih dahulu ketebalan blanket dan packing paper supaya tidak melebihi barrier
5. Tekan tombol inch forward/back forward sampai posisi kepala blanket di depan
7. Putar silinder blanket dan usahakan tidak menyentuh sensor di atasnya supaya mesin tidak mati
8. Sejajarkan angle clamping bar dengan cara putar ring di bagian samping kanan pakai kunci
blanket
➢ Masalah Yang Biasanya Terjadi Pada Blanket dan Mempengaruhi Pemindahan Tinta:
1. Miringnya blanket saat dipasang ke silinder. Membuat hasil cetakan tidak bisa dipress secara
sempurna karena ada bagian yang tidak terkena impresi dari blanket.
2. Kurangnya ketebalan blanket sehingga penekanan kertas ke plat cetak tidak sempurna. Sebagai
akibatnya, hasil cetakan bisa menjadi tipis atau bahkan tidak teralihkan sama sekali.
➢ Jawaban Agung :
➢ Akibat yang terjadi jika tidak dilaksanakan sesuai WI (Yang berhubungan dengan
pemindahan/pengalihan tinta) :
● blangket akan terlepas dari clamping bar, dikarenakan tidak terkunci dengan benar dan kuat.
● blangket yang dipasang lebih tinggi dari barier, mengakibatkan tekanan blanket tidak sesuai
kebutuhan/ terlalu besar tekanannya. Hasilnya tinta cetak yang dialihkan akan berlebihan,
sehingga hasil tinta yang dialihkan ke media cetak akan terlihat lebih tebal/ lebih lebar.
● Blanket yang dipasang terlalu rendah dari barier akan mengakibatkan tekanan blangket tidak
sesuai/ kurang dari tekanan yang dibutuhkan. Hasilnya tinta cetak yang dialihan tidak sesuai
(kurang) sehingga hasil tinta pada cetakan nya nanti akan pudar.
● image atau teks pada hasil cetakan jadi tidak sesuai dengan acuannya.
● image atau teks yang tersalurkan jadi tidak terlihat (pudar) ataupun sebaliknya yaitu terlalu
tebal.
● kemungkinan besar akan terjadi kerusakan pada media cetaknya.
➢ Jawaban Faisal :
Pemasangan Blanket
· Tekan tombol inch forward/backward sampai posisi yang sesuai (kepala blanket di depan)
· Cungkil lubang pada clamping bar menggunakan pin log sampai dipastikan terpasang
· Posisikan ekor blanket sesuai lubang pada silinder dengan menekan clamping bar kedepan
• Pemasangan blanket yang tidak sejajar dan tidak pas (miring) menyebabkan hasil cetakan
menjadi miring dan tinta tidak sepenuhnya sampai ke kertas
• Pemasangan blanket yang diameternya tidak sesuai dan kendur menyebabkan tinta cetak tidak
terpindahkan sempurna ke kertas, menyebabkan tintanya terlalu tipis atau terlalu tebal pada hasil
cetakan.
❖ Komentar
Jawaban Oase dan Salsa memiliki kekurangan karena tidak menjabarkan bagian kerangka
tutup mesin. Seharusnya, di bagian awal diberitahukan proses membuka penutup mesin terlebih
dahulu sebelum gap cover. Selain itu di jawaban Oase memiliki kesalahan karena di bagian printing
unit tidak ada yang namanya sensor. Sensor hanya ada di feeder unit tepatnya di bagian Double Sheet
Detector.
Jawaban Faisal dan Agung sudah sesuai SOP dan paling benar jika dibandingkan dengan
punya Oase dan Salsa. Namun, jawaban Faisal tidak menjabarkan detail per proses seperti yang
Agung tulis. Karenanya, kami akan menggunakan jawaban Agung yang telah disempurnakan
bersama.
❖ Hasil Diskusi
2. Tujukkan bentuk2 raster dan ukurannya yang terjadi di cetak offset dan mengapa
ukurannya berbeda-beda!
➢ Jawaban Salsa :
1. Dot gain
merupakan perbesaran titik raster. Hal ini dapat disebabkan antara lain oleh proses pencetakan, bahan
atau peralatan, dan sebagian oleh tinta, yang dapat dimanipulasi oleh operator.
