SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
VIVIAN
NIM : 140600113
Vivian
Perubahan Dimensi Lengkung Gigi pada Pasien Maloklusi Klas I Non-
Ekstraksi di RSGM FKG USU.
x + 43 halaman
Lengkung gigi merupakan refleksi gabungan dari ukuran mahkota gigi, posisi
dan inklinasi gigi, bibir, pipi dan lidah. Perubahan pada lengkung gigi dapat terjadi
selama perawatan ortodonti. Beberapa peneliti menyatakan bahwa panjang dan lebar
lengkung gigi dapat berkurang atau bertambah setelah perawatan ortodonti non-
ekstraksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan dimensi
lengkung gigi pasien maloklusi Klas I non-ekstraksi di RSGM FKG USU.
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan pendekatan cross-
sectional yang menggunakan 36 model studi dimana terdiri dari 31 model studi
perempuan dan 5 model studi laki-laki. Model studi diambil dari pasien klinik
PPDGS Ortodonti FKG USU dan diukur panjang dan lebar lengkung gigi sebelum
dan sesudah perawatan ortodonti dengan menggunakan metode Raberin.
Hasil penelitian menunjukkan sesudah perawatan ortodonti panjang lengkung
gigi maksila (U31, U61, dan U71) berturut-turut adalah 9,44±0,98; 29,10±2,50;
45,22±2,74 sedangkan pada mandibula (L31, L61, dan L71) berturut-turut adalah
5,88±0,85; 25,65±2,58; 39,52±6,75. Lebar lengkung gigi maksila (U33, U66, U77)
sesudah perawatan ortodonti berturut-turut adalah 35,48±2,25; 53,89±2,51;
59,76±3,08 sedangkan pada mandibula (L33, L66, dan L77) berturut-turut adalah
28,35±3,00; 46,57±2,75; 54,26±5,79.
Kesimpulan penelitian yaitu tidak ada perubahan yang signifikan pada
panjang lengkung gigi (U31, U61, dan U71) dan lebar lengkung gigi (U33, U66, dan
U77) pada maksila setelah perawatan ortodonti non-ekstraksi. Pada mandibula,
TIM PENGUJI
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dananugerah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu
syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
dukungan, bantuan serta doa dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG (K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Erna Sulisyawati, drg., Sp.Ort (K) selaku Ketua Departemen Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen penguji skripsi
yang telah memberikan waktu dan masukan kepada penulis.
3. Aditya Rachmawati, drg., Sp.Ort selaku Koordinator skripsi di Departemen
Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
4. Siti Bahirrah, drg., Sp.Ort (K) selaku dosen pembimbing yang telah banyak
menyediakan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran dan motivasi kepada
penulis sehingga skripsi dapat diselesaikan dengan baik.
5. Muslim Yusuf, drg., Sp. Ort (K), selaku dosen penguji skripsi yang telah
banyak memberikan masukan kepada penulis agar skripsi dapat disusun dengan lebih
teratur.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara terutama staf dan pegawai di Departemen Ortodonsia Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh dokter PPDGS Ortodonti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara atas bantuannya dalam peminjaman model studi yang telah
diberikan kepada penulis.
(Vivian)
140600113
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………..…….…
PERNYATAAN PERSETUJUAN………………………………........……....
