Anda di halaman 1dari 11

Die and Mold Design

Pengetahuan tentang Die dan Mold

Menu
Skip to content
Beranda
Buku Stamping Die Design
DIE DESIGN COMPLETE
ONE STOP ALL KIND SPRING SOLUTION

Januari 9, 2013
PERHITUNGAN TONASE YANG DIPAKAI PADA PROSES STAMPING

5 Votes
Banyak sekali pada praktisi stamping bertanya tanya, sudah benarkah
pemakaian tonase mesin stampingnya. Untuk menjawab pertanyaan ini, tentu
saja diperlukan alat tonase meter.
Tonase meter adalah alat untuk mengukur barapa ton daya yang dipakai
untuk proses stamping. Tetapi mengingat alat ini mahal, maka ada
perhitungan yang bisa dilakukan.
Berikut perhitungan tonase mesin pada proses blanking.
Data yang diperlukan :
1. Panjang keseluruhan material yang akan di blanking (L mm)
2. Tebal material yang akan di blanking (t mm)

3. Tensile strength material (Ts Kg/mm2)


PERHITUNGAN TONASE :
Luas permukaan yang di blanking
A = L mm X t mm = A mm2
Tonase = Ts Kg/mm2 X A mm2 = T Kg/1000 = T ton
Tonase ini adalah tonase actual perhitungan yang dipakai pada saat
proses blanking, pada praktenya tonase mesin yang digunakan harus
mempertimbangan safety factor, bianya SF=2
Sehingga tonase mesin yang digunakan adalah : 2T Ton.
Semoga bermanfaat.
MoldDie
| 2 Komentar Januari 9, 2013
RUBBER MOLD

4 Votes
Untuk anda praktisi rubber mold, pada tulisan ini saya akan membahas
tentang Rubber Molding.
Rubber Molding yang umum terdiri dari :
1. Open press mold
2. Transfere press mold
3. Injection Mold
4. Waste zero mold.
OPEN PRESS MOLD : adalah mold karet dengan sistem pemasangan material
karet diletakan langsung secara manual pada cavity, kemudian dilakukan
pengepresan oleh hydraulic press machine dengan tekanan tertentu, dan
dilakukan proses curing dengan waktu dan temperatur tertentu.
Open press mold umumnya terdiri dari 2 plate, bisa juga 3 atau 3 plate,
tergantung kebutuhan parting line dan kemudahana dalam pengambilan
produk setelah selesai curing.
TRANSFERE PRESS MOLD : adalah mold karet dengan sistem peletekan
material karet pada pot transfere, kemudian dilakukan pengepresan dengan
mesin hydraulic press dengan tekanan tertentu, maka material karet akan
mengalir mengisi cavity, dan dilakukan proses curing dengan waktu dan
temperatur tertentu.
Trannsfere press mold biasanya terdiri dari 3 bagian mold, yaitu 1.
Piston, 2. Pot dan sekaligus sebagai upper plate, 3. Lower plate.
INJECTIAON MOLD : adalah mold karet dengan system pemasukan material
karet dilakukan oleh hydraulic press machine dengan sistem injeksi
screw, melalui nozzle, mengalir lewat runner mold, kemudian terbagi
masuk kedalam cavity.
Injection mold umumnya terdiri dari 3 plate mold, bisa juga 2 ataupun 4
plate.

WASTE ZERO MOLD : Mold karet yang mirip dengan transfere press mold
system, dengan tambahan heater pemanas, ditujukan untuk menghilangkan
waste pada runner ataupun overflow.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan dan design Mold Karet :
1. Material mold umumnya terbuat dari S45C atau S50C, boleh juga mold
dibuat dari bahan baja kualitas lebih tinggi, seperti NAK 50, tetapi
tentu saja akan mengakibatkan mold menjadi lebih mahal.
2. Faktor penyusutan material karet, umumnya adalah 2%, bisa juga lebih
atau kurang dari 2%, tergantung compound yang dipakai, tetapi secara
umum 2% adalah angka yang sangat umum sekali. Untuk material material
khusus, dengan tolensi produk yang ketat, sebaiknya dalam mencari factor
penyusutan dibuat dahulu master mold, dengan master mold kesalahan
pembuatan mold dengan harga yang mahal dapat dihindari.
3. Parting line dari mold, sangat menentukan mudah tidaknya produk
diambil dari cavity, jika salah menentukan parting line, produk akan
sulit diambil dari cavity, bahkan bisa menyebabkan rejection rate
tinggi.
4. Cut flow, design cut flow menentukan kemudahan finishing over flow.
5. Air Trap, design mold yang baik tidak menyebabkan air trap, air trap
akan menyebabkan produk menggelembung karena terisi udara.
Semoga bermanfaat