2. Dot loss
3. Smering
merupakan titik raster yang dapat dihasilkan dari area non-image. Nah, bayangan pada raster akan
berkurang atau bahkan hilang sama sekali.
4. Sharpening
merupakan penurunan nilai raster pada plate akibat perpindahan tinta dari film atau gambar digital.
5. Slurring
merupakan bentuk raster yang berubah sebagai akibat dari pergerakan relatif antara pelat cetak dan
blankett dan/atau antara blanket dan lembar cetak, misalnya titik melingkar berubah menjadi titik
eval.
6. Doubling
merupakan penggandaan. Ketika ada dua tinta, biasanya lebih kecil, seperti bayangan, secara tidak
sengaja dicetak di sebelah det yang dimaksud. Hal ini disebabkan oleh tinta yang dipindahkan
kembali ke blanket di luar register.
➢ Jawaban Oase :
1. Dot Gain. Dot Gain adalah selisih perbedaan antara lain nilai halftone/ dot pada film/ pelat
terhadap nilai halftone/ dot pada cetakan (pembesaran titik raster). Terjadinya Dot Gain pada
cetakan merupakan hal yang wajar, tetapi nilai dot gain-nya haruslah sesuai dengan ketentuan
yang ada. Idealnya untuk cetak offset besarnya dot gain pada kertas artpaper adalah sekitar
15-20% di titik 50%, untuk kertas Koran sekitar 30% dititik 50%. Biasanya dot gain paling
besar terjadi pada bagian middle tone. Dot Gain yang terlalu besar akan mengakibatkan
gambar menjadi lebih gelap. Penambahan tinta yang melebihi standar density juga
menyebabkan pembesaran dot gain.
2. Dot Loss. Dot Loss merupakan kebalikan dari dot gain, yaitu pengurangan ukuran titik raster,
atau titik rasternya mengecil.
3. Fill in. Fill in dihasilkan dari area non cetak, dalam bayang-bayang berkurang atau bahkan
menghilang sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh slurring atau sharpening.\
4. Sharpening. Sharpening mengacu pada penurunan nilai tonal dibandingkan dengan film atau
desain digital. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan berkurangnya perolehan titik dari
ketentuan yang berlaku.
5. Slurring. Slurring adalah perubahan bentuk dot raster akibat gerakan plat cetak atau blanket.
Biasanya dot raster akan berubah bentuk menjadi oval.
6. Doubling. Doubling terjadi ketika tinta pada unit mesin kedua biasanya lebih kecil. Ketika
teralihkan akan tampak seperti bayangan yang tercetak di luar area yang dimaksud.
Singkatnya, doubling terjadi karena adanya miss register dalam proses cetak.
➢ Jawaban Agung :
1. Dot gain yang kurang dari standar, mengakibatkan dot gain lebih kecil dari ukuran yang di
inginkan. dikarenkan pada saat proses pengalihan tinta, tekanan yang digunakan/disalurkan ke media
cetak kurang dari tekanan yang dibutuhkan.
2. dot gain normal, dot gain ini sesuai dengan standar karena dot gain yang dihasilkan tidak kurang
dan tidak berlebih. dikarenakan pada proses pengalihan tinta nya penekanan antara silinder plate,
silinder blanket dan impression tidak berlebih dan tidak kurang ( sesuai dengan ketentuan WI).
3. dot gain oversize atau berlebihan, dot gain ini akan terlihat lebih besar dikarenakan pada proses
pengalihan tinta, tekanan antara silinder plate, silinder blanket, dan silinder impression terlalu
berlebihan. sehingga hasil tinta yang teralihkan mengakibatkan dot gain jadi lebih besar dan terlalu
mepet (tidak ada jarak)
➢ Jawaban Faisal :
Ukuran dot yang berbeda-beda bertujuan pada saat raster bertumpuk maka akan membentuk gradasi
warna pada hasil cetakan. Ukuran dot yang berbeda bisa disebabkan karena berbagai faktor seperti
kondisi baik atau tidaknya plat cetak dan blanket pada mesin offset. ukuran dot yang berbeda
mempengaruhi ketajaman, kehalusan, dan kerapatan warna tinta pada hasil cetakan.