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI…………………………………………………….………..….... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...…...… x
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi
BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………..………. 1
BAB 5 PEMBAHASAN...................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...………...... 39
LAMPIRAN
TABEL Halaman
1. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung gigi
pada maksila sebelum perawatan ortodonti..................................... 29
4. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung gigi
pada mandibula sebelum perawatan ortodonti.................................. 32
5. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung gigi
pada mandibula sesudah perawatanortodonti................................. 32
Gambar Halaman
1. Maloklusi Klas I Angle…………………………………….................... 6
2. Maloklusi Klas II Angle………………………………......................... 6
3. Maloklusi Klas II Angle Divisi 1……………………….….................. 7
4. Maloklusi Klas II Angle Divisi 2……………………….…................... 7
5. Maloklusi Klas III Angle……………………………………................ .8
6. Panjang lengkung gigi............................................................................ 13
7. Lebar lengkung gigi……………………………………………........... 14
8. Titik referensi pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi pada
maksila…………………………………………….................................17
9. Titik referensi pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi pada
mandibula……………………………………………………................ 18
10. Alat dan Bahan penelitian....................................................................... 26
11. Pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi pada maksila.................. 27
12. Pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi pada mandibula............. . 27
LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup Peneliti
2. Persetujuan Komisi Etik Tentang Pelaksanaan Bidang Kesehatan
3. Surat Izin Permohonan Peminjaman
4. Hasil Pengukuran Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Metode Raberin pada
Maksila
5. Hasil Pengukuran Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Metode Raberin pada
Mandibula
6. Uji Normalitas Data Panjang dan Lebar Lengkung Gigi
7. Hasil Uji Statistik Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah
Perawatan Ortodonti pada Maksila
8. Hasil Uji Statistik Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah
Perawatan Ortodonti pada Mandibula
2.2.1 Ekstraksi
Salah satu cara yang sering digunakan untuk memperoleh ruangan dalam
lengkung adalah dengan ekstraksi. Ekstraksi yang dilakukan dalam perawatan
ortodonti disebut sebagai ekstraksi terapeutik.9Ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan perawatan ekstraksiyaitu diskrepansi panjang
lengkung dengan lebar mesio-distal gigi, memperbaiki hubungan antar rahang dalam
arah sagital, dan untuk memperbaiki crowding.1,9
Idealnya, lengkung gigi danukuran gigi harus saling harmonis satu dengan yang
lainnya. Pencabutan gigi dilakukan pada keadaan ketika panjang lengkung rahang
tidak dapat menampung seluruh gigi geligi oleh karena ukuran gigi yang besar.1,9Pada
hubungan sagital yang abnormal seperti maloklusi Klas II dan Klas III dibutuhkan
pencabutan gigi untuk mencapai relasi rahang yang normal. Pada kasus maloklusi
Klas I dengan hubungan sagital rahang yang normal, pencabutan gigi sebaiknya
dilakukan pada kedua rahang. Pada kebanyakan kasus maloklusi Klas II dengan
proklinasi maksila yang abnormal disarankan untuk mencabut gigi pada maksila
sedangkan pada perawatan maloklusi Klas III pencabutan gigi umumnya dilakukan
hanya pada mandibula.1,9
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
pencabutan untuk memperbaiki crowding yaitu kondisi gigi geligi seperti fraktur,
hipoplastik, gigi dengan karies yang besar dan restorasi yang besar, lebih dipilih
untuk dicabutdaripada mencabut gigi yang sehat. Susunan gigi yang berjejal
dapatlebih mudah diperbaiki apabila dilakukan pencabutan pada bagian lengkung
tersebut daripada di bagian lain yang jauh letaknya dari tempat gigi yang berjejal.
Susunan gigi insisivus yang berjejal biasanya diperbaiki dengan mencabut gigi
premolar sehingga dapat diperoleh keseimbangan oklusal danpenampilan akhir yang
memuaskan. Premolar pertama adalah gigi yang paling sering dicabut karena letaknya
2.2.2 Non-ekstraksi
Beberapa perawatan maloklusi membutuhkan ruang untuk menggerakkan gigi
ke posisi lokasi yang ideal. Ruang dibutuhan untuk mengkoreksi gigi berjejal, retraksi
gigi yang proklinasi, menyesuaikan kurva spee, derotasi gigi anterior dan koreksi
relasi molar.9 Perawatan non-ekstraksi yang dapat dilakukan untuk memperoleh
ruang yaitu pengasahan interproksimal, ekspansi rahang, distalisasi, dan derotasi gigi
posterior dan protraksi gigi anterior.
