Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

REKAYASA SUNGAI

Nama :Muhammad Sa’dillah

NIM :A040418013

Kelas :7A Teknik Bangunan Rawa

Dosen :Herliyani Farial Agoes, S.T., M.T

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

JURUSAN TEKNIK SIPIL & KEBUMIAN

BANJARMASIN

2021
MORFOLOGI SUNGAI
(Studi Kasus : Sungai Tungku Banjarmasin)

1. Pendahuluan
Kota Banjarmasin memiliki potensi dan citra kota sebagai kota seribu sungai. Ratusan
sungai mengaliri dan membelah kota ini. Permukiman di sepanjang tepian sungai menjadi
lambang pertumbuhan sejarah bermukim di masa lalu. Sungai sangat berperan penting dalam
kehidupan warga kota banjarmasin, sungai merupakan sumber daya yang dimanfaatkan serta
dilestarikan, maka dari itu pengetahuan mengenai sungai untuk menjaga dan melestarikan
sungai tersebut.
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan
ukuran), jenis, sifat, dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam
dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat
dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait.
(https://www.scribd.com/doc/67066505/Bahan-Ajar-Morfologi-Sungai).
Morfologi sungai sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi aliran,
Proses angkutan sedimen, keadaan dan kondisi lingkungan, serta aktivitas manusia
disekitarnya. Apabila beberapa faktor ini diabaikan maka akan berdampak pada perubahan
sungai baik dimensi maupun geometrik sungai.
Sungai Tungku terletak di kecamatan Banjarmsin Utara dengan luas 23.322 m 2.
Hulu sungai Tungku berada di JL . Hasan Basry. Tengah sungai Tungku berada di JL .
Cemara, serta Hilir sungai Tungku berada di JL . Sungai Miai. Sungai Tungku memiliki
panjang 2.028 m dan lebar 0-22 m.
Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengidentifikasi faktor –faktor yang
mempengaruhi morfologi sungai pada Sungai Tungku Banjarmasin seperti:
a. Jaringan Alur Sungai Secara Kuantitatif pada Sungai Tungku Banjarmasin.
b. Proses Angkutan Sedimen pada Sungai Tungku Banjarmasin.
c. Kondisi Lingkungan, Serta Aktivitas Manusia disekitar Sungai Tungku Banjarmasin.

2.Metode
Adapun metode yang digunakan untuk penyusunan laporan adalah metode observasi
yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau meninjau langsung di lokasi
penelitian.
3. Hasil / Pembahasan
3.1 Profil Lokasi
lokasi pengamatan morfologi dilakukan pada sungai Tungku sesuai pada gambar 1

gambar 1.Peta Jaringan Sungai Tungku


sumber: https://hub.arcgis.com/maps/4245e9b993384efda2403de87af86418/explore?
location=-3.322527%2C114.596462%2C17.00

gambar 2. Sungai Tungku tampak atas.


sumber: earth.google.com

gambar 3. Plang nama Sungai Tungku


sumber: Dokumen Pribadi
3.2 JARINGAN ALUR SUNGAI SECARA KUANTITATIF PADA SUNGAI TUNGKU
BANJARMASIN
jaringan alur sungai dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan data sebagai berikut:
a.luas
cara mengetahui luas Daerah Pengaliran Sungai (DPS) / Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat
diketahui berdasarkan bagan berikut

Luas DPS/DAS sungai tungku = 23.322 m2 (Data sungai Tungku pada ArcGIS Hub)

b. Panjang dan lebar


Panjang DPS merupakan jarak datar dari muara sungai kearah hulu sepanjang sungai
induk sedangkan, lebar DPS dapat dihitung dengan cara luas DPS dibagi dengan panjang
DPS.
Data Perhitungan : Luas DPS/DAS sungai tungku = 23.322 m2
: Panjang DPS/DAS sungai tungku = 2,028 m

