Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

TOPICAL APLIKASI

OLEH :

Raden Manik Sathya Wisnu

NIM :

P07125022058

DOSEN PEMBIMBING :

Ni Nengah Sumerti,S.Si.T,M.Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KESEHATAN GIGI

TAHUN 2023/2024
Perencanaan komunikasi terapeutik topikal aplikasi
Sasaran : Siswa SD ( sekolah dasar )

I. Tahap Pra Interaksi

1. Persiapan operator
Persiapan diri operator sebelum melakukan komunikasi dalam tindakan oral fisioterapi
Persiapan operator meliputi persiapan diri operator seperti kesiapan mental, penampilan,
dan penguasaan materi yang akan disampaikan, tujuannya agar saat berbicara
dan berhadapan lagsung dengan pasien lebih percaya diri serta tidak terlihat gugup dan
kaku.

2. Persiapan alat

a. Alat Diasnostic Set : Kaca mulut, pinset, sonde excapator

b. Alat Isolasi : Tongue Holder

c. Alat Poles : Brush dan contra angle low speed

d. Alat Pengeringan : Chip blower atau three way syringe

3. Persiapan bahan :
a. Alkohol 70%
b. Cotton pellet, cotton roll, dan kapas gulung
c. Pasta gigi, pumice, kryet dan satu dappen dish
d. Disclosing agent
e. Larutan flour (naf 2%)
4. Alat dan bahan pelengkap :
a. Lap putih untuk taplak bracket table
b. Lap dada pasien
c. Masker dan hand Schoen
d. Gelas dan air kumur
e. Tempat kapas bersih
f. Tempat kapas kotor
II. Tahap Orientasi

1. Memberi salam kepada pasien, mempersilahkan pasien masuk dan duduk di kursi gigi
(dental chair) dan memasangkan celemek, kemudian perawat memperkenalkan diri
kepada pasien dan melakukan penggalian data mengenai identitas pasien, seperti :
nama pasien, umur, alamat rumah, tujuan pasien dating, nomor telepon yang bias
dihubungi,, dan lain-lain. Untuk pasien anak-anak dapat ditanyakan pada orang
tuanya.
2. Mengidentifikasi Masalah

Setelah dilakukan pemeriksaan operator menginformasikan masalah-masalah dalam


mulut pasien seperti adanya karang gigi dan kebersihan gigi dan mulut pasien tetapi
keadaan gigi pasien dalam keadaan sehat tidak ada yang berlubang sehingga perlu
dipertahankan dengan melakukan upaya dengan pencegahan karies gigi dengan
perawatan topical aplikasi fluor. Setelah itu operator menggali pikiran dan perasaan
pasien yang umumnya dilakukan dengan menggunakan tekhnik komunikasi terbuka
untuk mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki pasien tentang materi topical
aplikasi.
3. Merumuskan Tujuan

Berdasarkan data yang diperoleh maka pasien perlu diberikan perawatan topical
aplikasi karena gigi pasien dalam keadaan sehat. Sehingga perlu dipertahankan agar
tetap sehat.
4. Merumuskan Kontrak Kerja

Menjelaskan dan mengklarifikasi kontrak yang telah disepakati bersama


menginformasikan kepada pasien berapa lama waktu yang diperlukan untuk
menjelaskan dan melakukan perawatan topical aplikasi (kurang lebih 30 menit).

III. Tahap kerja

Memberi penjelasan kepada pasien mengenai hal-hal yang berhubungan dengan topical
aplikasi melalui komunikasi verbal dan non verbal yang meliputi penjelasan sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan topical aplikasi

Topical aplikasi adalah suatu cara pemberian fluor secara local yang dioleskan langsung
pada permukaan gigi.
2. Tujuan Topikal Aplikasi
Tujuan topical aplikasi adalah untuk mencegah terjadinya gigi berlubang dan
memperkuat lapisan email gigi dari pengaruh asam.

3. Akibat bila tidak melakukan topikal aplikasi

Bila tidak dilakukannya topikal aplikasi akan menyebabkan lebih rentan terhadap gigi
berlubang.

4. Tahap – tahap mengulasi topical aplikasi :


a. Gigi diulasi disclosing agent untuk mengetahui ada tidaknya plak dipermukaan gigi
sehingga dapat mengetahui gigi sudah bersih atau belum.
b. Dilakukannya perhitungan tingkat kebersihan gigi dan mulut dengan metode OHIS.
Selanjutnya kriteria tingkat kebersihan gigi dan mulut dapat diinformasikan kepada
pasien.
c. Jika gigi pasien bersih, dilakukan pemoolesan dengan brush dengan campuran
pumice + kryt dan pasta.
d. Jika ada katang gigi lakukan Tindakan scaling terlebih dahulu sebelum melakukan
tindakatn topikal aplikasi, sehingga gigi terbebas dari plak atau kalkulus.
e. Kemudian memblokir daerah kerja menggunakan tounge holder dan cotton roll.
f. Setelah dilakukan pemblokiran daerah kerja lalu dilakukan pengeringan dengan
menggunakan chip blower atau three way syringe dan disemprotkan di gigi.
g. Selanjutnya dilakukan pengolesan dengan larutan fluor dengan menggunakan cotton
pellet dari region atas dan region 1 dan region 2 bawah. Dibiarkan selama 3 menit,
sampai semua permukaan gigi diulasi larutan fluor
VI. Tahap Terminasi
a. Menyimpulkan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Operator dapat Menyimpulkan dan menjelaskan kembali hal-hal penting dari komunikasi
yang telah dilakukan untuk diingat dan diterapkan oleh pasien.

b. Melakukan evaluasi subjektif dengan menanyakan keadaan pasien setelah dilakukannya


Tindakan topical aplikasi dan evaluasi secara objektif dengan mengamati atau melihat
keadaan gigi pasien yang telah dilakukan pemolesan dengan topical aplikasi
c. Memberikan intruksi kepada pasien
1. Jangan makan minum dan berkumur selama 30 menit setelah tindakan agar larutan
flour yang telah dioleskan dapat meresap secara sempurna pada permukaan gigi.
2. Menyikat gigi secara teratur minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi setelah sarapan dan
malam sebelum tidur.
3. Kurangi mengkonsumsi makanan yang lengket dan manis seperti permen, coklat dan
lain sebagainya.
4. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang berserat seperti buah dan sayuran.
5. Kontrol ke dokter gigi atau puskesmas minimal 6 bulan sekali.
d. Setelah semua tahap selesai, menciptakan suasana perpisahan yang menyenangkan
antara pasien dengan operator lalu mengucapkan terimakasih.

Mengetahui, Denpasar, 9 Oktober 2023


Dosen Pembimbing Penyuluh

Ni Nengah Sumerti, S.Si.T,M.Kes Raden Manik Sathya Wisnu


NIP : 1965090719860320003 NIM : P07125022058

Anda mungkin juga menyukai