Pengasahan interproksimal adalah pengurangan email gigi di bagian mesial dan
distal dengan tujuan untuk mengurangi ukuran mesio-distal dari gigi.Gigi yang sering
dilakukan pengasahan interproksimal adalah gigi insisivus mandibula. Gigi lain yang
dapat dilakukan pengasahan interproksimal adalah gigi anterior maksiladan gigi
premolar maksiladanmandibula.Indikasi pengasahan interproksimal gigi adalah
dibutuhkan ruang 2,5-3 mmdanapabila analisis Bolton menunjukkan adanya
kelebihan ketebalan gigi yaitu kurang dari2,5 mm. Kontraindikasi untuk pengasahan
interproksimal gigi adalah pasien dengan risiko karies yang tinggi dan pada pasien
anak karena dianggap masih memiliki kamar pulpa yang lebar.1,9
Ekspansi rahang merupakan salah satu metode menambah ruang non-invasif
yang biasanya dilakukan pada pasien dengan maksila yang menyempit atau pasien
dengan unilateral atau bilateral crossbite.Ekspansi dapat berupa ekspansi skeletal atau
dentoalveolar. Ekspansi skeletal melibatkan pemisahan sutura mid palatal sedangkan
Maloklusi
Klasifikasi Maloklusi
Perawatan Ortodonti
𝜎𝜎 2 (𝑍𝑍𝑍𝑍 +𝑍𝑍𝑍𝑍 )2
n=
(𝜇𝜇𝜇𝜇 − 𝜇𝜇𝜇𝜇 )2
Dimana:
n = besar sampel
Z α = nilai z pada interval kepercayaan 5% adalah 1,96
Z β = nilai z pada kekuatan uji (power) 10% adalah 1,284
1,88 2 (1,96+1,284)2
n=
1,18 2
n = 26,71
Maka, besar sampel minimum adalah 27 model studi. Penambahan 30% untuk
mempertimbangkan kriteria eksklusi menjadi 36 model studi untuk masing-masing
sebelum dan sesudah perawatan ortodonti. Sampel dipilih berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi.
A. Kriteria Inklusi
1. Model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti non-ekstraksi dari
pasien yang pernah dirawat di RSGM FKG USU dengan kondisi yang bagus dan
akurat.
2. Rekam medis yang lengkap.
2. Seluruh gigi permanen sudah erupsi kecuali M3.
3. Maloklusi Klas I (AnB = 2o - 4o)
4. Usia 17 - 40 tahun.
B, Kriteria Eksklusi
1. Mempunyai kelainan bentuk (peg-shaped), ukuran (makrodonsia dan
mikrodonsia) dan jumlah gigi (supernumerary teeth).
2. Memiliki kebiasaan buruk seperti menjulurkan lidah, bernafas melalui mulut,
dan menghisap ibu jari.
3.6.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini (Gambar 10) adalah model studi
RA dan RBsebelum dan sesudah perawatan ortodonti.
4. Hal yang sama juga dilakukan pada mandibula yaitu untuk pengukuran
sagital diukur jarak L31, L61 dan L71 dan untuk transversal diukur jarak L33, L66,
dan L77 (Gambar 12).
Gambar 12. Pengukuran panjang dan lebar lengkung gigi pada mandibula32
5. Dalam satu hari, pengukuran model studi gigi dilakukan sebanyak 5pasang
model gigi untuk menghindari kelelahan mata peneliti sehingga data yang didapatkan
lebih akurat.
6. Untuk mendapatkan data yang valid, terlebih dahulu dilakukan uji intra-
operator, yaitu operator mengukur 5 pasang model studi sebelum dan sesudah
perawatan ortodonti sebanyak 2 kali. Jika hasil perhitungan pertama dengan
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung gigi pada
maksila
sebelum perawatan ortodonti
Keterangan:
U31 = panjang kaninus U33 = lebar interkaninus
U61 = panjang molar pertama U66 = lebar intermolar pertama
U71 = panjang molar kedua U77 = lebar intermolar kedua
Tabel 2. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung gigi pada
maksila
sesudah perawatan ortodonti
Keterangan:
U31 = panjang kaninus U33 = lebar interkaninus
U61 = panjang molar pertama U66 = lebar intermolar pertama
U71 = panjang molar kedua U77 = lebar intermolar kedua
Tabel 2 menunjukkan rerata dan standar deviasi panjang lengkung gigi (U31,
U61, dan U71) dan lebar lengkung gigi (U33, U66, dan U77) pada maksila sesudah
perawatan ortodonti. Rerata dan standar deviasi panjang lengkung gigi U31 sebesar
9,44 ± 0,98; U61 sebesar 29,10 ± 2,50; U71 sebesar 45,22 ± 2,74. Rerata dan standar
Keterangan:
U31 = panjang kaninus U33 = lebar interkaninus
U61 = panjang molar pertama U66 = lebar intermolar pertama
U71 = panjang molar kedua U77 = lebar intermolar kedua
** = signifikan (p<0,05)
Tabel 3 menunjukkan perbedaan panjang lengkung gigi (U31, U61, dan U71)
dan lebar lengkung gigi (U33, U66, dan U77) pada maksila sebelum dan sesudah
perawatan ortodonti. Selisih rerata dan standar deviasi pada panjang lengkung gigi
U31 sebesar 0 ± 1,59; U61 sebesar 0,02 ± 2,47; dan U71 sebesar 0,91 ± 2,93. Selisih
rerata dan standar deviasi pada lebar lengkung gigi U33 sebesar 0,45 ± 2,97; U66
sebesar 0,45 ± 2,09; dan U77 sebesar 0,13 ± 1,29.
