Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu masalah kesehatan yang perlu ditangani adalah masalah kesehatan
bagi dan mulut. Masalah kesehatan gigi di Indonesia masih merupakan hal yang
menarik karena prevalensi karies dan penyakit periodontal mencapai 80% dari
frekuensi penduduk. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan,
pendidikan, kesadaran masyarakat dan penangan kesehatan gigi termasuk
pencegahan dan perawatan. Kelompok utama yang terserang karies gigi adalah
1
kelompok usia 6-14 tahun dengan indeks DMF-t sebesar 2,21.
Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya
mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan
sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat
(medium makanan bagi bakteri) dan timbulnya destruksi komponen- komponen
organik dan akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan lubang) yang tidak dapat
diperbaiki kembali oleh tubuh melalui proses penyembuhan. Keluhan dari karies
gigi dapat berdampak pada produktivitas kerja. Dampak karies gigi yang paling
dirasakan adalah makanan menyangkut, diet kurang memuaskan, nafas bau, sulit
mengunyah, menghindari makanan tertentu, rasa gigi ngilu, tidak nyaman
mengunyah serta rasa sakit gigi. Karies gigi erat hubungannya dengan keadaan
kebersihan mulut anak dan anak lebih banyak mengkonsumsi makanan dan
minuman yang menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anakanak
umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan gula-gula dan
jarang membersihkannya, maka gigi- giginya banyak yang mengalami karies
gigi.2
Anak sekolah dasar merupakan suatu kelompok yang sangat strategis untuk
penanggulangan penyakit gigi dan mulut, karena anak sekolah dasar merupakan
masyarakat kolektif dan terorganisir, sehingga lebih mudah dalam melakukan
tindakan pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi. Penyuluhan kesehatan

1
2

gigi pada anak usia sekolah dasar 6-12 tahun adalah sangat penting, karena pada
usia tersebut adalah masa kritis yang baik 2
bagi pertumbuhan gigi geligi serta perkembangan jiwanya, sehingga
penyuluhan kesehatan gigi pada usia anak sekolah dasar memerlukan berbagai
metode penyuluhan untuk dapat menghasilkan pengetahuan, sikap dan perilaku
yang sehat, terutama kesehatan.2
Usia sekolah dasar merupakan saat yang sangat ideal untuk melatih kemapuan
motorik seorang anak, termasuk diantaranya menyikat. Potensi menggosok secara
baik dan benar meruakan faktor yang cukup penting untuk pemeliharaan
kesehatan gigi. 1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
a. Bagaimana perilaku menggosok gigi pada anak Sekolah Dasar?
b. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menggosok gigi pada
anak Sekolah Dasar?
c. Apa peran orangtua terhadap perilaku menggosok gigi anak?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui perilaku menggosok gigi pada anak SD
1.3.2 Tujuan Khusus
• Mengetahui perilaku menggosok gigi pada anak Sekolah Dasar
• Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menggosok gigi
pada anak Sekolah Dasar
• Mengetahui seberapa besar peran orangtua terhadap perilaku menggosok
gigi anak

Anda mungkin juga menyukai