| 7 Komentar Januari 9, 2013


HAL HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA STAMPING

1 Vote
Kegagalan pada proses stamping, rejection rate yang tinggi, ataupun
waste yang terlalu banyak, tentu sangat merugikan dan tidak diharapkan
pada proses stamping.
Pada kondisi sekarang dengan persaingan harga yang begitu tinggi,
diperlukan effisiensi yang tinggi pada proses manufactur agar harga bisa
bersaing, begitupun pada proses stamping.
Reject yang tinggi, life time dies yang rendah, waste material yang
banyak, sistem setting die yang lama, production speed yang rendah,
tentu saja akan menyebabkan cost yang tinggi. Yang membuat produk tidak
bisa bersaing secara regional maupun global.
HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN UNTUK PRAKTISI STAMPING DIE :
1. Jika Dies terlalu besar, mesin yang dipakai tonase kurang, tidak
memadai, tidak memikirkan safety factor, akan menyebabkan mesin cepat
rusak, terutama pada bagian bearing dan poros engkol, demikian juga

motor bisa terbakar akibat over load.


2. Jika stroke setting terlalu tinggi, produk yang dihasilkan tidak
bagus reject.
3. Jika stroke terlalu rendah akan menyebakan upper die dan lower die
tabrakan, dies bisa pecah.
4. Jika upper die dan lower die tidak center akibat slider stroke sudah
aus (sudah kocak), maka produk yang dihasilkan tidak bagus reject.
5. Jika guide pos dan guide bush sudah aus atau tidak center, produk
yang dihasilkan tidak bagus.
6. Jika clearance pada blanking antara upper die dan lower die, terlalu
kecil bisa menyebabkan die pada saat stamping tidak bisa membuka, atau
bisa juga die cepat aus, Jika clearance terlalu besar akan cepat
menimbulkan bari.
7. Jika hardening die terlalu keras die gampang pecah, jika hardening
die terlalu lunak die gampang aus
8. Jika pemilihan material die tidak bagus, die cepat rusak.
9. Jika toleransi ketebalan material yang distamping terlalu tinggi akan
menyebabkan die cepat rusak. Produk tidak bagus.
10. Jika kekerasan material yang distamping tidak stabil, akan
menyebabkan die cepat rusak, dan produk tidak bagus.
11. Jika bearing bearing pada mesin sudah aus, terutama pada bagian yang
berhubungan dengan stroke, Die bisa cepat rusak, atau produk tidak
bagus.
12. Jika yang design die kurang ahli, dalam hal design die, maka bisa
jadi die akan cepat rusak, produk tidak bagus.
13. Jika komponen komponen die dari komponen dengan qualitas rendah,
akan menyebabkan die cepat rusak, produk kurang bagus.
Untuk menghasilkan proses stamping yang baik, agar tidak ada masalah,
dan dihasilkan produk dengan kwalitas tinggi diperlukan :
1. Kondisi mesin yang sehat (pengertian mesin yang sehat bukan bearti
mesin baru, mesin yang sehat adalah kondisi mesin prima, bearing pada
poros engkol tidak aus clearance masih sesuai std pabrik, stroke slide
clearancenya masih sesuai std, tonase mesin jika digunakan masih sesuai
std pabrik).
2. Design dan proses pembuatan die, design die harus dilakukan oleh
ahlinya, yang mengerti tentang proses design dengan segala perhitungan
teknisnya mengerti std toleransi dan mengerti proses produksi stamping,
mengerti tentang ilmu logam, mengerti tentang std std komponen die,
mengerti tentang karakteristik material yang akan diproses stamping,
mengerti tentang mesin stamping, mengerti tentang perhitungan tonase.
Proses pembuatan die benar benar dilakukan oleh ahli pembuat die,
toleransi per part die benar benar presisi, kekerasan die sesuai spec,
proses finishing die sangat baik, Jika die di assy dan dipergunakan
menghasilkan presisi tinggi antara upper dan lower die.
3. Material yang akan distamping, tentu saja material dengan kwalitas
bagus, ini bisa dilihat dari sertifikat mill sheet material, atau msds
material, Jika material kwalitas tidak bagus, misal
kekerasan tidak
stabil, tebal material tidak stabil, tensile strength tidak sesuai std,
bisa menyebabkan part nya crack, bahkan die nya pun bisa pecah.
Semoga bermanfaat
Salam dari Mold&Die