❖ Komentar
Jawaban Faisal belum tepat karena tidak menyebutkan bentuk-bentuk raster seperti yang
diperintahkan oleh soal. Tapi, Faisal menjelaskan soal pengertian raster dan tujuan kenapa
ukurannya berbeda-beda. Selain itu, jawaban Agung juga kurang lengkap karena hanya
menjabarkan soal dot gain. Meski dot gain yang dijabarkan sampai ada tiga poin, tapi ini juga
belum memenuhi kriteria soal tentang macam-macam bentuk raster.
Punya Oase juga memiliki kekurangan karena tidak menjabarkan soal dot loss seperti yang
Salsa jabarkan. Meski begitu, jawaban Oase soal lima poin yang lain masih lebih lengkap jika
dibandingkan dengan punya Salsa. Karena itu, kami akan menggunakan jawaban Oase yang
ditambahkan jawaban Salsa soal dot loss.
❖ Hasil Diskusi
1. Dot Gain. Dot Gain adalah selisih perbedaan antara lain nilai halftone/ dot pada film/ pelat
terhadap nilai halftone/ dot pada cetakan (pembesaran titik raster). Terjadinya Dot Gain pada
cetakan merupakan hal yang wajar, tetapi nilai dot gain-nya haruslah sesuai dengan ketentuan
yang ada. Idealnya untuk cetak offset besarnya dot gain pada kertas artpaper adalah sekitar
15-20% di titik 50%, untuk kertas Koran sekitar 30% dititik 50%. Biasanya dot gain paling
besar terjadi pada bagian middle tone. Dot Gain yang terlalu besar akan mengakibatkan
gambar menjadi lebih gelap. Penambahan tinta yang melebihi standar density juga
menyebabkan pembesaran dot gain.
2. Dot Loss. Dot Loss merupakan kebalikan dari dot gain, yaitu pengurangan ukuran titik raster,
atau titik rasternya mengecil.
3. Fill in. Fill in dihasilkan dari area non cetak, dalam bayang-bayang berkurang atau bahkan
menghilang sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh slurring atau sharpening.\
4. Sharpening. Sharpening mengacu pada penurunan nilai tonal dibandingkan dengan film atau
desain digital. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan berkurangnya perolehan titik dari
ketentuan yang berlaku.
5. Slurring. Slurring adalah perubahan bentuk dot raster akibat gerakan plat cetak atau blanket.
Biasanya dot raster akan berubah bentuk menjadi oval.
6. Doubling. Doubling terjadi ketika tinta pada unit mesin kedua biasanya lebih kecil. Ketika
teralihkan akan tampak seperti bayangan yang tercetak di luar area yang dimaksud.
Singkatnya, doubling terjadi karena adanya miss register dalam proses cetak.
3. Jelaskan proses pemasangan plat! dan apa yang sering terjadi dalam proses
pemasangan plat yang berhubungan dengan pemindahan tinta? (Selengkap mungkin
dengan gambar2 alat dan prosesnya)
➢ Jawaban Salsa :
dapat diakses
dan berurutan.
➢ masalahnya :
2. Posisinya tidak pas, dapat menyebabkan plate tidak menerima tinta dengan baik sehingga nantinya
ketika perpindah ke blanket akan mengalami perpindahan tinta yanga tidak baik juga.
3. Kondiisi plate perlu diperhatikan lagi, apabila ada bagian plate yang kegerus, tinta dan air
pembasah yang masuk nantinya akan tidak rata.
➢ Jawaban Oase :
5. Tekan tombol control panel selection 2x (secara cepat) untuk mematikan mesin.
1. Plate cetak terpasang secara miring di slinider, hal ini akan berakibat pada miringnya gambar yang
nanti akan teralihkan ke kertas.
2. Tinta yang teralihkan seringkali membuat bagian kertas ikut terbawa bersama plate cetak.
Akibatnya akan timbul bintik-bintik putih di hasil cetakan atau biasanya disebut sebagai hickies.
➢ Jawaban Agung :
1. Siapkan Plate yang ingin digunakan, kemudian lubangi bagian atas Plate.
2. Setelah itu lipat bagian bawah Plate menggunakan bagian penutup mesin.
3. Siapkan kunci Plate dan Pinlock, lalu buka bagian penutup pada mesin.
4. Sebelum melakukan proses pemasangan Plate, Usahakan mesin dijalan kan terlebih dahulu.
Dengan cara menekan tombol Control Panel Selection (2x), lalu tekan tombol Inch
Forward/Back Forward untuk memutar Rol kedepan/kebelakang. Tujuan menekan tombol
Inch Forward/Back Forward untuk mempermudah pengecekan dan pembersihan pada bagian
Rol yang kotor/terdapat tinta yang menempel pada bagian Rol.
