PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Scalling dan root planing adalah proses membuang plak dan karang gigi yang dapat
menyebabkan inflamasi untuk memulihkan kesehatan gusi secara menyeluruh
(Dibart, 2010).
Scalling dan root planing merupakan salah satu prosedur periodontal yang perlu
dikuasai oleh praktisi kesehatan gigi. Untuk menguasai keterampilan tersebut
diperlukan latihan yang intensif, salah satu caranya yaitu melalui simulasi medis
khusus kesehatan gigi (dental simulator).
Dental simulator dapat berupa seperangkat alat kedokteran gigi dengan boneka peraga
(dental mannequin), ada pula yang dijalankan dengan komputer (virtual dental
simulator). Dental simulator jenis pertamanya biasanya digunakan sebagai bahan
praktikum di laboratorium univers, sedangkan untuk kebutuhan latihan pribadi
digunakan dental simulator jenis kedua, yaitu virtual dental simulator.
Virtual dental simulator khusus untuk prosedur scalling dan root planing telah
dikembangkan sebelumnya pada penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2012).
Pada penelitian ini, perangkat masukan yang digunakan adalah haptic devices.
Pengenalan bedah mulut merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pentingnya
bedah mulut dilakukan. Setiap perawat gigi harus diberikan penyuluhan tentang
bedah mulut, agar ketika berhadapan langsung dengan alat tersebut, tidak akan
merasa asing lagi. Pendidikan dapat dilakukan melalui demonstrasi secara langsung,
program audio visual, dan lain-lain.
Proses pengenalan alat bedah mulut merupakan suatu proses pendidikan yang timbul
atas dasar kebutuhan akan pentingnya bedah mulut, terutama pada saat mencabut
gigi. Gusi (gingiva) dijahit agar peradangan cepat tertutup dan rapi.
1
B. RUMUSAN MASALAH
SCALLING:
C. TUJUAN
2
BAB II
ISI
Pembersihan karang gigi adalah tindakan gigi yangpaling umum dilakukan untuk
prophylaxis (pencegahan penyakit pada gigi).
Scaalling itu sendiri adalah proses pembersihan gigi guna membuang tumpukan karang
gigi dimana plak yang sudah mengeras pada lapisan email gigi.
3
- Bak instrumen streril
Kegunaan:
Sebagai tempat untuk menaruh instrumen-instrumen kesehatan seperti, mirror, sonde,
excavator, pinset dan lain-lain.
- Chisel Scaler
Kegunaan:
Untuk menghilangkan kalkulus di daerah proksimal gigi anterior.
Bentuk seperti pahat.
Penggunaannya yaitu alat di insersikan dari fasial ke lingual
Chisel scaler merupakan double ended dengan shank lurus dan bengkok.
4
- Wing Shape Scaler
Kegunaan:
Untuk mengambil supra calculus gigi posterior.
Ujung yang tipis dipakai untuk bagian approximal.
Ujung yang permukaannya lebar, dipakai untuk bagian buccal.
Untuk membersihkan karang gigi, baik sub maupun supra gingival calculus serta
debris dan stain.
- Hoe Scaler
Kegunaan:
Untuk mengambil dan meratakan permukaan akar dari sisa kalkulus dan sementum
yang rusak.
Blade agak bengkok terdiri dari dua titik kontak dengan gigi, bagian belakang blade
bulat sehingga mudah masuk dalam poket.
Diinsersikan pada dasar poket sehingga terdapat dua kontak dengan gigi, alat
diaktivasi dengan pull stroke arah mahkota dengan tetap mempertahankan dua titik
kontak.
5
- Sickle Scaler
Kegunaan:
Untuk mengambil kalkulus supragingival (permukaan gigi di atas cervix).
Permukaan datar dan mempunyai 2 cutting edge yang bertemu pada satu ujung yang
tajam.
Shank yang lurus untuk gigi anterior dan premolar dan shank yg bengkok untuk gigi
posterior.
Aktifasi alat dengan gerakan tarikan ke arah vertical
- File Scaler
Kegunaan:
Skaler yang mempunyai bentuk seperti kikir,Alat ini jarang digunakan karena dapat
menyebabkan permukaan akar gigi menjadi kasar.
