SKRIPSI
Oleh:
04111004036
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
ii
Oleh:
04111004036
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
iii
iv
v
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Sebungkus kebahagiaan kecil ini untuk orang tuaku Ir. Tri Yulisman Eka
Putra, MMA dan Ir. Rini Amirin
“And my success can only come from Allah SWT. In Him I trust and unto Him
I return.” (Qur‟an 11:88)
“Whatever you have will end, but what Allah has is lasting. And we will surely
give those who were patient their reward according to the best of what they used
to do.” (Qur‟an 16:96)
v
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan
Sebelum Ekstraksi Gigi di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut memberikan bantuan baik
berupa pikiran, tenaga, materi, maupun dukungan moral dan spiritual sehingga
menyelesaikan skripsi.
4. drg. Rosada Sintya Dwi selaku dosen pembimbing kedua yang selalu
diselesaikan.
vi
viii
9. Kepala dan seluruh staf pendaftaran, nurse station, dan poli gigi
10. Seluruh staf pengajar di Prodi Kedokteran Gigi Unsri atas ilmu yang
11. Seluruh staf tata usaha di Prodi Kedokteran Gigi Unsri yang telah
12. Umi, abah, ayuk, dan adik tercinta yang selalu memberikan kasih
vii
ix
x
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................ 4
1.4.2 Manfaat Klinis ........................................................... 5
ix
xi
x
xii
xi
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Definisi operasional ................................................................................. 36
4.1 Distribusi tingkat kecemasan dental pasien anak ekstraksi gigi .............. 39
4.2 Distribusi tingkat kecemasan dental sampel berdasarkan jenis kelamin.. 39
4.3 Distribusi tingkat kecemasan dental sampel berdasarkan usia ................ 40
4.4 Distribusi tingkat kecemasan dental sampel berdasarkan usia pasien
anak laki-laki .......................................................................................... 40
4.5 Distribusi tingkat kecemasan dental sampel berdasarkan usia pasien
anak perempuan ...................................................................................... 40
xii
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Etiologi kecemasan dental........................................................................ 17
2.2 (a) RMS-PS untuk anak laki-laki dan (b) RMS-PS untuk anak perempuan 25
2.3 Venham Picture Test Scale........................................................................ 26
2.4 Facial image scale .................................................................................... 27
2.5 Kerangka teori .......................................................................................... 33
3.1 Kerangka konsep penelitian ..................................................................... 34
3.2 Alur penelitian .......................................................................................... 38
xiii
xv
ABSTRAK
Latar Belakang: Perasaaan cemas terhadap perawatan gigi dan mulut dapat
menurunkan tingkat kunjungan ke dokter gigi. Salah satu tindakan yang
menimbulkan kecemasan dental pada anak-anak adalah ekstraksi gigi
Tujuan:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi tingkat
kecemasan anak sebelum ekstraksi gigi berdasarkan jenis kelamin dan usia di
Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi Sumatera Selatan.
Metode:Penelitian ini merupakan penelitian observational descriptive dengan
pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien anak yang
menjalani tindakan ekstraksi gigi di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Provinsi
Sumatera Selatan. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik total sampling
yaitu sebanyak 60 pasien. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan
kuesioner Raghavendra, Madhuri, and Sujata Pictorial Scale (RMS-PS).
Hasil:Berdasarkan jenis kelamin dari 60 pasien anak ekstraksi gigi, tingkat
kecemasan yang rendah terdapat pada kelompok jenis kelamin laki-laki, yaitu
sebanyak 9 pasien cemas (15%), sedangkan tingkat kecemasan yang tinggi
terdapat pada kelompokjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 20 pasien cemas
(33,33%) dan 1 pasien sangat cemas (1,67%). Berdasarkan usia dari sampel yang
ada, tingkat kecemasan yang tinggi terdapat pada kategori usia 6-10 tahun, yaitu
sebanyak 20 pasien cemas (33,33%) dan 1 pasien sangat cemas (1,67%).
Kesimpulan: Kecemasan dental dari penelitian ini banyak ditemukan pada pasien
perempuan dan kelompok usia kanak-kanak akhir.
