Anda di halaman 1dari 4

1.

Triad pedodontik

Keberhasilan perawatan gigi pada pasien anak tergantung pada ketelitian pemeriksaan,
diagnosa yang tepat dan perawatan yang tepat. Untuk mencapai hal tersebut harus ada
kerja sama yang merupakan segitiga yang saling berhubungan satu sama lain (segitiga
pedodontik). Segitiga tersebut merupakan rangkaian tiga unsur yaitu dokter gigi beserta
stafnya, anak sebagai pasien dan orang tua/wali pasien. Kerja sama diantara tiga unsur
tersebut harus di bina dengan baik demi keberhasilan perawatan yang akan dilakukan.

2. Prinsip preparasi menurut black


o Outline form, yaitu pola menentukan bentuk luar suatu preparasi kavitas.
o Removal of caries, membuang jaringan karies atau yang diduga akan karies
menggunkan ekskavator atau bur bulat dengan kecepatan rendah.
o Resistance form, bertujuan untuk membentuk preparasi kavitas sedemikian rupa
sehingga gigi dan tumpatan cukup kuat menerima tekanan serta menahan daya kunyah.
o Retention form, bertujuan untuk membentuk kavitas sedemikian rupa sehingga
tumpatan tersebut memperoleh pegangan yang kuat dan tidak mudah bergeser
terhadap daya kunyah. Tumpatan tidak lepas ketika gigi berfungsi. Macam-macam
retensi: under cut, paralelisme dinding-dinding kavitas, dove tail, groove, pin hole,
micropit.
o Convenience form, upaya membentuk kavitas sedemikian rupa sehingga memudahkan
untuk bekerja dengan alat-alat, baik dalam hal preparasi maupun memasukkan bahan
tumpatan ke dalam kavitas.
o Finishing the enamel margin, adalah tindakan untuk membentuk dinding yang halus
dan rata dengan tujuan mendapatkan kontak meginal yang baik.
o Toilet of the cavity, bertujuan untuk membersihkan kavitas dari debris/sisa-sisa
preparasi.
3. Preparasi SSC
o Pengukuran material gigi, sebelum dilakukan preparasi jarak mesio distal diukur
dengan kaliper, tujuan untuk memilih ukuran SSC yang akan di pakai, sesuai dengan
besarnya gigi asli.
o Pembuangan seluruh jaringan karies dengan menggunakan ekskavator atau round bur
dengan kecepatan rendah.
Preparasi gigi anterior
- Mengurangi permukaan proksimal, permukaan proksimal dikurangi 0,5-1,0
mm dengan bur tappered diamond, dinding distal dan mesial dibuat sejajar.
Permukaan proksimal diambil sampai tidak ada kontak dengan gigi tetangga.
- Mengurangi permukaan insisal, dikurangi sebanyak 1-1,5 mm sehingga
nantinya crown sesuai dengan panjang gigi tetangga.
- Mengurangi permukaan palatal, sebanyak 0,5 mm dan dilakukan jika
permukaan tersebut berkontak dengan gigi antagonis.
- Mengurangi permukaan labial, sebanyak, 0,5-1,0 mm cukup dengan
membuang karies dan tidak membuang undercut.
Preparasi gigi posterior
- Mengurangi permukaan oklusal, fisur-fisur yang dalam pada permukaan
oklusal diambil sampai kedalaman 1-1,5 mm dengan tapered bur diamond.
- Mengurangi permukaan proksimal, bur berkontak dengan gigi pada embrasur
bukal atau lingual dengan posisi sudut kira-kira 20 dari vertikal dan ujungnya
pada margin gingiva.
- Mengurangi permukaan bukal dan lingual, permukaan bukal dan lingual
dikurangi sedikit sampai ke gingiva margin dengan kedalaman kurang lebih
1-1,5mm
o Penghalusan pinggir-pinggir yang tajam
o Perlindungan pulpa, pembuangan jaringan karies yang telah mencapai dentin cukup
dalam sebaiknya ditutupi dengan kalsium hidroksida, yang berfungsi melindungi
pulpa terhadap iritasi.
4. Persiapan sebelum pencabutan
o Informed consent pada orang tua sebelum melakukan anastesi pada anak.
o Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan di jadwalkan,
sehingga anak tidak menunggu terlalu lama dan menyebakan anak tidak kooperatif.
o Penjelasan anastesi lokal tergantung usia pasien anak, teknik penanganan tingkah laku
anak yang akan dilakukan.
o Instrumen yang akan digunakan sebaiknya tidak diletakkan diatas meja, letakkan pada
tempat yang tidak terlihat pada anak dan diambil saat akan digunakan.
o Sebaiknya dikatakan pada anak yang sebenarnya bahwa yang di tusuk dengan jarum
akan sakit sedikt, anak tidak boleh dibohongi.
o Aspirasi dilakukan untuk mencegah masuknya anastesi ke pembuluh darah, mecegah
reaksi toksik, hipersesnsitifitas dan alergi.
o Waktu untuk menentukan anastesi kurang lebih 5 menit dan dijelaskan sebelumnya
kepada anak bahwa nantinya akan terasa parastesi (mati rasa, bengkak, kebas,
kesemutan atau gatal). Dijelaskan agar anak tidak takut dan merasa aneh. Pencabutan
sebaiknya dilakukan setelah 5 menit. Jika terjadi kegagalan anastesi, maka dilakukan
anastesi ulang.
o Vasokonstriksi sebaiknya digunakan dengan konsentrasi yang kecil.