Hasil analisis dengan menggunakan uji T-paired menunjukkan tidak ada
perubahan yang signifikan baik pada panjang lengkung gigi yaitu U31, U61, dan U71
maupun lebar lengkung gigi yaitu U33, U66, dan U77 sebelum dan sesudah
perawatan ortodonti padamaksila dikarenakan nilai p>0,05.
Keterangan:
L31 = panjang kaninus L33 = lebar interkaninus
L61 = panjang molar pertama L66 = lebar intermolar pertama
L71 = panjang molar kedua L77 = lebar intermolar kedua
Tabel 4 menunjukkan rerata dan standar deviasi dari panjang lengkung gigi
(L31, L61, dan L71) dan lebar lengkung gigi (L33, L66, dan L77) padamandibula
sebelum perawatan ortodonti. Rerata dan standar deviasi panjang lengkung gigi L31
sebesar 5,17 ± 1,54; L61 sebesar 23,89 ± 2,03; L71 sebesar 38,85 ± 3,06. Rerata dan
standar deviasi lebar lengkung gigi L33 sebesar 27,96 ± 2,18; L66 sebesar 46,08 ±
4,19; L77 sebesar 54,28 ± 3,29.
Tabel 5. Rerata dan standar deviasi dari panjang dan lebar lengkung
gigipadamandibula sesudah perawatan ortodonti
Keterangan:
L31 = panjang kaninus L33 = lebar interkaninus
L61 = panjang molar pertama L66 = lebar intermolar pertama
L71 = panjang molar kedua L77 = lebar intermolar kedua
Tabel 5 menunjukkan rerata dan standar deviasi panjang lengkung gigi (L31,
L61, dan L71) dan lebar lengkung gigi (L33, L66, dan L77) padamandibulasesudah
perawatan ortodonti. Rerata dan standar deviasi panjang lengkung L31 sebesar 5,88
± 0,85; L61 sebesar 25,65 ± 2,58; dan L71 sebesar 39,52 ± 6,75. Rerata dan standar
deviasi lebar lengkung gigi L33 sebesar 28,35 ± 3,00; L66 sebesar 46,57 ± 2,75; dan
L77 sebesar 54,26 ± 5,79.
Tabel 6. Perbedaan panjang dan lebar lengkung gigipada mandibula sebelum dan
sesudah perawatan ortodonti
Keterangan:
L31 = panjang kaninus L33 = lebar interkaninus
L61 = panjang molar pertama L66 = lebar intermolar pertama
L71 = panjang molar kedua L77 = lebar intermolar kedua
* = signifikan (p<0,05)
Tabel 6 menunjukkan perbedaan panjang lengkung gigi (L31, L61, dan L71)
dan lebar lengkung gigi (L33, L66, dan L77) padamandibula sebelum dan sesudah
perawatan ortodonti. Selisih rerata dan standar deviasi panjang lengkung gigi L31
sebesar 0,71 ± 1,68; L61 sebesar 1,76 ± 2,75; dan L71 sebesar 0,68 ± 6,46. Selisih
rerata dan standar deviasi lebar lengkung gigi L33 sebesar 0,39 ± 2,97; L66 sebesar
0,49 ± 3,99; dan L77 sebesar 0,01 ± 4,25.