6
- Curret Scaler
Kegunaan:
Untuk mengambil kalkulus subgingival, jaringan sementum dan jaringan lunak dari
dinding poket.
Bentukx seperti sendok.
- Periodontal Probe
Kegunaan:
Alat yang mempunyai skala berupa garis – garis, panjang , tipis, dan tumpul pada
akhir.
7
Pemakaian probe sejajar sumbu gigi dimasukkan dari marginal pelan-pelan hingga
ujung probe menyentuh dasar poket.
Probe di masukkan pada bidang gigi daerah fasial (bukal / labial), palatal / lingual,
mesiobkal, distobukal, mesiolingual, dan distolingual, skala yang masuk poket
dibaca.
- Mirror
Kegunaan:
Melihat permukaan gigi yang sulit dilihat langsung
Mengetahui adanya lubang gigi, calculus dan debris
Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan lidah pipi dan bibir
Mencari tau adanya kelainan didalam rongga mulut, gingiva, lidah dan palatum
Melihat hasil tumpatan dan preparasi.
Terbuat dari stainless stell.
- Pinset
8
Kegunaan:
Untuk menjepit tampon, kasa cotton pellet, cotton roll, dan mata bur gigi.
Terbuat dari stainless stell
- Sonde
Kegunaan:
Mencari adanya karies gigi kemudian mengukur kedalamannya
Memeriksa adanya debris dan calculus
Memeriksa adanya perforasi atap pulpa
Mengetahui kondisi tumpatan atau bagian tepi tumpatan apakah sudah rapi atau
belum
Begian tangkai dipakai untuk tes perkusi
- Excavator
9
Kegunaan:
Membongkar tumpatan sementara
Membersihkan jaringan karies gigi yang lunak
Membersihkan kotoran-kotoran yang ada pada kavitas gigi
Mengambil kelebihan fletcher, amalgam dan cement.
- Handscoen
Kegunaan:
Melindungi tangan/jari dari kontaminasi langsung dengan mucosa
Terbuat dari karet
- Masker
Kegunaan:
Melindungi area muka agar tidak terjadi kontaminasi pada saat scalling berlangsung
10
- Helm pelindung
Kegunaan:
Kegunaannya hampir sama dengan masker, Melindungi area muka agar tidak terjadi
kontaminasi pada saat scalling berlangsung
Pada saat scalling, sebaiknya digunakan ini karena menutupi seluruh bagian muka
Masker hanya sebagian dari muka yang tertutupi.
- Baju lab
Kegunaan:
Mencegah terjadinya infeksi silang
Mencegah kontaminasi pasien dengan operator
Baju pelindung diri
11
Alat scalling ultrasonik:
Kegunaan:
Pembersih calculus yang terdiri dari handpiece scaller dan tip scaller.
Ujung dari tip scaller pada saat di operasikan akan bergetar dengan frekuensi yang
cepat dan halus yang akan menghancurkan calculus baik sub gingiva maupun supra
gingiva
Dikombinasikan keluarnya iar dari ujung scaller yang berfungsi untuk mengirigasi,
membersihkan debris dan mendinginkan area yang dibersihkan.
- Cotton pellet
Kegunaan:
Sebagai bahan perantara pada saat mengoleskan betadine ke area gigi yang ingin
dibersihkan dan di desinfeksi.
12
- Betadine
Kegunaan:
Sebagai bahan anti septik.
b. Tahap pelaksanaan
Pertama, perawat menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan seperti, mirror,
sonde, excavator, pinset, handscoen, masker, helm pelindung termasuk scaler
ultrasonik
Kedua, memastikan air mengalir dengan lancar dan mata scaller dalam kondisi steril
Ketiga, mempersilahkan pasien berbaring di atas dental unit sembari memasangkan
celemek dan juga sandaran pasien di atur dengan senyaman mungkin
Keempat, pasien di instruksikan untuk berkumur, dan membuka mulut
Kelima, memberitahukan kepada pasien keadaan mulutnya
Keenam, operator mulai membersihkan calculus pada setiap regio baik supra maupun
sub gingiva calculus dengan menggunakan ultrasonic scaller tanpa tekanan pada gigi
Ketujuh, operator menginstruksikan pasien untuk berkumur kembali agar rongga
mulut benar-benar bersih dari sisa serpihan calcullus.