| Meninggalkan komentar Juni 6, 2011


Seputar Stamping Press

5 Votes
Proses stamping adalah proses pencetakan metal secara dingin dengan
menggunakan dies dan mesin press umumnya plate yang dicetak, untuk
menghasilkan produk sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk saat sekarang proses stamping ada 3 jenis dies yang umum
dipergunakan :
1. Step forming dies
2. Progresive dies
3. Transfere dies.
Step forming : proses pencetakan satu- satu, artinya setiap step proses
stamping dilakukan oleh 1 dies, 1 mesin, 1 operator. sehingga pada
konsep ini jika diperlukan proses stamping untuk 5 step, akan diperlukan
5 dies, 5 mesin press dan 5 operator.
Step forming bisa disimpulkan
1. Cocok untuk produksi dengan kebutuhan sedikit.
2. Dies harganya murah.
3. Memerlukan banyak operator.
4. Proses berjalan lambat, kapasitas sedikit.
5. Memerlukan banyak dies
6. Memerlukan banyak mesin.
7. Design dan proses pembuatan dies simple.
8. Cocok untuk segala jenis produk besar ataupun kecil.
Progresive proses : Proses pencetakan / stamping dilakukan semua proses
dalam satu dies.
Seluruh proses dilakukan dalam satu dies, sehingga sekali cetak produk
akhir sudah langsung didapatkan.
Progresive bisa disimpulkan :
1. Cocok untuk produksi masal
2. Harga dies sangat mahal.
3. Bisa dikatakan hampir tidak memerlukan operator, karena satu operator
bisa menhandle banyak mesin untuk sistem ini.
4. Proses stamping berjalan cepat, kapasitas sangat besar.
5. Umumnya diperlukan mesin dengan tingkat presisi tinggi.
6. Design dan proses pembuatan dies rumit dan sulit.
7. Biasanya dipergunakan untuk produksi barang barang kecil.
8. Memerlukan mesin dan dies presisi tinggi.
Trasfere dies : adalah proses stamping gabungan antara step forming dan
progresive, artinya proses stamping dilakukan secara step by step ( satu
satu) dengan mekanisme mesin dilakukan proses transfere dari satu step
ke step berikutnya, dan akan didapatkan produk jadi pada satu mesin tsb.
Transfere dies bisa disimpulkan :