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐷𝑃𝑆/𝐷𝐴𝑆 23.322 m2


sehingga, Lebar DPS/DAS sungai Tungku = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑃𝑆/𝐷𝐴𝑆 = = 11,500 m
2,028 𝑚
c. Kerapatan sungai
Kerapatan sungai merupakan suatu angka indeks yang menunjukkan banyaknya anak
sungai didalam suatu DPS. indeks kerapatan sungai dapat dihitung dengan cara:
Dd = L / A
dimana:
Dd = Indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = Jumlah panjang sungai termasuk anak-anak sungainya (km)
A = Luas DPS (km2)
Adapun kerapatan sungai pada sungai tungku adalah;
Dd = 0,002028 km / 0,023322 km2
= 0,0869 km/km2

3.3 PROSES ANGKUTAN SEDIMEN PADA SUNGAI TUNGKU BANJARMASIN


Sendimentasi adalah proses pengendapan material yang berasal dari tempat lain
(Dibyosaputro,1997). Sedimen yang terangkut dapat diketahui berdasarkan kriteria indeks
kerapatan sungai.
Tabel 1 Kriteria Indeks Kerapatan Sungai

Berdasarkan Tabel 1, dengan Indeks Kerapatan Sungai Tungku = 0,0869 km/km 2,


0,0869 km/km2 < 0,25 km/km2dapat disimpulkan bahwa kriteria / batasan sungai rendah
yang berarti alur sungai melewati batuan dengan resistensi keras serta proses sedimen yang
terangkut lebih kecil.
3.4 KONDISI LINGKUNGAN, SERTA AKTIVITAS MANUSIA DISEKITAR
SUNGAI TUNGKU BANJARMASIN.

Gambar 4 Keadaan aliran sungai Gambar 5. Keadaan aliran


yang mengarah ke hulu sungai yang mengarah ke hulu

Gambar 6.Keadaan aliran sungai Gambar 7.Keadaan aliran


yang mengarah ke hilir sungai pada tepian sungai

Berdasarkan gambar dapat disimpulkan aliran sungai yang mengarah ke hulu dapat
dikatakan sungai cukup produktif karena tidak terjadi penyempitan sungai akibat pelebaran
jalan serta pembangunan jembatan yang tidak cukup tinggi karena masih bisa dilalui
transportasi air seperti jukung namun semakin menuju ke hilir aliran sungai dapat dikatakan
tidak produktif karena aliran air tersumbat sungai akibat rapatnya pertumbuhan pemukiman
penduduk disebelah kiri dan kanan sungai serta disebakan oleh aktivitas manusia yaitu
sampah yang dibuang secara berserakan sehingga kondisi aliran sungai termasuk sungai yang
mengalir dengan banyak hambatan dengan kondisi kedalaman air yang dangkal.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi mengenai morfologi sungai Tungku Banjarmasin dapat
disimpulkan bahwa:
1. Jaringan Alur Sungai secara kuantitatif dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Luas DPS/DAS Sungai Tungku = 23.322 m2
b. Panjang DPS/DAS Sungai Tungku = 2,028 m
Lebar DPS/DAS Sungai Tungku = 11,500 m
c. kerapatan sungai pada Sungai Tungku = 0,0869 km/km2
2. Proses angkutan sedimen berdasarkan pada angaka indeks kerapatan sungai pada Sungai
Tungku Banjarmasin terbilang rendah.
3. Kondisi pada Sungai Tungku Banjarmasin dapat dikatakan sebagai berikut :
a. Kondisi lingkungan pada Sungai Tungku Banjarmasin masih dapat dikatakan
produktif namun, semakin menju kehilir aliran sungai menjadi tidak produktif.
b. Kondisi aliran pada Sungai Tungku Banjarmasin ialah Sungai Tungku Banjarmasin
merupakan sungai yang mengalir dengan banyak hambatan.
c. Kondisi kedalaman pada Sungai Tungku Banjarmasin ialah Sungai Tungku
Banjarmasin merupakan sungai yang dangkal.

5. SUMBER
https://hub.arcgis.com/maps/4245e9b993384efda2403de87af86418/explore?location=-
3.284978%2C114.587139%2C15.00
Materi Mata Kuliah Rekayasa Sungai “Morfologi Sungai “ oleh ibu Herliyani Farial Agoes.

Anda mungkin juga menyukai