Hasil analisis dengan menggunakan uji T-paired menunjukkan tidak ada
perubahan yang signifikan pada panjang lengkung gigi mandibula L71 (p>0,05)
tetapi ada perubahan yang signifikan pada panjang lengkung gigi mandibula L31 dan
L61 dengan p-value berturut-turut 0,016 dan 0,000 sedangkan pada lebar lengkung
gigi mandibula yaitu L33, L66, dan L77 tidak ditemukan adanya perubahan yang
signifikan dikarenakan nilai p>0,05.
PEMBAHASAN
6.1 Kesimpulan
1. Padamaksila, hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perubahan yang
signifikan baik pada panjang lengkung gigi yaitu U31, U61, dan U71 maupun lebar
lengkung gigi yaitu U33, U66, dan U77 sebelum dan sesudah perawatan ortodonti.
2. Padamandibula, hasil uji statistik menunjukkan tidak ada perubahan yang
signifikan pada panjang lengkung gigi L71 tetapi ada perubahan yang signifikan pada
panjang lengkung gigi L31 dan L61 sedangkan pada lebar lengkung gigi yaitu L33,
L66, dan L77 tidak ditemukan adanya perubahan yang signifikan.
6.2 Saran
1. Agar mendapatkan tingkat validitas yang tinggi, penelitian ini perlu
dilakukan lebih lanjut dengan kasus maloklusi yang berbeda.
2. Agar mendapatkan nilai dengan akurasi lebih tinggi, penelitian ini perlu
dilakukan lebih lanjut dengan alat pengukuran yang memiliki nilai ketelitian yang
lebih akurat.
Nama : Vivian
Tempat, tanggal lahir : Medan, 11 April 1997
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Dr. Fl. Tobing No.20A, Kel. Pusat Pasar, Kec. Medan
Kota
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum menikah
Warna Negara : WNI
Agama : Kristen Protestan
Riwayat Pendidikan :
1. SD Sutomo 1 Medan (2003-2009)
2. SMP Sutomo 1 Medan (2009-2012)
3. SMA Sutomo 1 Medan (2012-2014)
Hasil Pengukuran Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodonti
dengan Metode Raberin padaMaksila
(dalam satuan mm)
U31 U31 U61 U61 U71 U71 U33 U33 U66 U66 U77 U77
No Nama
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 Yohanes (L) 11 10 29,5 30 45 45,5 35 35,5 57 58,5 64 63,5
2 Harun Krisna (L) 10 8,5 29 22,5 45 43 38,5 37 58 55,5 63,5 64
3 M Fachrur R (L) 9,5 9 31 31 49 50 39 39 59,5 58 65,5 63,5
4 Andreas T (L) 10 8,5 29,5 27,5 45,5 44 36,5 39,5 54 57 63,5 62,5
5 Fazirul Fazri (L) 9 8,5 30 29,5 46 47 38 38 57,5 57 66 65
6 Stefanie Garcia 6,5 9,5 24 28,5 38 44,5 34 36 54 53 57,5 58,5
7 Nurbaity S 7 8,5 25 25,5 38 40,5 34,5 34,5 54 54 58,5 59
8 Dumania R 9 9,5 23,5 29,5 49,5 46,5 32,5 34,5 54,5 53,5 58 58
9 Azizatul M 9 8 28 27 44,5 43,5 36,5 36 52,5 53,5 54,5 56
10 Artha Idawaty S 10 10,5 31 30 47,5 45 37,5 27,5 60 58,5 66 67,5
11 Nofriska K 9,5 7,5 29 25,5 42 42 37,5 34 56 54 60 61
12 Rizki Titrahayu 11,5 9,5 33 30 49 49 38 33 57,5 48,5 61 57
13 Inderjeet Kaur 11,5 11 32,5 32 49 48 35 39 54 55 61 61
14 Durgha A/P G 10 10 28,5 31 44 44 30,5 35 51,5 50 57,5 57,5
15 Jessica Tarigan 12,5 9,5 32 30,5 49 48 41 37,5 60 59 62,5 62,5
16 Saipriaya A/P SB 8,5 10 29 30 43,5 45,5 34 35 48,5 51,5 56 55,5
17 Mia Juliana 5 8,5 26,5 21 35 36 35,5 35 53,5 52 60,5 59,5
18 Yenni Gustari 11 10 29,5 30 40 44,5 35 36,5 51,5 51 54 55
19 Siti Muthiatum N 10 10 30 29 46 41 34 35,5 54,5 54,5 56 56
20 Ita Purnamasari 11 8 31 28 44 42,5 31,5 36,5 50 52 57,5 59,5