5. Setelah dibersihkan, Tekan Tombol Emergency Stop Button untuk memberhentikan jalannya
mesin.
6. Kemudian lepas bagian Guard Cover/penutup Rol, lalu kendorkan baut penyetel Clamping
Bar bagian atas (Hingga zero position/hingga longgar) menggunakan kunci Plate. Setelah
Clamping Bar bagian atas sudah di posisi yang pas, buka Clamping Bar menggunakan Pin
lock.
7. Lalu letakan bagian atas Plate pada Clamping Bar dengan menyesuaikan posisi pada bagian
Plat yang sudah di bolongin. Setelah itu, Kunci kembali Clamping Bar menggunakan Pin
lock.
8. Setelah itu, tekan tombol Inch Forward untuk memutar Rol supaya Plate bisa terpasang.
9. Setelah tersisa bagian bawah Plate, Buka Clamping Bar bagian bawah menggunakan Pin lock
lalu masukan bagian bawah Plate yang sudah dilipat kedalam Clamping Bar. Lalu kunci
kembali Clamping Bar menggunakan Pin lock.
10. Setelah Plate terpasang Kemudian Plate di lock menggunakan baut yang berada di sisi kanan
dan kiri dari Rol Plate (Supaya Plate tidak bergerak ke kanan dan kekiri).
11. Setelah itu kencangkan kembali baut penyetel Clamping Bar bagian atas dan bawah
(Usahakan penyetelan baut Clamping Bar bagian atas dan bawah sama, Supaya Image pada
Plate berada diposisi tengah).
12. Tutup kembali Guard Cover dan jangan lupakan untuk menutup bagian penutup mesin.
➢ Akibat yang terjadi jika tidak dilaksanakan sesuai WI (yang berhubungan dengan
pemindahan tinta) :
● Tinta yang dialihkan tidak sesuai dengan acuan, contohnya: terdapat bagian yang tidak
terkena tinta dikarenakan pada plate cetak terdapat kotoran yang menempel.
● Hasil tinta cetak yang teralihkan ke media cetak menjadi miring.
● Hasil cetakan yang sudah dicetak terdapat kesalahan pada penulisan kata atau gambar nya,
biasanya dikarenakan plate cetak tidak diperiksa dahulu sebelum dipasang/digunakan.
● Tinta cetak yang teralihkan tidak sempurna/kurang, mengakibatkan hasil cetakan tidak terlihat
dengan jelas.
➢ Jawaban Faisal :
• Pemasangan plat yang miring menyebabkan area image dan non-image tidak sesuai
tempatnya, dan berakibat miring pada hasil cetakan
• Pemasangan plat yang kendur dan tidak kencang menyebabkan gambar image pada plat
bergeser
• Pemasangan plat harus disesuaikan dengan ketebalan kertas agar tidak terjadi penumpukan
tinta pada hasil cetakannya.
❖ Komentar:
Jawaban Salsa dalam menjabarkan langkah-langkah pemasangat plate SM-52 empat warna
masih terdapat kekurangan. Terdapat kekeliruan dalam penyebutan kata ‘gap cover’ karena gap cover
tidak terdapat di mesin SM-52 (mesin ini full otomatis). Sedangkan jawaban Oase terlalu singkat dan
kurang penjelasan pada proses pemasangan plate di mesin SM-52.
Jadi, kami memutuskan untuk menggabungkan jawaban Salsa dan Oase demi mendapatkan
jawaban yang lebih lengkap dan mudah dimengerti. Kami juga akan menghilangkan bagian-bagian
keliru yang seharusnya tidak perlu untuk ditulis.
Mesin GTO-52
Untuk proses pemasangan plate pada mesin GTO-52, Agung dan Faisal sudah menjawab
dengan benar sesuai ketentuan WI. Hanya saja, jawaban Faisal tidak se-detail jawaban Agung. Karena
itu, kami sepakat untuk menggabungkan jawaban keduanya supaya saling melengkapi.