Kedelapan, memeriksa kembali apakah masih ada area yang belum bersih sehingga
melakukan kembali scalling
Kesembilan, mengolesi betadine ke area gigi yang sudah dikerja
Kesepuluh, menginstruksikan pasien untuk berkumur kembali
Kesebelas, memberitahukan pasien bahwa pengerjaan scalling telah selesai
Keduabelas, operator melepas handcscoen dan membuang ke tempat sampah medis
sembari membuka masker dan helm pelindung, dan juga mencuci tangan dengan
sabun dan juga memakai anti septik
Ketigabelas, membuka celemek pasien dan juga memberi jalan untuk turun dari
dental unit
Keempatbelas, operator mempersilakan pasien untuk duduk didepan meja dokter
sambil menunggu instruksi selanjutnya.
13
c. Instruksi dari semua perawatan
14
B. BEDAH MULUT SEDERHANA
Alat bedah mulut sederhana merupakan perlengkapan pengoperasian sederhana pada gigi.
Alat bedah mulut juga digunakan pada saat penjahitan gusi setelah gigi dicabut, ini
difungsikan agar gusi tidak mengalami pembengkakan dan mempercepat proses tertutup
rapinya gusi.
15
- Raspatorium
Ciri-ciri:
Alat dari stainless stell
Bentuk panjang dengan bentuk pipih dan timbul
Guna: untuk membuka/ memisahkan mucosa dan periosteum dari tulang.
- Scalpel
Ciri-ciri:
Pisau dari stainless stell yang dipakai pada tindakan operasi ada 2 macam:
1. Blade dan handle jadi satu
2. Blade dan handle terpisah.
Kegunaan untuk incisi.
16
- Suture needle
Ciri-ciri:
Jarum jahit jaringan
Bentuk halfmoon
Terbuat dari bahan stainless stell
Ujungnya terbentuk triangular
Ukurannya kecil sampai besar
Ditandai dengan nomor besar ke kecil
Kegunaan: untuk menjahir jaringan.
- Needle holder
Ciri-ciri:
Terbuat dari stainless stell
Bentuknya seperti gunting tapi ujungnya tidak tajam
Ujungnya pipih dan ada bagian yang kasar
Ditangkainya mempunyai pengait untuk mengunci
Kegunaan: memegang suture needle.
17
- Arteri clamp
Ciri-ciri:
Terbuat dari stainless stell
Bentuknya seperti needle holder tapi ujungnya halus
Kegunaan: untuk menjepit pembuluh darah.
- Cheeck retractor
Ciri-ciri:
Terbuat dari plastik
Bentuk lurus dengan ujung melebar dan melengkung
Kegunaan: untuk menahan/ menjepit mukosa pipih.
- Lip retractor
Ciri-ciri:
Alat dari stainless stell
18
Bentuk lurus dengan ujung melengkung dan lebih kecil dari CHEECK RETRACTOR
Kegunaan: untuk menahan/ menarik mukosa pipih.
- Tissue retractor
Ciri-ciri:
Alat dari stainless stell
Bentuk lurus dengan ujung melengkung tajam dan berjari dua/ tiga
Seperti garpu yang dibengkokkan
Kegunaan: menahan/ menarik jaringan.
Ciri-ciri:
Bone chisel: tatah/ pahat dari bahan stainless stell
Tumpul
Kegunaan: - untuk memecah/ separasi gigi
- untuk menatah tulang RB
19
- Bone file
Ciri-ciri:
Kikir dari stainless stell
Kegunaan: menghaluskan permukaan yang kasar.
- Knabel tang
Ciri-ciri:
Alat dari stainless stell seperti tang cabut dan ujungnya tajam
Kegunaan: memotong tulang/ ujung akar pada radix perforasi.
- Gum scissors
20
Ciri-ciri:
Gunting untuk jaringan
Kegunaan: untuk menggunting jaringan.
- Pinset jaringan
Ciri-ciri:
Bentuknya hampir sama dengan pinset anatomi, bedanya kedua ujungnya terdapat
tonjolan.
Kegunaan: untuk memegang jaringan.
21