Hasil Pengukuran Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodonti
dengan Metode Raberin padaMandibula
(dalam satuan mm)
U31 U31 U61 U61 U71 U71 U33 U33 U66 U66 U77 U77
No Nama
Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post
1 Yohanes (L) 4,5 7 24 27 40 43 28 27,5 42 48 58,5 59,5
2 Harun Krisna (L) 6 5 25 25 40 40 28 27,5 50,5 50 59 60
3 M Fachrur R (L) 5 5,5 27 27 31 45,5 31 29 53,5 51,5 56 58
4 Andreas T (L) 7 6 25 24 38,5 39 34 38,5 56 53 61 62
5 Fazirul Fazri (L) 5 6 25,5 36 42 43 31,5 30 49 50 60 60
6 Stefanie Garcia 2 5,5 19,5 25,5 35,5 40,5 29 27,5 47,5 48 50,5 51
7 Nurbaity S 4,5 4,5 21 22 35 36 25 29 47 46,5 53,5 54
8 Dumania R 4 5 24 25,5 40 42 24,5 26 47,5 47,5 53,5 56,5
9 Azizatul M 4 5 24 23,5 39,5 39 27 21,5 44,5 46 50 52
10 Artha Idawaty S 6,5 7 25,5 26,5 42 43 29,5 29,5 52 50 61 63
11 Nofriska K 4,5 5 22 22 37 32 27,5 26 47,5 45 51 57
12 Rizki Titrahayu 6 6 26,5 25,5 42 39 30 26,5 48,5 43 55 53
13 Inderjeet Kaur 5 7,5 22 29,5 42,5 45 27,5 30 45 47,5 57 57,5
14 Durgha A/P G 8 6 20 26 41,5 41,5 28 27 46 43 52 52
15 Jessica Tarigan 6,5 5 26,5 23 42 40 29 25,5 30 49 57 56
16 Saipriaya A/P SB 4,5 7 25 27,5 40 43,5 25 28 44 44,5 52,5 51
17 Mia Juliana 3 4,5 22,5 24 36 38 29 28 48 49 57,5 58
18 Yenni Gustari 6 6 24 25 39 34,5 25,5 30 43,5 45 49 50
19 Siti Muthiatum N 7 5 24 24 35 40 24,5 27 47 45,5 50 51
20 Ita Purnamasari 5 6 23 25 34 40 27,5 28 44 48 54 57
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Hasil Uji Statistik Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodonti
padaMaksila
U31
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U31pre - U31post .00000 1.59463 .26577 -.53955 .53955 .000 35 1.000
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U61pre - U61post .02778 2.47832 .41305 -.81076 .86632 .067 35 .947
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U71pre - U71post -.91667 2.93379 .48897 -1.90932 .07599 -1.875 35 .069
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U33pre - U33post -.45833 2.97219 .49537 -1.46398 .54731 -.925 35 .361
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U66pre - U66post .45833 2.09889 .34982 -.25183 1.16850 1.310 35 .199
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 U77pre -
-.13889 1.29621 .21603 -.57746 .29969 -.643 35 .524
U77post
Hasil Uji Statistik Panjang dan Lebar Lengkung Gigi Sebelum dan Sesudah Perawatan Ortodonti
padaMandibula
L31
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 L31pre - L31post -.70833 1.67918 .27986 -1.27649 -.14018 -2.531 35 .016
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 L61pre - L61post -1.76389 2.75548 .45925 -2.69621 -.83157 -3.841 35 .000
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 L71pre - L71post -.68056 6.46215 1.07702 -2.86703 1.50592 -.632 35 .532
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 L33pre - L33post -.38889 2.97396 .49566 -1.39513 .61735 -.785 35 .438
N Correlation Sig.
Pair 1 L66pre - L66post -.48611 3.99014 .66502 -1.83618 .86396 -.731 35 .470
N Correlation Sig.
Paired Differences
Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 L77pre - L77post .01389 4.24851 .70808 -1.42360 1.45138 .020 35 .984