Masalah
Pada jawaban Faisal di bagian masalah plate terdapat kekeliruan di bagian penyesuaian plate dengan
ketebalan kertas. Plate tidak seperti blanket yang ketinggian atau ketebalannya bisa disesuaikan
dengan packing paper. Karena itu, plate tidak perlu disesuaikan dengan ketebalan kertas.
❖ Hasil Diskusi
Mesin GTO-52
1. Siapkan Plate yang ingin digunakan, kemudian lubangi bagian atas Plate.
2. Setelah itu lipat bagian bawah Plate menggunakan bagian penutup mesin.
3. Siapkan kunci Plate dan Pinlock, lalu buka bagian penutup pada mesin.
4. Sebelum melakukan proses pemasangan Plate, Usahakan mesin dijalan kan terlebih dahulu.
Dengan cara menekan tombol Control Panel Selection (2x), lalu tekan tombol Inch
Forward/Back Forward untuk memutar Rol kedepan/kebelakang. Tujuan menekan tombol
Inch Forward/Back Forward untuk mempermudah pengecekan dan pembersihan pada bagian
Rol yang kotor/terdapat tinta yang menempel pada bagian Rol.
5. Setelah dibersihkan, Tekan Tombol Emergency Stop Button untuk memberhentikan jalannya
mesin.
6. Kemudian lepas bagian Guard Cover/penutup Rol, lalu kendorkan baut penyetel Clamping
Bar bagian atas (Hingga zero position/hingga longgar) menggunakan kunci Plate. Setelah
Clamping Bar bagian atas sudah di posisi yang pas, buka Clamping Bar menggunakan Pin
lock.
7. Lalu letakan bagian atas Plate pada Clamping Bar dengan menyesuaikan posisi pada bagian
Plat yang sudah di bolongin. Setelah itu, Kunci kembali Clamping Bar menggunakan Pin
lock.
8. Setelah itu, tekan tombol Inch Forward untuk memutar Rol supaya Plate bisa terpasang.
9. Setelah tersisa bagian bawah Plate, Buka Clamping Bar bagian bawah menggunakan Pin lock
lalu masukan bagian bawah Plate yang sudah dilipat kedalam Clamping Bar. Lalu kunci
kembali Clamping Bar menggunakan Pin lock.
10. Setelah Plate terpasang Kemudian Plate di lock menggunakan baut yang berada di sisi kanan
dan kiri dari Rol Plate (Supaya Plate tidak bergerak ke kanan dan kekiri).
11. Setelah itu kencangkan kembali baut penyetel Clamping Bar bagian atas dan bawah
(Usahakan penyetelan baut Clamping Bar bagian atas dan bawah sama, Supaya Image pada
Plate berada diposisi tengah).
12. Tutup kembali Guard Cover dan jangan lupakan untuk menutup bagian penutup mesin.
➢ Jawaban Salsa :
Undercut Silinder Blanket adalah ketebalan barier yang dimiliki suatu silinder blanket. Undercut ini
dipengaruhi oleh jarak antara silinder blanket dan silinder plate. Nah, undercut silinder blanket ini
digunakan untuk menentukan berapa ketebalan dari packing paper yang perlu ditambahkan dalam
proses percetakan.
Selain itu untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan tekanan yang sesuai, apabila
menggunakan ( ini aku belum kelar ngejawab ges)
➢ Jawaban Oase :
Undercut slinder merupakan salah satu bagian dalam proses cetak offset yang membutuhkan
perhatian. Singkatnya, undercut silinder blanket adalah jarak standar antara blanket dan media cetak.
Jarak standar ini nantinya akan mempengaruhi dot gain sehingga harus diatur secara teliti sesuai
dengan ketebalan media cetak.
Anggap jarak antara blanket dan karton ini adalah 2 mm. Jika ketebalan karton adalah 0,1 mm, maka
jarak yang ada di antara keduanya adalah 1,9 mm. Jarak antara karton dan blanket ini harus ditutupi
agar blanket bisa menekan media cetak secara sempurna. Untuk itulah digunakan packing paper pada
bagian bawah blanket. Sisipkan packing paper sampai ketebalan blanket memenuhi standar hasil
cetakan. Dengan begitu dot gain dapat dikendalikan dan cetakan bisa dihasilkan sesuai perhitungan.