1. Umumnya diperlukan ukuran mesin dan tonase yang besar.


2. Cocok untuk produksi
3. Harga mesin dan dies mahal.
4. Proses desin dan pembuatan dies rumit dan sulit.
5. Memerlukan mesin dan dies presisi tinggi.
6. Cocok untuk produksi ukuran benda medium.
7. Tidak memerlukan banyak operator.
8. Investasi sangat mahal.
Step by step proses stamping :
1. Blanking : proses persiapan material, material dipotong sesuai dengan
yang dibutuhkan.
2. Drawing : Material yang sudah dipotong dicetak, karena sifat material
yang rigid dan mudah pecah, proses drawing jika diperlukan bisa beberapa
kali ( drawing 1, drawing 2, drawing 3 dst)
3. Proses piercing : Proses pemberian lubang ataupun pemotongan
sehingga dihasilkan lubang pada produk. Proses inipun bisa dilakukan
beberapa kali jika dibutuhkan.
4. Bending : Proses pembengkokan, jika memang produk perlu dibengkokan.
5. Proses Triming : Proses pemotongan waste/kelebihan material yang
tidak diperlukan akibat dari
Drawing ataupun bending.
6. Sizing : Proses ini jika diperlukan saja untuk penyempurnaan produk,
agar didapat hasil yang lebih sempurna baik dari dimensi maupun visual.
Produk produk yang biasa dibuat oleh proses stamping :
1. Part part sepeda motor yang umumnya terbuat dari plate besi.
2. Part mobil : misalnya body mobil, pintu mobil dll.
3. Plate casing dari Compo, DVD dll.
4. Part mesin cuci.
5. Plate plate AC
6. dll hampir seluruh alat kebutuhan manusia salah satu partnya di buat
oleh stamping.
Dies :
Material Dies yang dipergunakan adalah : umumnya special alloy stell,
yang bisa dilakukan proses hardening sampai kekerasan HRC diatas 60,
misalnya : DC 53, SKD 11, dll
Ada beberapa bagian dies yang penting : Misalnya cavity, Guide Post,
Upper plate, Lower Plate.
Mesin Press :
Mesin press sendiri banyak sekali macamnya, yang paling penting untuk
mesin press adalah tingkat kepressian stroke dan kapasitas tonase,
kapasitas tonase dari yang terkecil dibawah 1 ton sampai dengan yang
terbesar ratusan bahkan ada yang ribuan ton.
Kapasitas yang kecil tentu saja untuk produk yang kecil, semakin besar
maka semakin besar pula produk yang bisa dibikin.
Material plate :
Material yang dipergunakan untuk proses stamping ini umumnya adalah
material yang mempunyai kekerasan yang rendah , bisa juga dikatakan
material golongan low carbon steel, material golongan low carbon steel
ini mudah ditekuk, ditekan, dan dibentuk.
Contohnya yang banyak dipergunakan adalah : SS41P.

Wassalam
Die Mold
| 1 Komentar Juni 6, 2011
SEPUTAR SPRING UNTUK MOLD DIE

1 Vote

SEPUTAR SPRING UNTUK EJECTOR MOLD DAN DIE .


SPRING BANYAK DIGUNAKAN SEBAGAI SUMBER ENERGI PENEKAN PADA EJECTOR, BAIK
DI MOLD MAUPUN DIE, FUNGSI EJECTOR SENDIRI ADALAH SEBAGAI PENEKAN AGAR
PRODUCT ATAU WASTE BISA KELUAR DENGAN SENDIRINYA DARI DIE ATAU MOLD.
SPRING YANG UMUM DIGUNAKAN ADALAH MEMILIKI CIRI WARNA, DIMANA MASING
MASING WARNA MEMPUNYAI ARTI KEKUASAN DAN KEKERASAN TENAGA DORONG YANG
DIHASILKAN.
YANG UMUM UNTUK SPRING ADALAH :
1. SPRING WARNA KUNING : SPRING DAYA TER RENDAH
2. SPRING WARNA BIRU : SPRING DAYA RENDAH
3. SPRING WARNA MERAH : SPRING DAYA MENENGAH
4. SPRING WARNA HIJAU : SPRING DAYA TINGGI
5. SPRING WARNA COKLAT : SPRING DAYA SUPER TINGGI
PENGGUNAAN :
UMUMNYA UNTUK PLATIK INJECTION MOLD MENGGUNAKAN WARNA KUNING DAN BIRU,
SEDANG UNTUK STAMPING DIE MENGGUNAKAN WARNA MERAH, HIJAU DAN COKLAT.
JIKA ANDA KESULITAN CARA MEMILIH DAN MENGHITUNG SPRING SILAHKAN HUBUNGI
SAYA, DI EMAIL SAYA, INSYA ALLAH SAYA JAWAB.
JIKA ANDA KESULITAN UNTUK MENDAPATKAN SPRING TSB DENGAN KWALITAS YANG
BAIK DENGAN HARGA YANG SANGAT KONPETITIF SILAHKAN HUBUNGI SAYA JUGA.
INSYA ALLAH SAYA AKAN LEBIH AKTIF LAGI MENGUPDATE BLOG INI DENGAN
INFORMASI SEPUTAR DIE DAN MOLD YANG MUNGKIN BERMANFAAT.
SALAM
DIEMOLD

| 2 Komentar November 24, 2009


Urutan Proses Stamping Press

5 Votes

Urutan proses stamping press yang lengkap adalah sbb:


