OLEH :
NAMA : MUHAMMMAD SA’DILLAH
NIM :A040418013
KELAS 4A TBR
DOSEN :
FARYANTO EFFENDI,MT
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
1.2 Tujuan praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori dasar
2.2 Prinsip kerja plat
2.2.1 Alat Ukur
2.2.2 Alat Penanda
2.2.3 Alat Pemotong
2.2.4 Alat Pemegang
2.2.5 Alat Pembentuk
2.2.6 Alat dan Mesin Lainnya
2.3Langkah pengerjaan
BAB III JOB PRAKTIKUM
3.1 Instalasi pengujian
3.2 Alat dan bahan
3.3 Langkah pengerjaan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
Pipa berbentuk silender mungkin diisi dengan pasir dan terpasang untuk
membantu memegang bagian penampang silang, dan, jika bentuk bending tidak
tersedia, rahang catok mungkin menyebar terpisah cukup jauh untuk pipa
yang akan diadakan di antara mereka selama lentur . Hal ini akan menjaga sisi
pipa dari menggembung. Lapisan dilas pipa harus berada di bagian
tenggorokan atau cekung dari tikungan.
3. Proses Pengerolan
Pengerolan merupakan proses pembentukan yang dilakukan
dengan menjepit pelat diantara dua rol. Rol tekan dan rol utama berputar
berlawanan arah sehingga dapat menggerakan pelat. Pelat bergerak linear
melewati rol pembentuk. Posisi rol pembentuk berada di bawah garis
gerakkan pelat, sehingga pelat tertekan dan mengalami
pembengkokan. Akibat penekanan dari rol pembentuk dengan putaran
rol penjepit ini maka terjadilah proses pengerolan. Pada saat pelat
bergerak melewati rol pembentuk dengan kondisi pembenkokan yang
sama maka akan menhasilkan radius pengerolan yang merata. Lihat
gambar.
Gambar 1.7 Mesin roll
2. Mistar Siku
Mistar Siku ini digunakan untuk mengukur benda kerja, misalnya
untuk mengukur benda kerja yang mempunyai sudut. Mistar ini dibuar
dari baja yang keras dan tahan karatbisa juga untuk mengukur kerataan
plat,benda kerja.Ukurannya bermacam-macam kecil,sedang,besar. Sesuai
kebutuhan untuk mengukur.
3. Mistar Gulung
Mistar Gulung ini digunakan untuk mengukur benda kerja yang
mana dimudahkan dengan ujung plat magnet yang dapat dikaitkan ke tepi
benda dan dapat dengan mudah ditarik keluar dengan tingkat ketelitian
5 milimeter panjangnya berkisara antara 2 meter sampai 50 meter.
1. Gunting Plat
Gunting plat adalah perkakas tangan yang berfungsi untuk
memotong benda kerja/logam tipis yang berupa plat,seng dll. Biasanya
gunting ini terbuat dari baja , bertujuan agar konstruksinya kuat dan juga
gunting ini sering digunakan untuk memotong benda-benda yang
permukaannya keras
2. Gergaji
Gergaji adalah alat yang digunakan untuk memotong atau
mengurangi ketebalan suatu benda tertentu. Gergaji Besi sangat berguna
untuk memotong benda yang terbuat dari besi dan baja
3. Gunting Lurus
Gunting Lurus merupakan gunting yang biasa dipakai untuk
penyayatan lurus pendek dan lengkungan ringan.
3. Melakukan Penekukan
4. Assembling
Teknik penyambungan pada kerja pelat dapat dilakukan dalam
berbagai cara yaitu:
a. Menyambung dengan sekrup
b. Menyambung dengan paku keling
c. Menyambung dengan lipatan
d. Menyambung dengan las titik
Penyambungan yang kita lakukan ini sekaligus untuk melakukan
pembentukan benda yang akan kita buat. Untuk penyambungan dapat
dilakukan sesuai dengan keinginan dan keadaan benda kerja tersebut.
Untuk penyambungan dari bagian yang tidak akan dibuka lagi dapat
menggunakan sambungan dengan lipatan, paku keling, dan las titik dan
untuk bagian yang dibuat untuk dibuka dan ditutup dapat menggunakan
sambungan sekrup.
2. Melakukan Penekukan
a. Menyiapkan mesin bending untuk penekukan plat (dalam Job ini
diasumsikan menggunakan mesin tekuk plat Universal/standar)
b. Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan.
c. Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
d. Jepit dengan klem/ tuas pengikat.
e. Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.
f. Kembalikan batang penekuk pada posisi semula.
3.3.Langkah Pengerjaan
Secara garis besar prosedur kerja Plat sebagai berikut:
1. Membuat pola sesuai dengan ukuran yang ada pada gambar.
2. Memotong plat sesuai dengan pola yang telah di bentuk.
3. Mengikir bagian-bagian yang tajam.
4. Melipat plat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
5. Merakit plat menjadi sebuah tool box (diasumsikan Praktik yang
dilakukan ialah membuat tool box)
d. Melubangi
1. Membuat pola kotak kecil pada plat yang telah dipotong, untuk
ukuran disesuaikan dengan aturan.
2. Menitik pada bagian terdekat pola menggunakan penitik.
3. Mengebor bagian yang telah dititik menggunakan Mesin bor.
4. Memutuskan plat yang belum terputus dengan mesin bor.
5. Mengikir bagian yang masih tebal atau jauh dari ukuran.
e. Assembling
Teknik penyambungan pada kerja plat dapat dilakukan dengan cara
menyambung dengan paku keling.
Langkah pengerjaan menyambung adalah:
1. Menyiapkan bahagian-bahagian yang akan di sambung
2. Plat yang akan disambung dibuat lubang, sesuai diameter paku keling
yang akan digunakan. Biasanya diameter lubang dibuat 1.5 mm lebih
besar dari diameter paku keling.
3. Paku keling dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan disambung.
4. Bagian kepala lepas dimasukkan ke dalam lubang plat yang akan
disambung.
5. Dengan menggunakan alat atau mesin penekan (palu), tekan bagian
kepala lepas masuk ke bagian ekor paku keling dengan suaian paksa.
6. Setelah rapat/kuat, bagian ekor sisa kemudian dipotong dan
dirapikan/ratakan.
7. Bagian tangkai karena platnya tebal maka untuk menyambungnya
menggunakan paku rivet, merivet dengan alat perivet (butuh tenaga
yang kuat).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada proses kerja plat selalu gunakan alat keselamatan hal ini menjaga diri
kita agar kita tidak luka. Pada saat pengerjaan benda kerja harus benar-benar teliti
baik pada saat pengukuran maupun pemotongan plat agar pada saat benda kerja
dirakit akan mendapatkan kecocokan antara bagian yang satu dan lainnya dan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam
bekerja, khususnya pada pembuatan macam - macam lipatan tepi tidaklah mudah.
Kita harus benar – benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat –
alat kerja.
4.2 Saran