➢ Jawaban Agung :
● Undercut pada silinder blanket merupakan ketebalan barier dari silinder blanket. Undercut
pada silinder blanket ini juga berperan penting dan harus diperhatikan dengan benar, supaya
tidak terjadi kesalahan dot gain pada titik rasternya. Selain menghindari kesalahan/kegagalan
pada proses cetak, dengan menentukan undercut pada silinder blanket dapat mempermudah
dalam menentukan ketebalan bahan pengisi yang dibutuhkan blanket supaya ketebalan
blanket setara/sama dengan ketebalan barier nya.
● Contoh perhitungannya :
Misalnya setelah saya ukur ketebalan Barier blanket
~ Tebal Barier (Undercut) : 4,20 mm
~ Tebal blanket : 3,50 mm
~ Ketebalan karton/pcs : 0,1 mm
Yang ditanya berapa karton yang dibutuhkan untuk menyetarakan ketebalan blanket dengan
barier :
~ Tebal Barier (Undercut) – tebal blanket
~ 4,20 mm – 3,50 mm = 0,70 mm (kebutuhan karton untuk mengisi ketebalan blanket)
~ Jadi ; 0,1 x 7 lembar = 0,70 mm
Jadi yang dibutuhkan untuk menyamakan antara ketinggian blanket dan barier silinder yaitu
7 lembar karton dengan ketebalan masing – masing 0,1.
➢ Jawaban Faisal :
Undercut silinder blanket merupakan komponen tambahan untuk mengisi kebutuhan ketebalan dari
silinder blanket, dipasang di bagian bawah blanket yang berfungsi agar tekanan cetakannya tepat dan
pas, dan ketinggian blanket sama dengan barrier. (belum selesai)
❖ Komentar
Pada jawaban Salsa terdapat kesalahan kata yang membuat penjelasannya menjadi salah (sulit
dimengerti). Contohnya pada kalimat “Undercut ini dipengaruhi oleh jarak antara
silinder blanket dan silinder plate”. Karena undercut ini merupakan ketebalan barrier pada silinder
blanket, sehingga tidak dipengaruhi oleh jarak antara silinder blanket dan silinder plate.
Sementara pada jawaban Oase terdapat kesalahan pengertian di mana undercut bukanlah jarak
standar antara blanket dan media cetak, melainkan ketebalan barrier pada silinder blanket.
Lalu, jawaban yang Faisal jabarkan bukanlah pengertian dari undercut. Melainkan pengertian
dari packing paper yang berfungsi untuk menyesuaikan ketebalan blanket agar setara dengan barrier.
Selain ketiga jawaban di atas, menurut kami jawaban Agung lebih jelas. Karena itu, kami
sepakat untuk menggunakan jawabannya dengan beberapa perbaikan dan penyempurnaan pada
kalimatnya.
❖ Hasil Diskusi
● Undercut pada silinder blanket merupakan ketebalan barier dari silinder blanket. Undercut
pada silinder blanket ini juga berperan penting dan harus diperhatikan dengan benar, supaya
tidak terjadi kesalahan dot gain pada titik rasternya. Selain menghindari kesalahan/kegagalan
pada proses cetak, dengan menentukan undercut pada silinder blanket dapat mempermudah
dalam menentukan ketebalan bahan pengisi yang dibutuhkan blanket supaya ketebalan
blanket setara/sama dengan ketebalan barier nya.
● Contoh perhitungannya :
Misalnya setelah saya ukur ketebalan Barier blanket
~ Tebal Barier (Undercut) : 4,20 mm
~ Tebal blanket : 3,50 mm
~ Ketebalan karton/pcs : 0,1 mm
Yang ditanya berapa karton yang dibutuhkan untuk menyetarakan ketebalan blanket dengan
barier :
~ Tebal Barier (Undercut) – tebal blanket
~ 4,20 mm – 3,50 mm = 0,70 mm (kebutuhan karton untuk mengisi ketebalan blanket)
~ Jadi ; 0,1 x 7 lembar = 0,70 mm
Jadi yang dibutuhkan untuk menyamakan antara ketinggian blanket dan barier silinder yaitu
7 lembar karton dengan ketebalan masing – masing 0,1.
Lampiran
1. Pemasangan Blanket
2. Raster
3. Pemasangan Plate
Bukti Diskusi