1. Blanking
2. Drawing
3. Piercing
4. Trimming
1.Process Blanking
Process blanking adalah prosess pemotongan material plat agar didapat
ukuran material sesuai dengan yang diharapkan, dan penggunaan material
seefisien mungkin, dengan waste material sesedikit mungkin.
Yang perlu diperhatikan pada prosess Blanking adalah :
1. Design Blanking Die
2. Design Blanking Punch
3. Pemilihan material dan process hardening untuk die dan Punch
4. Toleransi antara Die dan Punch, harus sesuai dengan perhitungan yang
tepat, agar tidak timbul bari pada produk.
5. Jenis, ketebalan, dimensi material yang akan di Blanking.
Design Perhitungan antara Blanking Die dan Blanking Punch. (akan
dijelaskan detail silahkan hubungi email : sfrddnz@gmail.com).
Pemilihan material process hardening untuk Blanking Die dan Blanking
Punch (dijelaskan detail silahkan hubungi : sfrddnz@gmail.com).
Pada tulisan berikutnya akan saya jelaskan process selanjutnya.
| 21 Komentar
Cari

Arsip

Januari 2013
Juni 2011
November 2009

Meta

Mendaftar
Masuk log

Blog di WordPress.com . |

The Misty Lake Theme .

Ikuti
Follow Die and Mold Design
Get every new post delivered to your Inbox.

Buat situs dengan WordPress.com

Sekilas Tentang Mold / Mould / Cetakan


Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau
logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat
bergerak (moveable plate) dan pelat diam (statioary plate). Sesuai
dengan namanya pelat bergerak dipasang pada moveable platen di mesin
injection molding dan pelat diam dipasang di stationary platen. Di dalam
mold terdapat jalur saluran pendingin. Mold memiliki konstruksi yang
rumit dimana pembuatannya membutuhkan mesin-mesin dengan ketelitian
tinggi seperti CNC dan EDM.
Molding adalah sebuah proses produksi dengan membentuk bahan mentah
menggunakan sebuah rangka kaku atau model yang disebut sebuah mold.
Sebuah mold adalah sebuah blok kosong yang diisi dengan cairan seperti
plastik, gelas atau logam. Cairan tersebut mengeras atau menetap di
dalam mold, mengambil bentuknya.

Bahan Mold
Sebagian besar mold dibuat dari baja dan sebagian kecil terbuat dari
aluminium (untuk produksi styrofoam). Untuk mold yang membutuhkan
transfer panas yang tinggi memakai bahan paduan tembaga-berilium.

terbuat dari

Mold dalam kondisi terbuka. Bagian


yang berwarna kuning di tengah
tembaga-berilium.

Aliran Material Di Dalam Mold


Plastik leleh diinjeksikan dari barrel ke dalam mold melalui sprue. Dari
sprue alirannya dibagi ke beberapa runner, kemudian melalui gate
material memasuki rongga (cavity) dimana produk terbentuk. Setelah itu
material akan didinginkan oleh cairan bersirkulasi.

Beberapa contoh proses penggunaan Mold:


A.Injection Molding
Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik
dimana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger
ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air dimana material tersebut akan
menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.
Sekarang ini bisa dipastikan bahwa setiap kantor, kendaraan, rumah,
pabrik terdapat barang-barang dari plastik yang dibuat dengan cara
injection molding, misalnya pesawat telepon, printer, keyboard, mouse,
rumah lampu mobil, rumah kaca spion, dashboard, reflektor, roda gigi,
helm, televisi, sisir, roda furnitur, telepon seluler, dan masih banyak
lagi yang lain.
B.DIE CASTING
Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair
dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk

geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke
dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk padat,
selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan untuk
proses sekunder.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah
logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa
material non logam lainnya.
C.BLOW MOLDING
Blow molding adalah proses manufaktur plastik untuk membuat produkproduk berongga (botol) dimana parison yang dihasilkan dari proses
ekstrusi dikembangkan dalam cetakan oleh tekanan gas.

Anda mungkin juga menyukai