5. Prosedur preparasi kals II


o Melakukan anastesi dan memasang isolasi
o Untuk menekan gingiva dibagian interdental, dipasang wooden wedge
o Melakukan preparasi jaringan karies
o Cuci dengan water syringe dan keringkan dengan air syringe
o Isolasi daerah kerja dengan cotton roll dan saliva ejector
o Pasang matrix pada proksimal, pastikan matrix kontak dengan gigi sebelah dan tidak
ada jarak setelah pemasangan wedges
o Aplikasi bahan restorasi
o Melepaskan wedge dan matrix dengan hati-hati
o Konturing hasil restorasi
o Finishing
o Polishing, pastikan tepi permukaan restorasi halus
o Pemeriksaan oklusi dengan artikulating paper
6. Perbedaan preparasi klas II AF dan RK
Prinsip preparasi klas 2 AF : menggunakan prinsip preparasi extension for prevention
seeangkan preparasi kavitas klas 2 RK, yaitu dengan membuat bevel pada tepi enamel
kavitas amalgam konventional sekitar 45 derajat pada batas cavo surface untuk
menambah retensi dan mengurangi kebocoran tepi tambala

7. Tahapan aplikasi fluor Naf 5%


o Sterilisasi daerah kerja
o Aplikasi larutan disklosing solution untuk identifikasi plak
o Oral profilaksis dilakukan dengan menggunakan brush profilaksis dan pumice murni
pada permukaan oklusal, rubber cup pada permukaan facial lingual dan dental floss
pada permukaan proksimal
o Irigasi dan keringkan
- Varnish/selution
Isolasi perkuadran yang akan diaplikasi dengan bantuan saliva ejector
Aplikasi material topikal fluor perkuadran gigi dan tunggu selama 4 menit
- Gel
Masukkan material gel fluor kedalam tray sebanyak sepertiga dari kedalaman
tray
Anak diposisikan duduk tegak dengan kepala sedikit menunduk
Mesukkan tray kedalam RA dan RB secara bersamaan, masukkan saliva
ejektor dan tunggu selama 4 menit
Keluarkan tray dari RM, bersihkan sisa-sisa gel dengan menggunakan kasa
atau saliva ejector
Instruksikan pada pasien untuk meludah dengan tujuan membuang sisa-sisa
gel
o Instruksi post aplikasi (tidak makan dan minum, tidak kumurm dan menggosok gigi
selama minimal 30-60 menit, menurut AAPD tidak boleh disikat giginya 1 malaman),
kontrol periodi 3-6 bulan.

Anda mungkin juga menyukai