Anda di halaman 1dari 4

SOP TOPIKAL APLIKASI FLUOR

OLEH:

Nama : Nur Sagita Hidayah

Nim : P07125022030

Kelas : VI A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKES KEMENKES DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN GIGI

TAHUN 2024
Pengertian aplikasi topikal adalah pengolesan langsung fluor pada email. Setelah gigi
dibersihkan dan dikeringkan dengan semprotan udara, maka permukaan gigi diolesi larutan yang
mengandung fluor. Selama itu pasien selama satu jam tidak boleh makan, minum atau berkumur.

Tujuan Topikal Aplikasi.


Tujuan topikal aplikasi adalah untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dan memperkuat
lapisan email gigi dari pengaruh asam.

a. Persiapan alat
1. Alat diagnostic set: (kaca mulut, pinset, sonde dan excavator) dalam bak
instrument
2. Tongue holder
3. Dappen glass
4. Petridisk
5. Chip blower/syringe angin
6. Spiritus brenner
7. Dappen dish
8. Hand peace low speed
9. Brush
10. Rubber cup
11. Scaller ultrasonik
12. Tip scaller
b. Persiapan bahan
1. Disclosing solution
2. Alkohol 70%
3. Pumice
4. kryet
5. Pasta gigi
6. Povidone lodine (betadin)
7. Topikal aplikasi fluor NaF 2% / Fluoride Varnish NaF 5%
8. Cotton roll
9. Kapas
10. Cotton bud/ kuas
c. Persiapan alat dan bahan tambahan
1. APD (masker, hansccon, nursecap)
2. Lap dada pasien dan lap bracket table
3. Tempat kapas bersih dan kapas kotor
d. Persiapan pasien
 Mempersilakan pasien masuk dan duduk di dental chair
 Memasangkan celemek/lap dada pasien
 Mengatur posisi pasien
1. Tahap Kerja.
Memberi penjelasan kepada pasien mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topikal
aplikasi melalui komunikasi verbal dan non verbal.
a. Memberi penjelasan tentang topikal aplikasi.
Topikal aplikasi adalah suatu cara pemberian fluor secara lokal yang dioleskan
langsung pada permukaan gigi.
b. Tujuan Topikal Aplikasi.
Tujuan topikal aplikasi adalah untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dan
memperkuat lapisan email gigi dari pengaruh asam.
c. Cara mengulasi topikal.
a) Gigi diulasi disclosing agent untuk mengetahui ada tidaknya plak pada permukaan
gigi pasien, sehingga pasien dapat mengetahui giginya sudah bersih atau belum.
b) Dilakukan dengan perhitungan tingkat kebersihan gigi dan mulut dengan metode
OHIS. Selanjutnya kriteria tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat
diinformasikan kepada pasien.
c) Jika gigi pasien bersih, dilakukan pemolesan dengan menggunakan brush. Bahan
pemolesan terdiri dari campuran pumice ditambah kryet dan pasta.
d) Jika ada karang gigi lakukan tindakan scaling terlebih dahulu sebelum melakukan
tindakan topikal aplikasi, sehingga gigi bebas dari plak dan kalkulus.
e) Kemudian memblokir daerah kerja menggunakan tongue holder dan cotton roll.
f) Selanjutnya daerah kerja dikeringkan dengan menggunakan chip blower dan uap
panas yang disemprotkan pada gigi yang akan dilakukan topikal aplikasi.
g) Setelah dilakukan pengeringan pada daerah kerja, selanjutnya dilakukan
pengolesan dengan larutan fluor dengan menggunakan cotton pellet dan masing-
masing bagian dibiarkan mengering selama 3 menit, di rahang bawah terlebih
dahulu kemudian baru di rahang atas, sampai semua permukaan gigi diulasi fluor.
2. Tahap Terminasi
1. Operator dapat menyimpulkan tentang apa yang telah dilakukan. Menjelaskan
kembali hal-hal penting dari komunikasi terapeutik yang telah dilakukan untuk
diingat oleh pasien.
2. Mengevaluasi secara subjektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah dilakukan
tindakan topikal aplikasi dan mengevaluasi secara objektif dengan mengamati atau
melihat keadaan gigi pasien.
3. Memberikan intruksi, saran, dan tindak lanjut pada pasien.
a. Jangan langsung kumur-kumur setelah dilakukan topikal aplikasi, tunggu
selama 30 menit.
b. Jangan makan dan minum selama 30 menit setelah tindakan.
c. Tidak boleh langsung menggosok gigi selama 30 menit setelah tindakan.
d. Kurangi makanan-makanan yang manis dan lengket seperti coklat, es krim,
dan permen.
e. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang berserat dan berair seperti buah dan
sayur.
f. Menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan
dan malam sebelum tidur.
g. Periksa dan konsultasilah kepada dokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan
sekali.
4. Mengakhiri tindakan dengan menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan
antara pasien dengan operator lalu mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

Anda mungkin juga menyukai