Kata kunci: Prevalensi, Ekstraksi Gigi, Kecemasan Dental, Usia, Jenis Kelamin
xiv
xvi
ABSTRACT
xv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Badan Penelitian dan
Depkes RI) menyatakan bahwa prevalensi anak bermasalah gigi dan mulut di
Indonesia sebesar 28,9% (usia 5-9 tahun) dan 25,2% (usia 10-14 tahun). Angka
ini masih terbilang cukup tinggi mengingat hanya sebesar 35,1% (usia 5-9 tahun)
dan 28,3% (usia 10-14 tahun) dari jumlah anak bermasalah gigi dan mulut yang
Tingkat kunjungan ke dokter gigi yang rendah ini dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti tidak terjangkaunya klinik perawatan gigi dan mulut,
gigi dan mulut, dan rendahnya motivasi untuk mengunjungi klinik disebabkan
oleh rasa kecemasan yang berlebihan. Kecemasan terhadap perawatan gigi dan
masalah yang signifikan bagi praktik kedokteran gigi. Efek dari kecemasan ini
frekuensi kunjungan ke dokter gigi dimasa mendatang. Hal ini kemudian dapat
1
2
menimbulkan penurunan kesehatan gigi dan mulut.13-15 Oleh karena itu, penting
untuk mengidentifikasi dan mengukur kecemasan ini agar dokter gigi dapat
Beberapa faktor internal seperti jenis kelamin dan usia telah diketahui juga
sehingga umumnya orang dewasa akan memiliki tingkat kecemasan yang lebih
Metode penilaian kecemasan anak yang baik harus memiliki ukuran ideal
yang valid, memungkinkan bagi anak dengan kemampuan kognitif dan linguistik
yang terbatas, sehingga mudah diberikan serta dinilai dalam konteks klinis.13,22
periode pengisian kuesioner yang singkat dan cukup menarik bagi anak.23,24
Menurut Mendez (2013), penggunaan skala gambar, alat peraga, dan gerak
isyarat dapat membantu anak kecil atau anak dengan disabilitas untuk
pengukuran kecemasan dental anak yang terdiri dari lima foto wajah anak laki-
laki dan perempuan mulai dari yang sangat tidak cemas hingga sangat cemas
(dengan skor 1 sampai 5). Setiap anak diminta memilih salah satu dari lima wajah
sesuai dengan perasaan pada saat itu di klinik gigi. RMS-PS merupakan skala
penilaian kecemasan dental yang sederhana digunakan dalam situasi klinis dan
menunjukkan bahwa RMS-PS adalah skala yang sesuai untuk menilai kecemasan
dental anak.11,12,25,26
(50,91%) dari total sampel yang ada mengalami kecemasan tinggi.27 Berdasarkan
Kecemasan Anak Sebelum Ekstraksi Gigi di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut
diharapkan memiliki tindakan ekstraksi gigi terutama pada pasien anak yang lebih
DAFTAR PUSTAKA
50
51
32. Hupp JR. Oral and maxillofacial surgery. 5th ed. China: Elsevier; 2008. P.
96-126.
33. Fonseca RJ. Oral and maxillofacial surgery volume I. USA: Saunders; 2000.
P. 207-7.
34. Birnbaum W. Dunne S. Diagnosis kelainan dalam rongga mulut. Jakarta:
EGC; 2009. P. 114-26.
35. Foster. Buku ajar ortodonsi. Jakarta: EGC; 2001. P. 192.
36. Houston W. Diagnosa ortodonsi. Jakarta: EGC; 2001. P. 16-17.
37. Aathira R, Jain V. Advance in management of type 1 diabetes mellitus.
World J Diabetes. 2014;5(5):689-96.
38. Liamputtong P. Child rearing and infant care issues: a cross cultural
perspective. New York : Nova Science Publishers; 2007. P. 71.
39. Moore. Principles of oral and maxillofacial surgery. 5th ed. USA: Blackwell
Science; 2001. P. 125, 135-9.
40. Sulastra W. Oroantral fistula sebagai salah satu komplikasi pencabutan dan
perawatannya. J PDGI. 2009;58(1):8-9.
41. Malik A. Textbook of oral and maxillofacial surgery. New Delhi: Paypee;
2008. P. 576-8.
42. Hmud R, Walsh LJ. Dental anxiety: causes, complications and management
approaches. J Minim Interv Dent. 2009;2(1).
43. Little JW. Anxiety disorders: dental implications. Dent Art Rev Test.
2002:562-8.
44. Alaki S, Alotaibi A, Almabadi E, Alanquri E. Dental anxiety in middle
school children and their caregivers: prevalence and severity. J Dent Oral
Hyg. 2012;4(1):6-11.
45. Eli I, Uziel N, Blumensohn R, Baht R. Modulation of dental anxiety-the role
of past experiences, psychopathologic traits and individual attachment
patterns. Br Dent J. 2004;196:689-94.
46. Economou GC. Dental anxiety and personality: investigating the
relationship between dental anxiety and self- consciousness. J Dent Edu.
2003; 67:970-80.
47. Locker D, Thomson WM, Poulton R. Psychological disorder, conditioning
experiences, and the onset of dental anxiety in early adulthood. J Dent Res.
2001;80(6):1588-92.
48. Syed S, Bilal S, Dawani N, Rizvi K. Dental anxiety among adult patients
and its correlation with self-assessed dental status and treatment needs. J
Pak Med Assoc. 2013;63:614-6.
49. Bare LC, Dundes L. Strategies for combating dental anxiety. J Dent Edu.
2004;68(11):1172-7.
50. Armfield JM. Towards a better understanding of dental anxiety and fear:
cognitions vs experiences. European J Oral Sci. 2010;118(3):259-64.
51. Maggirias J, Locker D. Five-year incidence of dental anxiety in an adult
population. Community Dent Health. 2002;19:173-9.
52. Maggirias J, Locker D. Psychological factors and perceptions of pain
associated with dental treatment. Community Dent Oral Epidemiol
2002;30:151-9.
53